Inovasi Layanan Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan School Connectedness pada Siswa

Authors

  • Budi Astuti Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
  • Eva Imania Eliasa Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
  • Caraka Putra Bhakti Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
  • Rizqi Lestari Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

Keywords:

bimbingan dan konseling, keterhubungan sekolah, siswa

Abstract

Mental health is crucial for students, especially in an era of increasingly advanced technological developments. One of the factors in the school environment that influences students' mental health is school connectedness. This research aims to determine the innovation of guidance and counseling services to promote the school connectedness of students. This type of research is a systematic literature review. Researchers reviewed ten articles on guidance and counseling strategies to promote school connectedness from various countries. The study results show that school connectedness can be increased through individual counseling, counselor responsiveness, open-door policy, classroom activities, and classroom management. Guidance and counseling teachers can also develop foster parents programs, Wiz Kids Programs, afterschool programs, mentoring programs, circus-based mindfulness programs, and homelessness liaisons' strategies to increase school connectedness in students. Families, schools, and communities must work together to create a learning environment that supports optimal student development.

Kesehatan mental merupakan hal yang krusial bagi siswa, terutama di era perkembangan teknologi yang semakin maju. Salah satu faktor di lingkungan sekolah yang mempengaruhi kesehatan mental siswa adalah keterhubungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan keterhubungan siswa di sekolah. Jenis penelitian ini adalah tinjauan literatur sistematis. Peneliti mengkaji sepuluh artikel mengenai strategi bimbingan dan konseling untuk mempromosikan keterhubungan sekolah dari berbagai negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterhubungan sekolah dapat ditingkatkan melalui konseling individu, daya tanggap konselor, kebijakan pintu terbuka, kegiatan kelas, dan manajemen kelas. Guru bimbingan dan konseling juga dapat mengembangkan program orang tua asuh, program Wiz Kids, program setelah jam sekolah, program pendampingan, program kesadaran berbasis sirkus, dan strategi penghubung tunawisma untuk meningkatkan keterhubungan sekolah pada siswa. Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan siswa secara optimal.

Downloads

Published

2023-07-24

Issue

Section

Articles