Prediksi Dukungan Sosial Online terhadap Kesejahteraan Subjektif: Studi pada Pengguna Instagram dan Twitter
Keywords:
kesejahteraan subjektif, dukungan sosial online, Twitter, InstagramAbstract
Subjective well-being plays a key role in physical and mental health, social relationships, and career successes. So it can be stated that individuals with a good level of subjective well-being are individuals who are happy and successful in their lives. This study aimed to examine the predictions of online social support on the subjective well-being of Twitter and Instagram users. Regression analysis was used as the research method. Participants were asked to fill out two questionnaires, namely, the positive negative scale and the online social support scale. The sample in this study was Class X students from SMK Negeri Semarang. The results of the study state that social support in the form of emotion can be a predictor of subjective well-being through Twitter, but only in positive affective’s aspects. The possibility is that Twitter is a text-based platform that allows users to send or share messages briefly through a wide network of users from all over the world. Twitter's contribution in providing social support can be provided through features such as bases, tweets, retweets, threads or hashtags.
Kesejahteraan subjektif memainkan peran penting dalam kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, dan kesuksesan karir. Sehingga dapat dikatakan bahwa individu dengan tingkat kesejahteraan subjektif yang baik adalah individu yang bahagia dan sukses dalam hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji prediksi dukungan sosial online terhadap kesejahteraan subjektif pengguna Twitter dan Instagram. Analisis regresi digunakan sebagai metode penelitian. Partisipan diminta untuk mengisi dua kuesioner, yaitu skala negatif positif dan skala dukungan sosial online. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri Semarang. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa dukungan sosial dalam bentuk emosi dapat menjadi prediktor kesejahteraan subjektif melalui Twitter, namun hanya pada aspek afektif positif. Hal ini dimungkinkan karena Twitter merupakan platform berbasis teks yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim atau berbagi pesan secara singkat melalui jaringan pengguna yang luas dari seluruh dunia. Kontribusi Twitter dalam memberikan dukungan sosial dapat diberikan melalui fitur-fitur seperti base, tweet, retweet, thread, atau hashtag.