https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/ie/issue/feedBookchapter Ekonomi Universitas Negeri Semarang2025-07-04T16:02:15+07:00Open Journal Systems<p><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2829-3843" target="_blank" rel="noopener">P-ISSN 2829-3843</a> | <a href="https://www.qrcbn.com/check/62-6861-9234-468#google_vignette" target="_blank" rel="noopener">QRCBN 62-6861-9234-468</a></p>https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/ie/article/view/294Studi Literatur: Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Dalam Menumbuhkan Minat Berwirausaha Siswa SMK2025-07-02T00:27:14+07:00Deti Antika[email protected]Indri Muriawaty[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pendidikan kewirausahaan, efikasi diri terhadap minat berwirausaha di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Dalam hal ini, metode yang digunakan adalah studi pustaka. Penelitian ini mengacu pada beberapa artikel jurnal yang mengulas mengenai dampak pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dalam menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dapat menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan siswa SMK. Pendidikan kewirausahaan, yang mencakup pemahaman mengenai bisnis, berkreasi dan inovasi, merupakan dasar penting dalam mengembangkan keberanian serta kemampuan siswa untuk menjalankan usaha. Sedangkan efikasi diri mampu mengembangkan peranan yang penting dalam mendorong kinerja seseorang di berbagai sektor, termasuk minat dalam berwirausaha sehingga dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian, efikasi diri dapat mengembangkan ide-ide yang kreatif dan inovatif untuk menjalankan usaha. Oleh karena itu mereka yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi meyakini bahwa mereka mampu mengubah situasi di sekitar mereka dan memiliki ketertarikan untuk berwirausaha, sehingga semakin tinggi efikasi diri, semakin besar pula minat untuk menjadi wirausahawan.</p>2025-07-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Bookchapter Ekonomi Universitas Negeri Semaranghttps://proceeding.unnes.ac.id/index.php/ie/article/view/295MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI: TINJAUAN STUDI LITERATUR2025-07-02T00:39:06+07:00Dwi Mutia Ayu Hapsari[email protected]Indri Murniawaty[email protected]<p>Rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi menjadi tantangan utama dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di tingkat menengah. Model pembelajaran kooperatif <em>Rotating Trio Exchange </em>(RTE) muncul sebagai pendekatan yang inovatif untuk mendorong siswa berkolaborasi dan bertukar ide secara sistematis. Kajian literatur ini untuk mengkaji efektivitas model RTE dalam meningkatkan keaktifan belajar ekonomi melalui telaah literatur yang komprehensif dari berbagai sumber nasional dan internasional. Analisis dilakukan dengan menelusuri puluhan publikasi ilmiah terpilih yang membahas model RTE dalam konteks pembelajaran sosial, terutama ekonomi dengan menyoroti karakteristik, langkah-langkah pelaksanaan, serta dampaknya terhadap keaktifan belajar. <em>Theory of Planned Behavior </em>(TPB) mengacu pada sikap siswa terhadap model RTE akan mempengaruhi tingkat keaktifan mereka, jika mereka menganggap model RTE itu menyenangkan, memudahkan pemahaman materi dan meningkatkan kerja sama. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa RTE secara konsisten mampu menciptakan lingkungan belajar yang partisipatif, memperkuat keterampilan komunikasi, serta meningkatkan tanggung jawab individu dan kelompok. Simpulan dari kajian ini mengarah pada pentingnya integrasi model RTE dalam desain pembelajaran ekonomi yang berorientasi pada <em>student-centered learning. </em>Oleh karena itu, siswa harus terlibat dalam pembelajaran ekonomi dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhi pembelajaran, seperti: memberikan umpan balik, mendorong dan menarik perhatian siswa.</p>2025-07-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Bookchapter Ekonomi Universitas Negeri Semaranghttps://proceeding.unnes.ac.id/index.php/ie/article/view/302Ekofisiologi Tumbuhan sebagai Bagian dari Pertanian Berkelanjutan2025-07-04T16:02:15+07:00Talitha Widiatningrum[email protected]Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti[email protected]Dhea Rizky Amelia[email protected]<p>Pertanian berkelanjutan menuntut strategi yang mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keseimbangan ekologis. Artikel ini membahas peran penting ekofisiologi tumbuhan dalam mendukung pertanian berkelanjutan, dengan menekankan bagaimana tumbuhan merespons faktor lingkungan seperti: suhu, cahaya, curah hujan, angin, ketersediaan air dan nutrisi. Pemahaman ekofisiologis memungkinkan optimalisasi proses fotosintesis, transpirasi, dan penyerapan nutrien, serta adaptasi tanaman terhadap cekaman lingkungan. Di samping itu, pendekatan ini juga berkontribusi pada upaya domestikasi tanaman pangan dan pemilihan varietas unggul yang tahan terhadap kondisi ekstrem. Melalui integrasi ilmu fisiologi dan ekologi tumbuhan, ekofisiologi menyediakan landasan untuk pengelolaan agronomi yang efisien, adaptif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan global.</p>2025-07-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Bookchapter Ekonomi Universitas Negeri Semaranghttps://proceeding.unnes.ac.id/index.php/ie/article/view/138PENGARUH TATA KELOLA YANG BAIK DAN KARAKTERISTIK SPESIFIK TERHADAP NON-PERFORMING LOANS BANK DI INDONESIA; ANALISIS SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-192023-07-31T10:44:36+07:00Fachrurrozie Fachrurrozie[email protected]Anna Kania Widiatami[email protected]Satsya Yoga Baswara[email protected]Ahmad Nurkhin[email protected]Hasan Mukhibad[email protected]<p>Kinerja perbankan selama pandemi COVID-19 mengalami tantangan yang signifikan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh karakteristik spesifik bank dan tata kelola yang baik terhadap <em>non-performing loans</em> (NPL) bank di Indonesia sebelum dan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat NPL. Sedangkan variabel independennya adalah karakteristik spesifik bank dan tata kelola yang baik. Karakteristik spesifik bank yang dimaksud adalah <em>non-performing loans</em> (NPL) periode sebelumnya, profitabilitas, ukuran bank, <em>leverage</em>, c<em>apital adequacy ratio</em> (CAR), dan l<em>oan deposit ratio</em> (LDR). Tata kelola yang baik diukur dengan keberadaan dewan direksi (jumlah anggota dan jumlah rapat) dan komisaris independen. Penelitian dilakuan dengan mengamati bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama 4 tahun (2018-2021) untuk mengamati data kinerja perbankan sebelum dan selama pandemi COVID-19. Dokumentasi digunakan dalam pengambilan data penelitian. Metode analisis data dengan pengujian <em>ordinary least square</em> (OLS), <em>fixed effect,</em> dan <em>random effect</em>. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terjadi penurunan yang sangat signifikan pada tingkat NPL sebelum dan selama pandemi COVID-19. Hasil analisis regresi menunjukkan model FE lebih tepat untuk memahami pengaruh karakteristik spesifik bank dan GCG terhadap NPL. Sementara model RE lebih tepat pada konteks selama pandemi COVID-19. Berdasarkan uji regresi mengindikasikan bahwa jumlah anggota dewan komisaris dan ROE terbukti berpengaruh signifikan terhadap NPL bank sebelum pandemi. Sementara berdasarkan hasil uji RE mengindikasikan variabel jumlah anggota dewan direksi, skor GCG dan LDR terbukti berpengaruh signifikan terhadap NPL selama pandemi.</p>2025-06-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Bookchapter Ekonomi Universitas Negeri Semaranghttps://proceeding.unnes.ac.id/index.php/ie/article/view/193GENDER PADA DEWAN PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA2024-05-21T08:56:44+07:00Prabowo Yudo Jayanto[email protected]Hasan Mukhibad[email protected]Risanda Alirastra Budiantoro[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh keberagaman gender pada dewan direksi terhadap kinerja keuangan dalam konteks perbankan di Indonesia. Studi ini menggunakan dua skenario untuk mengukur diversitas gender dan kinerja keuangan. Diversitas gender diukur dengan dummy dan persentase anggota perempuan duduk sebagai dewan direksi. Kinerja keaungan diukur sengan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Studi ini menggunakan 96 bank umum di Indonesia selama periode 2009–2021. Studi ini menemukan bahwa keberagaman gender dewan direksi tidak memiliki pengaruh pada kinerja keuangan. Hasil penelitian ini robust setalh melakukan pengujian dengan menggunakan proksi diversitas gender dewan dan kinerja keuangan yang berbeda.</p>2025-06-23T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Bookchapter Ekonomi Universitas Negeri Semarang