POTENSI EKSTRAK LIMBAH KULIT PETAI DAN KULIT UBI KAYU SEBAGAI BIOINSEKTISIDA PENGENDALI SERANGGA HAMA PETERNAKAN (Alphitobius diaperinus)

Authors

  • Priyantini Widiyaningrum Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
  • Niken Subekti Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
  • Ning Setiati Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
  • Alya Rizqi Nabilah Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.15294/ka.v1i2.139

Keywords:

Alphitobius diaperinus, Fitokimia, Manihot utilissima, Metamorfosis, Parkia speciosa

Abstract

Alphitobius diaperinus merupakan serangga hama peternakan ayam yang pengendaliannya masih bertumpu pada insektisida sintetis. Selain menyebabkan resisten pada serangga, insektisida sintetis menimbulkan residu yang membahayakan ternak dan lingkungan. Dalam rangka menemukan sumber bioinsektisida yang lebih ramah lingkungan, telah dilakukan analisis terhadap ekstrak kulit petai (Parkia speciosa) dan kulit ubi kayu (Manihot utilissima) serta menguji efeknya terhadap kemampuan makan, dan metamorfosis larva A. diaperinus. Skrining fitokimia ekstrak dilakukan untuk menganalisis keberadaan senyawa aktif apa saja yang berpotensi sebagai bioinsektisida. Pengujian dilakukan dengan memberikan paparan ekstrak secara kontak langsung dalam berbagai variasi konsentrasi. Penurunan konsumsi pakan, nilai FDI (Feeding Deterrent Index), dan penghambatan metamorfosis digunakan sebagai indikator kemanjuran ekstrak dalam mengendalikan populasi A. diaperinus. Hasil analisis fitokimia menunjukkan ekstrak kulit petai dan ubi kayu mengandung senyawa aktif yang berpotensi sebagai sumber bioinsektisida. Hasil uji statistik data kemampuan makan dan persentase larva yang berhasil bermetamorfosis menjadi imago menunjukkan perbedaan nyata. Paparan ekstrak kulit petai dan kulit ubi kayu hingga level 50% terbukti mampu menurunkan konsumi pakan berturut-turut 64,15% dan  53,49%. Sedangkan kemampuan metamorfosis menjadi imago turun sebesar 96,77%, dan 90,62%. Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa paparan ekstrak kulit petai dan ubi kayu mempengaruhi kemampuan makan, dan kemampuan bermetamorfosis larva A. diaperinus. Dengan demikian  ekstrak kulit petai dan ubi kayu berpotensi dikembangkan sebagai bioinsektisida yang ramah lingkungan.

Author Biography

Priyantini Widiyaningrum, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang

<br data-mce-bogus="1">

Downloads

Published

2023-07-11

Issue

Section

Articles