CUACA DAN KEGIATAN PERTANIAN GARAM DI KECAMATAN KALIORI - REMBANG
DOI:
https://doi.org/10.15294/ka.v1i2.144Keywords:
Cuaca, Garam, PertanianAbstract
Pertanian Garam di Indonesia dikerjakan konvensional, kondisi ini pengaruh cuaca mendominasi produksinya. Kebutuhan garam terus meningkat, sedangkan kuantitas garam fluktuatif. Lahan garam bagaimanakah yang dapat dimanfaatkan agar produksi optimal. Untuk menjawabnya penelitian ini menetapkan Kabupaten Rembang-Jawa Tengah sebagai lokasi penelitian. Menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, petani garam sebagai responden. Teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dianalisis menggunakan regresi untuk mengkaji pengaruh fungsional variabel perubahan cuaca terhadap produksi garam dan analisis kualitatif untuk medeskripsikan pertanian, dan pemetaan lahan garam. Hasil penelitian mengindikasikan pengaruh cuaca yang meliputi kecepatan angin, curah hujan, dan suhu memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap kuantitas dan kualitas garam dibuktikan dengan hasil perhitungan nilai Sig 0,519 > 0,05 dengan F hitung 0,820 < 3,86. Faktor signifikan yang mempengaruhi kuantitas produk diantaranya luas lahan, pendidikan dan pengetahuan, penggunaan teknologi, pola usaha lahan integrasi, sedangkan variasi teknologi berpengaruh terhadap kualitas garam. Produktivitas penggunaan teknologi geomembran integrasi dengan luasan 292, 91 ha mencapai 22.988 ton kelas K1 (1: 78,48), sedangkan untuk non integrasi (non geomembrane) dari 631,54 ha mencapai 17.246 K1 dan 24.201 ton K2 (1:15,237), serta fungsi petak. Eduksi kepada petani garam mengenai pentingnya memahami kondisi cuaca dan pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan produksi dan kualitas garam. Pemetaan periodic diperlukan untuk memprediksi dan mengkalkulasi kemampuan produksi sangat diperlukan.