KONSERVASI LAHAN DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN IKLIM PASCA PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.15294/ka.v1i2.146Keywords:
Konservasi Lahan, Iklim, PandemiAbstract
Ancaman lingkungan yang serius seperti tanah longsor dan erosi merupakan konsekuensi logis dari adanya konversi lahan akibat peningkatan jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan lainnya. Diperlukan intervensi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan salah satunya melalui konservasi lahan. Sejalan dengan hal tersebut, pandemi Covid-19 telah mendorong setiap orang untuk memikirkan kembali hubungan mereka dengan lingkungan, dan untuk mempertimbangkan konsekuensi atas aktivitas yang dilakukannya terhadap kesejahteraan manusia dan kelangsungan hidup ke depannya. Dalam rangka membantu memerangi perubahan iklim ditengah ancaman degradasi lahan, erosi dan tanah longsor diperlukan konservasi tanah yang berfokus untuk menjaga stabilisasi lereng dan perlindungan erosi tanah melalui kombinasi praktik dan teknik. Perbaikan tanah yang efisien menggunakan teknik struktural telah berhasil di negara maju, sedangkan di negara berkembang, termasuk di Indonesia teknik yang sama belum begitu produktif. Hal tersebut dikarenakan metode structural yang mahal, tidak cocok untuk lereng alami, dan cenderung tidak ramah lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui teknik bioteknologi tanah. Teknik ini merupakan alternatif pengelolaa lahan ramah lingkungan yang menggunakan vegetasi seperti rumput vetiver untuk perbaikan tanah.