PREVALENSI EKTOPARASIT DAN ENDOPARASIT ITIK PETELUR YANG DIPELIHARA PADA PETERNAKAN INTENSIF DI JAWA TENGAH

Authors

  • M Lieviamanda Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
  • R Susanti Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang

Keywords:

itik petelur, endoparasit, ektoparasit, peternakan intensif

Abstract

Salah satu faktor penyebab penurunan produktivitas itik adalah infeksi parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur prevalensi ektoparasit dan endoparasit pada itik petelur (Anas platyrhynchos) yang dipelihara pada peternakan intensif di Jawa Tengah. Total 25 sampel itik petelur diambil dari 5 lokasi berbeda di Jawa Tengah (Semarang, Temanggung, Magelang, Pati dan Salatiga) yang ditetapkan secara purposive sampling. Sampel diperiksa dengan metode natif dan metode langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19 dari 25 ekor itik petelur, positif terinfeksi ektoparasit dengan prevalensi tertinggi 100% (Semarang, Magelang) dan terendah 40% (Temanggung). Secara keseluruhan, jenis ektoparasit yang ditemukan adalah Lipeurus caponis (44%), Menacanthus stramineus (36%), Anaticola crassicornis (20%), Menopon gallinae (16%), Columbicola columbae (8%), Musca domestica (24%), Lucilia sericata (32%), dan Goniodes sp (4%). Untuk endoparasit, 14 dari 25 ekor itik petelur positif ditemukan telur dan cacing endoparasit. Prevalensi endoparasit tertinggi tercatat pada itik di Kota Semarang (100%) dan terendah di Kabupaten Temanggung (20%). Jenis-jenis endoparasit yang ditemukan adalah Toxocara sp. (8%), Capillaria sp. (28%), Echinostoma revolutum (16%), Strongyloides papilosus (16%), dan Ascarida galli (4%). Disimpulkan bahwa ektoparasit dan endoparasit yang menginfeksi itik petelur pada peternakan intensif di Jawa Tengah berjumlah 13 jenis, terdiri dari 8 jenis ektoparasit dan 5 jenis endoparasit.

Downloads

Published

2021-12-01

Issue

Section

Zoologi