@article{Taniady_2020, title={Fintech Sebagai Inovasi Keuangan Digital: Tantangan Menghadapi Wanprestasi Borrower Akibat Pandemi Covid-19}, volume={6}, url={https://proceeding.unnes.ac.id/snh/article/view/545}, DOI={10.15294/snhunnes.v6i1.545}, abstractNote={<p>Pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia membawa perubahan yang signifikan terkhusus dalam sektor perekonomian. Kehadiran <em>Fintech </em>merupakan terobosan baru di era digital saat ini yang mengkombinasikan antara teknologi dan keuangan. Perkembangan perusahaan <em>Fintech </em>di Indonesia yang terdaftar/berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2020 telah mencapai 158 perusahaan. Salah satu layanan <em>Fintech </em>adalah <em>Fintech Lending </em>yang mengoperasikan layanan pinjam meminjam dengan cara yang mudah, cepat dan efisein. Namun, perusahaan <em>Fintech </em>pada saat ini harus menghadapi tantangan atas hadirnya pandemi COVID-19. Kehadiran COVID-19 membuat semakin meningkatnya angka tingkat wanprestasi yang dilakukan oleh <em>Borrower. </em>Permasalahan tersebut menjadi sebuah permasalahan bagi perusahaan <em>Fintech </em>di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan kerangka hukum <em>Fintech </em>di Indonesia dalam menjawab tantangan wanprestasi akibat pandemi COVID-19 serta menemukan strategi dalam mengatasi permasalahan wanprestasi oleh <em>Borrower</em>. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan tersebut adalah hukum normatif yang mengunakan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan perlu adanya mediasi antara perusahaan <em>Fintech </em>dengan <em>Borrower </em>dalam mengatasi wanprestasi ditengah pandemic COVID-19. Disamping itu, perlu adanya pembentukan Komite Nasional <em>Fintech </em>(KNF) sebagai departemen pengawasan, perkembangan serta penasehat <em>Fintech </em>di Indonesia.</p>}, number={1}, journal={Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang}, author={Taniady, Vicko}, year={2020}, month={Dec.} }