We Can Move On : Psikoedukasi Kesehatan Mental Terhadap Pekerja Seks Komersial Sunan Kuning Semarang

Authors

  • Ikhda Izzatul Aqiilah Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  • Ima Nofita Fuji Lestari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  • Fikrotul Hanifah Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  • Dian Veronika Sakti Kaloeti Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Keywords:

We Can Move On, Psikoedukasi, Pekerja Seks Komersial

Abstract

Keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK) menjadi perdebatan hingga saat ini, karena terkait dengan perilaku yang menyertai yaitu prostitusi. Prostitusi merupakan bentuk penyimpangan seksual dengan pola-pola organsasi, impuls/dorongan seks yang tidak wajar disertai dengan eksploitasi dan komersialisasi seks impersonal yang mengakibatkan para PSK tidak sehat secara mental. Psikoedukasi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai kesehatan mental, memberikan edukasi terkait pentingnya kesehatan mental pada PSK di lingkungan lokalisasi Sunan Kuning Semarang. WE CAN MOVE ON merupakan bentuk program psikoedukasi mengenai kesehatan mental yang terdiri dari sesi mengenali diri sendiri, pengetahuan mengenai stres dan cara mengatasinya, pengetahuan mengenai kesehatan mental, kebersyukuran, serta PSK diajak untuk menulis harapan-harapan yang ingin dicapai. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui keefektifan psikoedukasi kesehatan mental, melalui one group post-test design. Terdapat 70 subjek yang terpilih berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia antara 20-40 tahun. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada subjek setelah berjalannya program. Dari hasil post-test yang dilakukan menunjukkan bahwa psikoedukasi berhasil memberikan pemahaman kepada PSK tentang pentingnya kesehatan mental. Dari hasil post test yang dilakukan diperoleh empat kategori, yakni: (a) program sangat berhasil dengan skor rata-rata 25-32., (b) program berhasil dengan skor rata-rata 17-24., (c) program tidak berhasil dengan skor rata-rata 09-16., (c) program sangat tidak berhasil dengan rata-rata 0-8. Hail post test menunjukkan dari skor yang diberikan pada setiap nomor soal kemudian dilakukan penjumlahan dan rata-rata. Jumah skor yang diperoleh dari 8 soal dengan 22 subjek yang mengisi lembar post test diperoleh 389 skor dengan rata-rata 17,68. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa program ini penting untuk dilakukan karena sesuai dengan kondisi kesehatan mental dan kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan mental pada PSK.

Downloads

Published

2019-02-13