Kajian Qualitative Meta-Analysis Belajar dan Pembelajaran Bahasa Inggris di Pesantren
Keywords:
teaching and learning English, pesantren, research trends, qualitative meta-analysisAbstract
Abstrak: Pesantren merupakan salah satu Lembaga non-formal keagamaan di Indonesia. Selain kajian keagamaan, pesantren juga memberikan kesempatan untuk belajar ilmu umum bagi para santri. Artikel ini ingin menunjukkan sebuah bukti bahwa kajian belajar dan pembelajaran Bahasa Inggris telah dilakukan oleh para peneliti dalam sepuluh tahun terakhir. Selain itu artikel ini untuk mengidentifikasi tren penelitian belajar dan pembelajaran Bahasa Inggris di pesantren. Menggunakan metode kualitatif meta-analysis artikel ini menganalisis artikel yang terbit dalam kurun waktu 2012-2022. Hasilnya adalah fokus penelitian yang dilakukan adalah tentang proses belajar pembelajaran, pengembangan perangkat mengajar, tantangan dan hambatan pembelajaran Bahasa Inggris di pesantren, persepsi pemangku kebijakan, dan yang terakhir adalah terkait dengan fenomena rendahnya minat belajar Bahasa Inggris para santri. Artikel ini memberikan beberapa rekomendasi bagi kajian di masa depan terkait dengan penggunaan metode penelitian yang berbeda, lokasi penelitian yang lebih luas, pelibatan partisipan, sampai dengan kolaborasi antar akademisi yang berasal dari universitas Islam dan universitan non-Islam.
Abstract: Pesantren is one of the non-formal religious institutions in Indonesia. In addition to religious studies, Islamic boarding schools also provide students opportunities to study general knowledge. This article wants to show evidence that researchers have studied learning and learning English in the last ten years. In addition, this article is to identify research trends in learning and learning English in Islamic boarding schools. The method used a qualitative meta-analysis, and this article analyzes articles published from 2012-2022. The result is that the research focuses on the learning process, development of teaching tools, challenges, and barriers to learning English in Islamic boarding schools, perceptions of policymakers, and the phenomenon of the low interest in learning English among students. This article provides several recommendations for future studies on using different research methods, more expansive research locations, involving participants, and collaboration between academics from Islamic and non-Islamic universities.