Deiksis Pada Teks Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Dalam Rangka Hut Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 Dalam Era Presiden Joko Widodo Serta Implikaturnya Terhadap Pembaca

Authors

  • Anik Safitri
  • Tommi Yuniawan
  • Rustono Rustono

Keywords:

Kemampuan literasi matematika, Kemandirian belajar, Treffinger, LMS

Abstract

Teks pidato kenegaraan dalam rangka menyambut HUT suatu negara memang sangatlah
menarik untuk dicermati. Dalam teks pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI-74 dalam Era
Presiden Joko Widodo sangat menarik untuk dicermati. Naskah teks pidato kenegaraan tersebut
dalam era Presiden Joko Widodo terdapat deiksis. Deiksis adalah bentuk bahasa baik berupa kata
maupun lainnya yang berfungsi tertentu di luar bahasa. Dengan kata lain, sebuah bentuk bahasa
bias dikatakan bersifat deiksis apabila acuan/rujukan/referennya berpindah-pindah atau bergantiganti pasa siapa yang menjadi pembicara dan bergantung pula pada saat dan tempat
dituturkannya kata itu. Jadi, dengan kata lain deiksis merupakan kata-kata yang didak memiliki
referen yang tetap. Deiksis dapat mempengaruhi reaksi terhadap pembaca. Dengan kata lain
dengan pilihan deiksis yang ada di dalam teks pidato kenegaraan akan memberikan implikasi
kepada pembaca. Tujuan riset ini yakni; (1) mengetahui dan mendeskripsikan bentuk-bentuk
deiksis yang digunakan pada Teks Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam
Rangka HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019 dalam Era
Presiden Joko Widodo, (2) mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh penggunaan deiksis bagi
mitra tutur khususnya bagi rakyat Indonesia untuk memajukan bangsa. Pendekatan yang
digunakan dalam riset ini adalah dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Kegiatan riset ini
meliputi; (1) pengumpulan data, (2) analisis data, (3) interpretasi data, (4) dirumuskan pada suatu
simpulan yang mengacu pada analisis data tersebut. Pendekatan ini memiliki asumsi bahawa inti
atau pokok karya berupa teks pidato kenegaraan ada dua; yaitu; (1) menemukan deiksis pada
tiap kalimat, (2) mengidentifikasi ke dalam macam-macam deiksis, (3) implikasi deiksis
terhadap mitra tutur khususnya rakyat Indonesia. Hasil riset pengkaji hanya mengambil deiksis
luar tuturan (eksofora), yang meliputi; (1) deiksis persona, (2) deiksis ruang, (3) deiksis waktu.
Setelah melakukan penelitian awal ditemukan 119 buah deiksis. Deiksis persona I tunggal (yang
saya) berjumlah 7, deiksis persona I tunggal (saya) berjumlah 9, deiksis persona I jamak (kita)
berjumlah 93, deiksis persona II (para) berjumlah 6, deiksis deiksis persona II (saudara-saudara)
berjumlah 4, deiksis ruang (ini) berjumlah 6, deiksis ruang (itu) berjumlah 2, deiksis waktu
(sekarang ini) 1 buah, deiksis ruang (di situ, kini depan) 3 buah. Impikasi deiksis terhadap
masyarakat Indonesia yaitu; (1) merasa diangkat derajatnya, (2) merasa dihargai, (3)
menggerakkan semangat jiwa rakyat Indonesia baik itu pelajar, pemuda, dan pejabat Negara dan
masyarakat Indonesia untuk lebih peka terhadap kemajuan jaman. Jaman dapat berubah setiap
saat kita harus mempersiapkan dan mempunyai dalam menghadapi persaingan dunia.

Downloads

Published

2021-03-05

Issue

Section

Articles