Keyakinan Diri Calon Guru Matematika untuk Menjadi Guru Profesional: Sebuah Survey

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keyakinan diri calon guru matematika untuk menjadi guru profesional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Responden penelitian adalah 26 mahasiswa program studi Tadris Matematika di sebuah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Indonesia. Data dikumpulkan melalui angket dan wawancara. Instrumen penelitian berupa angket keyakinan diri calon guru matematika dan pedoman wawancara. Data dianalisis menggunakan statistika deskriptif yang diperkuat dengan data wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan diri mahasiswa saat nantinya menjadi guru Matematika 1) sebanyak 24% mahasiswa merasa yakin akan mampu menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik, 3,8% ragu, dan 3,8% tidak yakin; 76,9% mahasiswa yakin akan mampu menguasai materi matematika dengan baik, 23,1% ragu-ragu; 3) 65,4% mahasiswa yakin akan mampu mengajar dengan cara yang disenangi siswa, 34,6% ragu-ragu; 4) 73,1% mahasiswa yakin bahwa akan menjadi sosok guru yang disenangi oleh siswa, 23,1% ragu-ragu, dan 3,8% tidak yakin; 5) 88,5% mahasiswa yakin akan menjadi sosok guru yang mudah bergaul dengan murid, sesama guru, kepala sekolah dan wali murid, 7,7% ragu-ragu, dan 3,8% tidak yakin; 6) 88,5% mahasiswa yakin akan mampu menyusun instrumen penilaian hasil belajar siswa, 7,7% ragu-ragu, dan 3,8% tidak yakin; 7) 92,3% mahasiswa yakin akan mampu menilai hasil belajar siswa, 7,7% ragu-ragu. Keyakinan yang paling rendah berkaitan dengan keyakinan diri akan mampu mengajar dengan cara yang disenangi siswa, dari hasil wawancara diketahui bahwa mahasiswa merasa khawatir mengenai stigma bahwa matematika itu sulit, pembelajaran yang menegangkan, dan guru yang galak. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa memerlukan lingkungan belajar yang dapat mengembangkan kemampuan mengajar dengan cara yang disenangi oleh siswa.