Kajian Teori: Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Kemandirian Belajar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Berbantuan LKPD

Authors

  • Mellia Andini Universitas Negeri Semarang
  • Nuriana Rachmani Dewi Universitas Negeri Semarang

Keywords:

Berpikir kritis matematis, kemandirian belajar, inkuiri terbimbing, LKPD

Abstract

Keterampilan berpikir kritis secara konsisten diakui sebagai unsur penting dalam persiapan untuk kehidupan. Tuntutan keterampilan abad 21yang termasuk ke dalam 4C dan juga keterampilan ini disebutkan sebagai salah satu tujuan dari SDGs 2030. Namun, kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik Indonesia belum mencapai nilai yang memuaskan. Hal ini ditunjukkan pada skor TIMSS yang mengukur kemampuan berpikir kritis melalui soal dengan level kognitif tinggi. Rendahnya tingkat kemandirian belajar dapat memiliki dampak yang besar terhadap penurunan prestasi belajar peserta didik, kurangnya tanggung jawab, serta membuat peserta didik menjadi tergantung pada orang lain. Penelitian ini akan mengkaji secara teori kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik berdasarkan kemandirian belajarnya. Kemandirian belajar yang tinggi memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan dan menerapkan kemampuan berpikir kritisnya. Terdapat upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar peserta didik, yaitu salah satunya dengan menghadirkan model pembelajaran student-centered. Inkuiri terbimbing (Guided inquiry) sebagai salah satu model pembelajaran dan dengan berbantuan LKPD dapat menjadi salah satu inovasi dan solusi dalam pembelajaran atas permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil kajian teori, kemandirian belajar memang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis seseorang. Dan kemandirian belajar memberikan peran penting dalam rangka peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik.

Downloads

Published

2025-03-05

Issue

Section

Articles