PEMETAAN RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN INVERSI 1 DAN 2 DIMENSI DATA MAGNETOTELLURIK DI SEKITAR PATAHAN PARALANA, AUSTRALIA

Authors

  • Fellycia A. Santoso Departemen Fisika, Universitas Gadjah Mada
  • Sintia W. Niasari Departemen Fisika, Universitas Gadjah Mada

Keywords:

magnetotellurik, inversi, aliran fluida, radiogenic.

Abstract

Sistem parahan Paralana merupakan patahan yang memisahkan Gawler Craton dan Curnamona Province. Geologi daerah ini tersusun atas struktur geosinklin dan sistem patahan, i.e. reverse strike-slip yang dikontrol oleh tekanan kompresional berarah barat – timur. Batuan litologi terdiri atas batuan dasar kristalin granit yang di atasnya terendapkan metasedimen mengandung unsur radiogenik. Manifestasi berupa mata air panas, ditemukan di sekitar patahan Paralana yang mengindikasikan terdapat aliran fluida dan reservoir di bawah permukaan. Penelitian ini menggunakan data magnetotellurik (MT). Tensor fase impedansi dianalisis untuk menentukan dimensionalitas data. Selanjutnya, pemodelan inversi 1D dan 2D dilakukan untuk memperoleh penampang persebaran nilai resistivitas bawah permukaan. Hasil kedua model inversi menunjukkan adanya zona resistif pada area dangkal dan fitur konduktif pada area yang lebih dalam. Analisis tensor fase menunjukkan mayoritas data MT memiliki dimensionalitas 2D dan 3D yang mengindikasikan struktur kompleks pada daerah penelitian. Namun kedalaman dan nilai resistivitas bervariasi secara signifikan antara hasil inversi MT 1D dan 2D. Perbandingan hasil model inversi 1D dan 2D memberikan pemahaman terkait batasan dan kelebihan dari kedua pendekatan tersebut pada daerah penelitian ini.

Downloads

Published

2024-04-20

Issue

Section

Articles