PEMANFAATAN SENSOR QUARTZ CRYSTAL MICROBALANCE DENGAN LAPISAN NANOFIBER POLYVINYL ACETATE/CITRIC ACID UNTUK PEMANTAUAN PERUBAHAN KONSENTRASI GAS AMONIA OLEH TANAMAN SPATHIPHYLLUM

Authors

  • Khalid Saifullah Departemen Fisika, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada
  • Chotimah Chotimah Departemen Fisika, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada

Keywords:

Sensor, QCM, PVAc/CA, ammonia, spathiphyllum.

Abstract

Pada penelitian ini efek tanaman Spathiphyllum terhadap kandungan gas amonia akan diamati dengan menggunakan sensor berbasis quartz crystal microbalance (QCM). QCM dilapisi dengan nanofiber polyvinyl acetate/citric acid (PVAc/CA) menggunakan metode pelapisan electrospinning agar sensitif dan selektif terhadap gas amonia. Penurunan frekuensi yang terdeteksi pada sensor untuk kadar amonia 10, 20, 30, 40, dan 50 ppm adalah berturut-turut sebesar -97,7 Hz, -155,9 Hz, -194,9 Hz, -227,8 Hz, -257,1 Hz. Hasil penelitian menunjukkan sensitivitas sensor terhadap gas amonia sebesar 4,32 Hz/ppm dengan waktu respons dan waktu pemulihan sebesar 8,67 dan 50,33 detik. Pengujian terhadap bagian tanaman menggunakan sensor QCM menghasilkan penurunan frekuensi pada sensor QCM PVAc dan PVAc/CA. Sensor QCM dengan lapisan PVAc/CA memberikan nilai respons yang lebih besar bila dibandingkan dengan lapisan PVAc. Penurunan frekuensi kemungkinan diakibatkan oleh volatile organic compound (VOC) yang dihasilkan oleh tanaman Spathiphyllum. Senyawa β-costol dan (Z)-linalool oxide kemungkinan berinteraksi dengan gugus hidroksil sehingga menyebabkan penurunan frekuensi sensor QCM PVAc/CA. Penurunan frekuensi per satuan luas diurutkan dari yang terbesar diakibatkan berturut-turut oleh bagian akar, batang, dan daun. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai macam VOC hasil emisi dari tanaman yang dapat mempengaruhi nilai respons sensor QCM PVAc/CA terhadap kandungan gas amonia.

Downloads

Published

2024-04-20

Issue

Section

Articles