ASESMEN SAINS BERMUATAN TIMSS DAN PISA MENGACU NEXT GENERATION SCIENCE STANDARDS GURU SAINS SMP/MTs

Authors

  • Sarwi Sarwi Universitas Negeri Semarang
  • Sigit Saptono Universitas Negeri Semarang
  • Sukimin Sukimin SMP Negeri 41 Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah
  • Siti Fathonah Universitas Negeri Semarang
  • Wasi Sakti WP Universitas Negeri Semarang
  • Mila Masida Universitas Negeri Semarang
  • Ahmad Arofudin Universitas Negeri Semarang
  • Zhafira Rahmadia F Universitas Negeri Semarang

Keywords:

asesmen Sains, TIMSS, PISA, guru Sains SMP/MTs.

Abstract

Negara berkembang termasuk Indonesia, agar segera dapat mengejar ketinggalan dari negara maju, maka perlu mengakomodasi kompetensi TIMSS dan PISA. Rendahnya posisi prestasi yang dicapai siswa Indonesia pada kompetisi PISA 2013 dan 2018 dibanding negara-negara peserta lainnya mendorong untuk dilakukan pembekalan kepada guru-guru Sains. Kegiatan bertujuan menganalisis kemampuan mendesain Asesmen Sains bermuatan TIMSS dan PISA dengan kerangka Next Generation Science Standards (NGSS) di Kota Semarang. Kegiatan penelitian survei dilaksanakan berlokasi di Kota Semarang, dengan subjek 37 guru Sains SMP/MTs ditentukan secara purposive. Instrumen penelitian meliputi tes diagnostik kemampuan tentang asesmen TIMSS dan PISA; dan instrumen kemampuan penyusunan asesmen Sains bermuatan TIMSS dan PISA. Teknik analisis data digunakan uji N-Gain dan analisis deskriptif kualitatif. Pencapaian skor yang paling tinggi pada soal yang mengungkap pengertian asesmen TIMSS dan PISA dan penjelasannya dengan skor postes rerata paling tinggi 93 dan paling rendah 83 (skala 0-100). Peningkatan penguasaan konsep tentang penguasaan asesmen TIMSS dan PISA dari sebelum dan sesudah kegiatan sebesar <g> = 0.77 (skala 0-1). Peningkatan penguasaan konsep tentang kemampuan penyusunan soal-soal bermuatan TIMSS dan PISA dari sebelum dan sesudah kegiatan sebesar <g> = 0.65 (skala 0-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas guru dipengaruhi oleh masa kerja dan pengalaman workshop professional guru. Pola penyelesaian proyek yang dibuat guru sebagai responden menunjukkan kecenderungan pencapaian untuk level berpikir kognitif pengetahuan dengan skor lebih dari baik dan mencapai pada level baik pada proyek yang dicirikan menuntut pemecahan masalah dan argumentasi logis.

Downloads

Published

2024-05-04

Issue

Section

Articles