POTENSI DAN PEMANFAATAN SIDAT (Anguilla marmorata) DI MALUKU

Authors

  • S Wardono Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, KKP
  • SB Widiarto Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong, Ditjen PRL, KKP
  • RM Bala’zam Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong, Ditjen PRL, KKP
  • H Sombo Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong, Ditjen PRL, KKP

Keywords:

Larike, Maluku, Sidat, Waai

Abstract

Monitoring potensi sidat di Maluku dilaksanakan di Negeri Larike dan Negeri Waai Kabupaten Maluku Tengah serta Dusun Masika Jaya, Desa Alang Asaude dan Pulau Kelang Kabupaten Seram Bagian Barat. Monitoring mengacu kepada Rencana Aksi Nasional Konservasi Ikan Sidat Tahun 2016 – 2020. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa sidat diwilayah Maluku dapat ditemukan di Negeri Larike, Waai, Mamala, Morella, Hitu, Pulau Manipa dan Pulau Kelang Kabupaten Maluku Tengah. Sementara itu di Kabupaten Seram Bagian Barat Sidat ditemukan di Dusun Eli, Waitesi, Tanamera dan Masika Jaya. Jenis sidat yang ditemukan di Larike dan Waai adalah Anguila marmorata. Hasil pengamatan kualitas air kondisi habitat sidat di Negeri Larike dan Waai dalam kondisi baik dan sesuai untuk habitat biota perairan. Hasil monitoring potensi sidat di Negeri Larike perolehan rata-rata glass eel sebanyak 33 ekor/hari sedangkan di Negeri Waai tidak diperoleh glass eel namun ditemukan sidat stadia yellow eel satu ekor dan sidat dewasa satu ekor. Penangkapan sidat di Masika Jaya, Alang Asaude dan Pulau Kelang aktif dilakukan sekitar tahun 2009-2010. Responden di Masika Jaya mengaku memperoleh sidat 15-300 Kg/Bulan, Responden di Alang Asaude memperoleh sidat 30-150 Kg/bulan dan di Pulau Kelang mencapai 150 Kg/bulan. Tantangan dalam pengelolaan sidat di Maluku adalah minimnya informasi dan data mengenai sidat, degradasi habitat dan tidak adanyapembeli serta tidak ada kepastian harga jual sidat.

Downloads

Published

2022-11-28

Issue

Section

Ekologi dan Lingkungan