PENGATURAN PEMANFAATAN DAN PEREDARAN IKAN HIU DAN PARI DI WILAYAH PULAU SULAWESI

Abstract

Tingginya pemanfaatan ikan hiu dan pari menyebabkan ketersediaannya mulai berkurang bahkan ada yang sudah mulai punah, sehingga beberapa jenis hiu dan pari dilindungi menurut peraturan perundangan nasional dan Konvensi Internasional. Salah satu bentuk pengendalian tersebut adalah penerbitan dokumen perizinan atas pemanfaatan dan peredaran jenis ikan tersebut melalui pungutan PNBP. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atas perizinan dan PNBP yang dihasilkan dari pemanfaatan dan peredaran ikan hiu dan pari di wilayah Sulawesi. Metode pengumpulan data melalui pencatatan, identifikasi jenis dan dokumentasi pada kegiatan lalu lintas perdagangan jenis ikan dilindungi dan/atau jenis yang tercantum dalam Appendiks CITES serta jenis yang mempunyai kemiripan (look alike spesies) di Wilayah Sulawesi pada kurun waktu tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 132 surat rekomendasi pemanfaatan hiu dan pari dengan komposisi 167,78 ton daging hiu, 41,062 ton sirip, 0,86 ton kulit dan 27 hiu/pari hidup; dan surat angkut jenis ikan sebanyak 29 surat dari peredaran hiu sebanyak 21.004,65 ton dan pari sebanyak 1.633,97 ton. Nilai PNBP yang diperoleh atas pemanfaatan perdagangan jenis ikan sebesar Rp355.466.793,00 dengan perincian 82% dari PNBP Rekomendasi DN, 11% dari PNBP surat angkut jenis ikan dalam negeri dan 7% dari PNBP rekomendasi LN. Penelitian ini memberikan informasi jenis ikan hiu dan pari yang sudah dimanfaatkan dan kontribusi PNBP yang telah dihasilkan.