REHABILITASI TANAH PASCA TAMBANG BATU BARA MENGGUNAKAN RUMPUT BEDE (Brachiaria decumbens) MELALUI PEMANFAATAN MIKORIZA DAN Azospirillum
Keywords:
batu bara, NPK, pasca tambang, tanah overburden, tanah revegetasiAbstract
Rehabilitasi lahan pasca tambang batu bara dapat dilakukan dengan memadukan pembenahan lahan, pemilihan jenis tanaman yang tepat dengan kriteria cepat tumbuh dan tahan terpapar matahari, cepat terdekomposisi, serta memiliki sistem perakaran baik dan dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme tertentu. Penelitian ini bertujun untuk mempelajari pengaruh pemberian FMA dan Azospirillum secara tunggal maupun gabungan dalam meningkatkan pertumbuhan rumput Bede (Brachiaria decumbens) pada tanah pasca tambang batu bara. Mikoriza dan Azospirillum yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan rumput Bede yang ditanam pada tanah revegetasi dan overburden pasca tambang batubara. Perlakuan T1P11 (gabungan NPK 50% + dolomit 50% + Mikoriza 10 g + Azospirillum 5ml) pada tanah revegetasi T1P11=10.23 g) dan overburden (T2P11=4.41 g) mampu menaikan berat basah rumput dibandingkan kontrol dan perlakuan lainnya. Pada tanah revegetasi gabungan perlakuan tersebut (T1P11) menaikan pH masam tanah dari 4.8 menjadi mendekati normal 5.5 serta menaikan nilai KTK tanah dari 14 menjadi 19 dalam waktu 1 bulan setelah aplikasi. Sementara pada overburden (T2P11) pH masam tanah naik dari 4.3 menjadi 4.5 dan nilai KTK dari 12 menjadi 16 setelah 1 bulan aplikasi. Uji molekuler dari spora tunggal Glomus etunicatum membuktikan bahwa inokulum mikoriza yang digunakan dalam penelitian terjaga kemurniannya sedangkan Azospirillum yang digunakan diisolasi dari perakaran rumput Bede. Penggunaan mikoriza dan Azospirillum dapat mengurangi 50% penggunaan pupuk NPK dan dolomit dalam meningkatkan pertumbuhan rumput B.decumbens. Rehabilitasi lahan pasca tambang perlu dilakukan untuk memulihkan kembali lahan yang sudah terdegradasi.