KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN SIRSAK (Annona muricata L.)
Keywords:
keanekaragaman, kemerataan, serangga, sirsakAbstract
Sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu "Zuurzak," yang berarti kantung asam. Budidaya tanaman sirsak tidak terlepas dari kebaradaan serangga. Keanekaragaman serangga berperan penting dalam budidaya sirsak dan dipengaruhi oleh faktor abiotik maupun biotik.. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi serangga pada perkebunan sirsak di Bawen, Kabupaten Semarang, serta mengidentifikasi faktor lingkungan yang memengaruhinya. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April–Juli 2025 menggunakan metode pitfall trap dan sweep net secara purposive sampling, diikuti identifikasi spesies dan perhitungan indeks Shannon-Wiener, Evenness, dan Simpson. Hasil penelitian mencatat 1.577 individu serangga dari berbagai ordo dengan peran ekologis beragam, termasuk hama, polinator, predator, herbivora, detritivor, dan parasitoid. Nilai indeks keanekaragaman H’ sebesar 3,0638 menunjukkan kategori tinggi, indeks kemerataan E = 0,8305 menunjukkan distribusi individu relatif merata, dan indeks dominansi C = 0,0595 menunjukkan dominansi rendah. Faktor lingkungan seperti suhu 25–30°C, kelembapan 70–85%, dan intensitas cahaya 1.017–8.424 lux berada pada kisaran optimum bagi aktivitas serangga. Penelitian ini menyajikan data kestabilan ekosistem perkebunan sirsak dengan indeks keanekaragaman serangga yang dapat dijadikan dasar pengelolaan budidaya berkelanjutan serta strategi pengendalian hama ramah lingkungan.