https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/issue/feedProsiding Seminar Nasional Biologi2024-11-01T16:55:12+07:00Open Journal Systems<p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1267156143" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2086-8286</a></p>https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3928EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS PROJECT BASED LEARNING MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMA2024-10-24T09:05:00+07:00Emi Prihastuti[email protected]Sri Sukaesih[email protected]<p>Pembelajaran abad 21 ditandai dengan kemajuan teknologi dan informasi bertujuan untuk mendorong siswa agar memiliki kemampuan literasi sains, namun kemampuan literasi sains siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa adalah dengan memotivasi siswa untuk membaca sehingga perlu mengembangkan bahan ajar yang inovatif, seperti e-modul interaktif berbasis project based learning. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan e-modul interaktif berbasis project based learning (PjBL) materi sistem ekskresi manusia yang dikembangkan terhadap kemampuan literasi sains siswa kelas XI SMA N 1 Pegandon. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang terdiri atas 10 tahapan pengembangan antara lain: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi produk, 5) revisi desain e-modul, 6) uji skala kecil, 7) revisi pertama e-modul, 8) uji pemakaian e-modul skala besar, 9) revisi kedua e-modul, dan 10) produk akhir e-modul. Pengumpulan data menggunakan angket validasi media, validasi materi, angket kepraktisan dari guru dan siswa, serta tes kemampuan literasi sains siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas e-modul dari ahli media diperoleh persentase sebesar 94% dengan kriteria sangat valid dan dari ahli materi diperoleh persentase sebesar 81,7% dengan kriteria valid. Kepraktisan e-modul berdasarkan respon dari guru dan siswa diperoleh persentase sebesar 96,43% dan 90% dengan kriteria sangat praktis. Efektivitas e-modul interaktif berbasis PjBL berdasarkan hasil tes literasi sains diperoleh nilai signifikansi dari uji t-test sebesar 0,002 (< 0,05) dengan rata-rata N-Gain skor 0,71 termasuk ke dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa e-modul interaktif berbasis PjBL materi sistem ekskresi manusia yang dikembangkan valid, memenuhi kriteria kepraktisan, dan efektif untuk meningkatkan literasi sains siswa kelas XI. Pada pembelajaran biologi dapat menerapkan e- modul yang interaktif sehingga dapat menarik minat membaca siswa dan meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3930STRATEGI KONSERVASI ENERGI DI LINGKUNGAN KAMPUS UNNES SEKARAN2024-10-24T09:18:11+07:00Habil Sultan[email protected]Sri Ngabekti[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Kampus UNNES Sekaran merupakan pusat kegiatan akademik maupun non akademik dengan jumlah civitas akademik yang terus bertambah setiap tahunnya. Hal tersebut berdampak pada meningkatnya aktivitas dan energi yang digunakan di lingkungan kampus . Penelitian yang mengkaji strategi konservasi terhadap energi yang digunakan untuk kegiatan operasional di lingkungan kampus. Hingga saat ini belum ditemukan.. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi konservasi energi di lingkungan Kampus UNNES Sekaran dengan menggunakan analisis SWOT berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara terhadap sampel dan pihak yang sudah ditentukan. Nilai IFAS dan EFAS pada penelitian ini berada pada kuadran I, sehingga strategi yang akan dirumuskan berfokus pada kekuatan dan peluang kampus dalam melakukan konservasi energi. Strategi konservasi energi yang dapat dilakukan di Kampus UNNES Sekaran yaitu melakukan kolaborasi dengan stakeholder terkait, mengoptimalkan produksi energi bersih, meningkatkan kemampuan teknis civitas akademik terhadap teknologi hijau, melakukan audit energi pada setiap unit kegiatan maupun gedung, dan mengembangkan sistem kelistrikan yang mandiri.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3931PEREDARAN DAN PEMANFAATAN JENIS IKAN DILINDUNGI/APPENDIKS CITES DI WILAYAH KERJA LPSPL SORONG 2024-10-24T09:24:34+07:00Suko Wardono[email protected]Santoso Budi Widiarto[email protected]Gusti Aries[email protected]Endy Handayani[email protected]<p>Sebagai upaya untuk mempertahankan keanekaragaman hayati perairan, pemerintah Indonesia telah meratifikasi Cites dan membawa konsekuensi pada pengendalikan dan pengawasan atas perdagangan tumbuhan dan satwa liar termasuk jenis ikan yang masuk dalam Appendiks CITES. Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong merupakan salah satu UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertugas melaksanakan pengendalian peredaran dan pemanfaatan ikan dilindungi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang pengaturan dalam pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan kontribusi penerimaan PNBP. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan dan wawancara pada kurun waktu tahun 2023 memberikan hasil bahwa pelaksanaan pengendalian dilakukan dengan menerbitkan izin dalam bentuk surat rekomendasi untuk peredaran dalam negeri dan luar negeri serta surat angkut jenis ikan. Rekomendasi dalam negeri diberikan untuk 551.545,16 kg yang merupakan hiu daging, 27.021,96 kg hiu kulit, 70.524,39 kg hiu sirip, 696,30 kg hiu tulang, 89.984,47 pari daging, 4.600,00 kg pari kulit, 177.428,25 teripang dan 504,00 pcs soft coral. Pada rekomendasi luar negeri diberikan untuk 188,64 kg hiu sirip dan 420,60 kg teripang. Sedangkan untuk surat angkut jenis ikan dalam negeri diberikan terhadap 150.526,13 kg hiu, pari dan sidat, dan untuk 74.677 ekor arawana dan napoleon. Keseluruhan ikan yang diedarkan dan dimanfaatkan tidak termasuk jenis ikan yang dilindungi penuh oleh pemerintah. Nilai total PNBP yang diperoleh atas pemanfaatan dan peredaran jenis ikan Rp1.647.742.781,00 PNBP.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3932PENGARUH BAHAN BAKU TERHADAP AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKOENZIM : SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW 2024-10-24T09:45:48+07:00Sarly Sunarsih[email protected]Dewi Mustikaningtyas[email protected]Nugrahaningsih WH[email protected]Talitha Widiatningrum[email protected]<p>Ekoenzim merupakan larutan multi guna yang diproduksi dari hasil fermentasi limbah organik berupa limbah sisa sayuran dan buah-buahan, dan memiliki aktivitas antimikroba. penelitian sebelumnya menunjukan perbedaan hasil aktivitas antimikroba ekoenzim berdasarkan perbedaan bahan baku yang digunakan. Beberapa jenis bahan baku menunjukkan hasil aktivitas antimikroba ekoenzim yang baik, tetapi ditemukan pula bahan baku yang tidak menunjukkan aktivitas antimikroba sama sekali. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bahan baku pembuatan ekoenzim terhadap aktivitas antimikroba yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini adalah <em>Systematic Literature Review</em> yang ditulis berdasarkan <em>Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses</em> (PRISMA). Pencarian digital melalui <em>Google Scholar</em>, <em>ScienceDirect</em>, <em>OpenAlex, </em>dan <em>Pubmed</em> menghasilkan 24 artikel yang kemudian dianalisis. Hasil Penelitian menemukan bahwa bahan baku terbukti berpengaruh terhadap aktivitas antimikroba ekoenzim, dikarenakan beberapa jenis bahan baku memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas antimikroba ekoenzim, sedangkan terdapat bahan baku yang tidak memberikan pengaruh dan memiliki hasil negatif terhadap aktivitas antimikroba ekoenzim. Bahan baku yang menujukan hasil positif terhadap aktivitas antimikroba adalah sampah kulit nanas, kulit jeruk, kulit pisang dan sisa tomat. Kelompok bahan baku ini menujukan hasil aktivitas antimikroba yang baik jika digunakan sebagai bahan baku tunggal maupun dalam campuran, baik itu dengan sampah buah-buahan lainnya maupun sampah sayur-sayuran. Bahan baku yang tidak menunjukkan aktivitas antimikroba adalah daun kayu putih. Pembuatan ekoenzim dengan atau campuran daun kayu putih sebaiknya dihindari guna memaksimalkan potensi aktivitas antimikroba ekoenzim.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3933IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA : PERAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS RISET DI MTSN 6 JAKARTA TIMUR2024-10-24T09:54:45+07:00Haryati Haryati[email protected]Rosyanti Rosyanti[email protected]Suningsih Suningsih[email protected]<p>Implementasi kurikulum madrasah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bisa dilihat dari penggunaan peran teknologi dalam pembelajaran berbasis riset di MTsN 6 Jakarta Timur. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui : (1) Bagaimana peran teknologi dalam pembelajaran Biologi berbasis riset di MTsN 6 Jakarta Timur pada kurikulum merdeka, (2) Bagaimana strategi penggunaan teknologi dalam pembelajaran biologi berbasis riset di MTsN 6 Jakarta Timur pada kurikulum merdeka, (3) Bagaimana evaluasi peran teknologi dalam meningkatkan pembelajaran berbasis riset di MTsN 6 Jakarta Timur pada kurikulum merdeka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di MTsN 6 Jakarta Timur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dari penelitian adalah peserta didik kelas IX, pelatih KIR, waka kurikulum, dan guru. Data dianalisis secara induktif dengan tiga tahap, yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk pengecekan keabsahan data dengan triangulasi. Hasil penelitian ini yaitu : (1) Peran teknologi dalam pembelajaran biologi berbasis riset untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di MTsN 6 Jakarta Timur, sebagai media pembelajaran yang menarik menggunakan teknologi pada kurikulum merdeka. (2) Strategi penggunaan teknologi dalam pembelajaran biologi meningkatkan inovasi bagi guru dan peserta didik di MTsN 6 Jakarta Timur pada kurikulum merdeka. (3) Evaluasi yang dilakukan dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan mutu pembelajaran di MTsN 6 Jakarta Timur secara berkelanjutan dalam implementasi kurikulum merdeka.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3934UJI ORGANOLEPTIK DAN MIKROBIOLOGI BUMBU INSTAN TEMPE 2024-10-24T10:04:54+07:00Nurunnisa Umaira[email protected]Siti Harnina Bintari[email protected]<p>Tempe merupakan produk fermentasi dari bahan baku kedelai dengan bantuan kapang Rhizopus sp. Fermentasi kedelai menjadi tempe segar layak makan memerlukan waktu antara 36 sampai 48 jam, selebihnya tempe akan mengalami perubahah fisik menjadi lunak, perubahan warna dari putih menjadi semakin gelap kecoklatan dan munculnya aroma yang menyengat seperti gas amoniak. Perubahan tekstur ini diakibatkan tempe mengalami fase <em>overfermented</em>, yang di daerah Jawa Tengah produk tersebut dimanfaatkan untuk bumbu pada pembuatan sayur dan lauk pauk khas Jawa, misalnya sayur lodeh, sayur bobor, sambel tumpang, orek tempe, lento dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu fermentasi yang tepat pada tempe lewat matang sebagai bahan baku bumbu instan tempe yang bisa diterima oleh panelis. Komponen bumbu terdiri atas tempe lewat matang, bawang putih, dan garam. Telah dilakukan penelitian terhadap tepung tempe lewat matang dengan variasi lewat waktu fermentasi hari ke 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk dibuat bumbu instan tempe dengan fortifikasi bawang putih dan garam masing-masing 7.5% b/b. Produk bumbu instan yang dihasilkan, digunakan sebagai salah satu komponen pembuatan sayur Jawa dengan pemberian bumbu dengan konsentrasi 2.5% dalam pembuatan sayur Jawa. Uji organoleptik menghasilkan bahwa bumbu instan tempe dengan waktu lewat fermentasi 72 jam merupakan bumbu instan yang dapat diterima oleh panelis. Pemeriksaan bakteri asam laktat bervariasi jumlahnya dengan dominansi pengurangan jumlah bakteri asam laktat berdasarkan lama fermentasi dan tidak terdeteksi adanya bakteri Escherichia coli sehingga produk bumbu instan tempe overfermented aman dan layak dikonsumsi.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3935 KOMPOSISI AIR LIMBAH TAHU DAN AIR KELAPA DENGAN SUPLEMEN EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) TERHADAP PROFIL NATA DE BUTTERFLY PEA FLOWER 2024-10-24T10:37:05+07:00Mega Mawarni Eva Ningtyas[email protected]Siti Harnina Bintari[email protected]<p>Tahu merupakan produk makanan berwarna putih, lembut dan kaya protein, dalam pembuatannya dihasilkan limbah cair hasil samping proses koagulasi yang disebut <em>whey</em>. Air limbah tahu memiliki pH rendah dan kaya senyawa organik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan nata dengan bantuan bakteri <em>Acetobacter xylinum</em>. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air limbah tahu bersama air kelapa dengan suplementasi ekstrak bunga telang (<em>Clitoria ternatea</em>) sebagai substrat pada fermentasi nata <em>de butterfly pea flower</em>. Penelitian eksperimental dilakukan dengan lima kelompok menggunakan kombinasi air limbah tahu dan air kelapa dengan suplementasi ekstrak bunga telang 5% serta lama fermentasi 7 hari, (K0 = Kelompok kontrol, air limbah tahu 100% + ekstrak bunga telang 5%, K1 = Kelompok kontrol, air kelapa 100% + ekstrak bunga telang 5%, P1 = Kelompok dengan perlakuan 80% air limbah tahu + 20% air kelapa + ekstrak bunga telang 5%, P2 = Kelompok dengan perlakuan 70% air limbah tahu + 30% air kelapa + ekstrak bunga telang 5%, P3 = Kelompok dengan perlakuan 60% air limbah tahu + 40% air kelapa + ekstrak bunga telang 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi air limbah tahu dan air kelapa dengan perbandingan 70:30 dengan suplementasi ekstrak bunga telang 5% menghasilkan warna dan tingkat kekenyalan nata yang baik. Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi air limbah tahu dan air kelapa pada konsentrasi air limbah tahu sebesar 70% dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku nata dengan profil yang layak konsumsi dan berpotensi untuk usaha bisnis minuman sehat kaya serat.</p> <p><strong><em> </em></strong></p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3936PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM DIPADU STRATEGI BIOEDUTAINMENT PADA PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA2024-10-24T10:44:27+07:00Angela Dita Rizki[email protected]Sri Sukaesih[email protected]<p>Perkembangan Abad ke-21 menuntut siswa untuk lebih adaptif terhadap kemajuan teknologi dan dinamika sosial melalui kemampuan berpikir kritis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis adalah melalui penerapan model pembelajaran <em>flipped classroom </em>yang dipadu strategi bioedutainment untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang stimulatif bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran <em>flipped classroom </em>yang dipadu dengan strategi bioedutainment terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem ekskresi. Penelitian ini dilakukan menggunakan <em>nonequivalent pretest-posttest control group design</em>. Sampel penelitian terdiri dari tiga kelas yang ditentukan melalui <em>purposive sampling</em>. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, angket untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap model pembelajaran yang digunakan, serta instrumen lembar keterlaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji beda rata-rata <em>Mann whitney </em>untuk melihat pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan siswa dan uji <em>N-gain</em>. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol setelah kegiatan pembelajaran. Siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol. Simpulan penelitian ini yaitu model <em>flipped classroom </em>yang dipadu strategi bioedutainment memiliki pengaruh terhadap pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Pembelajaran dengan model <em>flipped classroom </em>dipadu strategi bioedutainment dapat menjadi alternatif model pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3937IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH DAERAH RURAL2024-10-24T10:49:22+07:00Doa Adhana Sandy[email protected]Nugrahaningsih WH[email protected]<p>Kurikulum Merdeka masih baru diterapkan dan terdapat sekolah yang masih belum menerapkan kurikulum merdeka, untuk mengetahui tahapan implementasi kurikulum merdeka, serta kemungkinan adanya ketidakmerataan pendidikan di wilayah Indonesia sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum merdeka di sekolah daerah rural, hambatan dan solusi yang digunakan untuk mengatasi hambatan tersebut. Penelitian observatif dilaksanakan di 5 sekolah di Kabupaten Purbalingga. Narasumber penelitian yaitu 5 orang wakil kepala sekolah bidang kurikulum, 5 guru mata pelajaran biologi kelas X, dan 10 siswa. Implementasinya dapat dilihat dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pada hasil penelitian diketahui bahwa implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran biologi di sekolah daerah rural berdasarkan tahapan implementasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran berada pada tahap berkembang hingga siap. Pada perencanaan pembelajaran terdapat hambatan seperti kurangnya fasilitas ruang kelas dan sarana prasarana lainnya serta ketersediaan guru. Pada pelaksanaan pembelajaran terdapat hambatan seperti kesulitan pada analisis capaian pembelajaran, pemahaman pembelajaran berdiferensiasi, dan hambatan penguasaan teknologi informasi. Sekolah berupaya mengatasi hambatan yang ada dengan melakukan training terkait kurikulum merdeka dan analisis capaian pembelajaran, sekolah juga mendorong guru untuk mengikuti pelatihan mandiri. Dari sisi guru pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model, metode, dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan sumber daya serta fasilitas tersedia di sekolah.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3938KEANEKARAGAMAN JENIS REPTIL DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PAMULANG PSDKU SERANG 2024-10-24T10:53:34+07:00Gema Ikrar Muhammad[email protected]Husnul Amalia[email protected]Iik Nurul Fatimah[email protected]Ahmad Sanedi[email protected]Ugo Fiqih Wahyudin[email protected]<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendata keanekaragaman jenis reptil yang ada di kawasan kampus Uiversitas Pamulang PSDKU Serang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2023 hingga bulan Februari 2024, di kawasan kampus Universitas Pamulang PSDKU Serang, Kelurahan Kelodran, Kecamatan Walantaka. Beberapa tipe habitat yang ada di dalam kawasan kampus diantaranya adalah kawasan terbangun, semak-semak, kebun jati, dan kebun sorgum. menggunakan metode <em>Visual Encounter Survey</em> (VES) yang artinya setiap jenis yang dijumpai atau terlihat diamati dan dicatat. Metode VES dikombinasikan dengan metode transek jalur. Transek jalur ditentukan dengan menyesuaikan kondisi habitat yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai keanekaragaman jenis nya berkisar antara sedang hingga tinggi, dengan nilai indeks keanekaragman hayati antara lain 1.15, 1.89, dan 3.29. Secara umum kawasan kampus Universitas Pamulang PSDKU Serang masih sangat mendukung sebagai habitat reptil, terutama reptil yang mampu berkohabitasi dengan manusia. Penelitian ini menjadi salah satu basis data keanekaragaman yang ada di kawasan kota Serang terutama di kawasan kampus Universitas Pamulang PSDKU Serang, serta menjadi salah satu data yang dapat menjadi rujukan dalam pengelolaan kawasan oleh pemangku kepentingan di Universitas Pamulang PSDKU Serang.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3939PENGARUH MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN JAS TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA2024-10-24T11:08:24+07:00Sarah Shabrina Fonda[email protected]Aditya Marianti[email protected]Wulan Christijanti[email protected]Sigit Saptono[email protected]<p><em>Kurikulum 2013 menekankan kemampuan literasi sains, tetapi kemampuan literasi sains siswa umumnya tidak tercapai dengan baik. Studi ini bertujuan untuk menguji dampak dari model pembelajaran PBL dengan pendekatan JAS pada materi sistem gerak. Metode yang digunakan adalah metode quasi-experimental dengan non equivalent control group design. Penelitian ini berlokasikan di MAN 3 BANYUMAS, menggunakan dua kelas sebagai sampel yaitu XI MIPA 2 sebagai kelas eskperimen dan kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data termasuk tes n-gain, t - test, dan uji ketuntasan klasikal. Kelas eksperimental mendapatkan hasil n – gain sebesar 60% yang menunjukkan kategori cukup efektif, sementara kelas kontrol mendapatkan hasil n – gain sebesar 31% yang menunjukkan kategori tidak efektif. Kelas eksperimen mendapatkan hasil uji ketuntasan klasikal literasi sains yang lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu 83% > 35% yang menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis masalah efektif dalam meningkatkan literasi sains siswa. Studi ini menyimpulkan bahwa model PBL dengan pendekatan JAS secara positif mempengaruhi kemampuan literasi sains siswa dalam materi sistem gerak. </em></p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3940 EFEKTIFITAS MODEL PBL TERINTEGRASI STEM TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA PADA MATERI SISTEM IMUN2024-10-24T11:14:35+07:00Wahyu Kunti Sundari[email protected]Aditya Marianti[email protected]Lisdiana Lisdiana[email protected]Saiful Ridlo[email protected]<p>Literasi sains merupakan keterampilan penting abad ke-21 yang perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global. Sistem imun adalah topik yang kompleks dan memerlukan pendekatan inovatif agar lebih mudah dipahami siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model Problem-Based Learning (PBL) terintegrasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dalam meningkatkan literasi sains siswa, karena metode konvensional kurang efektif untuk materi kompleks. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan desain pretest-posttest pada 96 siswa kelas XI SMAN 2 Kebumen. Data dikumpulkan melalui tes pretest dan posttest untuk mengukur literasi sains serta angket untuk mengevaluasi tanggapan siswa. Hasil menunjukkan bahwa model PBL-STEM efektif meningkatkan literasi sains siswa dengan rata-rata N-gain 0,47 (kategori sedang), dimana 85% siswa mencapai ketuntasan klasikal dan 83% memberikan tanggapan positif. Penerapan model ini dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep ilmiah yang kompleks dan berpotensi diterapkan secara luas di sekolah menengah, sehingga mempersiapkan siswa untuk tantangan masa depan.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3941KELANGSUNGAN HIDUP DAN KEMAMPUAN MAKAN LARVA KUMBANG Alphitobius diaperinus YANG TERPAPAR EKSTRAK TANAMAN ZODIA (Evodia Suaveolens)2024-10-24T11:22:34+07:00Evi Verawati Siahaan[email protected]Priyantini Widiyaningrum[email protected]<p>Alphitobius diaperinus termasuk serangga hama gudang yang cepat berkembangbiak dilingkungan kandang ayam. Perilakunya merusak pakan dan merusak instalasi bangunan kandang yang berbahan kayu/bambu. Pengendalian serangga ini masih menggunakan insektisida sintetis yang diketahui menimbulkan dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu bioinsektisida asal tanaman masih menarik untuk diungkap, salah satunya adalah tanaman Zodia (Evodia suaveolens). Penelitian ini bertujuan menganalisis fitokimia ekstrak daun Zodia dan menguji pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup dan kemampuan makan larva A. diaperinus. Penelitian didesain eksperimen dengan menguji 6 level konsentrasi ekstrak (0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%). Masing-masing perlakuan diulang lima kali dan setiap ulangan digunakan 50 ekor larva. Kelangsungan hidup diukur berdasarkan persentase larva yang bertahan hidup sampai masa pupasi, sedangkan kemampuan makan diukur berdasarkan total konsumsi pakan selama fase larva. Data kelangsungan hidup dan kemampuan makan dianalisis statistik ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji beda Tukey. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan level konsentrasi berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup dan kemampuan makan larva A. diaperinus (sig <0,05). Hasil uji beda menunjukkan semua level konsentrasi ekstrak berbeda nyata dibanding kontrol. Semakin pekat ekstrak yang dipaparkan, makin rendah kelangsungan hidup dan kemampuan makan larva. Konsentrasi ekstrak yang optimum menurunkan kelangsungan hidup dan kemampuan makan ditemukan pada konsentrasi ekstrak 50%. Merujuk hasil penelitian ini, ekstrak daun Zodia potensial dikembangkan sebagai bioinsektisida khususnya dalam pengendalian hama kumbang A. diaperinus.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3942TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT, PH, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KESUKAAN SOYGURT NANGKA DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK REMPAH2024-10-24T11:27:57+07:00Antonia Nani Cahyanti[email protected]Erwin Nofiyanto[email protected]Adi Sampurno[email protected]Sudjatinah Sudjatinah[email protected]Iswoyo Iswoyo[email protected]<p>Soygurt sinbiotik dengan komponen fungsionalnya dapat memenuhi kebutuhan berbagai macam pangan nabati bagi konsumen yang menerapkan pola makan nabati untuk meningkatkan imunitas, kesehatan dan pengendalian penyakit. Nilai akseptabilitas dapat ditingkatkan dengan menggunakan ekstrak rempah-rempah. Telah dilakukan penelitian tentang penggunaan ekstrak rempah-rempah pada soygurt nangka melalui fermentasi laktat mikrobal menggunakan kultur backslope yang mengandung probiotik, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak rempah-rempah (campuran jahe-kayu manis-cengkeh) terhadap total bakteri asam laktat, pH, aktivitas antioksidan dan sifat sensoris (rasa dan aroma). Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor digunakan, dengan perlakuan konsentrasi ekstrak rempah-rempah (jahe-kayu manis-cengkeh) 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan diulang sebanyak 4 kali. Data dianalisis secara statistik dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Peningkatan konsentrasi campuran ekstrak rempah tidak berpengaruh nyata terhadap total bakteri asam laktat dan skor preferensi aroma pada soygurt nangka. Namun, hal tersebut menurunkan pH secara signifikan, serta meningkatkan aktivitas antioksidan dan skor preferensi rasa secara signifikan. Data variabel pengamatan yang diperoleh adalah total bakteri asam laktat (log CFU/ml) 8,24-8,45; pH 3,71-3,80; aktivitas antioksidan (%DPPH) 15,75-31,63; skor preferensi aroma 2,56-3,30 dan skor preferensi rasa 2,36-3,33.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3943EKSPLORASI KETERSEDIAAN, KUALITAS, DAN PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI WILAYAH KELURAHAN GAJAHMUNGKUR KOTA SEMARANG2024-10-24T11:37:25+07:00Alfia Rahmalidya[email protected]Andin Irsadi[email protected]<p>Kelurahan Gajahmungkur merupakan salah satu wilayah cakupan IPA Kaligarang yang belum diketahui jumlah kebutuhan air bersih penduduk dan pelanggan pada tahun ini maupun tahun mendatang. IPA Kaligarang yang mendistribusikan air bersih ke berbagai wilayah di Kota Semarang juga belum memiliki data terkait ketersediaan sumber airnya pada rentang waktu yang sama. Peneliti akan mengkaji ketersediaan sumber air di Sungai Kaligarang yang akan diolah melalui IPA Kaligarang dan mengkaji kebutuhan air bersih penduduk maupun pelanggan yang terdapat di Kelurahan Gajahmungkur. Data pandangan masyarakat juga dilibatkan dalam penelitian ini sebagai aspek yang dapat mempengaruhi keberlanjutan sumber air bersih di Sungai Kaligarang. Ketersediaan Sungai Kaligarang sebagai sumber air baku hanya mencukupi kebutuhan air bersih pelanggan pada tahun 2020 hingga 2023, sedangkan tidak mencukupi pada tahun 2024 hingga 2028. Sungai Kaligarang juga tidak mampu mencukupi kebutuhan air bersih penduduk pada tahun 2020 hingga 2023 serta pada tahun proyeksi. Kebutuhan air bersih penduduk dan pelanggan pada tahun proyeksi memiliki rata – rata secara berturut – turut sebesar 4.65 liter/detik dan 0.89 liter/detik. Air olahan yang diperoleh dari sampel yang sudah ditentukan tidak menunjukkan adanya pencemaran yang dibuktikan dari nilai uji setiap parameter di bawah ambang batas.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3944PEMERIKSAAN KESEHATAN HEWAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAGING KURBAN2024-10-24T11:44:23+07:00Wulan Christijanti[email protected]R. Susanti[email protected]Aditya Marianti[email protected]Ibnul Mubarok[email protected]Fifti Istiklaili[email protected]Sriyadi Sriyadi[email protected]Bagus Hammam[email protected]Maliqa Aulia[email protected]Ma’isyatun Nissa[email protected]<p>Daging hewan yang disembelih pada saat hari Raya Idul Kurban harus aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Terutama sekarang banyak penyakit hewan yang dapat menular ke manusia (zoonosis). Pemeriksaan kesehatan hewan baik sebelum (antemortem) dan sesudah (postmortem) perlu dilakukan untuk menjamin bahwa hewan sehat dan dagingnya layak dikonsumsi. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pemahaman dan ketrampilan masyarakat dalam mengelola daging kurban. Kegiatan ini dilaksankan dalam 2 tahap yaitu pembekalan materi dan praktik pemeriksaan kesehatan hewan. Peserta kegiatan 20 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan perwakilan takmir masjid di RW 05 Desa Banaran Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta yang terlibat bervariasi dalam umur dan tingkat pendidikan, hampir 70% peserta bertambah pengetahuan tentang penyakit zoonosis, keterlibatan dalam praktek antemortem sebesar 40%, 35% saat postmortem dan 50% mengiris dan mengemas daging. Peserta antusias dalam diskusi materi dan aktif ikut berpartisipasi dalam praktik pemeriksaan awal dan akhir. Simpulan kegiatan adalah bahwa peningkatan pemahaman dan ketrampilan pemeriksaan hewan menjamin kesehatan hewan dan kualitas daging kurban.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3945REKAYASA SUBSTRAT POC PLUS BIOFERTILIZER DARI LIMBAH CAIR OLAHAN KEDELAI BERBASIS KOMUNITAS BSM 2024-10-24T11:52:22+07:00Siti Harnina Bintari[email protected]Noor Aini Habibah[email protected]Wiwi Isnaeni[email protected]Sutikno Sutikno[email protected]<p>BSM merupakan unit usaha di kelurahan Patemon Gunung Pati, dijalankan lima belas orang ibu dengan berbagai kegiatan meliputi mendaur ulang minyak jelantah menjadi sabun, limbah kain perca, kertas menjadi bunga dan pernik bunga. Telah dilakukan pengolahan limbah organik menjadi ecoenzym, dan dilanjutkan pembuatan pupuk organik cair dari limbah olahan kedelai yang kaya protein. Tujuannya untuk menguatkan komunitas bank sampah melalui kegiatan pengolahn limbah cair dan meningkatkan ketrampilan melalui pembuatan biofertilizer berupa pupuk cair untuk dipergunakan sendiri guna merawat tanaman di sekitar rumah, lingkungan dan taman toga. Metode yang digunakan meliputi diskusi informasi, pelatihan, penerapan dan implementasi produk. Teknologi yang digunakan adalah fermentasi spontan melalui rekayasa substrat tinggi protein dengan komposisi terdiri atas telur ayam sebagai sumber protein hewani, whey tahu dan atau limbah rendaman kedelai sebagai sumber protein nabati, vitamin dan mineral dari bawang merah, molase dan starter EM4. Hasil kegiatan berupa pupuk organik cair dengan formula “plus” dari bahan utama dan pengaya menghasilkan <em>kompleks</em> suspensi cairan berwarna coklat tua, beraroma alkoholik dengan Rasio C/N, P dan K sebesar berturut-turut 1.86%, 0.076% dan 0,198%. Implementasi POC <em>plus</em> pada tanaman rumah tangga cabe, terong dan tomat memberikan trend pada kemunculan bunga lebih awal. Produk POC<em>plus</em> merupakan produk baru sebagai biofertilizer yang spesifik.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3946REHABILITASI TANAH PASCA TAMBANG BATU BARA MENGGUNAKAN RUMPUT BEDE (Brachiaria decumbens) MELALUI PEMANFAATAN MIKORIZA DAN Azospirillum 2024-10-24T14:20:21+07:00Risa Rosita[email protected]Deden Dewantara Eris[email protected]Sarah Asih Faulina[email protected]Dewi Suryani[email protected]<p>Rehabilitasi lahan pasca tambang batu bara dapat dilakukan dengan memadukan pembenahan lahan, pemilihan jenis tanaman yang tepat dengan kriteria cepat tumbuh dan tahan terpapar matahari, cepat terdekomposisi, serta memiliki sistem perakaran baik dan dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme tertentu. Penelitian ini bertujun untuk mempelajari pengaruh pemberian FMA dan Azospirillum secara tunggal maupun gabungan dalam meningkatkan pertumbuhan rumput Bede (Brachiaria decumbens) pada tanah pasca tambang batu bara. Mikoriza dan Azospirillum yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan rumput Bede yang ditanam pada tanah revegetasi dan overburden pasca tambang batubara. Perlakuan T1P11 (gabungan NPK 50% + dolomit 50% + Mikoriza 10 g + Azospirillum 5ml) pada tanah revegetasi T1P11=10.23 g) dan overburden (T2P11=4.41 g) mampu menaikan berat basah rumput dibandingkan kontrol dan perlakuan lainnya. Pada tanah revegetasi gabungan perlakuan tersebut (T1P11) menaikan pH masam tanah dari 4.8 menjadi mendekati normal 5.5 serta menaikan nilai KTK tanah dari 14 menjadi 19 dalam waktu 1 bulan setelah aplikasi. Sementara pada overburden (T2P11) pH masam tanah naik dari 4.3 menjadi 4.5 dan nilai KTK dari 12 menjadi 16 setelah 1 bulan aplikasi. Uji molekuler dari spora tunggal Glomus etunicatum membuktikan bahwa inokulum mikoriza yang digunakan dalam penelitian terjaga kemurniannya sedangkan Azospirillum yang digunakan diisolasi dari perakaran rumput Bede. Penggunaan mikoriza dan Azospirillum dapat mengurangi 50% penggunaan pupuk NPK dan dolomit dalam meningkatkan pertumbuhan rumput B.decumbens. Rehabilitasi lahan pasca tambang perlu dilakukan untuk memulihkan kembali lahan yang sudah terdegradasi.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3947Analisis Bahan Ajar Berbasis TPACK Terintegrasi Kearifan Lokal Terhadap Social Culture Awarenes (SCA) Siswa2024-10-24T14:41:09+07:00Meli Marlina[email protected]Wan Syafii[email protected]Riki Apriyandi[email protected]<p>Kemampuan mengembangkan bahan ajar secara mandiri adalah salah satu aspek dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bahan ajar berbasis TPACK terintegrasi kearifan lokal terhadap Social Culture Awareness (SCA) siswa. Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka sistematis atau SLR (<em>Systematic Literature Review</em>). Metode SLR bertujuan mengidentifikasi, meninjau, mengevaluasi dan menafsirkan semua penelitian yang tersedia tentang topik yang ingin dibahas dan relevan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dan angket terbuka (Quesioner) yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis kurikulum, 46,9% sekolah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Analisis kebutuhan peserta didik responden mengharapkan guru dapat merancang pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi dan budaya lokal secara kreatif dan menarik sebanyak 75,6%. Sedangkan analisis materi pembelajaran didapatkan bahwa materi Ekosistem lebih sulit dipahami siswa dibandingkan materi lainnya pada pembelajaran biologi kelas X semester genap, dengan persentase 66,2% memilih ekosistem dan 33,8% memilih pokok bahasan lainnya. Simpulan penelitian ini dapat dikembangkan bahan ajar berupa <em>e-modul </em>atau<em> e-LTPD </em>berbasis TPACK terintegrasi kearifan lokal karena banyak guru belum pernah menggunakan bahan ajar tersebut sebesar 77,9%.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3948KEANEKARAGAMAN JENIS GULMA BERDAUN LEBAR DI PERKEBUNAN KARET AFDELING BLABAK, KECAMATAN SINGOROJO, KABUPATEN KENDAL2024-10-24T14:54:06+07:00Hilmania Widyastuti[email protected]Partaya Partaya[email protected]<p>Gulma berdaun lebar merupakan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berpotensi menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman karet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman jenis gulma berdaun lebar dan pengaruh faktor lingkungan terhadap keanekaragaman jenisnya di perkebunan karet Afdeling Blabak. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2024 menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui survei lapangan dan survei literatur. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara <em>purposive sampling </em>menggunakan metode <em>systematic line transect sampling </em>dan plot (kuadran). Hasil penelitian ditemukan 19 jenis gulma berdaun lebar dari 12 famili. Gulma berdaun lebar yang mendominasi di perkebunan karet Afdeling Blabak adalah <em>Clidemia hirta </em>(L.) D. Don (INP=39,38%). Keanekaragaman jenis gulma berdaun lebar di lokasi penelitian ditunjukkan dengan indeks keanekaragaman jenis tinggi, indeks kemerataan tinggi, tidak ada jenis yang mendominasi, indeks kekayaan jenis rendah, dan pola penyebaran mengelompok. Kondisi fisik lingkungan, alelopati, dan perkembangbiakan jenis mempengaruhi komposisi gulma berdaun lebar di lokasi pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa komunitas gulma berdaun lebar di lokasi penelitian mampu berkompetisi serta memanfaatkan ruang dan sumber daya di sekitarnya secara efisien.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3949EMBUNG PATEMON KONSERVASI YANG BERSINERGI, BERMANFAAT DAN BERKELANJUTAN2024-10-24T15:04:55+07:00Ufi Saraswati[email protected]Siti Harnina Bintari[email protected]Ely Rudyatmi[email protected]Sri Sukaesih[email protected]Dewi Mustikaningtyas[email protected]<p>Keberadaan Embung Patemon sekaligus merupakan upaya Konservasi Air dibawah pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Jawa Tengah. Embung Patemon memiliki bentuk berupa cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan, menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, hingga sumber pengairan. Keberadaan Embung Patemon diharapkan tidak hanya sebagai tempat konservasi air, melainkan dapat digunakan sebagai sumber ekonomi masyarakat Patemon dan sekitarnya, khususnya masyarakat yang berada di Kampung Sriging RT 01/RW 01. Mengingat lingkungan sekitar Embun Patemon memungkinkan untuk menjadi tempat berkumpul, bersantai bersama keluarga dengan menghirup udara segar di lingkungan sekitar Embung. Kelurahan Patemon tempat keberadaan Embung Patemon telah mempunyai komunitas bisnis yang tergabung dalam UMKM masyarakat Patemon. UMKM yang tergabung antara lain memproduksi aneka makanan ringan, selain adanya komunitas BSM yang menghasilkan produk komersilnya berupa sabun, ecoenzim dan turunannya serta kerajinan tangan dari perca dan kertas/kemasan produk pangan. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk memanfaatkan keberadaan Embung Patemon sebagai tempat kegiatan ekonomi masyarakat sekitar. Diperoleh hasil berupa inisiasi sinergitas antara masyarakat UMKM dengan pihak BBWS dengan tetap mengikuti rambu rambu fungsi embung untuk menyimpan air dan konservasi alam lingkungan setempat. Perhatian civitas akademika dengan demikian dalam meng aplikasikan ide, dan gagasan sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni “Embung Patemon sebagai bentuk konservasi yang bersinergi, bermanfaat dan berkelanjutan” secara mikro telah terlaksana.</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3950Kajian Etnomedisin Tumbuhan Rendah Berkhasiat Obat Stroke di Kabupaten Kepuluan Yapen Provinsi Papua2024-10-24T15:16:09+07:00Roy Marthen Rahanra[email protected]<p>Keberadaan tanaman Etnomedisin di Papua sangat banyak namun bentuk pengolahan masih mengunakan teknik tradisonalan. Pemanfaatan tanaman berkhasit Etnomedisin berbahan dasar buah merah dan buah kuning Pandannus conoideus di kombinasi dengan mengunakan tanaman tanduk rusa dari golongan tumbuhan rendah Platycerium di Papua sangat banyak upaya mengembangkan tanaman berkhasiat belum dimanfaatkan secra baik sebagai salah satu pengembagan obat baru dalam mengatasi penyakit stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tanaman yang digunakan sebagai obat untuk mengobati penyakit stroke. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis data menggunakan SPSS analisi data secara kuantitatif. Data penggunaan tanaman obat telah dikumpulkan dengan menggunakan wawancara langsung kepada Masyarakat asli Papua. Hasil penelitian menunjukan terdapat 3 spesies tanaman obat yang digunakan untuk mengobati penyakit stroke degan cara merepus menyuling dan membakar hasil analisis statistik menunjukan nilai signifikansi nyata (α = 0,05).</p>2024-10-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3963PENGUATAN KOMPETENSI GURU-GURU BIOLOGI INDONESIA DI THAILAND TENTANG PEMANFAATAN LINGKUNGAN BERORIENTASI KONSERVASI SEBAGAI SUMBER BELAJAR2024-10-26T18:50:57+07:00Sigit Saptono[email protected]Andin Irsadi[email protected]Ibnul Mubarok[email protected]Dewi Mustikaningtyas[email protected]Prasetyo Listiaji[email protected]<p>Upaya memelihara, melakukan konservasi, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk dijadikan sumber ajar merupakan strategi alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar Biologi. Guru akan bertambah kemampuan inovasi dan kreativitasnya dalam mengembangkan proses pembelajaran dan siswa lebih tertarik jika proses belajar Biologi bersentuhan dengan objek belajarnya di lingkungan terdekat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan menambah wawasan serta penguatan bagi para guru Biologi Indonesia yang mengajar di Thailand dalam upaya meningkatkan kualitas proses belajar bagi siswanya. Pemanfaatan dan perawatan lingkungan sekolah yang dijadikan sumber belajar dapat memberikan kontribusi: (1) guru memahami manfaat lingkungan sekitar sekolah yang dapat dijadikan sebagai sumber ajar, (2) meningkatnya kualitas proses belajar siswa dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber ajar, (3) guru dapat menyiapkan rencana sumber belajar biologi di lingkungan sekitar sekolah. Metode kegiatan meliputi 4 (empat) tahapan, yaitu informasi dan penguatan kompetensi, pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber ajar, monitoring-evaluasi. Teknik kegiatan dilakukan melalui pendampingan.</p>2024-10-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3965ANALISIS BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA2024-10-26T21:21:27+07:00Fitrah Herninda[email protected]<p>Kurikulum merupakan salah satu acuan dalam penentuan kemana arah tujuan pendidikan akan dicapai. Pada abad 21 terdapat keterbaruan kurikulum disebut kurikulum merdeka belajar. Kurikulum merdeka belajar adalah sebuah tawaran merubah sistem pendidikan guna mendorong kemajuan dalam bidang pendidikan sesuai perkembangan zaman sekarang ini. Implementasi kurikulum merdeka bertujuan memberikan perubahan terhadap pandangan belajar, siswa lebih berperan aktif dan guru harus memiliki kompetensi dalam mengemas materi pembelajaran dalam bentuk bahan ajar. Pentingnya bahan ajar agar memudahkan guru dan siswa untuk mencapai tujuan dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan siswa terhadap bahan ajar dalam pembelajaran Biologi. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan penyebaran angket analisis kebutuhan yang disajikan pada platform google form. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan analisis hasil angket kebutuhan bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata analisis angket 88,3% siswa membutuhkan E-LKPD sebagai bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran biologi dan 93,7% siswa setuju jika E-LKPD yang dikembangkan berbasis SSCS sebagai alternatif bahan ajar penunjang pembelajaran biologi.</p>2024-10-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3967PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN DAN SAYURAN MELALUI METODE AKUAPONIK SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2024-10-28T20:19:02+07:00Lina Herlina[email protected]Wulan Christijanti[email protected]Nur Rahayu Utami[email protected]Endah Peniati[email protected]Ely Rudyatmi[email protected]Eling Purwantoyo[email protected]Sriyadi Sriyadi [email protected]Faizal Daffa Mu’afy[email protected]Zeni Herawati Kusuma[email protected]<p>Akuaponik, sebagai sistem budidaya terintegrasi antara perikanan dan pertanian, menawarkan solusi inovatif dalam pemanfaatan sumber daya yang efisien. Kegiatan ini untuk mengeksplorasi potensi budidaya akuaponik sebagai salah satu alternatif dalam pemberdayaan masyarakat. Tujuan pengabdian ini diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapan akuaponik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam aspek ekonomi dan ketahanan pangan yang mencakup kajian mengenai aspek teknis budidaya akuaponik, analisis ekonomis, serta evaluasi dampak sosial dari penerapan sistem ini. Metode dalam dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu sosialisasi dan edukasi, pelatihan teknis,serta monitoring dan eavalasi. Peserta berjumlah 20 orang dari ibu-ibu PKK di RT 03/RW08 Kelurahan Patemon. Hasil menunjukkan bahwa peserta pengabdian antusias mengikuti kegiatan baik teori maupun praktik. Dua bulan setelah ppraktik budidaya ikan lele dipanen dan 10% dari keselurahan ikan lele sejumlah 50 ekor sekitar10 ekor mati. Pertumbuhan kangkung selama 2 bulan menunjukan adanya pertumbuhan dilihat dari tinggi , jumlah daun dan cabangnya. Dari program kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dapat membuka wawasan peserta tentang budidaya ikan dan sayuran dengan akuaponik. yang dapat digunakan dalam budidaya sayuran bebas bahan kimia sehingga meningkatan gizi sayuran. Dengan adanya pengabdian ini diharapkan dapat digunakan sebagai inisiasi pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan sehingga dapat menambah pendapatan karena sayuran kangkung dan ikan lele dapat dikonsumsi sendiri atau dijual sehingga akan menambah pendaparan keluarga.</p>2024-10-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3969PENGEMBANGAN E-ATLAS STRUKTUR TUMBUHAN BERBIJI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI JARINGAN, ORGAN, DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN DI SMA2024-10-29T19:55:57+07:00Amalia Rizqi Rosaningdyah[email protected]Ely Rudyatmi[email protected]<p>Materi jaringan tumbuhan mempelajari struktur mikroskopis dan fungsi dari berbagai jaringan tumbuhan. Observasi di SMA Negeri 16 Semarang menunjukkan bahwa 56% siswa menganggap materi ini abstrak. Siswa kesulitan memahami konsep karena kompleksitas materi dan struktur mikroskopis yang sulit divisualisasikan tanpa alat atau media yang memadai. Inovasi media pembelajaran diperlukan untuk membantu siswa memvisualisasikan struktur jaringan tumbuhan, memahami hubungan struktur-fungsi, dan mengaplikasikan pengetahuannya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan E-Atlas Struktur Tumbuhan Berbiji sebagai media pembelajaran yang valid dan praktis untuk materi Jaringan, Organ, dan Sistem Organ Tumbuhan di SMA. Penelitian ini menggunakan metode <em>Research and Development</em> (R&D). Validitas produk dinilai oleh ahli materi dan media, sementara kepraktisan dinilai oleh dua guru dan 63 siswa kelas XI SMA Negeri 16 Semarang yang telah mempelajari jaringan tumbuhan. Hasil menunjukkan tingkat validitas E-Atlas sangat tinggi, mencapai 93,27% dari ahli materi dan 98,21% dari ahli media. Kedua nilai validitas E-Atlas memenuhi kriteria “Sangat Valid”. Keputusan uji validitas menyatakan bahwa produk layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan revisi. Uji kepraktisan mencapai 94,53% dari guru dan 89,9% dari siswa, sehingga produk memenuhi kriteria “Sangat Praktis”. Secara rinci, 89% siswa menilai E-Atlas sangat praktis, dan 11% menilainya praktis, tanpa ada penilaian kurang atau tidak praktis. Hasil penilaian kepraktisan mengindikasikan tingginya tingkat penerimaan dan kepuasan pengguna terhadap E-Atlas. Kesimpulannya, E-Atlas Struktur Tumbuhan Berbiji dinyatakan valid dan praktis sebagai media pembelajaran biologi. E-Atlas berperan sebagai jembatan yang mentransformasikan pengalaman abstrak menjadi konkret, serta menawarkan solusi efektif untuk memvisualisasikan struktur jaringan tumbuhan, memahami hubungan struktur-fungsi, dan mengaplikasikan pengetahuan kontekstual.</p>2024-10-29T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3971PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DILENGKAPI JURNAL REFLEKSI TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MATERI VIRUS2024-11-01T16:45:57+07:00Aulia Hafizhatunnisa[email protected]Sri Sukaesih[email protected]<p>Perkembangan pendidikan abad 21 membekali siswa untuk menguasai berbagai keterampilan untuk hidup, diantaranya berpikir kritis dan metakognisi. Model <em>Problem Based Learning</em> (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang mengajarkan masalah otentik yang mengarahkan siswa membangun kemampuan metakognisi dan berpikir kritis. Tahap analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah pada model PBL dilengkapi jurnal refleksi dapat menumbuhkan kesadaran diri dalam strategi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembelajaran PBL dilengkapi jurnal refleksi terhadap peningkatan kemampuan metakognisi dan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitan quasi eksperimen dengan rancangan <em>nonequivalent control group design</em>. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket dan tes. Analisis data menggunakan uji statistik berupa Uji-<em>t</em> dan menganalisis peningkatan dengan Uji <em>N-Gain</em>. Hasil penelitian berdasarkan Uji <em>N-Gain</em> kemampuan metakognisi kelas eksperimen diperoleh nilai 0,50 termasuk dalam kategori sedang dan kelas kontrol 0,29 masuk dalam kategori rendah. Hasil Uji <em>N-Gain</em> kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen diperoleh nilai 0,66 termasuk dalam kategori sedang dan kelas kontrol 0,51 termasuk dalam kategori sedang. Hasil Uji <em>Independent Sample t-Tes</em>t menunjukkan kemampuan metakognisi dan berpikir kritis siswa diperoleh nilai sig <em>(2-tailed)</em> 0,00<0,05, maka H<sub>o</sub> ditolak yang artinya H<sub>a </sub>diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model PBL dilengkapi jurnal refleksi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dilengkapi jurnal refleksi berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan metakognisi dan berpikir kritis pada pembelajaran materi virus di kelas X. Model PBL dapat digunakan sebagai alternatif strategi pembelajaran Biologi materi virus untuk mengembangkan kemampuan metakognisi dan berpikir kritis siswa melalui kebiasaan menulis jurnal refleksi.</p>2024-11-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3972REVITALISASI RUMAH PINTAR "MEKAR SARI" DALAM UPAYA PEMBEKALAN LITERASI DAN KETERAMPILAN BAGI MASYARAKAT2024-11-01T16:55:12+07:00Sigit Saptono[email protected]Siti Alimah[email protected]Sri Sukaesih[email protected]Dewi Mustikaningtyas[email protected]Ibnul Mubarok[email protected]<p>Pendidikan kemasyarakatan merupakan bentuk pendidikan non-formal yang dapat mendukung pendidikan formal di sekolah. Pendidikan kemasyarakatan memberikan dampak positif kepada masyarakat kelompok tertentu dalam hal literasi, keterampilan, dan wawasan. Rumah Pintar "Mekar Sari" yang berlokasi di Kelurahan Pedalangan Banyumanik kota Semarang merupakan salah satu wahana pembekalan literasi, keterampilan dan kecakapan masyarakat. Program pembekalan yang dilaksanakan antara lain pembelajaran literasi baca, tulis, dan hitung, keterampilan dan kerajinan tangan, serta penguatan karakter religius. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan melakukan revitalisasi Rumah Pintar "Mekar Sari" agar dapat difungsikan kembali dengan beberapa pengembangan program dan menjadi tempat masyarakat belajar literasi dan berkreasi. Target khusus kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah terwujudnya Rumah Pintar yang tertata, bersih, sehat, dan dapat menjalankan program pendidikan literasi dan keterampilan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu revitalisasi fasilitas sarana, peningkatan kepedulian masyarakat, implementasi program pendidikan literasi dan keterampilan, monitoring dan evaluasi. Teknik yang diterapkan adalah <em>brainstorming</em> dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa revitalisasi telah dilakukan pada ruang belajar Rumah Pintar “Mekar Sari” meliputi penggantian lemari buku, pengadaan buku, pengadaan meja dan kursi kecil untuk belajar, papan tulis, dan karpet untuk alas di lantai, serta penataan ulang interior ruang belajar. Warga masyarakat mitra termotivasi untuk menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan yang pernah dilaksanakan di rumah pintar tersebut. Program kegiatan yang telah diimplementasikan setelah revitalisasi Rumah Pintar adalah belajar menulis dan literasi huruf Arab bagi anak-anak. Kegiatan lain yang telah diprogramkan adalah belajar membuat kaligrafi sederhana, keterampilan mewarnai degradasi, dan membuat kreasi kerajinan tangan.</p>2024-11-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024