Prosiding Seminar Nasional Biologi
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi
<p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1267156143" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2086-8286</a></p>en-USProsiding Seminar Nasional BiologiIDENTIFIKASI MATERI SULIT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI: HASIL ANGKET GURU PPG DALJAB BIOLOGI 2024
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4682
<p>Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kesulitan guru Biologi dalam mengajarkan materi pelajaran kepada siswa. Subjek penelitian terdiri atas 25 guru Biologi peserta PPG Daljab 2024 di LPTK UPGRIS dengan masa kerja beragam: 0–5 tahun (16%), 6–10 tahun (20%), 11–15 tahun (44%), dan >15 tahun (24%). Instrumen penelitian berupa angket Google Form yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi yang dianggap mudah diajarkan antara lain keanekaragaman hayati (84%), ekosistem (72%), sistem pencernaan (60%), sistem reproduksi (56%), serta pertumbuhan dan perkembangan (52%). Sebaliknya, materi yang dianggap sulit meliputi metabolisme (68%), substansi genetika dan hereditas (64%), mutasi (60%), sistem saraf (56%), serta sistem hormon (48%). Kendala yang dialami guru mencakup keterbatasan media pembelajaran, istilah ilmiah yang sulit dipahami siswa, serta rendahnya motivasi belajar. Ketuntasan belajar siswa pada materi sulit rata-rata hanya mencapai 50–70%, bahkan beberapa guru melaporkan di bawah 50%. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan tersebut meliputi remedial teaching, pengayaan, penggunaan media interaktif, serta penerapan model Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PjBL). Temuan ini menegaskan perlunya strategi pembelajaran inovatif dalam mendukung pembelajaran Biologi, khususnya pada materi abstrak.</p>Atip NurwahyunaniWiwi IsnaeniSiti AlimahAditya Marianti
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013110INTEGRASI ETNO-SDGs DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI: VALIDASI INSTRUMEN LITERASI LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4683
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep etno-SDGs dalam pembelajaran biologi serta melakukan validasi instrumen literasi lingkungan guna mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Latar belakang penelitian berangkat dari urgensi pendidikan biologi dalam memperkuat literasi lingkungan melalui pendekatan kontekstual berbasis kearifan lokal. Metode penelitian menggunakan model penelitian dan pengembangan (<em>Research and Development</em>) dengan mengadaptasi model ADDIE (<em>Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation</em>). Instrumen yang dikembangkan terdiri atas 40 butir soal uraian. Validitas isi diuji melalui <em>expert judgement</em> dengan analisis Aiken’s V, sedangkan uji validitas dan reliabilitas dilakukan menggunakan model Rasch melalui aplikasi WINSTEPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen yang dikembangkan memiliki validitas dan reliabilitas yang sangat baik, dengan <em>person reliability</em> 0,98, <em>item reliability</em> 0,97, serta <em>Cronbach’s Alpha</em> 0,96. Analisis Rasch juga menunjukkan 35 butir soal valid (fit) dan 5 butir misfit. Hasil ini menegaskan bahwa instrumen literasi lingkungan yang diintegrasikan dengan etno-SDGs layak digunakan untuk mengukur kompetensi mahasiswa secara holistik, mencakup aspek kognitif, afektif, dan behavior. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan instrumen evaluasi dalam pendidikan biologi, khususnya dalam menyiapkan generasi yang memiliki kesadaran ekologis, sikap peduli, dan perilaku berkelanjutan sesuai dengan agenda pembangunan berkelanjutan.</p>Tisrin Maulina DewiWoro SumarniSaiful RidloAditya Marianti
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20131116PERAN AGROFORESTRI HUTAN TROPIS DALAM UPAYA RESTORASI LAHAN DAN MENCAPAI ZERO HUNGER
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3973
<p>Agroforestri pada hutan tropis merupakan pendekatan pengelolaan lahan yang mengintegrasikan pohon dengan tanaman pertanian atau hortikultura. Sistem ini dinilai mampu mengatasi tantangan ketahanan pangan sekaligus menjaga fungsi ekosistem. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi agroforestri hutan tropis dalam upaya restorasi lahan dan mendukung pencapaian <em>Sustainable Development Goals (SDGs)</em> ke-2 yaitu <em>Zero Hunger</em>. Metode yang digunakan adalah literature review yang dilakukan secara sistematis, eksplisit, dan reprodusibel dengan menelaah artikel ilmiah, buku, kebijakan internasional, serta hasil penelitian empiris yang berkaitan dengan agroforestri tropis. Hasil kajian menunjukkan bahwa agroforestri berkontribusi pada peningkatan ketersediaan dan diversifikasi pangan, perbaikan kualitas tanah, konservasi air, penyerapan karbon, serta restorasi lahan terdegradasi. Selain itu, integrasi hortikultura tahan naungan memperkuat produktivitas sistem dan memberikan pendapatan tambahan bagi petani. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa agroforestri bukan hanya strategi ekologi, tetapi juga solusi praktis untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, direkomendasikan adanya penguatan kebijakan, riset lanjutan, pemberdayaan petani, serta kolaborasi multipihak untuk memaksimalkan kontribusi agroforestri terhadap pencapaian <em>Zero Hunger.</em></p>Alyaa FauziyyahZuraida Anissa AzfaAna Nailatul MaghfirohEnni Suwarsi RahayuAmin Retnoningsih
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20131724IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DALAM UPAYA MENANAMKAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN SISWA SMA DI KABUPATEN BREBES
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3927
<p>Degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan akibat aktivitas manusia mendorong pentingnya pendidikan dalam menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran penting dalam membentuk karakter peduli lingkungan. Salah satu upaya strategis adalah Program Adiwiyata yang diluncurkan pemerintah Indonesia untuk menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Program ini mencakup kebijakan sekolah, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan partisipatif, serta pengelolaan sarana prasarana yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Program Adiwiyata dan menganalisis dampaknya terhadap hasil belajar serta sikap kepedulian lingkungan siswa di SMA Negeri Kabupaten Brebes. Penelitian menggunakan mixed methods dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dokumentasi, tes dan angket. Data kualitatif dianalisis dengan model Miles dan Huberman, sedangkan data kuantitatif dianalisis secara deskriptif. Jumlah responden dalam pengisian angket dan tes sebanyak 210 siswa dari tiga sekolah, yaitu SMA Negeri 1 Larangan, SMA Negeri 1 Tanjung, dan SMA Negeri 1 Kersana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Adiwiyata telah berjalan dengan baik di ketiga sekolah. Program ini berhasil mendorong siswa untuk aktif menjaga lingkungan melalui berbagai kegiatan seperti bank sampah, taman kelas, dan kurikulum tematik. Hasil angket menunjukkan tingkat kepedulian lingkungan siswa tergolong tinggi dari ketiga sekolah yaitu 81,37% dan hasil tes kognitif menunjukkan 80% siswa tuntas. Program Adiwiyata terbukti memberi kontribusi positif terhadap pembentukan sikap peduli lingkungan dan menciptakan budaya sekolah yang mendukung pembangunan berkelanjutan.</p>Rafita Puji AstutiSigit SaptonoPriyantini Widiyaningrum
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20132529ANALISIS LAJU PERTUMBUHAN PADA BUDIDAYA IKAN NILA SALIN DI KOLAM HDPE IBAP BANGIL, PASURUAN
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3929
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju pertumbuhan ikan nila salin (<em>Oreochromis niloticus</em>) yang dibudidayakan di kolam HDPE pada Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Bangil, Pasuruan. Ikan nila salin adalah ikan nila yang mampu beradaptasi pada kondisi perairan payau. Penelitian dilakukan selama Februari hingga April 2025 menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Parameter yang diamati meliputi kualitas air (suhu, pH, DO, dan salinitas), manajemen pakan, <em>Average Body Weight</em> (ABW), serta <em>Average Daily Growth</em> (ADG). Hasil pengamatan menunjukkan kualitas air berada pada kisaran optimal bagi pertumbuhan ikan nila salin, dengan suhu 27,5–31,6°C, pH 7,3–8,4, DO 4,73–8,23 mg/L, dan salinitas 10–11 ppt. Pertumbuhan ikan berlangsung stabil dengan peningkatan bobot rata-rata dari 15 g (DOC 20) menjadi 75 g (DOC 70). Nilai ADG menunjukkan fluktuasi antara 0,5–2 g/hari yang dipengaruhi oleh pengaturan pakan untuk menghindari <em>overfeeding</em>, sementara sistem semi-intensif tetap mendukung pertumbuhan melalui pakan alami. Secara keseluruhan, budidaya ikan nila salin di kolam HDPE menunjukkan performa pertumbuhan yang baik dan dapat menjadi alternatif budidaya berkelanjutan di wilayah pesisir.</p>Achmad Akmal FadilahDian Sari MaisarohPandu Rahman F irmansyahRyan Achmad FirmansyahAyung Saputra
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20133035PENGARUH MODEL FLIPPED CLASSROOM PADA PRAKTIKUM GENETIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA TADRIS BIOLOGI
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3951
<p>Genetika merupakan topik yang dianggap sulit oleh mahasiswa tadris Biologi dikarenakan konsep yang abstrak, sulit dipahami dan mengandung banyak istilah asing yang sulit dimengerti menyebabkan hasil belajar mahasiswa menjadi rendah dan kekatifan mahasiswa dalam mengikuti praktikum genetika menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Flipped Classroom untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kognitif mahasiswa Tadris Biologi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada Praktikum Genetika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis perhitungan statistik. Desain penelitian yang dipakai oleh peneliti yaitu quasi experiment/eksperimen semu yaitu rancangan pretest posttest. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran flipped classroom dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kognitif mahasiswa pada praktikum genetika, hal ini dikarenakan rata-rata nilai keaktifan pada kelas eksperimen yang meningkat dengan didominasi oleh rentang presentase 85-100% keterangan sangat baik dengan frekuensi sebanyak 46 mahasiswa dan kelas control didominasi oleh rentang presentase 55-69% dengan frekuensi terbanyak 29 mahasiswa keterangan keaktifan cukup. Adapun hasil analisis data hasil belajar kognitif mahasiswa normal dan homogen serta hasil uji t menunjukkan bahwa terdapat adanya pengaruh signifikan model flipped classroom terhadap hasil belajar kognitif yang signifikan terhadap praktikum genetika sebelum dan sesudah perlakuan diterapkan sehingga dapat disimpulkan pengaruh model flipped classroom untuk praktikum genetika pada mahasiswa biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar secara signifikan.</p>Ajeng MudaningratFadhilatul Mufrihah
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20133643PROFIL METABOLIT MINUMAN FERMENTASI KOMBUCHA DAUN CENGKEH (SYZYGIUM AROMATICUM (l.) MERR. & L. M. PERRY)
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3966
<p>Kombucha merupakan minuman fermentasi yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Umumnya fermentasi kombucha dapat menggunakan berbagai jenis daun sebagai substrat. Dalam penelitian ini kombucha difermentasi menggunakan substrat daun cengkeh sebagai media fermentasi. Daun cengkeh yang diketahui mengandung senyawa fenolik yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kandungan antioksidan kombucha. Pendekatan analisis metabolomik dilakukan agar diperoleh informasi profil metabolit kombucha untuk mengetahui manfaat dari kombucha. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis profil metabolit minuman fermentasi kombucha daun cengkeh (<em>Syzygium aromaticum</em>). Proses fermentasi kombucha daun cengkeh dilakukan selama tujuh hari dengan konsentrasi gula 10%, 0,8% daun cengkeh, dengan penambahan SCOBY dan 10% starter larutan kombucha sebelumnya. Analisis profil metabolit dilakukan menggunakan GC-MS. Hasil analisis metabolomik tak-tertarget pada kombucha daun cengkeh memperoleh 25 senyawa metabolit yang didominasi oleh senyawa 3-Deoxy-d-mannoic lactone (22,8%); 5-Mercaptotetrazole (13,77%); dan 5-Hydroxymethylfurfural. Penelitian ini menambah pengetahuan tentang profil metabolit kombucha berbasis daun cengkeh dan bioaktivitas kombucha daun cengkeh melalui analisis dari hasil metabolit yang teridentifikasi. Informasi dari hasil penelitian ini dapat meningkatkan inovasi produk minuman fungsional berbasis fermentasi.</p>Agustina Monalisa TangapoErika Kolompoy
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20134448PENGEMBANGAN CHATBOT LAYANAN DAN INFORMASI LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN FMIPA UNNES BERBASIS TELEGRAM
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3968
<p>Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan akademik berupa praktikum, penelitian dan pelatihan, serta dapat diberdayakan untuk melakukan aktivitas penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Laboratorium Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNNES terus berupaya untuk memberi pelayanan yang terbaik. Permasalahan yang diungkapkan penelitian ini adalah belum tersedianya sistem informasi dan layanan laboratorium fisiologi tumbuhan secara online. Informasi dan layanan laboratorium sudah tersedia namun pengguna harus datang ke laboratorium apabila hendak mendapatkan informasi dan layanan laboratorium. hal ini tentu saja tidak sesuai dengan prinsip kecepatan dan kemudahan layanan laboratorium. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah yang pertama perlunya menyusun informasi Laboratorium Fisiologi Tumbuhan secara sistematis, lengkap dan terbaru. Yang kedua merancang sistem informasi dan layanan laboratorium Fisiologi Tumbuhan yang dapat diakses dengan mudah dan cepat. Pada penelitian ini diusulkan sebuah solusi dengan mengembangkan Chatbot informasi dan layanan laboratorium berbasis telegram. Metode pengembangan yang digunakan untuk membangun perangkat lunak Chatbot menggunakan model waterfall. Pengembangan dimulai dengan, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi (pemrograman), pengujian, dan perbaikan aplikasi. Hasil dari penelitian ini, berupa rancangan Chatbot berbasis Telegram. Chatbot menyediakan berbagai informasi dan layanan laboratorium sebanyak delapan kategori perintah atau menu sebagai <em>prototype</em> awal. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, perintah masing-masing kategori informasi dan layanan dapat berjalan dengan baik dan memberikan respon sesuai yang diharapkan. Chatbot dapat digunakan sebagai media informasi dan layanan laboratorium Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNNES yang dapat diakses oleh pengguna dengan mudah dan cepat.</p>Sriyadi SriyadiLutfia Nur HadiyantiSuwarti SuwartiRyo Pambudi
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20134955PERILAKU HARIAN JULANG EMAS (RHYTICEROS UNDULATUS) DI TAMAN BURUNG JAGAT SATWA NUSANTARA, TMII
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/3970
<p>Julang Emas (<em>Rhyticeros undulatus</em>) merupakan burung rangkong penyebar biji penting dalam ekosistem hutan, namun populasinya menurun akibat deforestasi dan perburuan sehingga berstatus rentan (<em>Vulnerable</em>) menurut IUCN. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku harian Julang Emas di Taman Burung Jagat Satwa, TMII dengan mempertimbangkan faktor abiotik lingkungan. Penelitian dilakukan selama dua bulan melalui observasi perilaku dengan metode <em>scan sampling</em> dan <em>ad libitum</em>, disertai pencatatan parameter lingkungan. Hasil menunjukkan bahwa aktivitas dominan adalah vokalisasi (64,25%), bertengger (12,49%), dan terbang (11,54%). Aktivitas tersebut dipengaruhi oleh kondisi aviary dengan suhu 27–32°C, kelembapan 66–85%, dan intensitas cahaya 3.000–11.000 lux yang masih sesuai toleransi spesies. Temuan ini menunjukkan bahwa perilaku harian Julang Emas di Taman Burung Jagat Satwa merefleksikan adaptasi terhadap kondisi aviary yang mendukung, meskipun pengayaan lingkungan tetap diperlukan agar ekspresi perilaku alaminya lebih optimal.</p>R. Nana Anindita DhyaksaMargareta RahayuningsihNur Rahayu UtamiAde Basyuri
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20135660KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN KELENGKENG (Dimocarpus longan L.)
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4684
<p>Kelengkeng (<em>Dimocarpus longan</em> L.) merupakan komoditas hortikultura penting dengan prospek agribisnis yang tinggi. Keberadaan serangga pada ekosistem kebun kelengkeng dapat memberikan dampak positif maupun negatif, baik sebagai penyerbuk, predator, maupun hama yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman dan peran ekologis serangga pada perkebunan kelengkeng di Bawen serta menganalisis faktor lingkungan yang memengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan metode hand collecting dan pitfall trap. Identifikasi serangga dilakukan secara morfologis dengan bantuan perangkat lunak dan pengukuran faktor lingkungan diukur menggunakan termohigrometer dan lux meter. Data dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), kemerataan (E), dan dominansi Simpson (C). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 1.277 individu serangga dari berbagai ordo dengan peran beragam meliputi predator, polinator, herbivora, pengisap cairan tanaman, penggerek, dan detritivor. Nilai indeks keanekaragaman H’ sebesar 1,9611 (kategori sedang), indeks kemerataan E = 0,5214 (sedang), dan dominansi C = 0,2652 (rendah). Faktor lingkungan berupa suhu 25–30℃, kelembaban 66–84%, dan intensitas cahaya 1.017–8.424 lux berada pada kisaran optimum bagi kehidupan serangga. Penelitian ini memberikan informasi dasar mengenai komposisi dan fungsi serangga pada kebun kelengkeng yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengendalian hama terpadu (PHT) serta mendukung keberlanjutan budidaya hortikultura.</p>Orchida Puspa JelitaDyah Rini Indriyanti
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20136167STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON DI SUNGAI PAMI, MANOKWARI, PAPUA BARAT
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4685
<p>Penelitian ini menganalisis komunitas plankton dan hubungan dengan faktor lingkungan di Sungai Pami, Manokwari, yang minim kajian plankton sebagai indikator kualitas air. Sampel diambil dari tiga titik pengamatan pada bulan Maret-Juli 2025 menggunakan metode <em>purposive random sampling</em> dangan penyaringan 20 liter air memakai <em>plankton net</em>. Nilai Kelimpahan fitoplankton 2,63-26,09% dan zooplankton 16,67-50%. Indeks keanekaragaman (H’) fitoplankton sedang-tinggi (2,7-3,4), zooplankton sedang (2,0). Indeks dominansi (D) rendah (0,12-0,30), keseragaman (E) fitoplankton tinggi (0,62-0,66) dan zooplankton sedang-tinggi pada (0,571,00). Analisis PCA menunjukkan korelasi positif fitoplankton dengan parameter arus dan pH, namun negatif dengan DO dan suhu. Sedangkan zooplankton korelasi positif dengan parameter DO dan suhu, namun negatif dengan pH dan arus. Hasil penelitian ini mendukung pengelolaan sumber daya air dan konservasi ekosistem sungai secara berkelanjutan.</p>Herlianti Pasa RonganSabarita SinurayaRobi Binur
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20136872KEANEKARAGAMAN SERANGGA PERKEBUNAN JAMBU BIJI MERAH (PSIDIUM GUAJAVA) DI PERKEBUNAN BUAH BAWEN KABUPATEN SEMARANG
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4686
<p>Perkebunan buah di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah merupakan kebun buah yang memiliki beragam jenis tanaman di dalamnya, salah satunya tanaman jambu biji merah. Keberhasilan produksi jambu biji merah tidak lepas dari adanya interaksi antara tanaman dan lingkungannya, serangga berperan penting secara langsung bagi tanaman jambu biji merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga di perkebunan jambu biji merah di Kabupaten Semarang, serta indeks keanekaragaman serangga di dalamnya dan faktor yang mempengaruhi. Penelitian dilakukan pada pukul 06.00 - 10.00 WIB di perkebunan buah jambu biji merah seluas ± 500 m². Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan langsung, <em>pitfall trap,</em> dan <em>sweep net </em> untuk menangkap serangga. Jumlah kehadiran serangga dicatat untuk menghitung indeks keanekaragaman serangga di perkebunan jambu biji merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32 spesies ditemukan dari 7 ordo dan 13 famili yang berfungsi sebagai penyerbuk, predator, dekomposer, dan hama. Nilai indeks keanekaragaman (H) sebesar 3,127, indeks dominansi (C) 0,424 dan indeks kemerataan (E) 0,913, menunjukkan bahwa kondisi ekosistem stabil dengan distribusi spesies yang relatif merata. Keanekaragaman serangga yang tinggi mendukung keseimbangan ekosistem dan membantu keberlanjutan produksi jambu biji merah melalui peran penyerbuk dan musuh alami hama. Penelitian tentang keanekaragaman serangga sangat penting untuk memahami fungsi ekologisnya, membantu Pengelolaan Hama Terpadu (PHT), meningkatkan produktivitas panen, dan memastikan keberlanjutan lingkungan dan keanekaragaman hayati.</p>Laila Khoirun NadaDyah Rini Indriyanti
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20137379KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA TANAMAN JERUK SIAM MADU (Citrus nobilis)
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4687
<p>Keanekaragaman serangga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian, termasuk pada tanaman jeruk siam madu (<em>Citrus nobilis</em>) yang menjadi salah satu komoditas hortikultura unggulan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan karena serangga tidak hanya sebagai hama, tetapi juga berperan sebagai polinator, predator, parasitoid, dan dekomposer yang mendukung keberlanjutan ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis, jumlah, dan peran fungsional serangga yang terdapat pada tanaman jeruk siam madu. Penelitian dilaksanakan di perkebunan jeruk siam madu di Bawen, Kabupaten Semarang selama empat bulan (April–Juli 2025). Metode yang digunakan meliputi observasi langsung, <em>sweep net</em>, dan <em>pitfall trap</em>. Dengan identifikasi spesies berdasarkan morfologi, referensi literatur, dan aplikasi pendukung identifikasi. Data dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 1.362 individu serangga yang tergolong dalam 6 ordo dan 33 famili. Nilai indeks keanekaragaman (H’) sebesar 2,1 menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang, nilai indeks kemerataan (E) sebesar 0,6 menunjukkan tingkat kemerataan tergolong sedang, dan indeks dominansi (C) sebesar 0,19 menunjukkan tidak ada spesies yang mendominasi secara signifikan. Penelitian ini memberikan informasi penting mengenai keanekaragaman serangga pada tanaman jeruk siam madu. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam pengelolaan ekosistem pertanian, dan strategi pengendalian hama</p>Putri Eka ErwantiDyah Rini Indriyanti
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20138086KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA PERKEBUNAN SIRSAK (Annona muricata L.)
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4688
<p>Sirsak (<em>Annona muricata</em> L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu "<em>Zuurzak</em>," yang berarti kantung asam. Budidaya tanaman sirsak tidak terlepas dari kebaradaan serangga. Keanekaragaman serangga berperan penting dalam budidaya sirsak dan dipengaruhi oleh faktor abiotik maupun biotik.. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi serangga pada perkebunan sirsak di Bawen, Kabupaten Semarang, serta mengidentifikasi faktor lingkungan yang memengaruhinya. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April–Juli 2025 menggunakan metode pitfall trap dan sweep net secara purposive sampling, diikuti identifikasi spesies dan perhitungan indeks Shannon-Wiener, Evenness, dan Simpson. Hasil penelitian mencatat 1.577 individu serangga dari berbagai ordo dengan peran ekologis beragam, termasuk hama, polinator, predator, herbivora, detritivor, dan parasitoid. Nilai indeks keanekaragaman H’ sebesar 3,0638 menunjukkan kategori tinggi, indeks kemerataan E = 0,8305 menunjukkan distribusi individu relatif merata, dan indeks dominansi C = 0,0595 menunjukkan dominansi rendah. Faktor lingkungan seperti suhu 25–30°C, kelembapan 70–85%, dan intensitas cahaya 1.017–8.424 lux berada pada kisaran optimum bagi aktivitas serangga. Penelitian ini menyajikan data kestabilan ekosistem perkebunan sirsak dengan indeks keanekaragaman serangga yang dapat dijadikan dasar pengelolaan budidaya berkelanjutan serta strategi pengendalian hama ramah lingkungan.</p>Delia Alifia FarrezaDyah Rini Indriyanti
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-20138793Penerapan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Produk Pertanian Lokal di Desa Sendangsari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4737
<p>Desa Sendangsari terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah memiliki lahan yang cukup luas, digunakan sebagai lahan sawah seluas 125.000 Ha, lahan perkebunan seluas 25.000 Ha, dan lahan ladang seluas 77.000 Ha. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan sumber daya petani, sarana dan prasarana yang belum memadai, serta inkusivitas penerapan pertanian yang belum berkelanjutan. Metode pengabdian yang diterapkan adalah sosialisasi/penyuluhan pentingnya pertanian berkelanjutan, praktek penanaman tanaman obat keluarga dan tanaman buah, praktek pemanfaatan limbah organik dengan membuat pupuk kompos, pupuk organik cair dan ecoenzyme, serta pelatihan pengemasan dan pemasaran produk pertanian menggunakan berbagai platform. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta mampu membuat pupuk organik (kompos, pupuk organik cair, dan ecoenzyme), 100% mampu memahami jenis-jenis dan manfaat tanaman TOGA dan tanaman buah, 95,4% peserta memahami tentang jenis-jenis, cara pembuatan dan penggunaan pupuk organik, dan 91,5% peserta memahami strategi pemasaran produk pertanian. Disimpulkan, kegiatan pengabdian mampu mempraktekkan pertanian berkelanjutan melalui pembuatan dan penggunaan pupuk organik untuk tanaman buah dan tanaman obat. Konsep strategi pemasaran juga telah dipahami oleh peserta namun belum sepenuhnya dapat diimplementasikan.</p>R. SusantiWulan ChristijantiPutri Patria KusumaFitri Arum SasiBayu Murti SuryonegoroIfan Badra Wijaya
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-201394101Keanekaragaman Pohon di FMIPA Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Analisis Indeks Shannon-Wiener dan Status IUCN
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4738
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman pohon serta status konservasinya di kawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai bagian dari strategi konservasi dan mitigasi triple planetary crisis. Metode penelitian yang digunakan adalah survei eksplorasi dengan teknik jelajah pada seluruh area FMIPA, di mana setiap pohon diidentifikasi berdasarkan nama lokal dan ilmiah serta dihitung jumlah individunya. Data dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), sedangkan status konservasi mengacu pada IUCN Red List. Hasil inventarisasi menunjukkan terdapat 318 individu pohon yang tergolong dalam 58 spesies. Spesies yang paling dominan adalah Swietenia mahagoni (76 individu), Mangifera indica (45 individu), Polyalthia longifolia (39 individu), dan Roystonea regia (26 individu). Nilai indeks Shannon-Wiener sebesar H’ = 2,95 termasuk kategori sedang menuju tinggi, menandakan komunitas pohon di FMIPA cukup beragam dan stabil. Berdasarkan status konservasi, sebagian besar spesies termasuk kategori Least Concern (LC), namun ditemukan pula spesies yang tidak umum, yaitu Pterocarpus indicus berstatus Endangered (EN) dan Swietenia mahagoni berstatus Near Threatened (NT). Keberadaan spesies langka tersebut memperkuat peran FMIPA UNNES tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau penyerap karbon, tetapi juga sebagai kantong konservasi keanekaragaman hayati di kawasan kampus. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar strategi konservasi kampus yang mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, perlindungan biodiversitas, dan pengendalian polusi dalam kerangka triple planetary crisis serta kontribusi terhadap target nasional Net Zero Emission 2060.</p>Sri NgabektiTrida Rdiho FarizDewi Liesnoor SetyowatiMaulana Malik Wicaksono
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013102106OPTIMASI KETRAMPILAN PETANI UNTUK MEMPERKUAT STATUS MANGGA WIRASANGKA SEBAGAI FLORA IDENTITAS KABUPATEN TEGAL
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4739
<p>Mangga wirasangka merupakan flora identitas dan varietas lokal Kabupaten Tegal, namun status tersebut belum dikenal secara luas, populasi pohon masih sangat sedikit, dan harga buah relatif rendah. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan sosialisasi, dan pelatihan budidaya dan pemasaran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui metode penyuluhan dan pelatihan yang meliputi 1) sosialisasi status, 2) pelatihan teknik pembibitan secara sambung pucuk dan program pembibitan, 3) pelatihan budidaya, 4) pelatihan teknik pemasaran <em>online</em>, dan 5) pembuatan website. Pelatihan diimplementasikan dalam bentuk tutorial, diskusi, peragaan, dan atau praktek. Hasil pelaksanaan setiap tahap kegiatan dievaluasi. Kegiatan dilakukan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal dengan pemilik pohon mangga wirasangka dan kader pemuda tani sebagai mitra sasaran. Berdasarkan evaluasi kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa 100% mitra sasaran telah memahami status mangga wirasangka, 90% memahami teknik sambung pucuk, 80% peserta dapat melaksanakan beberapa aspek budidaya yang baik, dan 85% memahami pemasaran <em>online</em>. Selain itu telah dihasilkan 250 bibit hasil dari program pembibitan dan telah dibuat website. Hasil tersebut berakibat pada dikenalnya status mangga wirasangka secara lebih luas, meningkatnya ketrampilan petani, dan meningkatnya ketersediaan bibit mangga wirasangka. Hasil ini berimplikasi pada penguatan status mangga wirasangka sebagai flora identitas Kabupaten Tegal. </p>Enni Suwarsi RahayuAmin RetnoningsihVitradesie Noekent
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013107112STRATEGI INOVATIF TRANSDISIPLIN BIO-SOSIO-EKONOMI DALAM PEMANFAATAN TANAMAN PANGAN FUNGSIONAL LOKAL UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGs KE-3
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4740
<p>Pemanfaatan tanaman pangan fungsional merupakan salah satu faktor yang dapat menjamin kehidupan yang sehat untuk segala usia. Hal ini merupakan isu global sesuai Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga. Selama ini implementasinya masih terbatas karena kurangnya pendekatan integratif dan belum memanfaatkan potensi lokal. Artikel ini disusun dengan tujuan untuk mengeksplorasi tanaman pangan fungsional lokal Indonesia dan mengembangkan model strategi transdisiplin bio-sosio-ekonomi dalam pemanfaatan tanaman pangan tersebut guna mendukung kehidupan yang sehat. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan menganalisis artikel-artikel ilmiah yang relevan yang dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional bereputasi yang diterbitkan dalam 5-10 tahun terakhir. Data dikombinasikan dengan pendekatan transdisiplin untuk menghasilkan model konseptual yang inovatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat beberapa spesies tanaman lokal Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional, antara lain sorgum, beras hitam, singkong, dan umbi-umbian lokal. Integrasi penelitian dan strategi transdisiplin dalam bidang biologi, sosial, dan ekonomi mampu meningkatkan nilai tambah pangan fungsional, memperluas penerimaan masyarakat, dan mendukung penguatan bahan pangan lokal. Implikasi dari kajian ini adalah memberi kontribusi pada pengembangan sains interdisipliner serta penyusunan kebijakan pangan yang lebih inklusif. Selain itu, hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi pangan sehat, sekaligus memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.</p>Oktavina Nikmatuz ZahraDhea NickyEnni Suwarsi RahayuAmin Retnoningsih
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013113119EDUKASI TENTANG TANAMAN OBAT ASLI INDONESIA YANG BERPOTENSI SEBAGAI AFRODISIAK BAGI PRIA DI SMK FARMASI
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4741
<p>Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada siswa SMK Farmasi tentang tanaman obat asli Indonesia yang berpotensi sebagai afrodisiak. Metode pelaksanaannya meliputi sesi edukasi, sesi tanya jawab, dan diskusi. Media yang digunakan berupa slide PowerPoint, foto tanaman, dan simplisia (bahan tanaman kering) dari tanaman obat asli Indonesia yang dikenal memiliki sifat afrodisiak. Sebelum penyampaian materi, dilakukan pre-test dan dilanjutkan dengan post-test di akhir kegiatan. Hasil kedua tes dianalisis menggunakan tabulasi grafik. Hasil pre-test menunjukkan skor rata-rata 40 dari 100, yang mencerminkan pemahaman awal siswa tentang tanaman asli Indonesia yang berpotensi afrodisiak. Selanjutnya, diberikan edukasi tentang tiga tanaman herbal yang diperkenalkan kepada siswa SMK Farmasi: lada Jawa (Piper retrofractum) yang berasal dari Madura dan Jember; purwaceng (Pimpinella alpina atau Pimpinella pruatjan) yang bersumber dari Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah; Gunung Semeru dan Pegunungan Tengger, Jawa Timur; Gunung Pangrango, Jawa Barat; serta Gunung Lawu dan Gunung Galunggung; dan pasak bumi (Eurycoma longifolia) yang ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Edukasi awal ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada obat sintetis yang sering menimbulkan efek samping. Hasil post-test menunjukkan peningkatan dengan skor rata-rata 98. Kegiatan ini memberi kontribusi positif dengan memperluas pengetahuan siswa tentang morfologi tanaman, habitus, dan efek farmakologis sebagai afrodisiak pada pria, yang didukung oleh studi ilmiah. Selain memberi manfaat bagi siswa, inisiatif ini juga memberikan wawasan berharga bagi masyarakat luas sebagai langkah penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi secara menyeluruh melalui pendekatan alami dan berbasis pengetahuan.</p>Umarudin UmarudinNinik Mas UlfaGaluh Gondo KusumoSyukrianto Syukrianto
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013120124PENGARUH EKSTRAK DAUN Jatropha multifida DAN Centella asiatica TERHADAP KEPADATAN KOLAGEN PADA PENYEMBUHAN LUKA EKSISI
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4743
<p>Luka eksisi dapat terjadi akibat kecelakaan, trauma, pembedahan, paparan bahan kimia, atau tekanan, dan bila tidak segera disembuhkan dapat menimbulkan infeksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak daun Jatropha multifida dan Centella asiatica terhadap kepadatan kolagen pada penyembuhan luka eksisi. Hewan uji berupa mencit dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (basis gel), kontrol positif (povidone iodine 10%), ekstrak Jatropha multifida, ekstrak Centella asiatica, dan kombinasi keduanya (1:1). Luka dibuat dengan dermal puncher berdiameter 2 mm pada bagian dorsal mencit. Ekstrak diaplikasikan dalam bentuk gel dengan dosis 300 mg secara topikal dua kali sehari selama 14 hari. Sampel kulit diambil pada hari ke-14 lalu diproses dengan metode parafin dengan pewarnaan Masson’s trichrome. Kepadatan kolagen diukur menggunakan software ImageJ kemudian dianalasis statistik dengan one-way ANOVA (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan kolagen pada hari ke-14 tidak terdapat perbedaan signifikan (p>0,05) antar kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa gel perlakuan dan kontrol memberikan efek yang sama terhadap kepadatan kolagen luka eksisi. Penelitian ini memberikan peluang bagi pengembangan formulasi sediaan topikal berbasis bahan alami untuk mempercepat penyembuhan luka.</p>Milda Islah RisalahShanti ListyawatiElisa Herawati
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013125129MAIN COMPOUNDS OF AGERATUM CONYZOIDES AND AGERATINA RIPARIA AS POTENTIAL BIOHERBICIDES FROM TAHURA NGARGOYOSO HABITAT, KARANGANYAR
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4744
<p>Penggunaan herbisida sintetis secara intensif dalam bidang pertanian dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis senyawa utama yang terkandung dalam Ageratum conyzoides dan Ageratina riparia sebagai kandidat bioherbisida ramah lingkungan. Pengambilan sampel dilakukan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngargoyoso, Karanganyar, sedangkan analisis fitokimia dilakukan menggunakan metode GC-MS di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun dan bunga A. conyzoides didominasi oleh senyawa 3-Isobutylidene isobenzofuran (87,49%), Desmethoxyencecalin (1,49%), dan Benzopyran (1,53%). Pada A. riparia, senyawa dominan pada daun adalah Acetylphenyl trifluoroacetate (52,81%) dan Acetyl dimethoxy dimethyl benzopyran (87,49%) pada bunga. Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas alelopatik, antimikroba, antioksidan, dan inhibisi enzimatik yang potensial dalam menghambat pertumbuhan gulma secara alami. Temuan ini memperkuat potensi kedua spesies tumbuhan tersebut sebagai sumber bahan aktif bioherbisida untuk mendukung praktik pertanian berkelanjutan.</p>Afiatun NisaAyueda AriBekti Kusumorini
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013130135KONSERVASI TUMBUHAN SECARA IN SITU, EX SITU DAN INOVASINYA UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGs KE-15
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4745
<p>Sebagai salah satu negara dengan <em>megabiodiversity</em> terbesar di dunia, Indonesia menghadapi ancaman deforestasi, degradasi lahan, dan perubahan iklim yang menyebabkan banyak spesies tumbuhan menghadapi risiko kepunahan, bahkan sebagian besar belum teridentifikasi secara ilmiah. Oleh karena itu, diperlukan strategi konservasi yang efektif untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati. Artikel ini bertujuan mengkaji strategi konservasi tumbuhan melalui pendekatan <em>in situ </em>dan <em>ex situ </em>serta menelaah berbagai inovasi berbasis riset mutakhir dalam mendukung pencapaian SDGs ke-15 atau <em>Life on Land</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>Systematic Literature Review (SLR) </em>dengan menganalisis artikel-artikel ilmiah bereputasi yang diterbitkan dalam 5-10 tahun terakhir. Hasil kajian menunjukkan bahwa konservasi <em>in situ </em>efektif dalam melindungi spesies di habitat alaminya dengan tetap mempertahankan interaksi ekologi, sementara konservasi <em>ex situ </em>sangat penting dilakukan agar pelestarian dalam menjaga spesies tanaman ini tidak punah sebab memungkinkan pelestarian plasma nutfah secara efektif melalui kebun raya, bank benih, dan kebun botani. Inovasi mutakhir seperti kultur jaringan, kriopreservasi, <em>DNA barcoding,</em> serta pemanfaatan teknologi digital dan <em>remote sensing </em>terbukti meningkatkan efektivitas konservasi tumbuhan. Penelitian ini menegaskan keterkaitan konservasi dengan SDGs 15, yakni mendukung upaya menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati, melindungi ekosistem daratan, dan mendorong pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan. Strategi <em>in situ </em>dan <em>ex situ </em>memiliki sifat saling melengkapi, sementara dukungan inovasi riset memperkuat efektivitas konservasi. Dengan demikian, konservasi tumbuhan berperan penting dalam menjamin kelangsungan hidup tumbuhan, khususnya spesies endemik Indonesia yang memiliki nilai ekologis tinggi. </p>Irvan Maulana FikriChelsea Eka Putrista NabilaEnni Suwarsi RahayuAmin Retnoningsih
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013136142PREFERENSI Heterotrigona itama PADA TUMBUHAN BERBUNGA DI LAHAN PERTANIAN DESA SERANG PURBALINGGA
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4746
<p>Keberhasilan proses penyerbukan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan pollinator. Pollinator yang banyak di kenal masyarakat dalam budidaya pertanian adalah serangga, yaitu Stringless bee. Stringless bee memiliki preferensi dalam memilih bunga untuk dikunjungi. Beberapa faktor yang mempengaruhi preferensinya adalah ukuran bunga. Warna, aroma, dan profil kimia nectar bunga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi lebah H. itama terhadap tanaman S. spenden, C. spinose dan L. sativa pada lahan pertanian. Mengetahui korelasi preferensi H itama dengan morfologi bunga dan polen S. splenden, C. spinose dan L. sativa. Mengetahui pengaruh faktor lingkungan (suhu, kelembaban, intensitas cahaya) terhadap frekuensi kunjungan lebah H. itama pada tanaman sumber pakan. Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskrpitif yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, baik untuk mengetahui nilai preferensi/kesukaan serangga pada tanaman tertentu yang ada di lahan maupun jumlah polen yang ada di dalam sarang. Hasil penelitian dan pembahasan adalah, preferensi lebah H. itama terhadap Salvia splenden, Cleome spinosa dan Lactuca sativa frekuensinya rendah. Data di dalam sarang dari ketiga tanaman sasaran preferensi tertinggi H. itama adalah Cleome spinosa dengan bentuk bunga aktinomorfik serta pembungaan lebih lama sehingga keberadaan di lahan bunga lebih lama. Faktor lingkungan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap frekuensi kunjungan lebah H.itama pada tiga tanaman sasaran. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanaman yang paling di sukai H. Itama.</p>Fauziatun AwaliyahElly ProklamasiningsihImam Widhiono
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013143147PENGUATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DEEP LEARNING BERBASIS TIK MELALUI PELATIHAN TERPROGRAM
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4747
<p>Guru merupakan pendidik profesional yang perlu meningkatkan kompetensi profesional secara berkelanjutan. Guru profesional diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang mendalam dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran mendalam <em>(deep learning)</em> menjadi pendekatan pembelajaran inovatif yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. Hasil analisis permasalahan dan kebutuhan dengan Guru Biologi SMA Kota Semarang menunjukkan belum ada sosialisasi yang terprogram dari pemerintah terkait pembelajaran <em>deep learning</em>, guru belum memahami kerangka kerja dan penerapan <em>deep learning</em> dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan implementasinya dalam pembelajaran. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru MGMP Biologi SMA dalam merancang pembelajaran <em>deep learning</em> berbasis TIK dan implementasinya di pembelajaran biologi untuk meningkatkan kompetensi profesional guru. Metode kegiatan melalui Pelatihan Terprogram dengan tahapan: analisis kebutuhan di MGMP Biologi SMA, merumuskan solusi, pelaksanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi hasil program. Kegiatan IHT diikuti 50 orang guru Biologi. Hasil program menunjukkan guru biologi memiliki pemahaman yang baik dan sangat baik terkait pembelajaran <em>deep learning</em>, serta 90% guru terampil merancang pembelajaran dengan pendekatan <em>deep learning</em> berbasis TIK. Hasil monitoring menunjukkan guru mampu mengimplementasikan pembelajaran deep learning dalam praktik pembelajaran di kelas. Berdasarkan evaluasi dan tanggapan guru, program yang dilaksanakan sangat bermanfaat, memberi dampak positif bagi kreativitas dan inovasi pembelajaran biologi di kelas yang lebih mendalam, serta mendorong peningkatan kompetensi profesional guru secara berkelanjutan.</p>Sri SukaesihAditya MariantiSigit SaptonoSriyadi SriyadiLitania Hephzibah LemmuelaSiti Nur Fathimatuz ZahraHasnaa’ Dhiya’ UlhaqAulia Tirani PangastutiYusuf Wisnu MandayaRirin Masrikhah
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013148153EFEKTIFITAS MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR DI SUNGAI WARIORI MANOKWARI
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4748
<p>Penelitian ini menilai potensi makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air di Sungai Wariori, Manokwari (Oktober 2023). Metode yang digunakan adalah ex post facto dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling. Hasil analisis menunjukkan kepadatan makrozoobentos berkisar 2.250.000– 498.750.000 ind/m², didominasi oleh Hydrophceae sp. dan Baetis sp. yang merefleksikan kondisi tercemar ringan. Nilai FBI berada pada kisaran 4,09–4,55 (very good–good), sedangkan HBI tercatat 4,94–5,70 (good– fair). Indeks ASPT menunjukkan rentang 5,00–5,75 yang mengindikasikan kontaminasi ringan, sementara nilai Prati’s indeks (0,77–1,07) menempatkan kualitas air dari kategori excellent hingga acceptable.</p>Sabarita SinurayaElda Irma J.J. KawulurServarius Sunggu
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013154159IMPLEMENTASI SUPLEMEN BAHAN AJAR SISTEM HORMON BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4749
<p>Pendidikan di indonesia merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kebutuhan dalam meningkatkan Berpikir Kritis dan juga hasil belajar yang merupakan keterampilan penting dalam pendidikan untuk menghadapi tantangan kompleks dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran di SMA Kesatrian 1 Semarang dengan menggunakan bahan ajar konvensional yang dimana kurang menarik untuk pembelajaran siswa karena masih terdapat banyak materi yang belum tersampaikan terutama pada materi sistem hormon dan bahan ajar yang digunakan belum sepenuhnya untuk memenuhi kemampuan berpikir kritis siswa dan juga hasil belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada materi sistem hormon dengan menggunakan suplemen bahan ajar berbasis Problem Based Learning. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes, observasi, dan dokumentasi. Jenis penelitian ini Quasi Experiment Design dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design. Penelitian dilaksanakan di SMA Kesatrian 1 Semarang dengan populasi penelitian kelas XI. Teknik Pengambilan Sampel berupa purposive sampling dengan sampel kelas XI 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI 2 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar memperoleh nilai Sig. (2-tailed) 0,000. Hasil uji Hipotesis Mann-whitney pada Kemampuan Berpikir Kritis memperoleh nilai Sig. (2-tailed) 0,000 sedangkan Hasil Uji Hipotesis Mann-whitney pada Hasil Belajar Siswa memperoleh nilai Sig. (2-tailed) 0,000. Hasil uji N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis kelas eksperimen diperoleh nilai 0,7 termasuk kategori tinggi dan kelas kontrol diperoleh nilai 0,5 termasuk kategori sedang. Sedangkan uji N-Gain Hasil Belajar Siswa kelas eksperimen diperoleh nilai 0,7 dengan kategori tinggi dan kelas kontrol diperoleh nilai 0,6 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Suplemen Bahan Ajar Sistem Hormon Berbasis Problem Based Learning efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMA.</p>Novanda Adelia RamadhaniWiwi Isnaeni
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013160165 PENGELOLAAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI MANIFESTASI RESPONSIBLE PRODUCTION UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGs KE-12
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4774
<p>Pertumbuhan sektor pertanian yang pesat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan global, tetapi juga menimbulkan tantangan serius berupa akumulasi limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Penerapan <em>Responsible Production </em>diperlukan untuk mendukung pencapaian <em>Sustainable Development Goals </em>(SDG) ke-12. Penelitian ini bertujuan mensintesis literatur ilmiah, kebijakan pemerintah, dan regulasi nasional maupun internasional terkait pengelolaan limbah pertanian berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah <em>Systematic Literature Review </em>terhadappublikasi ilmiah, dokumen kebijakan, dan peraturan selama 2015–2025. Analisis difokuskan pada tiga tema utama: strategi daur ulang limbah menjadi kompos, biochar, bioplastik, dan bioenergi; inovasi teknologi seperti pirolisis dan digestasi anaerobik; serta peran kebijakan dalam mendorong praktik berkelanjutan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah pertanian melalui pendekatan tersebut mampu menekan emisi gas rumah kaca, memperbaiki kualitas tanah, menghasilkan energi terbarukan, dan memberikan nilai tambah ekonomi sebagai wujud implementasi <em>Responsible Production</em>.</p>Farid Fadhlu RohmanSiti Neng MariyamEnni Suwarsi RahayuAmin Retnoningsih
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013166170REVITALISASI GREENHOUSE DAN TAMAN HALAMAN SMA NEGERI 14 SEMARANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI BERORIENTASI KONSERVASI DALAM MENDUKUNG TERWUJUDNYA GREEN SCHOOL
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4775
<p>SMA Negeri 14 Semarang merupakan salah satu sekolah mitra Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang memperoleh penghargaan Adiwiyata Mandiri sejak tahun 2019. Secara global, program Adiwiyata setara dengan program <em>Green School</em>. Sebagai sekolah yang menyandang penghargaan Adiwiyata, tentu SMA Negeri 14 Semarang memiliki prasyarat utama yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Jargon BERKELAS (Bersih, Estetik, Religius, Kreatif, Etik, Lugas, Adaptif, dan Sportif) yang dimiliki, merupakan gambaran semangat para pengelola sekolah tersebut untuk menjaga dan mempertahankan Adiwiyata. Seiring berjalannya waktu, kondisi prasarana <em>hardware </em>Adiwiyata, seperti keberadaan <em>greenhouse </em>dan tanaman-tanaman di halaman sekolah, perlu mendapat perhatian. <em>Greenhouse</em> mengalami penurunan fungsi, hanya tanaman tertentu saja yang masih hidup, tanaman di halaman sekolah banyak yang mati dan harus diganti. Ditinjau dari aspek <em>green school</em> dan keindahan sudah seharusnya dibenahi, dan perlu dipertimbangkan juga pemanfaatan <em>greenhouse</em> dan taman halaman sekolah sebagai sumber belajar siswa, terutama pada topik Keanekaragaman Hayati, mata pelajaran Biologi. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini untuk melakukan revitalisasi dan pembenahan kembali keberadaan <em>greenhouse</em> dan taman halaman sekolah agar dapat memenuhi dua tujuan, yaitu mempertahankan Adiwiyata dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa yang berorientasi pada kesadaran dan perilaku berkonservasi di SMA Negeri 14 Semarang. Kegiatan ini juga mendukung implementasi pendidikan berkelanjutan (<em>Education for Sustainable Development</em>), sebagai salah satu SDGs. Metode yang diterapkan untuk memecahkan masalah dalam kegiatan ini adalah (1) analisis permasalahan mitra di SMA Negeri 14 Semarang, (2) merumuskan solusi/revitalisasi/inovasi, (3) pelaksanaan kegiatan, dan (4) monitoring dan evaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa telah dilakukan perbaikan fisik <em>greenhouse</em>, penambahan <em>species </em>tanaman, serta penataan <em>greenhouse</em> dan taman halaman sekolah. <em>Greenhouse</em> dan taman halaman sekolah SMA Negeri 14 Semarang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa, khususnya pada materi Keanekaragaman Hayati.</p>Sigit SaptonoIbnul MubarokEling PurwantoyoAndin IrsadiLutfia Nur HadiyantiAhmad Naharuddin RamadhanNugroho Edi KartijonoDeasy Arta Lukitasary
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013171177PRODUK TEMPE DENGAN FORTIFIKASI HERBAL
https://proceeding.unnes.ac.id/semnasbiologi/article/view/4776
<p>Tempe merupakan produk yang familiar dan mudah diolah menjadi bermacam-macam makanan siap santap. Saat ini, belum dikenal dan belum familiar produk tempe yang diproduksi dengan tambahan tepung dari tanaman potensial, misalnya kelor, kersen dan porang. Tempe yang mendapatkan proses pengolahan sedemikian disebut tempe inovasi, merupakan varian baru dari industri tempe. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan cara produksi tempe inovasi dengan fortifikan herbal yaitu kelor, kersen dan porang serta untuk menentukan fisik tempe inovasi dan profil kimia meliputi kandungan protein dan antioksidan. Tempe inovasi merupakan tempe yang dalam pembuatannya mendapat fortifikan bahan herbal sebesar 1-2%. Produk tempe yang dihasilkan dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan camilan, lauk pauk dan sayur-mayur. Permasalahan pada observasi riset awal ini adalah bagaimana teknologi pembuatannya dan apakah ada perbedaan kandungan protein dan angka antioksidan produk tempe inovasi dibandingkan dengan kontrol. Telah dilakukan praktik pembuatan tempe inovasi secara higienis dan menghasilkan produk tempe inovasi matang tidak berbeda secara fisik dengan tempe original. Kandungan protein dan angka antioksidan secara umum berbeda dengan kontrol masing masing pada rentang angka 3, 019 dan 0,90.</p>Siti Harnina BintariEly RudyatmiEndah PeniatiDewi MustikaningtyasWiwi IsnaeniF. Putut Martin H. B.Berlina Maika Ulfa
Copyright (c) 2025 Prosiding Seminar Nasional Biologi
2025-10-202025-10-2013178181