BENTUK PEMANFAATAN LAHAN DAN KEARIFAN LOKAL DI LERENG GUNUNG KELIR DESA WIROGOMO KABUPATEN SEMARANG
Abstract
Gunung Kelir merupakan gunung yang terletak di Kecamatan BanyuBiru, Kabupaten Semarang yang memiliki potensi pemanfaatan lahan dan sumber daya alam yang besar sehingga masih terdapat kearifan lokal sebagai upaya pelestarian alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan lahan yang ada di lereng Gunung Kelir tepatnya di Desa Wirogomo dan mengetahui kearifan lokal yang masih menjadi tradisi hingga saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur serta teknik analisis yang digunakan adalah analisis naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan di kawasan Gunung Kelir mengalami perubahan fungsi lahan dari hutan lindung menjadi perkebunan berupa sayur mayur yang menyebabkan erosi tanah dan tanah longsor, sehingga masyarakat memanfaatkan hutan sebagai lahan perkebunan yang ditanami kopi untuk mencegah erosi tanah dan tanah longsor. Gunung Kelir selain ditumbuhi dengan tanaman yang beragam juga menjadi habitat beberapa hewan. Salah satunya adalah monyet ekor panjang. Selain itu, terdapat pula objek wisata yaitu Curug Baladewa yang menjadi sumber mata air bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan pengairan sawah sehingga masih dijumpai kearifan lokal seperti nyadran gunung, nyadran kali dan sedekah bumi sebagai bentuk pelestarian sumber daya alam yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.