BENTUK KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN AIR DI KECAMATAN PAGERUYUNG, KABUPATEN KENDAL
Abstract
Kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya air sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Di Desa Surokonto Wetan, Kabupaten Kendal, terdapat kearifan lokal Talang Tawing yang berupa aliran sungai dengan pintu air di Desa Bangunsari untuk irigasi di tiga desa, yaitu Desa Surokonto Wetan, Surokonto Kulon, dan Kebongembong, serta sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Metode penelitian berupa deskriptif kualitatif yang melibatkan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi literatur, dan observasi lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk kearifan lokal yang dapat membantu dalam menyelamatkan sumber daya air di Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal dengan fokus pada Hutan Tawing di Surokonto Wetan yang rentan terhadap longsor. Talang Tawing menjadikan lahan pertanian di Desa Surokonto Wetan, Desa Surokonto Kulon, dan Desa Kebongembong subur dan tidak pernah kekeringan meskipun pada saat musim kemarau, sehingga lahan pertaniannya menghasilkan hasil bumi berupa padi yang melimpah. Dalam mensyukuri hasil bumi yang melimpah berkat adanya Talang Tawing tersebut, masyarakat setempat mengadakan tradisi Tasyakuran Talang Tawing. Upaya pengelolaan air di Talang Tawing dilakukan dengan adanya kelompok masyarakat yang disebut ulu-ulu serta tradisi lain berupa sinoman dan susuk bendung