Analisis Perubahan Lahan Terbangun di Wilayah Dataran Fluvial-Vulkanik di Kabupaten Pekalongan
Keywords:
alih fungsi lahan, daerah terbangun, sistem informasi geografis, perubahan tutupan lahanAbstract
Kecamatan Kajen merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan yang secara bentang lahan berada di kawasan peralihan fluvial-vulkanik. Wilayah ini telah mengalami laju perkembangan yang pesat selama sepuluh tahun terakhir. Pertambahan penduduk, ekspansi infrastruktur, serta relokasi pusat pemerintahan menjadi faktor utama yang mendorong konversi lahan pertanian dan ruang terbuka menjadi area terbangun. Penelitian ini mengkaji perubahan tutupan lahan serta implikasinya terhadap lingkungan dan tata ruang di Kecamatan Kajen pada periode 2015–2025. Pendekatan yang digunakan meliputi analisis spasial citra satelit multi- temporal dan interpretasi visual dalam lingkungan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasilnya menunjukkan kenaikan luas kawasan terbangun dari 913,88 ha pada 2015 menjadi 1.255,86 ha pada 2025 bertambah 341,98 ha. Transformasi ini paling menonjol di Desa Nyamok, Kebonagung, Kalijoyo, dan Rowolaku, yang memiliki kemudahan akses dan kedekatan dengan pusat pemerintahan. Sebaliknya, desa-desa dataran tinggi seperti Brengkolang dan Linggosari relatif stabil. Kondisi ini mencerminkan fenomena urban sprawl dan ketimpangan pembangunan antar zona. Temuan ini menegaskan pentingnya pengaturan alih fungsi lahan dan perencanaan ruang yang lebih merata serta berkelanjutan untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan pelestarian lingkungan di Kajen.