Hubungan Kearifan Lokal dengan Kualitas Air pada Sumber Mata Air Senjoyo Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
Keywords:
Kearifan lokal; Kualitas air; Mata air senjoyo; Mutu airAbstract
Mata Air Senjoyo di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang merupakan salah satu sumber air utama yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan air di wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang. Selain sebagai sumber air, kawasan ini juga sering digunakan untuk aktivitas rumah tangga dan dijadikan sarana rekreasi seperti pemandian. Berbagai aktivitas antropogenik tersebut dapat berdampak pada lingkungan salah satunya terhadap kualitas air. Namun, kawasan ini juga dianggap sakral oleh masyarakat setempat sehingga memunculkan berbagai bentuk kearifan lokal sebagai bagian dari upaya perlindungan terhadap mata air tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kearifan lokal masyarakat setempat dengan mutu air di kawasan Mata Air Senjoyo. Metode yang digunakan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan diperkuat dengan data kuantitatif yang diperoleh melalui observasi, wawancara, serta pengukuran langsung kualitas air berdasarkan parameter fisik dan kimia, seperti pH, suhu, Total Dissolved Solids (TDS), dan warna air pada lima titik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas air secara umum masih tetap memenuhi baku mutu air bersih yang telah ditetapkan oleh Permenkes RI No. 32 Tahun 2017, meskipun terdapat sedikit fluktuasi nilai di titik yang dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat. Hasil menunjukkan adanya peran kearifan lokal seperti tradisi dawuhan, malam satu suro, kegiatan bersih-bersih Jumat dan larangan menangkap ikan sebagai wujud nyata upaya masyarakat dalam menjaga dan melestarikan sumber daya air. Nilai-nilai budaya tersebut telah membentuk perilaku yang mendorong terciptanya keseimbangan ekologis di sekitar Mata Air Senjoyo. Dengan demikian, telah terbukti bahwa keterlibatan sosial berbasis budaya lokal mendukung upaya konservasi lingkungan yang berkelanjutan.