PERUBAHAN LAHAN TERBANGUN DAN DAYA DUKUNG LINDUNG DI WILAYAH HULU DAS PRIORITAS
Keywords:
DAS Prioritas; Daya Dukung Lindung; Lahan Terbangun; Perubahan LahanAbstract
Meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia mendorong lonjakan permintaan dan nilai jual lahan di daerah perkotaan, sehingga memicu pergeseran pemukiman ke pinggiran kota (urban fringe area) dan terjadinya urban sprawl. Kecamatan Limbangan dan Boja merupakan wilayah yang mengalami konversi lahan produktif seperti kebun campuran dan sawah menjadi lahan terbangun untuk pemukiman dan fasilitas pendukung lainnya. Perubahan tersebut tidak hanya mengurangi tutupan vegetatif, tetapi juga berdampak terhadap penurunan daya dukung fungsi lindung. Studi ini bertujuan untuk menganalisis perubahan lahan terbangun serta dampaknya terhadap daya dukung fungsi lindung di Kecamatan Limbangan dan Boja sebagai wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang dan Bodri pada rentang waktu 2015-2023. Metode penelitian ini menggunakan data primer berupa citra satelit Worldview-2 tahun 2023, serta data sekunder berupa peta tutupan lahan tahun 2015 dari KLHK dan data kependudukan dari BPS Kendal. Hasil studi menunjukkan bahwa selama periode 2015-2023 telah terjadi konversi lahan seluas 610,64 hektare, yang didominasi oleh alih fungsi kebun campuran dan sawah menjadi lahan terbangun. Kondisi tersebut turut menurunkan nilai daya dukung fungsi lindung, dari nilai semula sebesar 0,58567 menjadi 0,56603. Meskipun masih tergolong dalam kategori sedang, penurunan ini mencerminkan degradasi fungsi ekosistem yang berpotensi mempengaruhi kualitas dan kuantitas air di wilayah hilir, serta meningkatkan risiko bencana hidrometeorologis seperti banjir dan kekeringan.