ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOLABORASI SISWA: FONDASI PEMANFAATAN AI SECARA BIJAK DI ERA DIGITAL
Keywords:
AI; kolaborasi; keterampilan abad ke-21; pembelajaran IPA; berpikir kritisAbstract
Pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan menuntut kemampuan kognitif dan sosial siswa untuk dapat memanfaatkannya secara bijak. Pemerintah Indonesia merespons hal ini dengan wacana pengintegrasian AI ke dalam kurikulum sekolah dan penerapan Kurikulum Merdeka yang menekankan penguatan keterampilan abad ke-21, terutama berpikir kritis dan kolaborasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kemampuan siswa dalam dua keterampilan tersebut sebagai fondasi integrasi AI dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan instrumen angket skala Likert empat tingkat yang terdiri dari 11 butir untuk aspek berpikir kritis dan 9 butir untuk kolaborasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP Islam Pekalongan, dengan total 100 responden. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Microsoft Excel dengan menghitung rata-rata skor yang dikonversi ke dalam bentuk persentase. Hasilnya kemampuan berpikir kritis siswa berada dalam kategori “Cukup” (71%), sementara kemampuan kolaborasi berada dalam kategori “Tinggi” (83%). Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun keterampilan kolaboratif telah terbentuk dengan baik, aspek berpikir kritis masih perlu diperkuat. Oleh karena itu, sebelum AI diterapkan secara luas dalam pembelajaran IPA, penguatan kemampuan berpikir kritis perlu lebih difokuskan lagi agar pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan khususunya dalam pembelajaran IPA nantinya tidak hanya sekadar bersifat pasif, tetapi mampu mendukung proses belajar aktif, reflektif, dan bermakna.