OPTIMALISASI BRIKET CAMPURAN BATOK KELAPA DAN AMPAS TEBU: PERAN VARIASI BAHAN BAKU DAN PEREKAT PADA EFEKTIVITAS NYALA DAN KARAKTERISTIKNYA
Keywords:
Briket Arang, Tempurung Kelapa, Ampas Tebu, Energi Terbarukan, Kadar Abu, Durasi Pembakaran.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan briket biomassa sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah pertanian berupa tempurung kelapa dan ampas tebu, menggunakan variasi bahan perekat berupa tepung tapioka dan maizena. Proses pembuatan briket meliputi tahap karbonisasi, penghalusan bahan, pencampuran dengan bahan perekat, pencetakan, dan pengeringan. Karakteristik briket yang dianalisis meliputi kadar abu dan durasi pembakaran. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa briket berbahan dasar tempurung kelapa dengan perekat tepung tapioka menghasilkan kadar abu terendah sebesar 24,5% dan durasi pembakaran terlama hingga 2 jam. Sementara itu, briket dari ampas tebu dengan perekat maizena memiliki kadar abu lebih rendah sebesar 13%, tetapi dengan durasi pembakaran yang lebih singkat, yaitu 25 menit. Seluruh variasi briket masih menunjukkan kadar abu di atas standar maksimum menurut SNI 01-6235-2000 (≤ 8%), menandakan perlunya optimasi lebih lanjut, khususnya pada proses karbonisasi dan pengeringan. Kombinasi tempurung kelapa dan ampas tebu menunjukkan potensi sinergis dalam meningkatkan efisiensi pembakaran, terutama apabila didukung dengan bahan perekat berkualitas seperti tepung tapioka. Temuan ini memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan energi terbarukan dan pemanfaatan limbah biomassa secara berkelanjutan.