https://proceeding.unnes.ac.id/snipa/issue/feedProceeding Seminar Nasional IPA2024-10-26T16:57:00+07:00Open Journal Systems<p>ISSN 2962-2905</p>https://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3623Pengembangan Instrumen Tes Penalaran Ilmiah Berbasis Inkuiri Terintegrasi Etnosains untuk Calon Guru Sekolah Dasar: Studi Analisis Kebutuhan2024-08-07T11:20:01+07:00Siti Fatimah[email protected]Ani Rusilowati[email protected]Endang Susilaningsih[email protected]<p>Tes memiliki peran penting sebagai teknik evaluasi pembelajaran khususnya dalam mengukur pemahaman. Scientific reasoning skillmenjadi salah satu kemampuan yang penting untuk dikembangkan di pendidikan abad 21. Untuk mengembangkan tes scientific reasoning skillberbasis inkuiri terintegrasi etnosains bagi calon guru sekolah dasar, penelitian ini fokus pada analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang dianalisis mencakup dua aspek yaitu perspektif calon guru sekolah dasar terhadap pengembangan tes scientificreasoning skill berbasis inkuiri terintegrasi etnosains dan analisis penggunaan alat evaluasi pembelajaran sains oleh pendidik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan kuesioner. Subjek penelitian adalah calon guru sekolah dasar yang berjumlah 50 responden. Teknik analisis data menggunakan tahapan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 100% responden menyatakan bahwa adanya pengembangan tes scientific reasoning skillberbasis inkuiri terintegrasi etnosains sangat penting dilakukan sebagai bentuk pengembangan keterampilan calon guru sekolah dasar di abad 21. Temuan ini memberikan rekomendasi bagi para pendidik sains dalam mengembangkan alat evaluasi yang relevan dengankebutuhan peserta didik.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3625EFEKTIVITAS PENDEKATAN TEACHING AT THE RIGHT LEVEL BERBASIS STEM DAN TIDAK BERBASIS STEM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK2024-08-07T11:25:32+07:00Fikri Ahmad Kamal[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penggunaan Pendekatan TaRL (Teaching at The Right Level) berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathemathics) dan tidak berbasis STEM terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VIII. Populasi penelitian ini seluruh kelas VIII SMP Negeri 15 Semarang, dengan sampel 32 peserta didik kelas VIII I (sebagai kelompok eksperimen 1) dan 32 peserta didik kelas VIII E (sebagai kelompok eksperimen 2) di SMP Negeri 15 Semarang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sumber dan metode pengambilan data meliputi: observasi, wawancara, tes, angket dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantitatif, uji N-gain dan uji independen sample t test. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental dengan desain penelitian Non-equivalen Control Group Desain. Hasil penelitian dilihat dari uji independen sample t test dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 menggunakan SPSS 27 for Windows yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan sehingga H0 ditolak dan H1 diterima serta hasil rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen 1 yang sebesar 0,57 berkategori sedang sedangkan pada kelompok eksperimen 2 sebesar 0,41 berkategori sedang. Dengan ini penggunaan pendekatan TaRL berbasis STEM lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VIII dengan muatan pembelajaran IPA.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3627TREN PENELITIAN “EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT” DALAM PEMBELAJARAN KIMIA: BIBLIOMETRIK ANALISIS DALAM DUA DEKADE TERAKHIR (2004 – 2023)2024-08-07T11:31:32+07:00Rahmat Rasmawan[email protected]<p>Studi ini mengkaji tren “Education for Sustainable Development (ESD)” dalam pembelajaran kimia selama dua decade (2004 – 2023). Kajian dilakukan dengan mencari dokumen database Scopus untuk dianalisis. Analisis bibliometric menggunakan softwere Biblioshiny dan VosViewer. Hasil yang diperoleh mengungkapkan bahwa kajian ESD dalam pembelajaran kimia mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari decade awal (2004 – 2013) ke decade terakhir (2014 – 2023). Berdasarkan penyebarannya, kajian ESD dalam pembelajaran kimia masih didominasi oleh negara maju seperti United States of America, Germany dan Canada. Afiliasi terbanyak yang mengkaji ESD dalam pembelajaran kimia adalah University of Bremen Germany. Jurnal yang paling banyak mengkaji ESD dalam pembelajaran kimia serta disitasi paling tinggi adalah Journal of Chemical Education. Penulis terkemuka sekaligus paling banyak disitasi adalah Eilks I. Kata kunci terkait tema ESD dalam pembelajaran kimia masih berpusat pada chemistry education, sustainability dan green chemistry. Tren topik kajian ESD yang berkembang antara lain green chemistry, environmental monitoring, environmental impact, climate change dan humans.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3629ANALISIS PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS X KOTA PEKANBARU2024-08-07T11:37:53+07:00Zul Endria[email protected]Eliza Fitria[email protected]Riska Martina[email protected]<p>Puskesmas X merupakan puskesmas yang berada di Kota Pekanbaru dengan jumlah pasien terbanyak yaitu 32.415 pasien/tahun sehingga menghasilkan limbah medis cukup banyak dengan jumlah 1,3 kg/hari untuk itu puskesmas membutuhkan pengelolaan limbah medis yang optimal karena masih ditemukan limbah medis infeksius yang bergabung dengan limbah umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan limbah medis padat di puskesmas X sesuai dengan pedoman Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan observasi serta alat perekam dengan teknik pengolahan data triangulasi sumber, metode, data dan subjek penelitian berjumlah 6 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas X untuk proses limbah yang meliputi pemilahan, pengumpulan, pembuangan akhir dan sudah sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 akan tetapi penampungan dan pengangkutan limbah medis belum sesuai persyaratan dimana tempat penampungan limbah medis tidak tertutup serta proses penampungan lebih dari 48 jam dan pengangkutan limbah medis dilakukan secara manual dengan menggunakan handscoon dan masker. Untuk itu disarankan kepada puskesmas untuk lebih memperhatikan sarana prasarana yang ada di lapangan serta perlu adanya pedoman khusus dalam pelaksanaan pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas X Kota Pekanbaru yang mengacu kepada standar minimal yang sudah di tetapkan oleh pemerintah dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3631PENGEMBANGAN INSTRUMEN MINAT WIRAUSAHA SISWA SMP KELAS VII2024-08-07T11:44:36+07:00Shobhi Al-Ghifari Azhary[email protected]Woro Sumarni[email protected]Wiyanto Wiyanto[email protected]Sarwi Sarwi[email protected]Ani Rusilowati[email protected]Wiwi Isnain[email protected]<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabelnya suatu instrumen minat wirausaha siswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode Research and Development. Pada penelitian ini dilakukan uji validitas dengan rumus korelasi product moment. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus koefisien Alpha Cronbach. Penelitian ini dilakukan pada sampel sebanyak 60 siswa SMP kelas VII. Hasil menunjukkan bahwa instrumen minat wirausaha siswa dinyatakan valid dan reliabel. Dari hasil uji validitas didapatkan 15 pernyataan valid dan 2 pernyataan tidak valid. Hasil uji reliabilitas yaitu 0,795, hasil tersebut lebih dari 0,70 yang berarti bahwa kuesioner tersebut reliabel. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas dapat disimpulkan bahwa kuesioner pada penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3633PERAN PKBM KHANZA DALAM MENCERDASKAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KESETARAAN KEJAR PAKET C2024-08-07T11:49:37+07:00Gining Fustika Dewi[email protected]Saiffullah Darlan[email protected]Wahidin Wahidin[email protected]<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran PKBM Khanza dalam mencerdaskan peserta didik, warga masyarakat yang mengalami putus sekolah, melalui program kesetaraan kejar paket C di Tumbang Samba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah ketua PKBM Khanza, tenaga pendidik, dan peserta didik. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui kegiatan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam analisis data digunakan tiga komponen yaitu kondensasi data, menyajikan data dan menyimpulkan data. Sedangkan dalam Teknik Validasi data penelitian ini menggunakan triangulasi data, diskusi dengan teman sejawat dan kegiatan member check untuk menguji dan menjamin validitas data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kehadiran PKBM Khanza di Tumbang Samba memberikan dampak positif yang mampu mengatasi masalah angka putus sekolah, pengangguran, kenakalan remaja dan perilaku menyimpang lainnya. Dengan pola pendidikan dan pengajaran yang kontekstual dan relevan, menggunakan kurikulum merdeka sangat tepat untuk membantu peserta didik atau warga masyarakat untuk mewujudkan kembali mimpinya yang pernah pupus karena berbagai macam persoalan kehidupan. Di lembaga PKBM Khanza ini menerapkan kurikulum yang kontekstual dengan zaman yaitu kurikulum merdeka dengan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, berpusat pada peserta didik dan disesuaikan dengan gaya/ kebutuhan belajar peserta didik. Di sertai dengan guru atau tutor di PKBM ini adalah guru berprestasi juga seorang penulis buku, tentu banyak memberikan dampak positif bagi kemajuan PKBM Khanza. Saran dari penelitian ini adalah agar pemerintah bersama dinas pendidikan terkait juga masyarakat dapat ikut terlibat memperhatikan keberlanjutan PKBM ini agar tetap menjadi terang dan garam dalam menyelamatkan generasi Muda di wilayah pedalaman Katingan khususnya Tumbang Samba, yang dengan keadaan dan kondisi berbagai alasan yang tidak mereka harapkan terpaksa putus sekolah formal.Dengan adanya PKBM Khanza ini maka impian dan harapan yang sempat tertunda bisa digapai kembali meraih mimpi menjadi nyata.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3635PEMAHAMAN DAN PENERAPAN ETIKA LINGKUNGAN SISWA SMP DI SALATIGA2024-08-07T13:15:46+07:00Ahmad Fauzi[email protected]<p>Etika lingkungan merupakan pondasi penting dalam membentuk kesadaran dan tanggung jawab sosial siswa terhadap lingkungan hidup. Melalui pemahaman dan praktik etika lingkungan, siswa tidak hanya mengembangkan kepedulian terhadap alam, tetapi juga memperoleh keterampilan dan nilai-nilai yang esensial untuk menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemahaman dan penerapan etika lingkungan siswa SMP di Salatiga. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Teknik pengambilan data dilakukan dengan angket. Angket yang digunakan pada penelitian ini menggunakan indikator prinsip-prinsip etika lingkungan yang dikembangkan oleh Keraf (2010). Subjek penelitian ini adalah siswa SMPN 6, SMPN 1 dan SMP Muhammadiyah Plus Salatiga sebanyak 68 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket. Data penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa SMP di Salatiga memiliki pemahaman dan penerapan etika lingkungan yang baik.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3637Kajian Aspek Ekonomi Dan Kelembagaan Dalam Keberlanjutan IPAL Komunal di Kelurahan Jatirejo Kota Semarang2024-08-07T13:25:57+07:00Ayatulloh Repa Dipanegara[email protected]Angelina Cahya Pramesti[email protected]Angelina Cahya Pramesti[email protected]Azka Dwi Yuniar[email protected]Louis Anasthasya Christyadi[email protected]Rinanda Putri Utami[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]<p>Jumlah penduduk di Kota Semarang dari tahun ke tahun terus bertambah, bertambahnya jumlah penduduk tersebut akan berbanding lurus dengan kebutuhan air dan juga limbah cair dihasilkan. Jika tidak dikelola dengan baik melalui sistem pengolahan air limbah yang efektif, limbah cair dapat menjadi sumber pencemaran yang serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Beberapa permukiman yang ada di Kota Semarang terdapat fasilitas pelayanan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) komunal sejak tahun 2005. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat keberlanjutan IPAL Komunal di Kelurahan Jatirejo dengan mengkaji aspek ekonomi dan kelembagaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dengan masyarakat dan tokoh penanggung jawab daerah serta tinjauan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlanjutan IPAL Komunal bergantung pada partisipasi masyarakat setempat dalam mengoperasikan IPAL. Adanya IPAL Komunal di Kelurahan Jatirejo memiliki banyak manfaat yang memudahkan masyarakat dalam mengelola limbah. Namun terkadang sering terjadi penyumbatan karena IPAL tersebut jarang dilakukan pengurasan. Hal ini dapat mempengaruhi keberlanjutan IPAL Komunal di Kelurahan Jatirejo.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3640ANALISIS MULTI-REPRESENTASI PRAKTIK SEDERHANA DARI FENOMENA EFEK TYNDALL2024-08-07T13:31:44+07:00Syarif Faisal[email protected]Sunyoto Eko Nugroho[email protected]Agung Tri Prasetya[email protected]<p>Praktikum sederhana dapat menjadi acuan berpikir kritis yang melibatkan kemampuan multi representasi dalam memahami efek tyndall. Penelitian ini mendeskripsikan fenomena efek tyndall yang dilakukan melalui metode praktikum sederhana. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui metode praktikum untuk pengambilan data. Teknik analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif kualitatif berdasarkan fenomena observasi yang dilakukan peneliti. Hasil yang didapatkan bahwa air dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan partikel koloid melalui peristiwa efek tyndall. Terdapat pola penghamburan cahaya yang semakin meningkat di dalam larutan setiap penambahan tetes susu. Peristiwa ini berbanding terbalik dengan nilai lux meter yang mengalami penurunan setiap penambahan partikel susu. Hal ini dapat dipahami secara simbolik telah terjadi pelemahan gelombang cahaya yang keluar dari larutan koloid. Pemahaman multi representasi akan sangat membantu menjelaskan fenomena efek tyndall. Penelitian ini memberikan rekomendasi analisis multi representasi dalam pembelajaran kimia khususnya efek tyndall melalui praktikum sederhana dengan pengamatan secara teliti, pemahaman ukuran partikel, dan memvisualisasikan secara simbolik..</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3641UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA PADA MATA KULIAH PEMBELAJARAN MIKRO DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DIPADUKAN LESSON STUDY2024-08-07T13:36:02+07:00Nur Efendi[email protected]<p>Untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu mempersiapkan kompetensi mahasiswa (calon pendidik/guru) yang bermutu sehingga dihasilkan peserta didik dengan kompetensi yang unggul. Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo melaksanakan mata kuliah Pembelajaran Mikro (Microteaching) untuk mempersiapkan mahasiswa dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkompeten sebagai calon pendidik (guru). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk menganalisis hasil implementasi mata kuliah ini dengan model pembelajaran Think Pair Share Dipadukan Lesson Study (TPS+LS). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ketuntasan hasil belajar (kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional). Indeks proporsi (P) Klasikal= 1,00 ≥ 0,85 dan indeks proporsi (P) individual= 0,86 ≥ 0,85, artinya ketuntasan klasikal dan individual tercapai dengan hasil kompetensi kategori baik, mahasiswa sebagai calon pendidik/guru dapat melaksanakan fungsi pembelajaran dengan baik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga peserta didik mampu berkompetisi secara akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon mahasiswa terhadap mata kuliah ini dengan rata-rata minat= 3,53 dan motivasi = 3,75 menunjukkan kategori baik, sehingga kompetensi mahasiswa dalam mengelola kegiatan belajar mengajar di kelas bisa kondusif dan optimal yang berdampak pada peningkatan kualitas peserta didik ketika menjadi pendidik/guru.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3644KAJIAN PERUBAHAN LAHAN TERBANGUN DI SUB DAS PANJANG2024-08-07T13:43:57+07:00Moh. Zidhan Rozikul Arif[email protected]Jihan Zulfani[email protected]Arina Faizah[email protected]Jihan Khoirunnisa Hanifa[email protected]Kayla Miftakhul Zain[email protected]Mira Erliyanawati[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]<p>Transformasi lahan alami menjadi lahan terbangun seringkali mengakibatkan perubahan yang signifikan dalam struktur dan fungsi ekosistem. Dinamika tutupan lahan terbangun di daerah aliran sungai Panjang mengungkapkan pola perkembangan yang signifikan selama periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan yang terjadi di DAS Panjang Kabupaten Semarang yang terletak di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bandungan, Kecamatan Sumowono, dan Kecamatan Ambarawa. pada rentang waktu 2015-2024. Metode penelitian menggunakan data primer citra satelit seperti data landsat 8 tahun 2024, observasi lapangan dan data sekunder melalui studi literatur dan dokumentasi yang memanfaatkan Geographic Information System (GIS) maupun observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan perubahan tutupan lahan secara signifikan dalam rentang 2015-2024. Beberapa faktor tersebut yakni adanya keberadaan jalur Jogja - Solo - Semarang, kawasan Peternakan, kawasan pariwisata di Kecamatan Bandungan, dan kawasan industri di Bawen. Hal itu dapat menyebabkan erosi tanah, penurunan kemampuan tanah untuk meresap air hujan, penurunan kualitas air, dan dapat menyebabkan penurunan tingkat keanekaragaman hayati</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3646ANALISIS KELAYAKAN ETNOSAINS IKAN ASIN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PEMBELAJARAN IPA BERBASIS STEM PADA MATERI BIOTEKNOLOGI2024-08-07T13:49:35+07:00Izzah Syamilah[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pengolahan ikan asin sebagai etnosains masyarakat Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan yang berpotensi digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPA berbasis STEM pada materi bioteknologi. desain penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif adalah desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dengan wawancara, angket, dan dokumentasi yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Kecamatan Katibung, SMP PGRI 2 Katibung, SMP N 2 Katibung, dan MTs Guppi 1 Babatan adalah tempat yang dipilih untuk melaksanakan penelitian. Dengan subjek penelitian masyarakat Katibung khususnya yang berprofesi sebagai pengolah ikan asin dan yang berada di kampung pengolahan ikan asin yaitu kampung Batupayung, serta guru IPA di beberapa SMP di Kecamatan Katibung, yaitu SMP PGRI 2 Katibung, SMP N 2 Katibung, dan MTs Guppi 1 Babatan. Data dalam penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa data hasil wawancara masyarakat di Kecamatan Katibung khususnya yang berprofesi sebagai pengolah ikan asin dan guru IPA di SMP PGRI 2 Katibung, SMP N 2 Katibung, dan MTs Guppi 1 Babatan. Data kuantitatif berupa data hasil perhitungan angket tertutup kelayakan etnosains ikan asin sebagai sumber belajar IPA berbasis STEM untuk materi bioteknologi yang diisi oleh guru IPA. Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa konsep sains yang ada pada proses pengolahan etnosains ikan asin masyarakat Kecamatan Katibung sesuai dengan kompetensi dasar 3.7 dan 4.7 kelas IX mata pelajaran IPA materi bioteknologi. Dan berdasarkan hasil angket tertutup yang diisi oleh guru IPA di SMP Negeri 2 Katibung, SMP PGRI 2 Katibung, MTs Guppi 1 Babatan, menunjukkan persentase akhir sebanyak 93,33% dengan kriteria sangat layak, yang berarti bahwa etnosains Ikan asin sangat layak digunakan sebagai sumber belajar IPA berbasis STEM pada materi bioteknologi. Adapun perhitungan per indikator kelayakan yang diperoleh adalah sebanyak 93,86% guru setuju bahwa etnosains ikan asin sangat sesuai dengan KD 3.7/4.7 kelas IX dan indikator pembelajarannya. Sebanyak 92% menyatakan bahwa etnosains ikan asin layak digunakan sebagai sumber belajar IPA, dan sebanyak 94,7% guru setuju bahwa etnosains ikan asin sangat sesuai dengan nilai-nilai STEM. Berdasarkan hasil tersebut etnosains ikan asin dapat digunakan sebagai sumber belajar IPA berbasis STEM pada materi bioteknologi</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3648PELATIHAN PEMBUATAN HERBARIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENGEMBANGKAN SOFT SKILL SISWA SMP NEGERI 26 SEMARANG2024-08-07T13:57:14+07:00Muhammad Arif Rohman[email protected]Muhamad Faisal Fanani[email protected]Muhammad Ilham Pratama[email protected]Muhammad Ajibil Khaq[email protected]Mufarotul Fadlilah[email protected]Miya Zulfa Suryaningsih[email protected]Miracela Putri Jatmiko[email protected]Mellyaning Oktaviani Sonya Kirana Sari[email protected]Meilinda Nikmah Widiastuty[email protected]Muftiatul Rahmawati[email protected]<p>Kreativitas peserta didik merupakan salah satu keterampilan yang harus diperhatikan dalam pendidikan abad 21. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik adalah media pembelajaran Herbarium. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pembuatan herbarium sebagai media pembelajaran IPA dengan memberikan teori dan pendampingan pembuatan herbarium kepada peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 26 Semarang dengan 36 peserta didik yang terdiri dari peserta didik kelas VII dan VIII beserta guru sebagai pendamping. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode treatment (perlakuan) berupa pelatihan. Tahapan pelatihan pembuatan Herbarium terdiri dari penyampaian materi, kegiatan diskusi, jelajah alam sekitar, praktek pembuatan herbarium, presentasi hasil, dan kegiatan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan herbarium sebagai media pembelajaran IPA telah berjalan dengan baik dan lancar. Hasil penelitian menunjukkan pelatihan pembuatan Herbarium sebagai media pembelajaran IPA mendapat respon yang baik, positif, dan antusias yang tinggi oleh sekolah, peserta didik, maupun guru IPA di SMA Negeri 26 Semarang. Selain itu, Media pembelajaran Herbarium juga dapat menjadi media pembelajaran pelengkap di Laboratorium sekolah. Diharapkan pada penelitian berikutnya dapat menerapkan pelatihan pembuatan herbarium berkelanjutan pada kelas VII, VII, dan kelas IX.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3650E-MODUL IPA BERBANTUAN AUGMENTED REALITY UNTUK MENINGKATKAN MODEL MENTAL SISWA2024-08-07T14:02:43+07:00Frida Afra Adhani[email protected]Arif Widiyatmoko[email protected]<p>Kemajuan teknologi telah membawa dampak signifikan dalam bidang pendidikan. Salah satu pendekatan yang diusulkan untuk memenuhi tantangan ini adalah penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, terutama dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21. Pemahaman siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh model mental yang terbentuk melalui proses kognitif dan pengalaman hidup. Salah satu tantangan dalam pembelajaran IPA adalah kurangnya penekanan pada tingkat submikroskopis, yang mempengaruhi pemahaman siswa karena pembelajaran lebih terfokus pada tingkat makroskopis dan simbolik. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan mengkaji berbagai literatur jurnal nasional dan jurnal internasional dari sumber-sumber ilmiah yang relevan. Berdasarkan tinjauan literatur didapatkan hasil bahwa e-modul berbantuan Augmented Reality (AR) dapat dijadikan alternatif solusi untuk meningkatkan model mental siswa dalam memvisualisasikan konsep-konsep materi tingkat submikroskopis secara lebih jelas.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3652PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REACT PADA PEMBELAJARAN IPA: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS PUBLIKASI ANTARA 2014-20242024-08-07T14:09:05+07:00Meutia Salwa Aisy Nabilla[email protected]Prasetyo Listiaji[email protected]Novi Ratna Dewi[email protected]<p>Kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik pada proses pembelajaran IPA salah satunya adalah pembelajaran yang hanya berlandaskan buku teks dan pembelajaran yang tidak kontekstual. Model pembelajaran kontekstual yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah model pembelajaran REACT yang terdiri dari sintaks Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring. Model pembelajaran ini menuntun peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas yang terus-menerus serta menalar dan menjelaskan gagasan mereka. Berdasarkan hal tersebut, artikel ini dibuat dengan tujuan mengkaji penerapan model REACT pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini adalah tinjauan literatur sistematis berdasarkan kata kunci pembelajaran IPA dan model REACT dengan rentang tahun publikasi antara tahun 2014 hingga 2024. Kata kunci dimasukkan dalam mesin pencari di basis data Google Scholar dan ditemukan sebanyak 8 artikel yang paling relevan dengan topik yang dibahas. Berdasarkan hasil tinjauan literatur yang dilakukan, disimpulkan bahwa model pembelajaran REACT memiliki dampak positif terhadap aspek-aspek penilaian peserta didik mulai dari jenjang SD, SMP, maupun SMA. Aspek tersebut meliputi kemampuan berpikir kritis, kemampuan kolaborasi peserta didik, hasil belajar, hingga motivasi belajar. Namun, masih terdapat tantangan dalam penerapan model REACT pada pembelajaran IPA. Guru dituntut untuk dapat memanfaatkan waktu yang tersedia dan meningkatkan kesiapan dalam mengajar di kelas sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3655PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PBL-ESD2024-08-07T14:19:10+07:00Yusnia Pratiwi[email protected]Millah Qonita[email protected]Ria Lestari[email protected]<p>Pengembangan ide-ide baru yang inovatif menjadi penting dalam era perkembangan saat ini untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Pendidikan, sebagai fondasi utama dalam menyongsong kehidupan yang berkelanjutan, juga menuntut adanya pengembangan keterampilan kreatif peserta didik. Kompetensi 4C, termasuk di dalamnya keterampilan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi, dan bekerja sama, menjadi fokus utama dalam pembelajaran. Salah satu aspek yang krusial dalam pengembangan inovasi adalah keterampilan berpikir kreatif, yang mencakup indikator keaslian, kelancaran, keluwesan, dan keterincian. Namun, di Indonesia, terdapat berbagai permasalahan yang mempengaruhi perkembangan keterampilan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran IPA, mulai dari kurangnya penekanan pada keterampilan berpikir kreatif dalam kurikulum hingga keterbatasan sumber daya dan pelatihan guru. Meski demikian, penting untuk memahami bahwa tingginya kemampuan berpikir kreatif dapat mencerminkan kemandirian peserta didik, dan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) serta pendekatan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Integrasi antara PBL dan ESD, terutama dalam pembelajaran materi Ekosistem, dapat merangsang kreativitas dan pemikiran kritis peserta didik dalam menghadapi tantangan zaman yang kompleks. Dengan demikian, artikel ini memaparkan integrasi model pembelajaran PBL dengan pendekatan ESD sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran IPA.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3657ANALISIS KESIAPAN PENGEMBANGAN E-LKPD INTERAKTIF LIVEWORKSHEETS GURU IPA KABUPATEN BATANG2024-08-07T14:24:49+07:00Hartono Hartono[email protected]Murbangun Nuswowati[email protected]Norma Eralita[email protected]Muhamad Taufiq[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan guru IPA di Kabupaten Batang dalam mengembangkan E-LKPD interaktif menggunakan platform Liveworksheets. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan instrumen angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, yang menilai berbagai aspek kesiapan guru, termasuk pemahaman konsep, keterampilan teknis, akses teknologi, dan dukungan institusional. Data diperoleh dari responden 60 orang guru IPA dari 51 SMP di Kabupaten Batang. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki pemahaman yang cukup baik tentang konsep E-LKPD interaktif dan menunjukkan antusiasme dalam penerapannya. Namun, terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti keterbatasan akses teknologi dan kurangnya pelatihan teknis yang memadai. Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun ada potensi besar untuk pengembangan E-LKPD interaktif, diperlukan dukungan lebih lanjut dalam bentuk pelatihan intensif dan peningkatan infrastruktur teknologi. Kesimpulannya, kesiapan guru IPA di Kabupaten Batang dalam mengembangkan E-LKPD interaktif cukup tinggi, namun optimalisasi lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi hambatan yang ada dan memastikan implementasi yang efektif. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis bagi pembuat kebijakan pendidikan dan pengelola sekolah untuk memperkuat dukungan terhadap guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran melalui integrasi teknologi digital.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3659FLIPBOOK UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING2024-08-07T14:30:03+07:00Dita Caysa Putri Wiyono[email protected]Dhiantika Najmi Auliana Ernawati[email protected]<p>Keterampilan berpikir kritis menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa pada abad 21 ini. Oleh karena itu, guru perlu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk menunjang kemampuan berpikir kritis siswa, salah satunya adalah pada pembelajaran IPA. Model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media Flipbook menjadi salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar serta kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan artikel ini mendukung keefektifan flipbook dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPA. Hasilnya menunjukkan bahwa implementasi dari model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media flipbook secara efektif dapat menunjang kemampuan berpikir kritis serta meningkatkan motivasi belajar siswa.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3661ANALISIS KEBUTUHAN MODEL PEMBELAJARAN MITIGASI BENCANA BANJIR UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA SD2024-08-07T14:35:38+07:00Sudarmani Sudarmani[email protected]Ani Rusilowati[email protected]Dwi Yulianti[email protected]Parmin Parmin[email protected]<p>Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran analisis perlunya pengembangan model pembelajaran IPA terpadu mitigasi banjir pada siswa sekolah dasar (SD) untuk meningkatkan literasi lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menggunakan metode penelitian 3D (definisi, desain, pengembangan). Dalam penelitian ini, peneliti membatasi diri pada tahap definisi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket evaluasi kebutuhan guru sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru memerlukan model pembelajaran IPA terpadu mitigasi banjir bagi peserta didik Sekolah Dasar (SD) untuk meningkatkan kemampuan literasi lingkungan. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh bahwa 96,8% guru sangat setuju perlunya model pembelajaran mitigasi bencana banjir IPA terpadu bagi peserta didik Sekolah Dasar (SD) untuk meningkatkan kemampuan literasi lingkungan.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3662Implementasi Model Predict-Observer-Explain Berbantuan VR untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP2024-08-07T14:39:57+07:00Romadoni Romadoni[email protected]Rifqi Ardiyansyah[email protected]<p>Pendidikan dalam era modernisasi menghadapi tantangan untuk memperkuat keterampilan berpikir kritis siswa. Artikel ini menjelaskan penerapan model pembelajaran Predict-ObserveExplain (POE) dengan bantuan Virtual Reality (VR) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khususnya materi ekosistem bawah laut. POE mengajak siswa untuk memprediksi, mengobservasi, dan menjelaskan fenomena IPA secara mendalam. Melalui VR, siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan virtual, memperdalam pemahaman dan keterampilan berpikir kritis mereka. Hasil temuan menunjukkan bahwa pendekatan ini meningkatkan motivasi, partisipasi, dan pemahaman siswa terhadap konsep IPA. Kesimpulannya, POE berbantuan VR adalah solusi inovatif untuk memperkuat keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA di era modern.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3665ANALISIS PERUBAHAN LAHAN DI PESISIR KABUPATEN BATANG2024-08-07T14:46:30+07:00Kania Okta Wijanaputri[email protected]Adib Afriza Hamdani[email protected]Estika Afinda Nur Permata[email protected]Yuliyanti Magfiroh[email protected]Enjelia Ernestin Sihaloho[email protected]Irnanda Suryaningrum[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]<p>Perubahan penggunaan lahan merupakan fenomena yang signifikan yang terjadi sebagai dampak dari pertumbuhan industri dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan alih fungsi lahan di tiga kecamatan dalam rentang waktu tahun 2015 hingga 2023 serta menganalisis perubahan lahan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan interpretasi visual citra satelit resolusi menengah. Data primer diperoleh dari Sistem Informasi Geografis (GIS), sedangkan data sekunder berasal dari Peta Tutupan Lahan 2015 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Batas Administrasi tahun 2023, dan Citra Satelit Landsat 8 tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan lahan terbangun dalam jangka waktu 8 tahun mengalami perubahan yang cukup signifikan. Alih fungsi lahan ini dipicu oleh adanya pembangunan KITB dan pemukiman yang mengakibatkan bertambahnya lahan terbangun. Luas lahan terbangun mengalami peningkatan yang signifikan dalam rentang waktu yang sama, dengan Kecamatan Banyuputih menjadi wilayah yang paling banyak mengalami perubahan tersebut. Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika perubahan lahan di pesisir Batang.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3667MENDORONG KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PBL BERBANTUAN LABORATORIUM VIRTUAL2024-08-07T14:51:27+07:00Syiva Nisa Ul Fadilah[email protected]Twinsis Yohani Munthe[email protected]Amellia Kartikarini[email protected]<p>Berpikir kritis adalah kegiatan kognitif di mana siswa mampu membagikan bagaimana cara berpikir dalam situasi yang nyata dengan fokus pada memutuskan tindakan atau keyakinan mereka. Tujuan dari pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan konten, pemecahan masalah, dan pengaturan diri. Dengan menggunakan proses-proses dalam paradigma pembelajaran PBL (Problem Based Learning), siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya selama belajar. Paradigma pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih baik dan keterampilan berpikir kritis sambil mengatasi permasalahan dunia nyata. Telah dibuktikan bahwa laboratorium virtual PhET, bersama dengan pendekatan PBL (Problem Based Learning), meningkatkan komponen HOTS siswa yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, dan pemecahan masalah. Laboratorium virtual juga dapat membantu siswa belajar sambil melakukan, mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta menjadi lebih termotivasi dan tertarik pada studi mereka. Laboratorium virtual membantu meningkatkan minat dan motivasi keterampilan dengan menawarkan keamanan total dalam hal waktu.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3668MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN VIRTUAL REALITY2024-08-07T14:57:20+07:00Asma Amaniatul Ulya[email protected]Elvina Afery[email protected]<p>Kemajuan zaman berdampak dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Saat ini peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan 4C, salah satunya adalah kemampuan pemecahan masalah untuk menghadapi pembelajaran di abad 21. Pemecahan masalah merupakan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan dengan beberapa indikator yang dimiliki. Hingga saat ini masih banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari solusi efektif dari permasalahan rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Problem Based Learning (PBL) menjadi salah satu solusi pembelajaran yang dinilai efektif untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Problem Based Learning merupakan model pembelajaran/pendekatan dalam pembelajaran yang berfokus pada peserta didik untuk memecahkan suatu masalah. Dalam beberapa materi IPA yang masih abstrak dibutuhkan media pembelajaran yang dapat menampilkan konteks materi lebih realistis. Virtual reality merupakan teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang mampu membuat pengguna seolah-olah berada dalam lingkungan virtual tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran PBL berbantuan VR diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik terutama dalam materi yang masih abstrak. Tujuan dari penulisan artikel konseptual ini untuk mengkaji penerapan pembelajaran PBL berbantuan VR untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Penulisan artikel menggunakan metode studi literatur dari jurnal nasional dan jurnal internasional, kemudian merancang ide/konseptual dari permasalahan yang ada. Berdasarkan beberapa sumber yang ditemukan,pembelajaran PBL dengan berbantuan VR dapat memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran dan dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3670BENTUK KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI SEKITAR WADUK JATIBARANG, KOTA SEMARANG2024-08-07T15:04:21+07:00Zahra Rizkia Putri[email protected]Josue Willian Alwyn[email protected]Narindra Indah Puspita[email protected]Liona Surya Pratama[email protected]Lailatus Salma[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Kearifan lokal adalah prinsip atau nilai yang diterapkan pada kehidupan masyarakat dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan. Kota Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki berbagai macam kearifan lokal, salah satunya adalah tradisi yang ada di sekitar Waduk Jatibarang, seperti Nyadran Goa, Nyadran Kali, dan Kirab Sesaji Rewandha. Tradisi ini dilakukan setiap tahun sebagai bentuk syukur kepada Tuhan dan dalam mendukung pengelolaan lingkungan. Waduk Jatibarang memiliki fungsi sebagai pengendali banjir, penyimpanan air, tempat wisata, dan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai bentuk kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan menggunakan studi literatur, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan budaya dan aturan yang terikat dengan pengelolaan lingkungan di sekitar waduk. Sendang Gede adalah sumber air yang digunakan oleh masyarakat setempat dan masih ramah lingkungan. Masyarakat juga melaksanakan tradisi Nyadran Goa untuk menyampaikan rasa syukur atas hasil pertanian dan menjaga kelestarian lahan. Goa Kreo dan Waduk Jatibarang merupakan tempat wisata yang menarik. Penting untuk menjaga warisan budaya seperti Sendang Gede agar tetap dilestarikan.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3672INTEGRASI PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERPRETASI MASALAH2024-08-07T15:10:50+07:00Belva Alisha Hasna[email protected]<p>Indonesia saat ini dalam proses pembelajarannya kurang menerapkan pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan interpretasi masalah. Padahal dalam dunia kerja sendiri dan di masa depan keterampilan interpretasi masalah merupakan salah satu keterampilan yang sangat diperlukan. Oleh karena itu, integrasi penggunaan model problem based learning berbasis pendekatan ESD dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat melatih dan mengembangkan keterampilan tersebut melalui pemberian masalah terkait isu yang sering menjadi pembahasan akhir-akhir ini yaitu isu pencemaran limbah di air laut. Pendekatan ESD juga memungkinkan peserta didik untuk berpikir kritis dan mengambil keputusan atau solusi yang berkelanjutan. Hasil literature menunjukkan bahwa penggunaan model problem based learning yang diintegrasikan dengan ESD dapat meningkatkan keterampilan interpretasi masalah peserta didik dan kesadaran mereka akan pentingnya pelestarian lingkungan.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3674PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOSAINS (MAKANAN TRADISIONAL) UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK2024-08-07T15:15:38+07:00Delse Anindya Diva Aramynta[email protected]Miftahhul Muqorobiin[email protected]<p>Pembelajaran abad 21 memberikan paradigma baru dalam dunia pendidikan dimana dapat menciptakan tantangan dan peluang untuk menghadapi dinamika global yang terus berkembang. Untuk dapat menghadapi perkembangan dinamika global yang semakin pesat, setiap individu harus memiliki keterampilan abad 21 salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia masih tergolong dalam kategori rendah dibuktikan oleh penelitian terdahulu. Kemampuan berpikir kritis yang rendah ini salah satunya disebabkan karena desain pembelajaran yang tidak sesuai. Ini merupakan artikel konseptual yang bertujuan untuk mengetahui Problem Based Learning berbasis etnosains melalui makanan tradisional sebagai upaya untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi IPA. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning berbasis etnosains dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis pesera didik. Hal ini dikarenakan bahwa pada Problem Based Learning yang disisipkan pengetahuan kearifan lokal (etnosains) terdapat sintaks yang dapat memberikan rangsangan pada peserta didik untuk berpikir kritis.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3676KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DI DESA GENITO, KABUPATEN MAGELANG2024-08-07T15:22:51+07:00Riris Faiqatul Hima[email protected]Evi Juliani Ayu Pratiwi[email protected]Ade Anggun Wana Putri[email protected]Caesario Kaka Abu Bakar[email protected]Anisa Nur Faizah Ardeny[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Indonesia memiliki beragam suku, ras, dan budaya yang memiliki keunikan sendiri pada kearifan lokal-nya. Salah satu kearifan lokal pada Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang yaitu Merti Dusun dengan fungsi utama melestarikan sumber mata air yang dapat dijadikan sebagai mitigasi bencana pada wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan kearifan lokal yang ada pada wilayah tersebut sebagai upaya pengelolaan sumber daya alam yang ada. Metode kajian ini menggunakan metode studi literatur, data primer hasil wawancara dan observasi serta menganalisisnya untuk mendapatkan strategi pengelolaan sumber daya alam berbasis kearifan lokal. Hasil yang didapatkan dalam penelitian adalah mendeskripsikan pengelolaan sumber daya alam di Kecamatan Windusari menggunakan kearifan lokal Merti Dusun dengan beberapa susunan seperti membersihkan sendang, slametan, pertunjukan kesenian, dan yang menjadikan ciri khas adalah adanya pernikahan tembakau sebagai bentuk rasa syukur hasil pertanian yang melimpah meskipun di bulan kemarau. Dengan mengembangkan acara Merti Dusun diharapkan menjadi salah satu wisata karena keberagaman budayanya dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3679PENERAPAN PjBL DENGAN MEDIA PHET INTERACTIVE SIMULATIONS UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ORISINALITAS DALAM MATERI KELISTRIKAN2024-08-07T15:52:44+07:00Elvina Afery[email protected]Asma Amaniatul Ulya[email protected]<p>Perubahan zaman yang sangat pesat menghadirkan berbagai dampak positif maupun negative bagi kehidupan. Untuk menghadapi semua tantangan dan permasalahan di abad ke 21 ini, siswa harus menguasai ketrampilan khusus (soft skill) atau disebut kompetensi 4C. Kompetensi itu meliputi berpikir kritis (Critical Thinking), kemampuan bekerja sama dengan baik (Collaboration), kemampuan berkomunikasi (Communication), dan kreatif (Creativity). Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan orisinalitas siswa dalam berpikir kreatif melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan bantuan media Phet Interactive Simulations pada materi kelistrikan. PjBL mampu mengembangkan pemikiran kreatif siswa dengan menggunakan media Phet Interactive Simulations untuk merancangan desain rangkaian listrik seri dan pararel. Sintak pada model PjBL berisi tentang langkah-langkah detail untuk membuat produk rangkaian listrik seri dan pararel berdasarkan desain yang telah dibuat sebelumnya dalam Phet Interactive Simulations. Hasil dari PjBL ini berupa rangkaian listrik seri dan pararel dengan variasi dan keunikan bentuknya. Desain tersebut dibuat berdasarkan kreatifitas masing-masing siswa.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3680MODEL RADEC BERBASIS SOCIO-SCIENTIFIC ISSUE (SSI) SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS PADA PEMBELAJARAN IPA ABAD 212024-08-07T15:57:09+07:00Ravidah Devi Freani[email protected]<p>Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai peserta didik di era pendidikan abad 21.HOTS menjadi bekal bagi peserta didik untuk dapat terus eksis dalam menghadapi berbagai kemajuan IPTEK.Namun,pada prakteknya HOTS masih belum dikuasai secara optimal,banyak aspek yang melatar belakangi kendala tersebut diantaranya:kesalahpahaman guru terhadap model pembelajaran inovatif,tahapan pelaksanaan model pembelajaran yang sulit diingat dalam hal sintaksnya,sistem pembelajaran yang monoton pada penguasaan teori dan penyesuaian dengan kebutuhan peserta didik.Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah perlunya integrasi model dengan pendekatan yang relevan dan dapat mengakomodir keterampilan siswa secara nyata.Kombinasi antara model pembelajaran radec dengan Socio-Scientific Issue dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menangani problematika tersebut.Tujuan dari penulisan artikel konseptual ini,yaitu mengkaji peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik menggunakan model pembelajaran RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, and Create) berbasis isu sosial-ilmiah pada Pembelajaran IPA.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3682UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERMUATAN ESD2024-08-07T16:01:16+07:00Fatiha Nihayati[email protected]<p>Salah satu tingkat berpikir tinggi siswa dalam metode belajar Project Based Learning adalah berpikir kreatif. Pada tahun 2018 hasil studi PISA menyatakan bahwa posisi Indonesia berada di peringkat 74 dari 79 negara. Hal ini mengindikasikan Indonesia masih perlu meningkatkan pembelajaran yang mengasah otak siswa salah satunya berpikir kreatif. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang bermuatan Education for Sustainable Development (ESD)pada peserta didik. PjBL adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana mereka terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui pengerjaan proyek-proyek nyata dan relevan. ESD adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan, menekankan keseimbangan antara pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3684DINAMIKA DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KULON PROGO2024-08-07T16:10:39+07:00Desiana Fitri Awati[email protected]Aldona Galuh Safitri[email protected]Audya Fathana Zhahira[email protected]Fathurrohman Nurcahyo[email protected]Zahra Thea Amanda[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Pembangunan dan pemanfaatan lahan menyebabkan berkurangnya daya dukung lahan pertanian yang berdampak pada kebutuhan pangan. Kulon Progo adalah satu dari kabupaten yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengalami perubahan dalam penggunaan lahan yang pembangunannya cukup masif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana peran daya dukung lahan pertanian dalam mencapai kemandirian pangan atau swasembada pangan di Kabupaten Kulon Progo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan merupakan daya dukung lahan yang sudah diolah dari data mentah dari Badan Pusat Statistik di tahun 2014 dan 2023. Hasil penelitian menunjukkan dinamika penggunaan lahan yang terjadi selama tahun 2014 sampai 2023 di beberapa kecamatan di Kab. Kulon Progo. Diantaranya, Kecamatan Kalibawang yang daya dukung lahannya menurun dari 1,099 menjadi 0,96. Selain itu dibahas beberapa kecamatan yang mengalami peningkatan seperti Lendah, Wates, dan Temon dengan faktor yang berbeda beda.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3686UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS PENDEKATAN SOCIO-SCIENTIFIC ISSUE (SSI)2024-08-07T16:16:36+07:00Febbi Ayu Nur Habibah[email protected]Asma Amaniatul ‘Ulya[email protected]<p>Rendahnya kualitas literasi sains di Indonesia menjadi fokus utama dalam Pendidikan. Skor PISA literasi Indonesia pada tahun 2022 masih berada pada peringkat yang rendah dan masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024. Model dan metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kemampuan literasi sains peserta didik, oleh karena itu diperlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Pendekatan Saintifik Socio-scientific Issue (SSI) dapat menjadi salah satu Solusi untuk mengembangkan kemampuan literasi sains. Artikel konseptual ini bertujuan untuk mengetahui Pembelajaran Problem Based Learning I (PBL) berbasis Pendekatan Saintifik Socio-scientific Issue (SSI) sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan literasi sains peserta didik. Hal ini dikarenakan metode tersebut menyajikan isu-isu sosial sains sebagai bahan kajian membuat peserta didik memiliki kemampuan melihat suatu isu sosial dari sudut pandang sains. Literasi sains sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam memahami suatu konsep sains dan menerapkanya dalam fenomena dalam kehidupan sehari-hari</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3688KEARIFAN LOKAL DALAM KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DESA RAHTAWU KABUPATEN KUDUS2024-08-07T16:23:33+07:00Mila Rangga Rahastri[email protected]Hanny Kusuma Dias Putri[email protected]Urmila Urmila[email protected]Bachtiar Rama Ardhi Nugraha[email protected]Mesza Riske Andhini[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]<p>Kearifan lokal adalah suatu konsep yang melibatkan pengetahuan, keahlian, dan cara hidup yang dipraktikkan oleh masyarakat lokal yang mampu membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan lingkungannya. Desa Rahtawu di Kabupaten Kudus terletak di Pegunungan Muria memiliki kontur tanah yang labil, membuatnya rentan terhadap bencana alam seperti kejadian tanah longsor dan banjir. Selain itu, praktik pertanian, perkebunan, dan wisata yang tidak berkelanjutan dapat merusak lingkungan dan memicu bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali cara masyarakat Rahtawu mempraktikkan kearifan lokal mereka dalam mengurangi dampak bencana alam dan menjaga lingkungan alam Rahtawu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung di lapangan, dan analisis literatur.. Hasil penelitian menunjukan bahwa kearifan lokal masyarakat Rahtawu terdapat sedekah bumi, kenduri, dan larangan pewayangan. Kearifan lokal masyarakat Rahtawu menjadi landasan yang kuat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya di daerah tersebut.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3690UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN BERBASIS STEM-PJBL2024-08-07T16:27:24+07:00Fina Afifatul Asna[email protected]<p>Pendidikan abad 21 atau dikenal dengan era revolusi industry 4.0 yang mempunyai kesinambungan dengan pemanfaatan teknologi digital dan kecakapan pembelajaran pada abad 21 salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran IPA adalah dengan mengintegrasikan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) ke dalam Project Based Learning (PjBL). Pembelajaran STEM-PJBL yang berbasis proyek ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui aktivitas yang lebih interaktif. Proses pembelajaran PjBL terintegrasi STEM ini berpusat pada peserta didik, menerapkan konsep secara nyata, mendorong kolaborasi dan komunikasi, melbatkan penggunaan teknologi, dan diciptakan dalam lingkungan belajar yang mendukung dimana peserta didik merasa terbimbing dalam mengeksplor ide-ide yang baru. Oleh karena itu, PjBL-STEM dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang mereka butuhkan untuk menyelaraskan kemampuan di abad ke-21.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3692KEARIFAN LOKAL KONSERVASI MATA AIR GENDING DI DUSUN GANJURAN, KECAMATAN MERTOYUDAN, KABUPATEN MAGELANG2024-08-07T16:35:16+07:00Nur Hayati Afrilda[email protected]Ahmad Hamka[email protected]Duwi Hana[email protected]Alfiana Syaharani[email protected]Putri Amanda[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Kearifan lokal mata air gending merupakan suatu kegiatan di Dusun Ganjuran, Kabupaten Magelang yang dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun temurun dari nenek moyang terdahulu sebagai bentuk upaya konservasi Sumber Daya Air berbasis kearifan lokal yang dimanfaatkan untuk melestarikan dan menjaga sumber air bagi kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bentuk konservasi Sumber Daya Air berbasis kearifan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data yang kami gunakan melalui teknik observasi, hasil wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini terdapat empat macam tradisi yang dilakukan sebagai upaya konservasi Sumber Daya Air, seperti padusan, kungkum, dan sesajen. Berdasarkan ketiga tradisi tersebut, dilaksanakan di waktu yang berbeda, seperti padusan dilakukan 2 hari sebelum bulan Ramadhan tiba, kungkum dilaksanakan pada malam hari, dan sesajen dilaksanakan pada Jumat dan Selasa Kliwon. Semua tradisi yang dilakukan sebagai ucapan rasa syukur dan mencari keberkahan, serta menjaga dan melestarikan kejernihan dan kebersihan air yang berada di lokasi karena adanya tradisi tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa ketiga tradisi tersebut dapat membantu dalam upaya konservasi mata air gending dengan cara tidak menebang pohon serta memohon berkat kepada Tuhan Yang Maha Esa.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3694MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN STRATEGI ARGUMENT MAPPING2024-08-07T16:40:19+07:00Melvi Anita Riswandani[email protected]Nela Putri Safrina[email protected]<p>Komunikasi ilmiah adalah proses penyampaian informasi, ide, perasaan dan keterampilan menafsirkan sinyal untuk menghasilkan makna dalam interaksi sosial pada penelitian atau penyelidikan, khususnya dalam lingkungan akademik. Pembelajaran IPA terlebih pada materi ekosistem memerlukan pemantauan untuk meningkatkan pembelajaran sehingga diharapkan peserta didik dapat berpartisipasi aktif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Argument mapping adalah suatu teknik yang dapat melatih siswa dalam berargumen ketika memaparkan hasil penelitian agar mendapatkan pengalaman menganalisis dan mengevaluasi standar argumentatif. Argument mapping menggambarkan struktur logis dalam bentuk kotak atau panah, dimana suatu argumen mendukung argumen lain yang berada di tempat terpisah. Melalui pemetaan ini, unsur-unsur argumen yang dibangun terlihat dengan jelas. Penerapan model pembelajaran inkuiri berbantuan argument mapping dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan komunikasi ilmiah pada peserta didik. Peserta didik yang menggunakan model pembelajaran ini akan lebih efektif dalam menyampaikan penalaran dan argumentasi mereka terkait materi ekosistem.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3696KEARIFAN LOKAL DALAM MELESTARIKAN MATA AIR (STUDI KASUS: DUSUN KALIANCAR KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG)2024-08-07T16:50:14+07:00Dwi Utari Aprilianingsih[email protected]Farayhan Ginza[email protected]Rahma Agfanisa[email protected]Sadewa Tri Fajar[email protected]Shafira Sekar Indah Agustin[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]Ahmad Hamka[email protected]Audya Fathana Zahira[email protected]Duwi Hana Optapia[email protected]Evi Juliani[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah keberadaan Sendang Kaliancar, kondisi mata air, kearifan lokal yang berada di Sendang Kaliancar untuk mendukung adanya konservasi mata air dan peran masyarakat dalam konservasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (in depth interview), observasi, studi literatur, dan dokumentasi. Tahap analsis yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sendang Kaliancar sudah ada sejak 800 tahun lalu hingga saat ini. Letak mata air tersebut berada di bawah pohon Preh (Ficus ribes) yang memiliki kondisi air yang tidak memiliki pengaruh dengan musim. Sendang Kaliancar memiliki berbagai macam bentuk kearifan lokal yang menjadi pedoman bagi warga setempat untuk melakukan upaya konservasi mata air seperti tidak diperbolehkan mandi bagi perempuan disaat sedang haid, larangan menjual belikan air, pagelaran wayang kulit, upacara nyadran, dan adanya pepatah “OJO SEMBRONO” yang artinya jangan bersikap sembarangan, dilarang berburu di hutan sekeliling wilayah Sendang, dilarang menebang pohon di hutan sekitar Sendang, dan dilarang untuk mengambil gambar sumber air. Secara garis besar masyarakat juga melakukan kegiatan dengan menjaga lingkungan sekitar sebagai upaya dalam konservasi mata air.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3698MODEL RADEC BERBASIS SOCIO-SCIENTIFIC ISSUE (SSI) SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS PADA PEMBELAJARAN IPA ABAD 212024-08-07T16:56:03+07:00Ravidah Devi Freani[email protected]<p>HOTS merupakan keterampilan yang perlu dikuasai di era pendidikan abad 21.Pada pelaksanaanya HOTS masih belum dikuasai secara optimal,diantara penyebabnya karena kesalahpahaman guru terhadap model pembelajaran inovatif,tahapan pelaksanaan model pembelajaran yang sulit diingat dalam hal sintaksnya,sistem pembelajaran yang monoton pada penguasaan teori dan penyesuaian dengan kebutuhan peserta didik.Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah perlunya integrasi model dengan pendekatan yang relevan.Kombinasi antara model pembelajaran radec dengan Socio-Scientific Issue dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menangani kesulitan tersebut.Tujuan dari penulisan artikel konseptual ini,yaitu mengkaji peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik menggunakan model pembelajaran RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, and Create) berbasis isu sosial-ilmiah pada Pembelajaran IPA.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3700PENGGUNAAN E-MODUL BERBASIS ETNOSAINS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP2024-08-07T17:02:17+07:00Nanda Kristiyaningsih[email protected]Olivia Halisa Febrianti[email protected]<p>Ilmu pengetahuan alam (IPA) menjadi sumber transendetal secara umum mencakup kenyataan, filosof, ide, dan prinsip yang harus dipelajari dan diajarkan. Karena sains melibatkan masalah-masalah yang kompleks dan kontekstual, maka pembelajaran sains memerlukan proses berpikir yang rumit. Melalui pembelajaran sains, siswa didorong untuk memiliki rasa ingin tahu dan peduli terhadap lingkungan. Berpikir kritis membantu siswa belajar dan membantu orang-orang di sekitarnya. Keterampilan berpikir kritis ini membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk merumuskan solusi kreatif terhadap berbagai masalah. Dalam kelas sains sekolah menengah, topik tentang materi dan perubahannya membutuhkan keterampilan berpikir kritis untuk menilai kebenaran, keandalan, dan relevansi informasi yang diperoleh. Sumber belajar sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. E-modul berbasis kajian etnis mendukung proses belajar mandiri dengan mengarahkan siswa untuk meneliti secara mandiri masalah-masalah budaya di sekitar mereka, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3701Media Pictorial Riddle untuk Pembelajaran IPA berbasis Inquiry untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP2024-08-07T17:09:01+07:00Nazzala Hurin Talitha Aflah[email protected]Tirta Restu Sabrina[email protected]<p>Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diperlukan adanya keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kritis merupakan sebuah kompetensi penting di abad ke-21. Artikel ini mengeksplorasi penggunaan model pembelajaran inquiry dan media Pictorial Riddle untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran IPA. Media Pictorial Riddle, yang mengintegrasikan literasi visual dalam pembelajaran, memfasilitasi pemahaman konsep IPA yang abstrak dan mikroskopis melalui analisis gambar. Studi literatur yang dilakukan menunjukkan bahwa media Pictorial Riddle berbasis Inquiry ini lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional, dengan siswa di kelas eksperimen menunjukkan peningkatan signifikan dalam tes berpikir kritis. Hasil ini menegaskan pentingnya metode pembelajaran interaktif dan visual dalam mengasah keterampilan berpikir kritis siswa, yang esensial dalam menghadapi tantangan di masa depan.</p>2024-08-07T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3705MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN AUGMENTED REALITY PADA PEMBELAJARAN IPA TINGKAT SMP2024-08-08T08:38:38+07:00Dwi Agus Melani[email protected]Lilyana Dwi Rindho Farizky[email protected]<p>Augmented Reality (AR) ialah salah satu bentuk solusi untuk menciptakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih asik, interaktif, dan inovatif. Artikel konseptual ditulis dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana caranya Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Augmented Reality pada Pembelajaran IPA tingkat SMP. Artikel konseptual ini berfokus pada materi biologi pada tingkat Sekolah Menengah Pertama yaitu tentang sel (organel sel). Penulisan dilakukan berdasarka kajian literatur dan studi pustaka menggunakan berbagai jenis jurnal yaitu nasional dan internasional yang berasal dari Google Scholar dan sumber lainnya yang relevan dengan artikel konseptual. Artikel konseptual ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dimana model ini menggunakan permasalah pada kehidupan sehari-hari secara nyata sebagai suatu konsep bagi peserta didik untuk melatih kemampuan berpikir kritis serta penyelesaian masalah. Penggunaan media pada artikel ini menggunakan sebuah website dimana nantinya akan mempermudah peserta didik ketika akan menggunakannya.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3707Mengatasi Tantangan Integrasi Lingkungan dalam Pembelajaran STEM2024-08-08T08:44:47+07:00Raka Aminnanda Kamal[email protected]<p>Pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) menjadi fondasi utama dalam mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan global. Namun, masih terdapat kendala dalam mengintegrasikan pendekatan pembelajaran STEM dengan isu-isu lingkungan, Artikel ini menyelidiki tantangan tersebut dan menawarkan solusi-solusi untuk mengatasinya. Langkah-langkah konkret seperti pengembangan proyek-proyek pembelajaran berbasis lingkungan dan pelatihan bagi pendidik merupakan solusi yang diusulkan. Hasil analisis menunjukkan adanya kurangnya perhatian terhadap aspek lingkungan dalam kurikulum dan praktik pembelajaran STEM, serta kekurangan sumber daya dan dukungan. Untuk mengatasi tantangan tersebut, strategi seperti mengembangkan proyek-proyek pembelajaran berbasis lingkungan yang mengintegrasikan konsepkonsep STEM dengan konteks lingkungan yang relevan dan memberikan pelatihan kepada pendidik diusulkan. Pelatihan guru dalam mengintegrasikan lingkungan dalam pembelajaran STEM serta memanfaatkan sumber daya lingkungan sebagai alat pembelajaran juga sangat penting. Dengan demikian, artikel ini menekankan perlunya pendekatan holistik untuk mengatasi tantangan integrasi lingkungan dalam pembelajaran STEM dengan melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3709Modul Berpendekatan STEM berbasis EDP Terintegrasi AR sebagai Upaya Pengoptimalan Berpikir Kritis Peserta Didik2024-08-08T08:53:03+07:00Agung Wibowo[email protected]Farid Nur Hidayat[email protected]Najwa Rizki Safira[email protected]<p>Salah satu tuntutan pembelajaran abad 21 adalah kemampuan berpikir kritis pada peserta didik. Dari hasil beberapa penelitian, menunjukkan bahwa kemampuan tersebut masih rendah. Hal ini ditinjau dari penggunaan bahan ajar serta cara penyampaian materi yang kurang menarik. Sehingga mengakibatkan peserta didik merasa bosan dan mengalami penurunan prestasi belajar. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan pemberian bahan ajar berupa modul. Modul yang dirancang dengan menggunakan pendekatan STEM berbasis (Engineering Design Process) EDP yang terintegrasi Augmented reality (AR) sebagai upaya pengoptimalan kemampuan berpikir kritis. Menyajikan materi pembelajaran yang kontekstual dan menarik bagi peserta didik, dengan tahapan pembelajaran dari EDP dengan memanfaatkan fitur Augmented reality (AR) untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan interaktif. Hasil dari modul ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran di bidang STEM dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3711MELATIH LITERASI SAINS SISWA SMP DENGAN MEDIA FLIPBOOK CASE STUDY DALAM PEMBELAJARAN IPA2024-08-08T08:58:28+07:00Adesta Friza Sandyka[email protected]Erika Rahma Aulia[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas penggunaan media flipbook dalam melatih literasi sains siswa SMP dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Literasi sains menjadi penting dalam memahami dunia modern yang semakin kompleks dan teknologi-orientasi. Dalam konteks pendidikan, melatih literasi sains diperlukan untuk membangun pemahaman yang kuat tentang metode ilmiah, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan fokus pada satu kelas siswa SMP sebagai subjek. Media flipbook dipilih sebagai alat pembelajaran karena potensinya untuk memadukan teks, gambar, dan interaktivitas dalam bentuk yang menarik bagi siswa. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk mengukur peningkatan literasi sains siswa sebelum dan setelah penggunaan media flipbook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media flipbook secara signifikan meningkatkan literasi sains siswa SMP. Siswa menunjukkan peningkatan pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah, kemampuan analisis, dan kepercayaan diri dalam menyampaikan argumen ilmiah. Selain itu, media ini juga memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antar siswa, meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Kesimpulannya, penggunaan media flipbook sebagai alat pembelajaran efektif dalam melatih literasi sains siswa SMP. Implikasinya, pendekatan ini dapat diadopsi oleh guru IPA untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelas dan mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang kompeten dalam menghadapi tantangan sains dan teknologi di masa depan.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3713PBL BERBANTUAN GAMIFIKASI WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK2024-08-08T09:07:37+07:00Aida Fitriana[email protected]Dini Indriyani[email protected]<p>Tujuan dari studi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis peserta didik dalam memahami materi sistem pencernaan dengan memanfaatkan metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan masalah sebagai basisnya (PBL) yang didukung oleh gamifikasi menggunakan platform Wordwall. Dalam konteks pembelajaran IPA, partisipasi aktif peserta didik dapat terjadi sebagai bagian dari proses pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk memecahkan masalah autentik yang berkaitan dengan sistem pencernaan manusia. Pada proses ini, model PBL yang terstruktur digunakan untuk memandu peserta didik dalam penyelidikan mandiri atau kelompok, pengembangan solusi, dan presentasi hasil penyelidikan mereka. Selain itu, penggunaan gamifikasi melalui platform Wordwall memberikan variasi dalam penyajian materi pembelajaran, melibatkan peserta didik dalam permainan edukatif yang menarik dan interaktif, serta memberikan insentif dalam bentuk leaderboard untuk mendorong refleksi diri dan pengembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil penelitian membuktikan bahwa kombinasi antara PBL dan gamifikasi Wordwall meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir secara kritis terkait pemahaman konsep sistem pencernaan, hal ini sesuai dengan indikator berpikir kritis yang meliputi Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan Overview. Oleh sebab itu, pendekatan tersebut dapat dijadikan alternatif efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA serta memperkuat pemahaman konsep peserta didik dalam proses pembelajaran.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3715MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA PROBLEM CARD2024-08-08T09:13:15+07:00Sherlin Alfira[email protected]Nila Rahmatul Izzah[email protected]<p>Kemampuan komunikasi dalam konteks pembelajaran IPA di tingkat SMP merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Dalam konteks ini, penggunaan media pembelajaran yang tepat menjadi kunci untuk memfasilitasi pembelajaran yang efektif. Salah satu media yang menjanjikan adalah Problem Card, yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas penggunaan Problem Card dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa SMP dalam pembelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa penggunaan Problem Card secara signifikan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam konteks pembelajaran IPA. Siswa menunjukkan peningkatan dalam kemampuan menyusun argumen, menyajikan informasi, dan merespons pertanyaan dengan lebih percaya diri dan jelas. Temuan ini menyoroti pentingnya memperhatikan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA di tingkat SMP. Problem Card tidak hanya meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, tetapi juga memperkuat keterampilan berpikir kritis mereka.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3717MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN E-MODUL TERINTEGRASI GAME BASED LEARNING2024-08-08T09:19:24+07:00Kholimatu Rosita[email protected]Ulfah Muflihah[email protected]<p>Artikel konseptual ini membahas e-modul berbasis Game-Based Learning sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Melalui integrasi teknologi digital dan elemen permainan, e-modul Game-Based Learning menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik. Konsep ini bertujuan untuk menyongsong siswa dalam upaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yang penting dalam memecahkan masalah ilmiah dan merancang eksperimen. Artikel ini menjelaskan pentingnya kemampuan berpikir kreatif dalam konteks pembelajaran abad ke-21 serta tantangan dalam pengembangannya. Selain itu, artikel ini memberikan gambaran tentang indikator kemampuan berpikir kreatif yang diintegrasikan dalam e-modul Game-Based Learning dan bagaimana e-modul tersebut dapat digunakan sebagai alat efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika yang kompleks. Dengan demikian, artikel ini memberikan kontribusi dalam pemahaman terhadap penggunaan teknologi dalam mendukung pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan berorientasi terhadap pengembangan kemampuan berpikir kreatif pada siswa.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3718KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN MATA AIR SENDANG KALIMAH TOYYIBAH DI DESA NYATNYONO, KABUPATEN SEMARANG2024-08-08T09:28:13+07:00Raudatul Inayah[email protected]Yohanna Anindya Putrie[email protected]Annis Hamida Musthafa[email protected]Diandra Novitasari[email protected]Meilia Eka Handayani[email protected]Ichsan Basri[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Sumber daya air merupakan bagian dari salah satu faktor yang berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan sumber daya air dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah melalui kearifan lokal, seperti Sendang Kalimah Toyyibah yang berada di lereng gunung Ungaran, tepatnya di Dampyak, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat. Tujuan studi ini adalah untuk menemukan bentuk kearifan lokal dalam upaya pengelolaan sumber mata air. Pendekatan yang digunakan dalam studi ini kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan observasi serta studi literatur. Hasil dari studi ini adalah ditemukannya kearifan lokal dalam bentuk kegiatan “Merbanyu” di Sendang Kalimah Toyyibah yang dilakukan dengan doa bersama dalam kurun waktu satu tahun sekali sebagai ucapan syukur dan menjaga kelestarian sumber mata air Sendang Kalimah Toyyibah. Upaya konservasi lain yang dilakukan yaitu ditetapkannya larangan untuk tidak menebang pohon di sekitar sumber mata air (sendang) juga merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber mata air dan lingkungan.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3720PBL BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KOLABORATIF YANG HOLISTIK2024-08-08T09:33:35+07:00Trista Niswa Fadliya[email protected]Nabila Putri Miftakhul Huda[email protected]<p>Pendidikan sains memiliki peran krusial dalam membentuk peserta didik agar kompeten di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi. Namun, seringkali ada kendala dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis di kalangan peserta didik, khususnya dalam pembelajaran IPA. Artikel konseptual ini mengulas pendekatan Problem Based Learning (PBL) yang berfokus pada inkuiri sebagai solusi untuk mengatasi hambatan tersebut. PBL inkuiri memungkinkan peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memperkuat pemahaman materi, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif secara menyeluruh. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip PBL dan inkuiri, pendekatan ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang dinamis dan inklusif bagi peserta didik. Melalui pengalaman belajar yang holistik, mereka tidak hanya memperoleh pemahaman yang mendalam tentang konsep, tetapi juga keterampilan yang relevan untuk menghadapi kompleksitas dunia yang terus berubah. Implementasi PBL berbasis inkuiri berpotensi untuk memberikan dampak positif dalam pendidikan sains, membekali peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3722MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MELALUI PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PERMAINAN MONOPOLI2024-08-08T09:38:14+07:00Diva Fitria Ariyanti[email protected]Anggi Paramitha Sulfanjanti[email protected]<p>Kemampuan berpikir kritis menjadi bagian dari empat kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik pada Abad 21. Namun ternyata, kurangnya kemampuan berpikir kritis masih menjadi masalah yang memprihatinkan hingga saat ini, beberapa permasalahan terjadi dikarenakan kurang maksimalnya model pembelajaran. Pembelajaran IPA menuntut kemampuan berpikir tinggi agar dapat menguraikan suatu permasalahan dalam kehidupan. Materi sistem pencernaan menjadi satu diantara materi yang membutuhkan pemahaman konsep IPA dan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu fenomena di kehidupan, seperti pada masalah gangguan pencernaan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dari peserta didik yang dapat dioptimalkan oleh Problem Based Learning berbantuan permainan monopoli sebagai media pembelajaran. Hasil dari penulisan artikel ini, adanya Problem Based Learning dapat membantu mengoptimalkan berpikir kritis peserta didik yang sebelumnya kurang berkembang dikarenakan kurang maksimalnya model pembelajaran. Selain itu, melalui model tersebut peserta didik dapat mengidentifikasi terkait masalah gangguan pada sistem pencernaan. Dukungan dari media permainan monopoli dapat memaksimalkan proses penguasaan berpikir kritis dengan membantu memvisualisasikan organ-organ serta tahapan pada sistem pencernaan. Problem Based Learning berbantuan permainan monopoli ini mendukung optimalisasi berpikir kritis karena adanya keterkaitan antara lima indikator berpikir kritis.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3724MENGOPTIMALKAN KETERAMPILAN KOLABORASI PESERTA DIDIK MELALUI PROBLEM BASED LEARNING BERPENDEKATAN EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT2024-08-08T09:43:58+07:00Feby Dwi Auliah[email protected]Ainul Izzah[email protected]<p>Pembelajaran pada abad ke-21 menuntut pengembangan keterampilan 4C (Critical thinking, Creative, Collaboration, Communication) bagi peserta didik. Keterampilan kolaborasi menjadi salah satu dari keterampilan 4C yang memiliki peranan penting dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena mendorong kerja sama dan pemecahan masalah bersama. Namun, keterampilan kolaborasi peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah yang disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang efektif. Sehingga, diperlukan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dalam berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satunya yaitu menerapkan metode Problem Based Learning (PBL) berpendekatan Education for Sustainable Development (ESD). Problem Based Learning menekankan pada pemecahan masalah nyata dan kerja kelompok, sementara pendekatan Education for Sustainable Development memungkinkan keterlibatan peserta didik dalam masalah-masalah relevan yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan kombinasi ini, peserta didik dapat mengoptimalkan keterampilan kolaborasi yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan kompleks di masa depan.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3726EDUGAMES SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA SMP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK2024-08-08T09:49:08+07:00Ghaniya Latifa Nurrahma[email protected]Arisamiya Latifa Az-Zahra[email protected]<p>Pendidikan IPA di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. Kurangnya perhatian terhadap pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman konsep dan pengembangan keterampilan proses sains telah menyebabkan rendahnya penguasaan keterampilan proses sains di kalangan peserta didik SMP. Sebagai solusi, penggunaan metode pembelajaran inovatif seperti model pembelajaran Guided Inquiry dengan media pembelajaran edugames, khususnya smart card, menjadi alternatif yang menjanjikan untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik dalam materi klasifikasi makhluk hidup. Dengan pendekatan ini, diharapkan peserta didik dapat lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran, memperdalam pemahaman konsep IPA, serta mengembangkan keterampilan proses sains secara holistik dan bermakna.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3727MELATIH KOMUNIKASI ILMIAH PESERTA DIDIK MELALUI INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHET SIMULATION DALAM PEMBELAJARAN IPA SMP ABAD 212024-08-08T09:59:36+07:00Isna Atmim Nur Ana[email protected]Siti Alfiani Muksodah[email protected]<p>Pentingnya kemampuan komunikasi ilmiah dalam pembelajaran IPA abad ke-21 dan tantangan yang dihadapi oleh peserta didik serta pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis PhET Simulation untuk mengatasi tantangan tersebut. Pendidikan pada abad ke-21 menekankan keterampilan 4C (berpikir kritis, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi) sebagai respons terhadap perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan berkomunikasi efektif adalah elemen kunci dalam pengembangan pribadi dan profesional peserta didik, terutama dalam era informasi yang semakin global. Model pembelajaran inkuiri terbimbing diusulkan sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi ilmiah peserta didik. Inkuiri terbimbing menempatkan peserta didik sebagai subjek utama dalam pembelajaran, memungkinkan mereka untuk aktif terlibat dalam proses penemuan ilmiah dengan bimbingan guru. PhET Simulation, sebuah aplikasi praktikum virtual, dipilih sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran inkuiri terbimbing. Simulasi ini membantu guru menjelaskan konsep abstrak dengan lebih jelas memfasilitasi pemahaman yang lebih baik bagi peserta didik terutama dalam materi fisika yang sulit dipahami secara konvensional. Dalam praktiknya model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis PhET Simulation dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran IPA. Peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, keterampilan analitis, dan kemampuan komunikasi ilmiah melalui proses eksperimen dan penemuan sendiri. Dengan demikian, pendekatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas pendidikan IPA abad ke-21.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3728PENGEMBANGAN INSTRUMEN SUSTAINABILITY AWARENESS UNTUK MAHASISWA TADRIS IPA2024-08-08T10:06:52+07:00Sulasfiana Alfi Raida[email protected]Saiful Ridlo[email protected]Hartono Hartono[email protected]Aditya Marianti[email protected]<p>Sustainability awareness perlu ditanamkan pada mahasiswa Prodi Tadris IPA IAIN Kudus. Ini mencakup kesadaran individu tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan saat ini dan masa depan. Guna mendukung dan memfasilitasi penanaman sikap sustainability awareness mahasiswa, diperlukan pengembangan instrumen penilaian sustainability awareness di lingkungan perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen sustainability awareness pada pembelajaran di Prodi Tadris IPA IAIN Kudus. Penelitian ini menggunakan metode R&D dengan model ADDIE. Instrumen berupa skala sikap yang terdiri dari 66 item pernyataan menggunakan skala likert 5 poin. Dilakukan uji validitas isi, konstruk, dan reliabilitas terhadap instrumen sustainability awareness. Uji validitas isi dilakukan oleh 4 dosen ahli, uji validitas konstruk dan uji reliabilitas dengan 67 responden mahasiswa. Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan diperoleh hasil uji validitas isi dengan kategori tinggi (valid), hasil uji validitas konstruk berupa 64 item instrumen yang valid, dan hasil uji reliabilitas yang menunjukkan bahwa instrumen penilaian sustainability awareness dinyatakan reliabel. Dengan demikian intrumen penilaian yang dikembangkan dalam penelitian ini telah layak digunakan karena telah telah memenuhi kriteria kevalidan dan kepraktisan.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3730MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN E-MODUL TERINTEGRASI GAME BASED LEARNING2024-08-08T10:11:25+07:00Kholimatu Rosita[email protected]Ulfah Muflihah[email protected]<p>Artikel konseptual ini membahas e-modul berbasis Game-Based Learning sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Melalui integrasi teknologi digital dan elemen permainan, e-modul Game-Based Learning menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik. Konsep ini bertujuan untuk menyongsong siswa dalam upaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yang penting dalam memecahkan masalah ilmiah dan merancang eksperimen. Artikel ini menjelaskan pentingnya kemampuan berpikir kreatif dalam konteks pembelajaran abad ke-21 serta tantangan dalam pengembangannya. Selain itu, artikel ini memberikan gambaran tentang indikator kemampuan berpikir kreatif yang diintegrasikan dalam e-modul Game-Based Learning dan bagaimana e-modul tersebut dapat digunakan sebagai alat efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep fisika yang kompleks. Dengan demikian, artikel ini memberikan kontribusi dalam pemahaman terhadap penggunaan teknologi dalam mendukung pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan berorientasi terhadap pengembangan kemampuan berpikir kreatif pada siswa.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3733Mengoptimalkan Kemampuan Literasi Sains dengan Earth Exploration: E-Modul Berbasis Augmented Reality Berbantuan Assemblr EDU2024-08-08T10:16:26+07:00Nadifa Isnaeni[email protected]Chalimatus Sa’diyah[email protected]<p>Pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) dan e-Modul telah membuka peluang baru dalam meningkatkan literasi sains peserta didik di era pendidikan abad ke-21. Integrasi AR melalui platform seperti Assemblr EDU memungkinkan guru untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif, visual, dan mendalam. Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh Assemblr EDU, guru dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik terhadap materi sains. Melalui pengalaman pembelajaran yang menarik, interaktif, dan adaptif, teknologi ini membantu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien. Integrasi teknologi AR dalam pembelajaran melalui Assemblr EDU membantu meningkatkan literasi sains peserta didik, menunjukkan pentingnya penerapan teknologi dalam pendidikan untuk mempersiapkan generasi yang kompeten.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3735Museum field trip untuk Rekonstruksi Rokok Kretek Kudus dalam Pembelajaran IPA untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP2024-08-08T10:22:45+07:00Nila Wilda Ningrum[email protected]Ani Hamidah[email protected]<p>Museum memiliki peran penting sebagai sarana pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Museum field trip menyediakan pengalaman belajar yang berbeda dari pembelajaran di kelas, di mana siswa dapat berinteraksi langsung dengan artefak dan pameran, sehingga merangsang mereka untuk berpikir analitis dan reflektif. Model pembelajaran berbasis konstruktivisme seperti Discovery Learning dapat menjadi contoh dalam pelaksanaannya, karena memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan menemukan konsep-konsep baru secara mandiri. Selain itu, pendekatan etnosains dapat membantu mengintegrasikan pengetahuan lokal dengan ilmu pengetahuan modern, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dalam kunjungan ke Museum Kretek Kudus, misalnya, siswa dapat mempelajari sejarah dan proses pembuatan rokok kretek serta mengidentifikasi zat aditif dan adiktif yang terkait dengan materi pelajaran IPA. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa tentang budaya lokal tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka akan kesehatan dan dampak negatif zat aditif dan adiktif. Dengan demikian, integrasi antara kunjungan museum dan kurikulum sekolah menciptakan pembelajaran yang lebih kontekstual dan bermakna, serta memotivasi siswa untuk berpikir kritis dan analitis. Hasilnya menunjukkan bahwa kunjungan museum dapat menjadi alat yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3737BATIK-EDU: E-MODUL ETNOSAINS BATIK BAKARAN UNTUK MENUMBUHKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK2024-08-08T10:27:09+07:00Nirma Yuliana Saputri[email protected]Nur Indah Aryati[email protected]<p>Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada abad ke-21 membawakan manfaat kepada pembelajaran IPA. Dalam proses pembelajaran IPA diperlukan proses penalaran yang kompleks dikarenakan IPA melibatkan permasalahan yang kompleks dan kontekstual. Pembelajaran IPA akan menumbuhkan keterampilan literasi sains melalui integrasi budaya bangsa. Berdasarkan pernyataan tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengkaji implementasi media pembelajaran e-modul IPA berbasis etnosains batik Bakaran khas Pati yang berkaitan dengan materi suhu dan kalor. Metode yang digunakan untuk menulis artikel ini adalah kajian literatur dari literatur review mengkaji jurnal nasional dan jurnal internasional dari sumber database artikel literasi sains di Indonesia, menelaah potensi e-modul berbasis etnosains batik sebagai solusi permasalahan, merumuskan tahapan pembuatan dan penggunaan e-modul ,serta memberikan kesimpulan terkait ulasan dalam artikel ini. Batik-Edu dikembangkan sebagai modul elektronik berbasis etnosains batik Bakaran untuk memberikan pengalaman pembelajaran IPA interaktif dengan bantuan Flipbook dapat menumbuhkan literasi sains peserta didik.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3739MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERDIFERENSISASI BERBASIS PROYEK TERINTEGRASI STEM2024-08-08T10:32:43+07:00Reni Anggraeni[email protected]Halida Syafira[email protected]<p>Kegiatan belajar mengajar pada abad ke-21 menekankan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan dari pendekatan yang sebelumnya berpusat pada guru menjadi lebih berorientasi pada peserta didik. Fokusnya adalah meningkatkan kecerdasan intelektual, moral, dan keterampilan, termasuk berpikir kreatif. Rendahnya tingkat kreativitas di Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Hasil Penelitian Global Creativity Index (GCI) tahun 2017, menjadi salah satu permasalahan dalam mata pelajaran IPA. Hal ini terlihat dalam hasil pembelajaran siswa yang belum optimal dalam menyelesaikan masalah dengan penekanan pada berpikir kreatif. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya meningkatkan efektivitas sistem pembelajaran dengan melatih peserta didik untuk berpikir secara kreatif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah penerapan model pembelajaran berbasis proyek (PJBL) berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Metode yang digunakan penulisan artikel ini dengan pendekatan literature review. Berdasarkan literatur menunjukkan bahwa penerapan PJBL berbasis STEM dapat memperbaiki pembelajaran. Model pembelajaran berbasis proyek (PJBL) dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) memberikan solusi dengan mendorong kreativitas dan pemecahan masalah.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3741MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA PROBLEM CARD2024-08-08T10:39:25+07:00Sherlin Alfira[email protected]Nila Rahmatul Izzah[email protected]<p>Kemampuan komunikasi dalam konteks pembelajaran IPA di tingkat SMP merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Dalam konteks ini, penggunaan media pembelajaran yang tepat menjadi kunci untuk memfasilitasi pembelajaran yang efektif. Salah satu media yang menjanjikan adalah Problem Card, yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas penggunaan Problem Card dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa SMP dalam pembelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa penggunaan Problem Card secara signifikan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam konteks pembelajaran IPA. Siswa menunjukkan peningkatan dalam kemampuan menyusun argumen, menyajikan informasi, dan merespons pertanyaan dengan lebih percaya diri dan jelas. Temuan ini menyoroti pentingnya memperhatikan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA di tingkat SMP. Problem Card tidak hanya meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, tetapi juga memperkuat keterampilan berpikir kritis mereka.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3742PENGGUNAAN ETNOVLOG VIDEO UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA2024-08-08T10:46:36+07:00Siska Styovani[email protected]Nihayahati Alfa Irma Soff’ya Soff’ya[email protected]<p>Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan proses pemecahan masalah dan mengkaji konsep sains secara sistematis dalam kehidupan sehari-hari. Materi IPA biasanya fokus pada fakta, teori, konsep, dan prinsip yang perlu diajarkan kepada siswa. Proses pembelajaran IPA harus mendorong siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka. Namun, tantangan besar dalam pendidikan adalah kemampuan berpikir kritis siswa yang masih rendah. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media etnovlog video merupakan alternatif yang solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Etnovlog berisi proses wawancara dan pembuatan sate ayam kampung khas blora. Etnovlog video memberikan pengalaman langsung dan memotivasi siswa untuk memahami konsep zat dan perubahannya dalam konteks sains. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan etnovlog video untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa dalam pembelajaran IPA SMP. Etnovlog video tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep sains tetapi juga membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pencaharian pengetahuan. Dengan demikian, pembelajaran dengan model discovery learning berbantuan etnovlog video dapat menjadi strategi efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan prestasi akademik siswa.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3743Science Meme Sebagai Stimulus Kemampuan Berpikir kritis Siswa Pada Pembelajaran IPA SMP2024-08-08T10:54:24+07:00Galang Ade Sukma[email protected]Marsekal Muhammad[email protected]M Minan Al Faza[email protected]<p>Kemampuan berpikir kritis sangatlah penting. Karena itu memaksa siswa untuk mengorganisir pikiran mereka secara metodis untuk memecahkan kesulitan, berpikir kritis menjadi hal yang diperlukan dalam pembelajaran. Kemampuan ini di pengaruhi banyak hal mulai dari motivasi belajar siswa hingga seberapa sering kemampuan di latih. Salah satu cara meningkatkan minat belajar siswa ada dengan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satu media pembelajaran yang cukup menarik adalah meme. Meme sendiri merupakan bentuk komunikasi yang dimna meninjukan sesuatu secara tersirat. Meme science dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini dikarenakan pada dasarnya untu memahami meme science mengharuskan pembaca atau penikmat mengerti dahulu baik koteks dan juga format yang di buat. Selain itu penikmat harus menganalis dan mengevaluasi baik format dan masalah yang ada pada meme yang kemudian di implemntasikan dalam format meme tersebut.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3746IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RADEC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMP2024-08-08T10:59:32+07:00Siti Nurfadillah[email protected]Trisa Al If Da[email protected]<p>Dalam menghadapi tantangan abad ke-21 dan revolusi industri 4.0, kemampuan berpikir kritis menjadi esensial untuk peserta didik, khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas model pembelajaran RADEC dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Metode studi literatur dengan analisis kualitatif digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari literatur yang relevan tentang penerapan model RADEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model RADEC, yang mencakup tahapan Read, Answer, Discuss, Explain, dan Create, meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta literasi sains peserta didik secara signifikan. Penerapan teknologi pembelajaran modern seperti Liveworksheets membantu membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik, mendukung pengembangan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Penelitian ini merekomendasikan model RADEC sebagai strategi pembelajaran efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar di sekolah.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3748Penggunaan STEM Worksheet Sebagai Upaya Melatih kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran IPA2024-08-08T11:04:20+07:00Tasya Dwi Artika[email protected]Kintan Alifia Widiani[email protected]<p>Kemampuan berpikir kritis menjadi kunci penting dalam era modern, namun tantangan besar terletak pada kesulitan siswa di Indonesia dalam mengembangkan kemampuan ini, khususnya dalam memahami konsep IPA seperti suhu dan perubahan. Dalam mengatasi permasalahan ini, penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis STEM dan pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) telah menjadi fokus utama. Melalui analisis artikel, disimpulkan bahwa penggunaan LKPD berbasis STEM dipadu PBL memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep ilmiah dan keterampilan berpikir kritis. Dukungan teknologi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan pembelajaran STEM dan membantu siswa dalam memecahkan masalah serta menghasilkan produk yang kreatif. Implementasi model pembelajaran berbasis Problem Based Learning STEM di sekolah menengah telah terbukti memberikan dampak positif terhadap pembelajaran IPA dan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan demikian, strategi ini dapat dianggap sebagai solusi yang efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa di Indonesia, seiring dengan tuntutan zaman yang semakin kompleks. Metode yang digunakan penulisan artikel ini dengan pendekatan literature review.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3749BENTUK PEMANFAATAN LAHAN DAN KEARIFAN LOKAL DI LERENG GUNUNG KELIR DESA WIROGOMO KABUPATEN SEMARANG2024-08-08T11:11:05+07:00Syafira Rachmanissa[email protected]Ibnu Halim[email protected]Fayi Isa Syifanya Putri[email protected]Rafida Khotimah Ningsih[email protected]Arini Sa’diyah[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]<p>Gunung Kelir merupakan gunung yang terletak di Kecamatan BanyuBiru, Kabupaten Semarang yang memiliki potensi pemanfaatan lahan dan sumber daya alam yang besar sehingga masih terdapat kearifan lokal sebagai upaya pelestarian alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemanfaatan lahan yang ada di lereng Gunung Kelir tepatnya di Desa Wirogomo dan mengetahui kearifan lokal yang masih menjadi tradisi hingga saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur serta teknik analisis yang digunakan adalah analisis naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan di kawasan Gunung Kelir mengalami perubahan fungsi lahan dari hutan lindung menjadi perkebunan berupa sayur mayur yang menyebabkan erosi tanah dan tanah longsor, sehingga masyarakat memanfaatkan hutan sebagai lahan perkebunan yang ditanami kopi untuk mencegah erosi tanah dan tanah longsor. Gunung Kelir selain ditumbuhi dengan tanaman yang beragam juga menjadi habitat beberapa hewan. Salah satunya adalah monyet ekor panjang. Selain itu, terdapat pula objek wisata yaitu Curug Baladewa yang menjadi sumber mata air bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan pengairan sawah sehingga masih dijumpai kearifan lokal seperti nyadran gunung, nyadran kali dan sedekah bumi sebagai bentuk pelestarian sumber daya alam yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3751AUGMENTED REALITY PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PROYEK UNTUK MENGEMBANGKAN CRITICAL THINKING SISWA SMP2024-08-08T11:16:15+07:00Umi Rahmawati[email protected]Khaerani Firda Salimah[email protected]<p>Memasuki abad 21, kemajuan teknologi dan sains meningkat pesat yang menyebabkan keduanya tidak dapat dipisahkan. Sehingga menjadikan adanya tuntutan di dunia pekerjaan yaitu mewajibkan memiliki suatu kemampuan yang dibutuhkan didunia pekerjaan. Kemampuan tersebut yaitu kemampuan 4C, salah satunya yaitu Critical Thinking. Kemampuan Critical Thinking ini sangat penting karena sebagai persiapan untuk menghadapi dunia pekerjaan dan khususnya dapat mempermudah dalam memahami pembelajaran di jenjang yang sedang ditempuh, contohnya pada jenjang SMP. Pembelajaran IPA yang mengaplikasikan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) berbantuan Augmented Reality bertujuan untuk memberikan wadah supaya peserta didik dapat menumbuhkan kemampuan Critical Thinking. Pada penelitian ini menggunakan metode literature review yaitu dengan mengkaji dari literatur jurnal internasional serta jurnal nasional pada website (Scopus, Shinta, dan Google Scholar) dan dari berbagai sumber ilmiah lain yang relevan. Menurut hasil literature review yang dikaji bahwa pembelajaran IPA menggunakan model Project Based Learning (PjBL) berbantuan Augmented Reality dapat digunakan sebagai solusi unutk meningkatkan kemampuan Critical Thinking peserta didik, khususnya peserta didik jenjang SMP.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3753UPAYA PENGUATAN KETERAMPILAN KOLABORASI PESERTA DIDIK SMP MELALUI PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN APLIKASI SCRATCH2024-08-08T11:21:17+07:00Laely Nur Istiqomah[email protected]Feti Annisa Putri[email protected]<p>Terjadinya perkembangan pendidikan yang pesat di abad ke-21 menuntut agar peserta didik memiliki keterampilan 4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration and Creativity). Salah satu keterampilan penting adalah kolaborasi yang memungkinkan individu untuk bekerja sama efektif dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi masalah yang ada di sekitar. Untuk memenuhi kebutuhan akan keterampilan tersebut maka diterapkan pembelajaran inovatif seperti Project Based Learning (PjBL) melalui pemanfaatan media game menggunakan aplikasi Scratch yang dibutuhkan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.Dalam PjBL dengan adanya proyek-proyek yang menarik dan kontekstual memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja sama dalam tim. Dengan menambahkan media game Scratch ke dalam model pembelajaran ini, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan pemrograman dan desain game sambil menguatkan konsep materi yang ada. Peserta didik menunjukan kemampuan yang lebih baik dalam keterampilan teknis mereka dan juga terdapat pengembangan keterampilan sosial yang penting untuk masa depan mereka. Penerapan pembelajaran berbasis proyek menggunakan media game scratch memiliki efektivitas yang baik terhadap peningkatan keterampilan kolaborasi.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3755BENTUK KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN AIR DI KECAMATAN PAGERUYUNG, KABUPATEN KENDAL2024-08-08T11:29:18+07:00Evi Cahyanila Kurnia Widjoyo[email protected]Aulia Rizky Zildzan[email protected]Aditya Rayyis Haqqani[email protected]Olifadia Eka Andiny Aulia[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]<p>Kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya air sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Di Desa Surokonto Wetan, Kabupaten Kendal, terdapat kearifan lokal Talang Tawing yang berupa aliran sungai dengan pintu air di Desa Bangunsari untuk irigasi di tiga desa, yaitu Desa Surokonto Wetan, Surokonto Kulon, dan Kebongembong, serta sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Metode penelitian berupa deskriptif kualitatif yang melibatkan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi literatur, dan observasi lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk kearifan lokal yang dapat membantu dalam menyelamatkan sumber daya air di Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal dengan fokus pada Hutan Tawing di Surokonto Wetan yang rentan terhadap longsor. Talang Tawing menjadikan lahan pertanian di Desa Surokonto Wetan, Desa Surokonto Kulon, dan Desa Kebongembong subur dan tidak pernah kekeringan meskipun pada saat musim kemarau, sehingga lahan pertaniannya menghasilkan hasil bumi berupa padi yang melimpah. Dalam mensyukuri hasil bumi yang melimpah berkat adanya Talang Tawing tersebut, masyarakat setempat mengadakan tradisi Tasyakuran Talang Tawing. Upaya pengelolaan air di Talang Tawing dilakukan dengan adanya kelompok masyarakat yang disebut ulu-ulu serta tradisi lain berupa sinoman dan susuk bendung</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3758PBL BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KOLABORATIF YANG HOLISTIK2024-08-08T11:34:34+07:00Trista Niswa Fadliya[email protected]Nabila Putri Miftakhul Huda[email protected]<p>Pendidikan sains memiliki peran krusial dalam membentuk peserta didik agar kompeten di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi. Namun, seringkali ada kendala dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis di kalangan peserta didik, khususnya dalam pembelajaran IPA. Artikel konseptual ini mengulas pendekatan Problem Based Learning (PBL) yang berfokus pada inkuiri sebagai solusi untuk mengatasi hambatan tersebut. PBL inkuiri memungkinkan peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memperkuat pemahaman materi, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif secara menyeluruh. Adanya penggabungan prinsip-prinsip PBL dan inkuiri, pendekatan ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang dinamis dan inklusif bagi peserta didik. Melalui pengalaman belajar yang holistik, mereka tidak hanya memperoleh pemahaman yang mendalam tentang konsep, tetapi juga keterampilan yang relevan untuk menghadapi kompleksitas dunia yang terus berubah. Implementasi PBL berbasis inkuiri berpotensi untuk memberikan dampak positif dalam pendidikan sains, membekali peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3759DINAMIKA PERUBAHAN DAYA DUKUNG LAHAN PERTANIAN KABUPATEN PURBALINGGA2024-08-08T11:43:34+07:00Ahmad Rizky Nur Fauzian[email protected]Alifa Sofia Azzahra[email protected]Yuthika Husnaini Hunafa[email protected]Alya Aisyah Fadhilla[email protected]Adinda Putri Salsabila[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Daya dukung lahan pertanian merupakan kemampuan lahan untuk menunjang kehidupan masyarakat di suatu kawasan, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kabupaten Purbalingga memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk mengembangkan tanaman pangan padi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung lahan pertanian di Kabupaten Purbalingga dengan berfokus terhadap dua kecamatan, yaitu Kecamatan Bukateja dan Kecamatan Rembang yang merupakan daerah PKLp di Kabupaten Purbalingga. Studi ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam studi ini berasal dari publikasi Kabupaten Purbalingga Dalam Angka dari BPS Kabupaten Purbalingga tahun 2016 dan 2024, serta data diolah dengan dua cara, yaitu perhitungan menggunakan rumus matematika dan pemetaan spasial menggunakan aplikasi ArcGIS. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa Kecamatan Bukateja dan Kecamatan Rembang mengalami penurunan daya dukung lahan pertanian paling signifikan. Kecamatan Bukateja mengalami penurunan daya dukung lahan sebesar 47,25%, dari 1,052714 di tahun 2015 menjadi 0,555263 di tahun 2023, serta daya dukung lahan pertanian pada Kecamatan Rembang turun sebesar 72%, dari 1,149163 di tahun 2015 menjadi 0,321705 di tahun 2023. Penurunan indeks daya dukung lahan pada dua kecamatan tersebut disebabkan adanya Peraturan Daerah yang merujuk tentang tata guna lahan yang tertuang pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purbalingga Tahun 2011-2031, mengatur Kecamatan Bukateja dan Kecamatan Rembang dijadikan sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp).</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3762E-LKPD BERBASIS SCAFFOLDING QUESTION PROMPT UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPA TINGKAT SMP2024-08-08T11:49:04+07:00Widya Suryaningrum[email protected]Putri Alif Fiana[email protected]<p>Pengembangan bahan ajar pada subjek Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat SMP memiliki peran penting dalam melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik. Salah satu langkah efektif adalah melalui E-LKPD berbasis Scaffolding Question Prompt. Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan gagasan bahan ajar berupa E-LKPD berbasis Scaffolding Question Prompt dalam subjek pelajaran IPA serta merupakan hasil telaah dari beberapa artikel jurnal yang sudah ada sebelumnya. E-LKPD ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui soal latihan yang disertai dengan Scaffolding Question Prompt, yang merupakan pertanyaan pemantik yang bisa membantu peserta didik dalam memahami dan menerapkan konsep yang dipelajari secara mendalam. Pembuatan E-LKPD dilakukan dengan menggunakan aplikasi Canva dan platform Docfly yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan E-LKPD secara offline. Penggunaan teknologi dalam pembuatan E-LKPD dapat memfasilitasi kegiatan belajar yang lebih interaktif dan menarik. Scaffolding Question Prompt diterapkan dalam E-LKPD dengan tujuan untuk memberikan panduan bertahap kepada peserta didik dalam menyelesaikan soal latihan yang disusun untuk menstimulasi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pertanyaan-pertanyaan dalam E-LKPD ini menggerakkan peserta didik untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memberikan solusi berdasarkan konsep-konsep IPA yang dipelajari. Dengan demikian, E-LKPD ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembelajaran, tetapi juga sebagai alat pengembangan keterampilan berpikir kritis. Pembuatan E-LKPD berbasis Scaffolding Question Prompt ini diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan memberikan tantangan dalam bentuk pertanyaan yang memerlukan analisis, evaluasi, dan penarikan kesimpulan. Pembuatan ELKPD ini memanfaatkan teknologi modern dan dapat membantu dalam meminimalisir limbah kertas, sehingga mampu menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di tingkat SMP.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3764WORKSHEET-STEAM SEBAGAI UPAYA MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP2024-08-08T11:56:09+07:00Hana Nur Fadilah[email protected]Mutiara Putri Milzandi[email protected]Maria Asri Audrey[email protected]<p>Salah satu elemen utama dalam pembelajaran IPA adalah keterampilan proses sains. Dengan menguasai keterampilan proses sains, peserta didik dapat membangun penalaran kritis yang kuat dan kemampuan untuk berpikir secara objektif dan mandiri. Keterampilan proses sains juga dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan, yang membuatnya sebanding dengan pembelajaran kecakapan hidup abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan gagasan mengenai integrasi pendekatan STEAM dalam LKPD pada pembelajaran IPA, khususnya materi ekosistem untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa. LKPD ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya penerapan Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics dalam kegiatannya, serta menggunakan narasi cerita petualangan yang menarik. Worksheet-STEAM pada materi ekosistem ini diharapkan dapat membantu untuk melatih keterampilan proses sains siswa mencakup mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data serta informasi, mengevaluasi serta refleksi, dan mengomunikasikan hasil</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3765IDENTIFIKASI JASA EKOSISTEM PERKEBUNAN TEH MEDINI KABUPATEN KENDAL UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN PARIWISATA BERKELANJUTAN2024-08-08T13:45:02+07:00Oktavinda Jihan Nurita[email protected]Rafi Nadhifa Saoki[email protected]Chelsea Banowati[email protected]Nafa Hatus Sahariyah[email protected]Rismala Airdia Indah Pakarti[email protected]Andhina Putri Heriyanti[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Pengelolaan pariwisata berkelanjutan merupakan pendekatan yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengembangan dan pemanfaatan sumber daya pariwisata. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aktivitas pariwisata memberikan manfaat jangka panjang tanpa merusak lingkungan, budaya, atau ekonomi lokal yang telah tersedia. Penelitian ini berlokasi di Perkebunan Teh Medini, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jasa ekosistem pada Perkebunan Teh Medini dan mengetahui kelompok jasa ekosistem apa saja yang unggul pada perkebunan teh tersebut. Jasa ekosistem merupakan keuntungan atau manfaat yang didapat oleh manusia ketika sedang berinteraksi dengan alam. Jasa ekosistem terbagi menjadi jasa penyediaan (Provisioning), jasa pengaturan (Regulating), jasa budaya (Culture) dan jasa pendukung (Supporting). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data primer melalui wawancara terhadap empat narasumber dan observasi langsung di Perkebunan Teh Medini., sedangkan data sekunder diperoleh melalui berbagai studi literatur. Pada penelitian ini terdapat interaksi antara masyarakat sekitar dengan jasa ekosistem Perkebunan Teh Medini. Inventaris jasa yang teridentifikasi diantaranya (1) Jasa penyediaan: pangan, air bersih, bahan bakar dan pakan ternak; (2) Jasa pengaturan: pengaturan iklim, tata aliran air, pencegahan dan perlindungan dari bencana, pemurnian air, pengolahan limbah, pemeliharaan kualitas udara, dan pengendalian hama; (3) Jasa budaya: tempat tinggal dan ruang hidup, rekreasi dan ecotourism, dan estetika; (4) Jasa pendukung: pembentuk lapisan tanah, siklus hara, dan biodiversitas. Dari keempat jenis jasa tersebut dapat dilihat bahwa jasa yang paling unggul dalam pemanfaatannya di masyarakat adalah jasa penyediaan dan jasa budaya.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3769PROFIL PENGAJAR PERGURUAN TINGGI DALAM MELAKSANAKAN KINERJA PENELITIAN 2024-08-08T13:51:19+07:00Budi Astyandini*[email protected]Suwito Eko Pramono*[email protected]Arief Yulianto*[email protected]RR Endang Sri Pudjiastuti*[email protected]<p>Pengajar diperguruan tinggi memiliki peran penting sebagai sumber daya manusia di institusi pendidikan. Peran penting Pengajar atau dosen sebagai seorang profesional adalah melaksanakan penelitian. Kinerja penelitian didasari aturan yang ditetapkan tiap institusi dalam mendukung visi misi institusi. Pengelola institusi pendidikan perlu menilai semua dimensi kinerja penelitian dosen untuk meningkatkan kinerja penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil kinerja penelitian dosen di jurusan kebidanan meliputi kualitas, kemampuan, kuantitas, kerjasama, tanggung jawab serta kemandirian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan google form. Responden adalah 79 dosen mengajar di jurusan kebidanan Kemenkes Poltekkes Semarang, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja penelitian dosen dalam kategori sedang, dimensi yang paling rendah pada kerja sama ( 2,97%). Kinerja penelitian dosen perlu dikembangkan untuk melakukan kerja sama penelitian didalam tim dan penelitian kerjasama diluar institusi. Beberapa dosen merasa kesulitan melakukan penelitian bersama dengan institusi lain karena pembatasan standar akreditasi. Kami menyarankan agar kinerja penelitian dosen perlu ditingkatkan dengan menambah kerjasama institusi pendidikan dengan institusi lain yang memiliki akreditasi Unggul serta institusi pendidikan di luar negeri, meningkatkan kemampuan dosen dengan pendampingan dari dosen yang telah memiliki pengalaman dengan yang kurang memiliki pengalaman, pedoman penelitian dan monitoring evaluasi mulai awal penyusunan proposal.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3771Analisis kandungan nutrisi (Protein, Lemak, Vitamin, Kadar air, Besi) Buah Lai Kalimantan (Durio kutejensis)2024-08-08T13:58:15+07:00Subahan Subahan[email protected]Khusnul Khotimah[email protected]<p>Buah Lai Kalimantan (Durio kutejensis) adalah salah satu jenis durian yang tumbuh di Kalimantan. Durio kutejensis memiliki potensi nilai gizi yang signifikan, namun pengetahuan yang mendalam tentang kandungan nutrisi dalam buah ini masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian analisis kandungan nutrisi pada buah Lai Kalimantan (Durio kutejensis) menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis komprehensif terhadap kandungan nutrisi utama, yaitu protein, lemak, vitamin, kadar air, besi, pada buah Lai (Durio kutejensis). Buah ini merupakan salah satu jenis durian yang tumbuh di Kalimantan dan memiliki potensi nilai gizi yang penting untuk diketahui dalam konteks kesehatan dan pangan. Metode analisis yang digunakan yaitu (1) Analisis Fisik Buah Lai (D. Kutejensisi), analisis ini merupakan pengamatan berupa karakteristik yang meliputi rasa buah, warna kulit buah dan daging buah (2) analisis proksimat yang meliputi analisis protein, analisis lemak, analisis besi (Fe), dan uji kandungan vitamin pada buah menggunakan metode spektrofotometri. Hasil analisis menunjukkan kandungan protein yang signifikan sebesar 1.81% dalam buah Lai Kalimantan, didukung oleh kandungan lemak yang seimbang sebesar 2,90%. Selain itu, terdapat pula kandungan vitamin C sebesar 0,43%. Analisis mineral juga mengungkapkan keberagaman mineral esensial seperti besi yaitu sebesar 1.8 ppm dan kadar air sebesar 71.24%. Kesimpulannya, buah Lai Kalimantan (Durio kutejensis) memiliki potensi nutrisi yang menarik sebagai sumber protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral penting. Data ini dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman lebih lanjut tentang nilai gizi buah lokal Kalimantan dan mendukung pengembangan produk pangan fungsional berbasis buah Lai Kalimantan.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3772SIMULASI PHYSICS CLASSROOM UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA2024-08-08T14:03:41+07:00Salma Nur Fauziah[email protected]Malya Anindyawati[email protected]<p>Keterampilan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan utama yang harus dimiliki peserta didik di abad ke-21. Kemampuan pemecahan masalah merupakan serangkaian langkah yang dilakukan oleh peserta didik untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran PBL berpusat pada pemecahan masalah kompleks, mendorong peserta didik untuk melakukan demonstrasi guna memperkuat pemahaman konsep. Penggunaan media dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi kelistrikan sangat penting karena mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Physics Classroom adalah platform pembelajaran fisika online yang menyediakan berbagai fitur menarik, termasuk simulasi virtual interaktif untuk berbagai konsep fisika, salah satunya simulasi pada materi kelistrikan.</p>2024-08-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3806ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP JUJUR SISWA SMA2024-08-15T18:56:40+07:00Ulin Nuha Sun’an[email protected]Wiwi Isnaeni[email protected]Muhammad Khumaedi[email protected]<p>Penelitian berjudul Analisis kebutuhan pengembangan instrumen penilaian sikap jujur siswa SMA pada pelajaran Akhlak bertujuan menganalisa kebutuhan SMA Plus Al-Fatimah Bojonegoro. Peneliti menggunakan metode deskriptif. Pertama peneliti melakukan observasi subjek penelitian, wawancara, analisis model penilaian semester gasal 2022 yang digunakan, analisis muatan materi sikap jujur siswa, memformulasikan kebutuhan-kebutuhan bagi SMA Plus Al-Fatimah. Tahap observasi peneliti melakukan pengamatan subjek penelitian di Bojonegoro. Hasil observasi berupa photo subjek penelitian. Wawancara dilakukan dengan sumber primer, pengasuh pesantren modern Al-Fatimah, kepala sekolah, guru bagian kurikulum, guru bidang studi akhlak. Hasil wawancara kepada Kepala Sekolah dan bagian kurikulum ditemukan penilaian sikap secara umum menggunakan model penilaian jurnal berdasar pengamatan dari setiap guru bidang studi, tanpa adanya instrumen baku. Wawancara dengan guru pelajaran akhlak ditemukan muatan-muatan pelajarannya sangat menekankan pentingnya bersikap jujur terhadap siapapun.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3807PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS SOCIO- SCIENTIFIC ISSUES TERHADAP SCIENTIFIC LITERACY SKILLS SISWA2024-08-15T19:49:36+07:00Dinda Permatasari[email protected]Septiko Aji[email protected]<p>Rendahnya tingkat literasi sains di kalangan pelajar Indonesia telah menjadi kekhawatiran bagi para pendidik serta pemerintah. Literasi sains adalah keterampilan penting yang harus dimiliki peserta didik di abad ke-21, karena memungkinkan mereka memahami dan terlibat dengan dunia di sekitar mereka. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa literasi sains berkorelasi positif dengan prestasi akademik dan kesuksesan karir di masa depan. Meskipun literasi sains sangatlah penting, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam tingkat literasi sains di antara pelajar Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi model dan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan scientific literacy skills siswa melalui metode kajian literatur sistematis. Hasil dari sintesis literatur menunjukkan Problem Based Learning (PBL) berbasis Socio Scientific Issues (SSI) muncul sebagai solusi efektif dalam meningkatkan scientific literacy skills siswa. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengaitkan konsep sains dengan situasi dunia nyata, mempromosikan pemikiran kritis, dan meningkatkan keterampilan penalaran ilmiah.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3808KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN STEM UNTUK MELATIH KEMAMPUAN COMPUTATIONAL THINKING SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA2024-08-15T20:02:11+07:00Arif Widiyatmoko[email protected]Alfiana Nur Rosita Mayanti[email protected]Melissa Salma Darmawan[email protected]<p>Perkembangan zaman yang semakin berkembang pesat pada abad ke-21 mencirikan adanya revolusi industri 4.0 dimana muncul perubahan secara besar di berbagai sektor kehidupan yang membuka pagar pembatas antara teknologi dan dunia digital yang melebur pada setiap aspek kehidupan. Hadirnya era revolusi industri 4.0 menekan setiap negara secara global untuk mampu beradaptasi dan bersaing sehingga tidak tergerus dengan bandul perubahan yang bergerak secara cepat dan dinamis. Revolusi industri telah menyebabkan disrupsi diberbagai sektor kehidupan, termasuk berdampak besar pada bidang pendidikan. Pada era revolusi industri 4.0 ini, pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dan dapat disajikan dalam bentuk yang jelas dan menarik dengan bantuan komputer. Salah satu kemampuan yang dapat mendukung hal tersebut adalah Computational Thinking. Pembelajaran ilmu komputer dan pemograman masih terbatas. Oleh karena itu, terdapat alternatif solusi untuk mengintegrasikan pendekatan STEM dalam pembelajaran IPA untuk melatih kemampuan berpikir komputasi. Tujuan dari penulisan artikel literatur ini adalah untuk menganalisis strategi penerapan STEM pada pembelajaran IPA untuk melatih kemampuan Computational Thinking siswa dan untuk menganalisis keefektifan penerapan pembelajaran STEM dalam melatih kemampuan Computational Thinking siswa pada Pembelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur dari jurnal internasional maupun nasional pada database (Google Scholar, Science Direct, Eric, Scopus, dan Springer). Berdasarkan tinjauan literatur didapatkan hasil bahwa STEM efektif diterapkan untuk melatih kemampuan Computational Thinking pada pembelajaran IPA.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3809VALUASI EKONOMI DAN KEBERLANJUTAN SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH MASYARAKAT KANDRI2024-08-15T20:18:45+07:00Istiqomah Ifnan Fauziyyah[email protected]Fitri Yunda Kuswati[email protected]Sheeny Az-Zahra[email protected]Muhammad Reza Daffauzan Sarwono[email protected]Raditya Arinanda Utama[email protected]Abdul Jabbar[email protected]Amnan Haris[email protected]<p>Mata air dan air tanah digunakan sejak lama di beberapa wilayah Kelurahan Kandri. Hal tersebut membuat sumber daya air menjadi semakin terbatas karena peningkatan jumlah penduduk dan ketersediaan air tanah yang cenderung tetap. Aliran air tanah dangkal maupun dalam yang muncul ke permukaan tanah secara alami sebagai mata air dapat dimanfaatkan sebagai air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi model sistem pemanfaatan air bersih dan mengkaji mengenai keberlanjutan serta valuasi ekonomi dari pemanfaatan air bersih berdasarkan sumber yang ada di Kelurahan Kandri. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, pengukuran langsung, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan metode skoring. Hasil penelitian menunjukkan di Kelurahan Kandri terdapat 3 model pemanfaatan sumber air yaitu mata air Sendang Gede, mata air Sendang Gede dan sumur artesis, dan mata air Sendang Gede dan sumur gali. Penilaian keberlanjutan dari aspek kelembagaan, ekonomi, lingkungan, teknis, dan sosial memperoleh hasil sumber mata air Sendang Gede dan sumur artesis memiliki tingkat keberlanjutan yang tinggi, sementara sumur gali memiliki keberlanjutan sedang. Sehingga ditawarkan model pemanfaatkan antara mata air Sendang Gede, sumur artesis, dan sumur gali dengan rasio (%) 68:20:12 serta nilai valuasi ekonominya sebesar Rp 7.713,83/jiwa/hari.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3810PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS PUBLIKASI ANTARA 2019 – 20242024-08-15T20:31:40+07:00Ika Susilowati[email protected]Novi Ratna Dewi[email protected]Prasetyo Listiaji[email protected]<p>IPA merupakan salah satu pengetahuan sistematis dan dirumuskan yang berkaitan dengan fenomena alam yang mencakup fakta, prinsip, dan ide-ide melalui pengamatan ilmiah. Namun, dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saat ini, terdapat permasalahan yang perlu diatasi, dimana banyak siswa merasa kesususahan dalam memahami pelajaran IPA karena berkaitan dengan ide – ide dan teori yang cenderung sulit dipahami secara konkrit atau bersifat abstrak. Model pembelajaran Guided Inquiry merupakan jenis pembelajaran yang mana guru memberikan bimbingan menyeluruh kepada siswa. Hal ini menuntut siswa untuk menentukan suatu konsep melalui kegiatan inkuiri, dan memungkinkan siswa berpartisipasi dalam pembelajaran dengan baik sehingga siswa mampu memecahkan permasalahannya sendiri. Tujuan utama dari review artikel ini adalah guna mengeksplorasi penelitian terdahulu tentang penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dari tahun 2019-2024. Metode penelitian yang dilakukan dengan memperluas pencarian informasi yang seluas – luasnya dari jurnal internasional, nasional, dan nasional terakreditasi. Untuk memperbanyak pencarian artikel maka digunakan pencarian berbantuan software publish or perish. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Guided Inquiry secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memahami konsep-konsep ilmiah yang diajarkan dalam mata pelajaran IPA, terutama dalam era globalisasi yang menuntut kemampuan adaptasi dan pemecahan masalah yang kompleks. Maka dari itu, model pembelajaran inquiri terbimbing memberikan pengaruh positif dalam melatih kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3811Analisis Kualitas Air pada Sumber Mata Air di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang2024-08-15T21:14:44+07:00Marsyanda Addelia Iqlima[email protected]Adinda Rizqita Putri[email protected]Fadilla Hanum[email protected]Arofi Agung Dwi Saputra[email protected]Aqshal Panggas Gemilang[email protected]Hendra Febriyanto[email protected]Abdul Jabbar[email protected]Amnan Haris[email protected]<p>Mata air menjadi salah satu sumber daya air yang memiliki potensi sebagai wilayah yang dapat dimanfaatkan, mata air sering kali berasal dari tanah yang muncul di permukaan, Mata air yang berada di Kelurahan Kandri antara lain Sendang Kali Kidul, Sendang Gede, dan Sendang Jambu. Proses pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik water grab sampling yang dilakukan dengan cara pengambilan sampel terlebih dahulu, kemudian dianalisis lebih lanjut. Uji kualitas mata air di ketiga sendang dilakukan menggunakan parameter fisika dan kimia. Parameter fisika yang diuji meliputi TDS dan suhu. Sedangkan parameter kimia meliputi COD, BOD, dan pH. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar TDS dari ketiga sendang 82 ppm, 131 ppm, dan 141 ppm. Suhu yang diperoleh 28,3 C, 28,4 C dan 28,6 C. BOD yang diperoleh 12,26 mg/l, 4,07 mg/l, dan 0,9 mg/l. COD yang diperoleh 40 mg/l, 1 mg/l dan 13 mg/l. sedangkan , untuk pH sendiri yaitu 4,8 untuk sendang Kidul ; 5,2 untuk Sendang Gede ; dan 4,8 untuk Sendang Gede. Kata kunci : Kualitas Air; Mata Air; TDS; Water grab sampling.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3812PEMBUATAN VIDEO TIMELAPSE CITRA SATELIT BERBASIS GOOGLE EARTH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM2024-08-15T21:31:43+07:00Dwi Fathimah Zahra[email protected]Trida Ridho Fariz[email protected]<p>Proses pembelajaran perubahan iklim terhitung sulit dikarenakan materinya bersifat abstrak, sehingga dibutuhkan sebuah media pelajaran yang menarik. Sehingga perlu pembuatan video timelapse berbasis citra satelit yang mampu mendeskripsikan dampak perubahan iklim secara spasial. Pembuatan animasi timelapse citra satelit menggunakan Google Earth dan studi kasus yang dipilih adalah perubahan garis pantai di bagian barat Semarang. Pembuatan animasi timelapse citra satelit menjadi lebih mudah menggunakan aplikasi Google Earth. Hasil tes menunjukkan bahwa mayoritas siswa mengalami peningkatan nilai post-test dibandingkan nilai pre-test setelah terjadi proses pembelajaran menggunakan media ini. Namun animasi timelapse ini perlu diuji lebih lanjut lagi sebelum layak disebut sebagai media pembelajaran, uji tersebut bisa meliputi uji kelayakan media dan materi dari ahli maupun uji coba produk dan tes pemahaman.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3813Aspek Fungsional dan Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Taman Progo, Semarang Timur2024-08-15T21:47:40+07:00Salma Dwi Putri[email protected]Salwa Salsabela[email protected]Zidan Hafizh Nur Muqshid Prihatanto[email protected]Fadhilla Dyah Anindita[email protected]Abdul Jabbar[email protected]Rifa’ Atunnisa[email protected]<p>Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang termasuk kedalam daerah dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pertumbuhan infrastruktur kota selalu terjadi, pembebasan banyak lahan juga dikhawatirkan akan terjadi. Sebagai upaya tersedianya ruang terbuka hijau (RTH), Kota Semarang dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2010 sudah menetapkan ketentuan tentang penataan ruang terbuka hijau di tingkat kota maupun tingkat kecamatan. Semarang Timur merupakan salah satu kecamatan di Semarang dengan jumlah penduduk sebesar 70.972 jiwa, kesesuaian kondisi dan fungsi RTH perlu dikaji untuk meningkatkan keefektivitasannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis aspek fungsional dan pola pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Taman Progo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengambilan data dengan wawancara responden dan observasi lapangan yang kemudian didukung dengan dokumentasi peraturan daerah di Semarang yang berkaitan. Analasis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa Taman Progo sudah cukup memenuhi fungsi yang sudah ada, namun ditemukannya beberapa kekurangan yaitu kurangnya pengelolaan yang dilakukan pemerintah, serta persepsi masyarakat tentang Taman Progo yang belum sesuai.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3814UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERPENDEKATAN LINGKUNGAN2024-08-15T21:58:58+07:00Nadia Devi Nurcahyani[email protected]<p>Pembelajaran abad 21 menuntut peserta didik untuk memiliki keterampilan 4C (Critical thinking, Creative, Collaboration, Communication). Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dalam pembelajaran IPA karena mendorong peserta didik untuk memahami konsep IPA secara mendalam, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam mempelajari IPA, serta mengembangkan kemampuan berpikir logis dan rasional. Namun keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran IPA masih cukup rendah dikarenakan metode pembelajaran yang kurang efektif. Sehingga diperlukan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dan efektif dalam melaksanakan pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Pendekatan Lingkungan. Dengan metode Problem Based Learning dan pendekatan lingkungan, peserta didik dapat secara langsung belajar dengan pemecahan masalah secara nyata. Peserta didik tidak hanya belajar konsep-konsep IPA secara teoritis, tetapi juga dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk memecahkan masalah nyata terkait isu lingkungan di sekitar mereka, sekaligus menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3815MENDORONG KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PBL BERBANTUAN LABORATORIUM VIRTUAL2024-08-15T22:15:04+07:00Syiva Nisa Ul Fadilah[email protected]Twinsis Yohani Munthe[email protected]Amellia Kartikarini[email protected]<p>Berpikir kritis adalah kegiatan kognitif di mana siswa mampu membagikan bagaimana cara berpikir dalam situasi yang nyata dengan fokus pada memutuskan tindakan atau keyakinan mereka. Tujuan dari pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan konten, pemecahan masalah, dan pengaturan diri. Dengan menggunakan proses-proses dalam paradigma pembelajaran PBL (Problem Based Learning), siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya selama belajar. Paradigma pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih baik dan keterampilan berpikir kritis sambil mengatasi permasalahan dunia nyata. Telah dibuktikan bahwa laboratorium virtual PhET, bersama dengan pendekatan PBL (Pembelajaran Berbasis Masalah), meningkatkan komponen HOTS siswa yaitu berpikir kritis, berpikir kreatif, dan pemecahan masalah. Laboratorium virtual juga dapat membantu siswa belajar sambil melakukan, mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta menjadi lebih termotivasi dan tertarik pada studi mereka. Laboratorium virtual membantu meningkatkan minat dan motivasi keterampilan dengan menawarkan keamanan total dalam hal waktu.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3816PENINGKATAN KETERAMPILAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAN JAUH PADA KELOMPOK GURU GEOGRAFI KABUPATEN CILACAP2024-08-15T22:27:59+07:00Tjaturahono Budi Sanjoto[email protected]Heri Tjahjono[email protected]Ananto Aji[email protected]Halim Sukma Aji[email protected]Andin Irsadi[email protected]<p>Teknologi sistem informasi geografis dan penginderaan jauh memiliki beragam manfaat, sehingga dunia pendidikan dalam bidang geografi juga berupaya mengenalkan pengetahuan terkait teknologi tersebut kepada para peserta didik, terutama pada jenjang SMA dan perguruan tinggi, khususnya pada jurusan atau program studi yang konsentrasinya pada sistem informasi geografis dan penginderaan jauh. Namun demikian, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa materi sistem informasi geografis dan penginderaan jauh faktanya merupakan salah satu materi yang belum dapat diajarkan dengan optimal karena berbagai kendala. Kendala yang dialami oleh kelompok guru geografi di Kabupaten Cilacap diantaranya adalah masih terbatasnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang sistem informasi geografis dan penginderaan jauh. Teknologi sistem informasi geografis dan penginderaan jauh yang terus berkembang baik dari segi data, software dan hardware yang tentunya harus diikuti perkembanganya oleh bapak ibu guru pendidik untuk disampaikan kepada peserta didik. Jarak yang jauh dari ibukota provinsi jawa tengah karena kabupaten cilacap merupakan kabupaten yang terletak paling barat, sehingga sangat jarang kegiatan pengabdian dilakukan pada kabupaten ini. Serta masih terbatasnya keterampilan guru dalam pengolahan data sistem informasi geografis dan penginderaan jauh untuk disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktek dan juga update perkembangan teknologi sistem informasi geografis dan penginderaan jauh pada kelompok guru geografi di Kabupaten Cilacap. Kegiatan akan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi untuk memberikan pengetahuan bagi guru-guru geografi terkait update perkembangan teknologi sistem informasi geografis dan penginderaan jauh, serta kegiatan workshop dan pelatihan praktek pengolahan data dan pembuatan peta menggunakan teknologi sistem informasi geografis dan penginderaan jauh.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3817PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN INTERACTIVE E-MODULE UNTUK MENINGKATKAN CRITICAL THINKING SKILLS SISWA SMP2024-08-15T22:38:20+07:00Habibah Nuraini[email protected]Septiko Aji[email protected]Risa Dwita Hardianti[email protected]<p>Guru memegang peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya kompetensi abad 21. Kemampuan berpikir kritis termasuk dalam kompetensi abad 21. Maka, guru diharapkan mampu mendorong, membimbing dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam proses pembelajaran. Problem Based Learning (PBL) atau model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan untuk mencapai kompetensi abad 21. Penelitian ini memiliki suatu tujuan yaitu untuk menguji pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan E-Modul terhadap kemampuan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan dilandaskan kepada tujuh cara mencari literatur, mulai dari menetapkan tujuan penulisan, lalu memilih sumber basis data, menentukan kata kuncinya, melakukan pencarian literatur, serta menetapkan kualifikasi inklusi bagi artikel dengan relevan. Artikel ditentukan berdasarkan ciri inklusi beserta sintesis dari lima jurnal internasional dan lima jurnal nasional. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran berbasis masalah memiliki potensi berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.</p>2024-08-15T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Proceeding Seminar Nasional IPAhttps://proceeding.unnes.ac.id/snipa/article/view/3953EFEKTIVITAS MODEL PESMIR BERBANTUAN APLIKASI TRACKER UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL CALON GURU FISIKA DI INDONESIA2024-10-26T16:57:00+07:00Intan Kusumawati[email protected]Putut Marwoto[email protected]Ani Rusilowati[email protected]Woro Sumarni[email protected]<p>Kompetensi profesional berorientasi pada pemahaman konsep dapat ditinjau dari <em>multiple representations</em>. Peningkatan kompetensi profesional calon guru fisika di Indonesia perlu dilakukan melalui model pembelajaran yang tepat. PESMIR merupakan model PjBL terintegrasi <em>Ethnoscience</em>, STEAM, dan <em>Multiple Intelligences-Representations</em>. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menentukan efektifitas model PESMIR berbantuan aplikasi<em> Tracker</em> dalam meningkatkan kompetensi profesional calon guru fisika pada mata kuliah Fisika Lingkungan; 2) Menentukan korelasi antara penerapan model PESMIR berbantuan aplikasi <em>Tracker</em>, dan model PESMIR tanpa aplikasi <em>Tracker</em>; 3) Menentukan signifikansi perbedaan antara hasil tes kompetensi profesional dengan penerapan model PESMIR berbantuan aplikasi <em>Tracker,</em> dan model PESMIR tanpa aplikasi <em>Tracker</em>; dan 4) Menentukan seberapa besar pengaruh model PESMIR berbantuan aplikasi <em>Tracker</em> terhadap peningkatan kompetensi profesional calon guru fisika pada mata kuliah Fisika Lingkungan. Metode penelitian ini menggunakan <em>Quasi-Experimental Design </em>dengan <em>Posttest-Only Design with Nonequivalent Groups</em>. Sebanyak 200 data dianalisis, terdiri dari 100 data kelompok kontrol dan eksperimen. Data diolah dengan <em>Software SPSS 21.0</em>, dan <em>Effect Size Calculator (Cohen’s D) for t-test.</em> Analisis data menggunakan uji N-gain untuk menentukan efektivitas; uji <em>Paired Sample t-test</em> untuk menentukan statistik deskriptif, korelasi, dan perbedaan signifikansi model; uji <em>Effect Size Cohen’s </em>untuk menentukan seberapa besar pengaruh model PESMIR berbantuan aplikasi <em>Tracker</em> terhadap hasil tes kompetensi profesional. Ditemukan bahwa skor N-gain (0,7629) dan persentase N-gain (76,2861) data berdistribusi normal melalui <em>Kolmogorov-Smirnov test</em>, data homogen melalui <em>Levene’s test</em>, korelasi <em>sig.</em> 0,649 > 0,05, perbedaan <em>sig.</em> (<em>2-tailed</em>) 0,000 < 0,05, dan pengaruh (<em>Effect Size</em>) = 0,514602. Simpulan, model PESMIR berbantuan aplikasi <em>Tracker </em>efektif meningkatkan kompetensi profesional; tidak terdapat hubungan antar model; terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kompetensi profesional dengan penerapan model PESMIR berbantuan <em>Tracker</em>, dan model PESMIR tanpa aplikasi <em>Tracker</em>; besar pengaruh penerapan model PESMIR berbantuan aplikasi <em>Tracker</em> terhadap peningkatan hasil kompetensi profesional calon guru fisika dalam mata kuliah Fisika Lingkungan berada pada kategori sedang. </p>2024-10-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024