Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian kepada Masyarakat https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm <p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1546484272" target="_blank" rel="noopener">EISSN 2655-6235</a></p> LP2M UNNES en-US Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian kepada Masyarakat 2655-6235 Analisis Program Pelatihan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pengecoran Logam di Lingkungan Koperasi Rakitan Rakyat Tegal https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/2 <p>Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya dan kecelakaan kerja. Tujuan program ini adalah untuk menentukan kompetensi pengatahuan dari para pekerja pengecoran di Koperasi Pengusaha Pengecoran Logam Rakitan Rakyat Tegal (Koperasi RRT) tentang Alat Perlindungan Diri dan menentukan efektifitas dari program pelatihan ini. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode ceramah dan praktik. Kegiatan dilaksanakan di workshop Koperasi RRT. Pengumpulan data menggunakan metode pre-test dan post-test. Analisis data menggunakan analisis paired t-test berbantuan software SPSS. Nilai rata-rata pre-test adalah 25,00 dan nilai rata-rata post-test adalah 81,25. Berdasar analisis SPSS terdapat kenaikan nilai rata-rata 56,25 poin sehingga dapat disimpulkan bahwa program pelatihan sangat efektif karena mampu menaikan kompetensi pengetahuan dari para pekerja pengecoran di lingkungan Koperasi RRT.</p> Agus Nugroho Rusiyanto Rusiyanto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 1 4 MEMBANGUN KEMAJUAN USAHA KECIL DI KELURAHAN PAKINTELAN https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/5 <p>Usaha Mikro&nbsp;Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, karena sektor UMKM menyediakan lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi. Di Kelurahan Pakintelan terdapat berbagai usaha kecil yang sedang berkembang, &nbsp;diantaranya yaitu usaha catering, pengembangbiakan lele dan olahanya, penjahit, usaha laundry dan usaha pie susu. Usaha kecil tersebut sangat potensial untuk dikembangkan, namun usaha mereka memiliki kendala diantaranya kelemahan SDM, kelemahan proses produksi serta minimnya jaringan pemasaran. Berdasarkan analisis sistuasi dan permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu Usaha Kecil di Kelurahan Pakintelan, maka solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan <strong>“Pelatihan dan Pendampingan Menuju Kemajuan Usaha”</strong><strong>. </strong>Program yang dijalankan adalah pelatihan serta pendampingan UMKM di Kelurahan Pakintelan. Peserta kegiatan pelatihan adalah pemilik usaha kecil serta warga di lingkungan RW 06 yang berminat untuk membuka usaha kecil. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta memahami berbagai hal terkait dengan pengembangan usaha kecil yaitu: Strategi mengenali kebutuhan pelanggan, Strategi peningkatan kualitas produk, Strategi pengemasan dan display produk, Strategi penetapan harga jual, Strategi promosi dan branding dan tata cara pembukuan/akutansi sederhana.</p> A. Wahyudin A. Yulianto B. Solikhah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 5 8 Peningkatan Daya Saing Pasar pada Usaha Rumah Tangga Bordir Melalui Pelatihan Teknik Desain Bordir dengan Menggunakan Teknologi Komputer https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/7 <p>Home industri rumah tangga dibidang bordir kain dan sejenisnya banyak ditemui di beberapa Kecamatan di Semarang. Jumlah home&nbsp; industri yang cukup banyak dan menyebar tidak&nbsp; diimbangi dengan pengembangan potensinya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, potensi home industry skala rumah tangga dibidang border di wilayah Semarang belum menerapkan teknologi desain. Teknologi desain&nbsp; dapat memanfaatkan IT&nbsp; dan <em>software </em>&nbsp;aplikasi untuk memperkaya desain bordirnya. Berdasarkan survey dan wawancara langsung di beberapa industri rumah tangga dibidang bordir yang tersebar diwilayah Semarang, bahwa permasalahan yang dihadapi dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek yaitu fasilitas peningkatan SDM ( sumber daya manusia) yaitu pengetahuan tentang peningkatan teknologi bidang desain bordir, fasilitas peralatan, dan manajemen pengelolaan produksi dibidang bordir dimana ketiga aspek tersebut saling terkait. Kegiatan pengabdian ini bertujuan menjawab permasalahan yang ada, yaitu pelatihan dan tutorial teknik desain bordir dengan teknologi komputer dan aplikasinya.</p> <p>&nbsp;</p> Agus Suryanto A. Murnomo D Prastiyanto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 9 13 Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga melalui KBU Olahan Lidah Buaya di Kelurahan Lamper Kidul Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/9 <p>Kelurahan Lamper Kidul merupakan salah satu kelurahan yang masuk dalam wilayah kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Kelurahan Lamper Kidul terdiri dari 6 Rukun Warga (RW) dan 41 Rukun Tetangga (RT).&nbsp; Pemberdayaan masyarakat kepada Ibu-Ibu Rumah tangga melalui Kelompok Belajar Usaha (KBU) yang fokus pada pengolahan makanan berbahan dasar lidah buaya melalui program kreativitas masyarakat (PKM). Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas KBU (Kelompok Belajar Usaha) Sari Dua di Kelurahan Lamper Kidul khususnya Kelompok Cempedak I dan II&nbsp; yang sekarang berganti nama dengan KBU Olibu Sejahtera I dan II. &nbsp;Tujuan jangka panjang PKM yang ingin dicapai adalah menjadikan Lidah Buaya sebagai ikon Kelurahan Lamper Kidul sebagai daerah sentra penghasil makanan olahan berbahan dasar lidah buaya. Permasalahan yang dihadapi oleh kedua Mitra kegiatan PKM ini adalah keterbatasan bahan baku lidah buaya, produk yang dihasilkan tidak tahan lama, pengemasan produk yang kurang menarik, masalah pemasaran, dan kurangnya permodalan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim PKM Universitas Pandanaran untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra kegiatan PKM dilakukan&nbsp; beberapa metode pelaksanaan kegiatan, meliputi : 1 ) &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pelatihan, 2) &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Penyuluhan, dan 3) Pendampingan. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kedua mitra PKM adalah: memberi bantuan bibit lidah buaya, memberi pelatihan tentang pengolahan lahan dan budidaya lidah buaya, melakukan sosialisasi pemanfaatan lahan kosong untuk menanam lidah buaya dengan model vertikal, melakukan sosialisasi tentang bahan tambahan makanan (BTM) yang diizinkan oleh BPOM RI,&nbsp; melakukan pelatihan membuat blog di website sebagai xsarana perluasan pemasaran, melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang kewirausahaan, mendampingi dalam pengurusan izin usaha, pelatihan cara <em>packing </em>produk dan pembuatan desain kemasan yang menarik, dan memberi bantuan peralatan untuk kegiatan produksi.</p> Agustien Zulaidah R.D. Juliani S. Susanto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 14 18 EVISIENSI PROSES PRODUKSI DENGAN PENGGUNAAN ALAT PEMERAS HIDROLIK PADA INDUSTRI JAMU INSTAN TIGA DARA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/10 <p>Industri jamu instan ”Tiga Dara” merupakan UMKM&nbsp; masyarakat yang produktif secara ekonomis (usaha mikro), dengan produksi berupa minuman kesehatan dan jamu dalam bentuk ekstrak dan serbuk instan. Selama ini proses maupun operasi dilakukan secara konvensional. Proses pemerasannya juga masih dilakukan secara manual sehingga kapasitasnya sangat terbatas. Melihat permasalahan tersebut perlu adanya solusi dengan memberikan bantuan teknologi alat pemeras hidrolik. Berdasar permasalahan mitra Program Kemitraan Masyarakat (PKM) maka beberapa solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan bantuan teknis maupun peralatan dan pelatihan serta penyuluhan dalam rangka efisiensi produksi dan peningkatan kualitas produksi dengan metode pendekatan yang digunakan untuk realisasi program yaitu melakukan sosialisasi, mengumpulkan dan menganalisa data yang diperlukan untuk perancangan alat pemeras hidrolik, membuat rancangan alat pemeras hidrolik, menyelenggarakan pelatihan penggunaan alat pemeras hidrolik guna memperoleh kualitas yang sesuai harapan dan melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan program, Melalui alat pemeras hidrolik ini kini proses pemerasan empon-empon pada UKM Tiga Dara lebih efektif dan evisien.</p> Anindya Ardiansari Nanik Wijayanti Rusiyanto Rusiyanto Dwi Handayani Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 19 21 PENDAMPINGAN UMKM DALAM MELAKUKAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/36 <p>Kontribusi Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto 61,88%. Data Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2011 menunjukkan bahwa 99,99% usaha di Indonesia termasuk dalam kategori UMKM. Namun demikian, UMKM di Indonesia masih mengalami kendala dalam pengembangan usahanya. Salah satu kendala yang dihadapi oleh UMKM terbatasnya modal yang dimiliki. Rendahnya modal ini dikarenakan minimnya akses kredit bank. Minimnya kredit yang diterima akibat salah satunya minimnya kelengkapan administrasi, yakni analisis kelayakan usaha. Bank Indonesia mencatat 60% - 70% UMKM belum memperoleh akses kredit dari bank. Pengabdian ini dilakukan untuk melakukan pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM dalam melakukan dan menyusun laporan atau studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis ini sangat dibutuhkan oleh UMKM dalam memperoleh akses pendanaan dari bank, selain itu dilakukan untuk meningkatkan keberlangsungan usaha. Metode yang dilakukan dalam mengabdian ini adalah melakukan pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM dalam menyusun dan menganalisis kelayakan usaha yang dijalaninya. Sasaran dari pengabdian ini adalah pelaku UMKM yang ada di kota Semarang. Metode penentuan peserta dengan model <em>snowball</em> dengan pembatasan peserta, yakni 11 pelaku UMKM. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa selama ini UMKM telah melakukan analisis usaha secara sederhana sebelum dialakukan usaha. Namun, UMKM belum mampu menyusunnya dalam laporan dan tidak dilakukan secara komprehensif. Dengan kegiatan ini, pelaku UMKM telah mampu melakukan analisis kelayakan usaha dan melaporkannya dalam laporan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Contribution of Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia to Gross Domestic Product is 61.88%. Data from the Ministry of Cooperatives and MSMEs showed that in 2011, 99.99% of businesses in Indonesia were included in the MSME category. However, MSMEs in Indonesia still experience problems in developing their businesses. One of the obstacles faced by SMEs is the limited capital they have. This low capital is due to the lack of access to bank credit. The lack of credit received due to one of them is the lack of administrative completeness, namely business feasibility analysis. Bank Indonesia records 60% - 70% of MSMEs have not obtained access to credit from banks. This service is carried out to conduct training and mentoring of SMEs in conducting and preparing reports or business feasibility studies. This business feasibility study is urgently needed by MSMEs in gaining access to funding from banks, in addition to improving business continuity. The method used in this service is to conduct training and mentoring of MSME in preparing and analyzing the feasibility of the business they are doing. The goal of this service is the MSME in the city of Semarang. The method of determining participants with a snowball model with restrictions on participants, namely 11 SMEs. The results show that MSMEs have carried out simple business analysis before doing business. However, MSMEs have not been able to compile them in reports and are not carried out comprehensively. With this activity, MSME actors have been able to conduct business feasibility analysis and report it in the report.</p> Prabowo Yudo Jayanto Hasan Mukhibad Kuat Waluyo Jati Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 22 26 Peningkatan Keterampilan Warga Sekitar Unnes Melalui Pelatihan Sistem CVT Sepeda Motor https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/15 <p class="Abstract">Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah warga sekitar kampus UNNES dapat mengetahui tentang prinsip kerja dari sistem Continous Variable Transmission (CVT) pada sepeda motor. Dengan pengetahuan yang dimiliki tentang sistem CVT diharapkan warga sekitar kampus UNNES dapat menggunakan sepeda motor dengan sistem CVT dengan baik dan benar, serta mampu melakukan pemeliharaan untuk mencegah kerusakan pada sistem CVT. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan, pelatihan dan penerapan tentang bagaimana cara perawatan sistem CVT pada sepeda motor. Program peningkatan keterampilan melalui pelatihan sistem CVT sepeda motor bagi warga sekitar sekitar kampus dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun meskipun belum semua peserta pelatihan menguasai dengan baik materi yang disampaikan. Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik, terbukti dengan keaktifan peserta mengikuti pelatihan dengan tidak meninggalkan tempat sebelum waktu pelatihan berakhir.</p> Supraptono Supraptono Muhammad Khumaedi Soesanto Soesanto Angga Septiyanto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 27 30 PENERAPAN OTOMATISASI PERALATAN KELISTRIKAN SEBAGAI UPAYA EFISIENSI ENERGI DI PONPES “ASWAJA” BANARAN GUNUNGPATI SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/16 <p>Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Mitra pesantren “Aswaja" di bidang efisiensi&nbsp; dan konservasi energi. Target khusus yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah: 1) Dihasilkan instalasi listrik yang hemat melalui otomatisasi peralatan listrik di Ponpes; 2) Santri dan Pengelola Pondok Pesantren dapat melakukan perawatan otomatisasi perlatan listrik yang ada di Ponpes; 3) Santri dan Pengelola Pondok Pesantren Aswaja melaksanakan efisiensi dan konservasi energi setelah dilakukan pelatihan oleh Tim Pengabdian Masyarakat. Sebagai tim pelaksana kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Dalam pelaksanaan dipakai beberapa metode yang saling mendukung, antara lain dengan ceramah/penyuluhan untuk materi yang bersifat teori dan motivasi, demonstrasi/peragaan untuk menyampaikan materi praktek/keterampilan, praktek langsung oleh mitra, dan pendampingan kegiatan. Dalam implementasi melalui otomatisasi dilaksanakan langsung di obyek yaitu Ponpes “Aswaja” dengan melibatkan teknisi dan mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik UNNES. Untuk menginstal otomatisasi peralatan listrik dilaksanakan langsung di lokasi kegiatan. Hasil penerapan otomatisasi dapat dinyatakan ‘berhasil’ berdasarkan pre tes dan pos tes terdapat kenaikan sebesar. 57,4 %.&nbsp; .</p> Said Sunardiyo Y Primadiyono Eko Supraptono Djoko Adi Widodo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 31 33 Biaya Pencatatan Kawin Gratis Sebagai Upaya Preventif Kawin Siri https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/17 <p>Tujuan kegiatan pengabdian &nbsp;&nbsp;untuk&nbsp; meningkatkan kesadaran hukum&nbsp; Majlis Taklim Muslimat tentang&nbsp; akibat&nbsp;&nbsp; hukum dari perkawinan sirri&nbsp; yang merugikan perempuan dan dan anak yang dilahirkan. Sehingga&nbsp; diperlukan upaya preventif kawin sirri. Pemerintah memberikan&nbsp; keringanan dengan pencatatan perkawinan nol rupiah apabila dilakukan di kantor urusan agama.&nbsp; Kegiatan pengabdian berupa fgd , sosialisasi dan&nbsp; evaluasi&nbsp; selesai kegiatan sosialisasi.&nbsp; Fgd dilakukan oleh tim pengabdi, ketua nu dan muslimat kalisegoro tentang&nbsp; masyarakat yang rentan kawin sirri.&nbsp; Sosialisasi dihadiri 50 orang . Diawali dengan pemberian materi, dilanjutkan dengan tanya jawab. Antusiasme peserta sosialisasi&nbsp;&nbsp; pada sesi tanya jawab menunjukkan&nbsp; ketertarikan dan semakin mendalamnya&nbsp; materi.&nbsp; Sehingga masyarakat paham tentang perlindungan hukum yang didapat apabila perkawinannya dicatatkan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>The purpose of this community service activities is to increase the legal awareness of Majlis Taklim Muslimat about the legal consequences of sirri marriages that harm women and children who are born. The sirri mating preventive effort is needed. The government provides waivers with zero rupiah marriage records if done at the office of religious affairs. Community service activities in the form of fgds, socialization and evaluation were completed. The fgd was carried out by a team of servants,</p> <p>Nu chairmen and muslimat kalisegoro about the people vulnerable to sirri mating. 50 people attended the socialization. It was starting with the provision of material, followed by question and answer. The enthusiasm of the participants in the question and answer session showed interest and deepening of the material. The community understands the legal protection that is obtained if the marriage is registered.</p> Dian Latifiani Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 34 37 Penyediaan Mesin Absensi Sebagai Wujud Induksi Teknologi pada UMKM Industri Kreatif https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/18 <p>Absensi menjadi permasalahan pelik perusahaan di Indonesia, seperti yang terjadi pada Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) Total Reklame dan Gali Kreatifitas Fiber di Kecamatan Baki Sukoharjo. Sistem absensi yang berjalan di kedua UMKM, bahwa karyawan mencatat sendiri jam datang dan jam pulang pada sebuah buku. Absensi melalui buku ini sering muncul ketidakakuratan pada pencatatan jam datang dan jam pulang. Permasalahan ini mendorong pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan menyediakan mesin absensi pada kedua UMKM. Tahapan pelaksanaan terbagi menjadi (1) pengamatan, (2) implementasi dan (3) pelatihan. Pertama, pengamatan dilakukan untuk menganalisis kebutuhan mesin absensi. Berdasarkan hasil pengamatan, mesin absensi yang dibutuhkan meski dapat melakukan scanning sidik jari atau wajah. Hal ini dikarenakan karyawan kedua UMKM sering melakukan pekerjaan pengecatan yang menyebabkan adanya bahan-bahan cat yang menempel pada sidik jari. Setelah itu, dilakukan implementasi mesin absensi di kedua lokasi UMKM dengan bantuan alat bor listrik dan obeng. Terakhir, dilakukan pelatihan pengoperasian mesin absensi kepada manajemen dan karyawan kedua UMKM. Ketersediaan mesin absensi ini sebagai wujud induksi teknologi yang dapat dimanfaatkan UMKM sebagai sarana meningkatkan daya saing terutama dalam hal manajemen karyawan.</p> Nurchim Nurchim Tri Djoko Santosa Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 38 39 PENGUATAN LITERASI LISAN MELALUI KOMPETENSI DEBAT BAHASA INDONESIA DENGAN SISTEM DEBAT NUSANTARA TINGKAT SMK DI KOTA TEGAL https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/19 <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan menguatkan literasi lisan melalui peningkatan kompetensi debat bahasa Indonesia dengan sistem debat nusantara pada guru bidang studi Bahasa Indonesia SMK di Kota Tegal. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendidikan kepada masyarakat yang berupa pelatihan debat bahasa Indonesia dengan&nbsp; sistem debat nusantara pada guru Bahasa Indonesia SMK di Kota Tegal. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini bervariasi antara lain penyuluhan yang meliputi ceramah, diskusi (tanya jawab), pelatihan, dan simulasi. Kegiatan ini sudah berlangsung pada hari Sabtu, 15 September 2018 pukul 07.30 s.d. 16.00 bertempat di bertempat di Perpustakaan SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal. Kegiatan ini diikuti oleh para guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMP di Kota Tegal sebanyak 20 orang dan simulasi debat diikuti oleh siswa SMK sebanyak 9 orang. Dalam kegiatan ini terlihat bahwa para guru sangat antusias mengikuti kegiatan. Hal ini ditunjukkan dengan antusias yang besar dalam mengikuti kegiatan ini. Di samping itu, ada beberapa pertanyaan disampaikan berkaitan dengan materi pelatihan maupun informasi lomba debat bahasa Indonesia.</p> Meina Febriani Cintia Nugraha Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 40 43 Pembuatan Serbuk Jahe Instan Dengan Metode Kristalisasi Guna Meningkatkan Perekonomian Warga RW.05 Kelurahan Tembalang, Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/21 <p class="Abstract">Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendidikan, pelatihan, dan pelayanan dalam pembuatan jahe instan guna meningkatkan perekonomian warga. Adanya pengabdian ini dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman IPTEK masyarakat. Sumber daya alam yang ada dilingkungan sekitar bisa digunakan secara optimal oleh warga sehingga lebih produktif secara ekonomi. Sasaran pengabdian ini adalah ibu-ibu PKK RT 05 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang. Permasalahan diselesaikan dalam tiga tahapan kegiatan yaitu metode pendekatan, keterkaitan dan evaluasi. Pendekatan dilakukan dengan melakukan penyuluhan, bimbingan dan kegiatan dengan mitra. Keterkaitan dilakukan dengan memberikan transfer ilmu dan ketrampilan dari Jurusan Teknik Kimia yang sangat diperlukan oleh masyarakat tersebut. Evaluasi dilakukan dengan mendampingi dan memonitoring ibu-ibu PKK RT 05 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan tingkat keberhasilan dengan indikasi adanya ibu-ibu PKK RT 05 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang dapat membuat serbuk jahe instan dengan menerapakan IPTEK yang telah ada. Adanya pembuatan serbuk jahe instan membuat warga lebihproduktif secara ekonomi.</p> Mohammad Endy Yulianto Dwi Handayani Anggun Siswanto Puspitarini FS Nugraheni Nurandhini Rizki Yanti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 44 46 Peningkatan Kualitas dan Pemasaran Produk Olahan Ikan di Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/22 <p>Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi UKM Mitra yang bergerak di bidang usaha pengolahan ikan sehingga dapat bersaing di pasar ekspor. Terdapat dua mitra kegiatan, yaitu CV. Home Industri Milkfish New Istichomah (UKM 1) dengan produk utama bandeng presto&nbsp; dan UD. Ananda Jaya Industry (UKM 2) dengan produk utama ikan crispy. Permasalahan yang akan ditangani mencakup beberapa aspek, antara lain produksi/kuantitas, kualitas, kontinuitas, manajemen usaha, dan pemasaran. Kegiatan ini dirancang selama 3 (tiga) tahun, dimana pada tahun ke-1 prioritas pada aspek produksi (kuantitas dan kualitas), tahun ke-2 prioritas pada aspek manajemen usaha dan pemasaran, dan pada tahun ke-3 proritas pada penguatan aspek manajemen usaha dan pemasaran. Luaran yang dihasilkan pada tahu ke-3 ini antara lain peningkatan kualitas dan pemasaran produk, manajemen usaha dan pemasaran lebih baik, berhasil menembus pasar ekspor, jumlah tenaga kerja meningkat, jumlah aset, omset, dan keuntungan pengusaha dan pekerja meningkat.</p> Sunyoto Sunyoto Atiek Zahrulianingdyah Indah Anisykurlillah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 47 51 PENGEMBANGAN PROTOTIPE DISPERSION ROTARY DRYER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI MOCAF https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/23 <p>Proses pengeringan <em>chip </em>mocaf di KUB AM, yang dilakukan menggunakan sinar matahari, sering mengalami keterlambatan karena hujan dan cuaca yang tidak menentu. Akibatnya <em>chips</em> mengalami kerusakan dan akhirnya kualitas tepung mocaf yang dihasilkan rendah. Alternatif penyelesaian masalah pada pengeringan tersebut dilakukan dengan cara mengeringkan chip dengan alat pengering. Justifikasi teknis menunjukkan bahwa alat pengering tipe <em>rotary dryer</em> cocok untuk pengeringan chip mocaf, karena pengeringan chip mocaf memberikan toleransi pada chip untuk teraduk dan hancur. Pengembangan prototipe dilakukan dengan desain khusus untuk chip. Alat pengering terdiri dari empat bagian utama, yaitu: (a) drum, (b) tangki zeolit, (c) pemanas udara, dan (d) pemanas air. Proses pengadukan difasilitasi oleh bentuk segi-delapan dari drum-nya. Alat dipabrikasi dengan bahan stainless steel food grade untuk bagian yang bersentuhan dengan chip. Dimensi keseluruhan alat terinstal adalah 4800 mm x 1000 mm x 1300 mm. Drum diputar pada kecepatan 20 rpm dengan motor listrik berdaya 1 hp. Volume drum adalah 0,75 m<sup>3</sup>. Tangki zeolit terpabrikasi dengan volume sebesar 0,1 m<sup>3</sup>. Pemanas air, yang dilengkapi dengan burner gas LPG, dilengkapi dengan instrumen pengendali temperatur air yang akan disirkulasikan ke pemanas udara. Pemanas udara berupa alat penukar kalor tipe <em>tube-fin</em>. Udara lembab dari drum pengering masuk ke tangki zeolit untuk didehumidifikasi, dan mengalir kembali ke alat penukar kalor. Blower sirkulasi udara digerakkan oleh motor listrik berdaya 0,75 hp. Uji penerapan alat pengering dilakukan dengan cara mengumpankan chip dari proses fermentasi ke alat dewatering, kemudian ke alat pengeringan sebanyak 125 kg/batch. Uji penerapan menunjukkan bahwa alat menghasilkan produk kering dengan moisture content dibawah 15% secara seragam. Analisis tekno-ekonomi menyimpulkan bahwa harga jual mocaf adalah Rp. 8.000,-/kg.</p> Didik Ariwibowo Vita Paramita Sutrisno Sutrisno Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 52 59 PENDAMPINGAN KEGIATAN PARENTING PAGUYUBAN WALI MURID SD NEGERI 4 PLALANGAN BERBASIS KARAKTER SEBAGAI WUJUD KONSERVASI SOSIAL https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/24 <p class="Abstract">Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang nomor 6 tahun 2017 tentang Spirit Konservasi Universitas Negeri Semarang pada pasal 7 membahas spirit konservasi yang dijabarkan dalam delapan nilai. Dalam pengabdian masyarakat ini, mengadopsi dari nilai inspiratif. Yaitu senantiasa memiliki ide atau gagasan untuk siap bertindak melakukan kegiatan menuju keunggulan secara nasional dan internasional.</p> <p class="Abstract">Target pengabdian ini adalah untuk memberi pemahaman kepada orang tua terkait parenting. Parenting dilakukan di SD Negeri 4 Plalangan. Adapun materi yang diberikan yaitu terkait Pengasuhan di era Digital, Menggali potensi Anak, Multiple Intelligence dan Strategi Implementasinya. Metode pengabdian ini terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.</p> Rudi Salam Hanik Latifah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 60 62 Peningkatan Kompetensi Digital Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis MS Power Point di SMPN 01 Karimunjawa https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/25 <p>Kepulauan Karimunjawa sampai dengan tahun 2001 telah memiliki sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah. Sesuai dengan perkembangan saat ini, kurikulum 2013 telah diimplementasikan di beberapa sekolah di Indonesia. Akan tetapi, beberapa sekolah di Kepulauan Karimunjawa belum mampu melaksanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013. Hal ini ditunjukkan dengan minimnya pemanfaatan komputer maupun jaringan internet untuk mendukung proses pembelajaran. Beberapa guru telah memanfaatkan media pembelajaran berbasis MS power point untuk untuk mendukung kegiatan ceramah. Penggunaan media pembelajaran interaktif belum banyak diimplementasikan. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat (PPM) FMIPA UNNES melaksanakan kegiatan pelatihan dan workshop pembuatan media pembelajaran interaktif berbasis MS power point bagi guru-guru SMP N 01 Karimunjawa. Metode kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode partisipatif sebagai berikut: mengidentifikasi kesulitan yang dialami para guru dalam meanfaatkan memanfaatkan media komputer atau internet, mencari informasi tentang wujud pemberdayaan yang tepat, mendorong partisipasi para guru melalui Kepala Sekolah, melaksanakan pelatihan pemanfaatn MS power point sebagai media pembelajaran interaktif, dan melaksanakan evaluasi keberhasilan kegiatan. Kegiatan pelatihan dan workshop telah dilaksanakan di SMP N 1 Karimunjawa pada tanggal 28 Juli 2018 diikuti oleh 16 orang guru dari berbagai mata pelajaran. Pelatihan dibuka oleh Dekan FMIPA bertempat di laboratorium komputer. Guru-guru tersebut memperoleh materi pembuatan soal pilihan ganda interaktif berbasis MS power point. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebanyak 50% peserta berhasil membuat soal pilihan ganda interaktif.</p> <p>&nbsp;</p> F. Fibrianaa A. Mariantia A. Purwinarkoa N. Widiartia A. W. Kurniasiha Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 63 66 Pemanfaatan Program Alokasi Dana Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Nagari Surian Kabupaten Solok Sumatera Barat https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/27 <p>Dana Desa adalah kebijakan pemerintah untuk dapat membangun desa dengan cara memberikan bantuan dana untuk mengembangkan potensi daerah. Potensi daerah adalah potensi yang dimiliki daerah untuk dapat dikembangkan menjadi sumber pendapatan desa dan menjadikan desa mandiri. Selama ini pengelolaan Dana Desa masih terfokus pada aparatur pemerintah desa mulai dari perencanaan, penggunaan hingga pelaporan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan program alokasi dana desa terhadap kesejahteraan masyarakat di Nagari Surian Kabupaten Solok Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik yang digunakan adalah triangulasi sumber yaitu dari Aparatu Nagari, Wali Jorong, Survei Lapangan dan Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari laporan penyerapan Dana Desa Pemerintah Nagari Surian Kabupaten Solok tahun 2018 terlihat Rata-rata baru 50% dengan dana Rp 530.139.100,00 dari total dana sebesar Rp 1.029.285.000,00 anggaran yang sudah terserap dan sudah dilaksanakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Nagari selebihnya masih dalam proses penyelesaian. Adapun program yang dilaksanakan pada tahun 2018 antara lain Pengecoran jalan, pengerasan jalan, pembangunan gorong-gorong, Poskesri Suliti, Pembangunan PAUD Al Hijrah, pembangunan jaringan irigasi, pembangunan lapak pasar, pembangunan batas nagari dan perbaikan balai Adat Nagari.</p> Menik Kurnia Siwi Mega Asri Zona Rani Sofya Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 67 70 STRATEGI PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI BUSANA SEKAR AYU https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/28 <p>Salah satu Program Studi (Prodi) yang ada di Unnes adalah Prodi Pendidikan Tata Busana &nbsp;berada di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) FT Unnes. Prodi &nbsp;ini merupakan program studi unggulan universitas karena memiliki peluang pengembangan &nbsp;industri fashion yang sangat &nbsp;banyak dibutuhkan oleh pasar maupun masyarakat. Lulusan programstudi pendidkan tata busana disiapkan sebagai calon pendidik di SMK keahlian busana dan dapat berwirausaha serta bekerjadi industri busana. Maka dari itu perlu dirumuskan strategi yang tepat agar unit produksi berperan optimal. Prodi Pendidikan Tata Busana memiliki laboratorium yang memadahi dan sudah &nbsp;merintis unit produksi busana yang diberi nama “Sekar Ayu” sebagai salah satu sarana latihan dan &nbsp;mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Unit produksi busana Sekar Ayu agar dapat berperan optimal &nbsp;berdasarkan analisis SWOT perlu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk dapat memanfaatkan peluang &nbsp;dikembangkan &nbsp;berbagai strategi melalui peningkatan kualitas jasa dan produksi serta teknik pemasaran. Peningkatan kualitas jasa meliputi penerimaaan pesanan menjahit busana perorangan, seragam, cinderamata, godybag, dan sandal rajut dan penjualan keperluan alat menjahit kecil. Diversivikasi jenis produk yang dikembangkan diantaranya busana batik zerowast , tas dekopik, dan cindera mata dari bahan shibori seta batik. Teknik pemasaran dengan membuka galeri busana sebagai &nbsp;show room di gedung KWU, dan melalui media sosial serta web set.</p> Sri Endah Wahyuningsih Saptariana Saptariana Siti Nurohmah Rudlotus Sholikhah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 71 77 URGENSI PENDAFTARAN MEREK GUNA PERLINDUNGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL KELOMPOK USAHA MIKRO KECIL https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/29 <p>Desa Sabrangan Kelurahan Plalangan merupakan desa produktif yang memiliki sejumlah produk olahan ketela yang tergabung dalam Griyo KetelaQu. Hasil produksi tersebut antara lain singkong keju, timus, keripik singkong, keripik ketela ungu, tepung mocaf, tepung cassava, tepung suweg, tepung ganyong, tepung ubi ungu, tepung ubi kuning dan lain sebagainya. Hasil produksi dari UMKM tersebut belum didaftarkan merek dagang padahal produk-produk tersebut merupakan produk yang telah memiliki pangsa pasar hingga keluar Jawa sehingga memungkinkan adanya pendomplengan merek oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan nama produk tersebut didaftarkan terlebih dulu oleh pihak tersebut sehingga secara hukum kepemilikan merek menjadi kekayaan intelektual dari pendaftar pertama. Selain kondisi tersebut, pelaku usaha beranggapan apabila produk mereka telah terdaftar Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) maka pendaftaran tersebut sudah <em>include</em> dengan pendaftaran merek. Dengan adanya situasi tersebut maka akan dilakukan penyadaran, pemberian pemahaman terkait merek dagang dan perlindungannya serta pendampingan pendaftaran merek kepada UMKM agar kekayaan Intelektual yang mereka miliki berupa merek dapat terlindungi dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan mendompleng ketenaran produk UMKM tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan metode berbasis kelompok yakni dilakukan kegiatan berupa identifikasi merek pelaku usaha, penyadaran urgensi pendaftaran merek dan pendampingan pendaftaran merek secara kolektif sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terlaksana dengan tuntas ketercapaian target dan luaran.</p> Nurul Fibriati Putut Marwoto Wagiran wagiran Suhadi suhadi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 78 83 IbM BAGI GURU AKUNTANSI INSTANSI/LEMBAGA SE-KOTA SALATIGA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/40 <p>Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di SMKN 1 Salatiga adalah berdasarkan hasil koordinasi dengan Ketua MGMP Akuntansi SMK Kota Salatiga pada bulan Juni 2018. Diperoleh informasi bahwa guru-guru akuntansi SMK di Kota Salatiga sebagai berikut: (1) kurangnya pemahaman guru pada kompetensi dasar akuntansi instansi/pemerintah yang ada di kurikulum 2013 revisi; (2) guru akuntansi belum dapat menjelaskan siklus akuntansi pemerintah daerah; dan (3) guru akuntansi beum dapat melakukan pencatatan persamaan dasar akuntansi pemerintah daerah.</p> <p>Metode penyelesaian masalah adalah pelaksanaan pelatihan bagi guru. Di samping itu, tim pengabdian menyusun modul akuntansi pemerintahan daerah dan melaksanakan kegiatan pendampingan untuk membantu peserta dalam memahami materi.</p> <p>Kegiatan pengabdian diikuti 24 guru akuntansi SMK se kota Salatiga. Kegiatan dilaksanakan di laboratorium akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga. Kegiatan dibuka oleh kepala sekolah dan dipandu oleh ketua program studi. Tim pengabdian melaksanakan kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan kepada guru dengan memberikan modul yang telah disusun. Peserta kegiatan dapat mengikuti dengan baik dan antusias. Peserta dapat langsung menyampaikan pendapat dan pertanyaan dalam kegiatan pelatihan. Narasumber kegiatan adalah Nurdian Susilowati, S.Pd., M.Pd. yang merupakan dosen Akuntansi Sektor Publik FE UNNES. Narasumber didampingi tim pengabdian.</p> <p>&nbsp;</p> Ahmad Nurkhin Nurdian Susilowati Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 87 92 DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI PENGOLAHAN ALOE VERA BAGI KUB CAMUT DAN KUB NATAKAP MAGELANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/41 <p>Teknologi adalah pengetahuan ilmiah yang digunakan untuk menciptakan sarana atau perangkat agar suatu pekerjaan menjadi mudah dan demi&nbsp; kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna untuk pengolahan aloe vera merupakan pemanfaatan teknologi terapan yang tepat sasaran, berguna sesuai dengan permasalahan dan memberikan nilai tambah bagi&nbsp; masyarakat. Tanaman lidah buaya atau Aloe Vera dikenal sebagai tanaman obat tradisional dan kosmetika termasuk dalam bidang farmasi, selain itu pembuatan makanan, minuman sehat alami. Namun Kelompok Usaha Bersama (KUB) Aloe Vera NATAKAP dan KUB Lidah Buaya CAMUT di Magelang mempunyai kendala pada 2 (dua) aspek yaitu proses produksi dan manajemen usaha/bisnis.<strong> Tujuan Diseminasi program Teknologi ke Masyarakat secara umum </strong>untuk &nbsp;Hilirisasi produk hasil penelitian terapan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing KUB mitra olahan makanan bahan Aloe Vera.&nbsp; <strong>Tujuan khususnya untuk</strong> (1) penerapan hasil penelitian/ rancang bangun karya dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Semarang, (2) pendampingan dalam proses penerapan teknologi perawatan &amp; perbaikan mesin, (3) pelatihan kewirausahaan, pelatihan manajemen pemasaran &amp; keuangan bagi KUB mitra di Magelang. Metode pelaksanaan dengan pendekatan diskusi bersama tim Polines dengan tim mitra mencari solusi teknologi pengolahan aloe vera untuk meningkatkan kualitas produksi dan manajemen usaha. <strong>Hasil kegiatan</strong> untuk memenuhi target yang ditetapkan yakni&nbsp; peningkatan efisiensi produksi 40% dan peningkatan pengetahuan tentang label kemasan, sertifikat P-IRT, sertifikat merk, sertifikat halal untuk makanan olahan.</p> Suharto Suharto Agus Suwondo Rani Raharjanti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 93 100 Penanaman Tanaman Apotik Hidup sebagai Sarana Edukasi Pentingnya Penghijauan di Lingkungan Sekolah https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/42 <p>Ruang Terbuka Hijau merupakan aspek penting dalam mendukung terciptanya lingkungan yang asri, sehat dan nyaman. Tersedianya ruang terbuka hijau di lingkungan sekolah, tentunya akan dapat mendukung proses kegiatan&nbsp; belajar mengajar. Selain dapat memberikan manfaat&nbsp; kesehatan dan estetika, ruang terbuka hijau di lingkungan sekolah juga akan dapat bermanfaat sebagai sarana edukasi.&nbsp; SDN Kalisidi&nbsp; Ungaran&nbsp; merupakan SD yang terletak di&nbsp; Kabupaten Semarang, dimana di lokasi ini belum terdapat ruang terbuka hijau yang memadahi. Sehingga perlu adanya edukasi mengenai&nbsp; pentingnya penghijauan di lingkungan sekolah serta penanaman tanaman apotik hidup sebagai&nbsp;&nbsp; sarana pembelajaran. Pendekatan</p> Intan Muning Harjanti Heny Kusumayanti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 101 103 PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAGI PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/46 <p>Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro memiliki peranan yang besar dalam peningkatan kesejahteraan penduduk. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2016, UMKM memiliki kontribusi 60,34% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dengan tingkat penyerapan tenaga kerja 97,22%. Artinya, 97,22% tenaga kerja Indonesia bekerja pada sector UMKM. Peran yang strategis yang diemban oleh UMKM ini masih belum optimal karena keterbatasan pelaku UMKM dalam hal (1) administrasi keuangan dan (2) permodalan. UMKM belum mampu menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi, sehingga menyebabkan rendahnya kualitas laporan keuangan. Rendahnya kualitas laporan keuangan ini menyebabkan <em>effect</em> masih terbatasnya pendanaan dari bank yang diterima UMKM. Rendahnya kualitas laporan keuangan UMKM ini juga berdampak pada keputusan bisnis yang lebih berdasarkan instuisi, dan bukan berdasarkan kondisi keuangan perusahaan (laporan keuangan). Pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan yakni dengan melakukan pelatihan dan pendampingan dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK UMKM. Peserta pengabdian adalah 11 pelaku UMKM Hasil pengabdian menunjukkan bahwa selama ini, UMKM tidak melakukan pemisahan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi. Selain itu, perhitungan harga pokok produksi belum dilakukukan dengan baik, sehingga UMKM sangat membutuhkan materi perhitungan harga pokok produksi. Berdasarkan evaluasi kegiatan, UMKM mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan secara sederhana, yakni dengan melakukan pencatatan transaksi pemasukan dan pengeluaran kas (hanya menggunakan transaksi <em>cash basis</em>). Kelemahan dari pengabdian ini adalah belum menggunakan transaksi yang berbasis <em>accrual basis, </em>sehingga laporan keuangan yang dihasilkan masih sangat sederhana dan dampaknya kualitas laporan keuangan masih terbatas. Sehingga diperlukan kegiatan lanjutan berupa pelatihan dan pendampingan yang mengakomodir transaksi accrual, sehingga laporan keuangan UMKM menjadi lebih berkualitas.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Small, Medium, Small and Micro Enterprises (MSME) have a strategic role in improving the welfare. The data shows that in 2016, SMSMEs contributed 60.34% of Gross Domestic Product (GDP) with a labor absorption rate of 97.22%. That is, 97.22% of Indonesian workers work in the SMSME sector. The strategic role carried out by these MSMEs has not optimal because of the limitations of SMSME players in terms of (1) financial administration and (2) capital. MSMEs have not been able to compile financial statements that are in line with accounting standards, resulting in low quality financial statements. The low quality of financial reports has caused the effect of limited funding from banks received by MSMEs. The low quality of these MSME financial reports also has an impact on more business decisions based on instuition, and not based on the company's financial condition (financial statements). This communitive service aim to improve the ability of MSME in producing financial reports, namely by conducting training and mentoring in preparing financial statements based on accounting standar for SME. The participants are 11 MSME. The results of dedication show that so far, MSME has not made a separation between the company and personal wealth. In addition, the calculation of the cost of production has not been carried out well, so that MSMEs are in dire need of the material for calculating the cost of production. Based on the evaluation of activities, MSMEs have increased their ability to compile financial statements in a simple way, namely by recording income transactions and cash outlays (using only cash basis transactions). The weakness of this service is that it has not used accrual basis transactions, so that the financial statements produced are still very simple and the impact of the quality of the financial statements is still limited. So that further activities are needed in the form of training and mentoring that accommodate accrual transactions, so that the MSME financial statements become more qualified.</p> <p>&nbsp;</p> Hasan Mukhibad Indah Anisykurlillah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 118 122 PENGEMBANGAN UMKM MADUMONGSO MELALUI MANAJEMEN USAHA DAN LEGALITAS USAHA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/44 <p>Pelaksanaan PKM ini merupakan upaya pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah produk madumongso untuk dapat meningkatkan daya saing sebagai produk makanan khas daerah yang diminati para konsumen melalui perbaikan manajemen usaha dan legalitas usaha. Mitra pada PKM ini adalah dua produsen produk madumongso dari Desa Ngembalrejo, yakni Ibu Rojaah dan Ibu Sunarti. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi kedua mitra tersebut, upaya yang dapat dilakukan adalah perbaikan manajemen usaha melalui aspek pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan serta aspek legalitas usaha dan produk. Solusi yang diberikan pada permasalahan aspek pemasaran adalah perluasan jangkauan pasar secara offline pada toko dan minimarket sekitar, serta pemanfaatan teknologi informasi pemasaran online melalui e-marketplace dan aplikasi social media. Selain itu penggunaan merk dalam wujud sticker/ label juga membantu memperluas pangsa pasar. Penyelesaian masalah pada aspek produksi dilakukan melalui penerapan teknologi tepat guna berwujud alat produksi yang berupa mesin pengaduk (mixer) dan mesin pemarut kelapa. Selain itu penciptaan inovasi produk melalui variasi rasa dan bahan baku dalam pembuatan produk madumongso yang ditunjang dengan kemasan yang lebih menarik dan berdaya saing dapat membantu penyelesaian masalah pada aspek produksi. Sedangkan pada aspek keuangan, penyelesaian masalah dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan dan pendampingan dalam pencatatan transaksi keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran untuk dapat menghasilkan pembukuan keuangan sederhana, sehingga dapat mengetahui laba rugi usaha secara terukur per periode tertentu. Terakhir adalah penyelesaian masalah mitra pada aspek legalitas usaha yang dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan pengurusan legalitas usaha dan produk. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Kegiatan PKM meliputi: 1) Sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pemasaran offline dan online yang didukung dengan penggunaan merk dalam bentuk sticker/ label; 2) Sosialisasi, pelatihan dan pendampingan dalam menciptakan inovasi melalui varian rasa, varian bahan utama, varian ukuran dan kemasan produk madumongso, serta penerapan teknologi tepat guna dengan pemberian mesin pengaduk (mixer) dan mesin pemarut kelapa; 3) Sosialisasi, pelatihan dan pendampingan dalam pencatatan transaksi keuangan dan penyusunan pembukuan sederhana; 4) Sosialisasi dan pendampingan dalam pengurusan usaha dan produk. Target khusus dari kegiatan PKM ini adalah 1) perbaikan manajemen usaha melalui peningkatan strategi pemasaran, perbaikan proses produksi dan kerapian pencatatan keuangan; 2) serta adanya kepemilikan legalitas usaha dan produk.</p> Mira Meilia Marka Noor Azis Mia Ajeng Alifiana Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 108 113 PERBAIKAN PROSES PEMBUATAN MANISAN CARICA MELALUI BEBANTUAN ALAT PASTEURISASI OTOMATIS PADA UKM SUNRISE SIKUNIR DIENG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/43 <p><strong><em>Buah carica yang melimpah di Wonosobo oleh UKM Sunrise Desa Sembungan Sikunir Wonosobo diolah menjadi manisan carica dan sirup carica. Dalam proses pembuatan manisan carica dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu sortasi buah, pengupasan, perendaman dengan air panas, pemisahan daging buah dan biji, pencucian , pemerasan, pemasakan air dan gula pasir, perebusan sampai mendidih. Buah carica yang sudah dipotong potong pada ukuran tertentu kemudian dicampur dengan sirup dikemas dalam botol plastic dan dilakukan pasteurisasi sederhana dengan cara mengukus dalam dandang selama 15 menit. Cara pengawetan ini mampu membuat buah carica dalam sirup bertahan kurang lebih 2 bulan. Selama proses pasteurisasi yang&nbsp; hanya dilakukan secara sederhana, maka kualitas proses pasteurisasi tidak dapat terukur dengan jelas. Oleh karena itu dengan keberadaan pasteurisasi otomatis ini disamping dapat meningkatkan kualitas juga dapat meningkatkan produktivitas. Peningkatan kualitas dapat diukur dengan adanya pengatur suhu pasteurisasi&nbsp; yang akurat menggunakan thermosensor, dan dengan ukuran tabung yang berkapasitas 200 liter dapat meningkatkan produktivitas 2,5 kali lipat karena sebelumnya hanya menggunakan 2 dandang kecil yang berkapasitas 40 liter. Dengan demikian bila selama ini tiap hari hanya dapat memproduksi 200 botol per hari maka dengan alat ini dapat mencapai produksi 500 botol per hari dan mampu meningkatkan daya tahan produk menjadi 6 bulan.</em></strong></p> Ireng Sigit Atmanto Siswo Sumardiono Edy Supriyo Isti Pudjihastuti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 104 107 PELATIHAN PEMBUATAN MOLDING PANEL KOMPOSIT PADA TEKNISI BENGKEL BODY SEKITAR KAMPUS UNNES https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/49 <p>Komponen body kendaraan adalah komponen yang berfungsi untuk melindungi dan mengamankan penumpang dari gangguan luar dan beban impak yang terjadi akibat kecelakaan atau tabrakan. Disamping itu bagian dalam body berfungsi juga untuk memberikan kenyamanan penumpang dan pengaman pada saat tabrakan. Teknologi fiberglass pada body merupakan teknologi yang sudah dikembangkan sejak lama, namun masih jarang dalam pemanfaatanya, begitu pula di bengkel body sekitar Universitas Negeri Semarang. Perkembangan modifikasi dan sulitnya mendapat part yang sesuai menjadi dasar dalam pembuatan body dengan fiberglass. Pada pelatihan sebelumnya peserta pelatihan masih belum bisa membuat body fiberglass dengan kualitas yang bagus. Hal itu dikarenakan, pada pelatihan sebelumnya pembuatan molding untuk membuat komponen fiber oleh peserta pelatihan tidak dilaksanakan dengan baik sehingga berpengaruh kepada hasil body fiberglas. Oleh karena itu, kami melaksanakan program Pelatihan Pembuatan Molding Panel Komposit pada Teknisi Bengkel Body di sekitar Universitas Negeri Semarang, kelurahan Sekaran, Gunungpati, Semarang. Luaran dari pelatihan ini adalah molding yang kemudian dapat dimanfaatkan dalam pembuatan komponen body fiberglass.</p> Author Author Ahmad Roziqin Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 128 131 Program Peningkatan Literasi Media Digital Terintegrasi pada Siswa Melalui Psikoedukasi Orangtua dan Guru di SD Negeri Tembalang Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/45 <p>Generasi muda saat ini menghadapi era digital ditandai dengan perkembangan pesat dan penggunaan yang massif terhadap teknologi informasi. Gawai dan media digital menjadi salah satu produk teknologi informasi yang telah dikenal anak sejak usia dini. Keberadaan teknologi informasi dalam bentuk gawai seharusnya dimaksudkan untuk mempercepat penyampaian informasi dan memudahkan komunikasi. Namun demikian, pada kenyataannya banyak efek negatif yang ditimbulkan dari penggunaan gawai, khususnya pada anak-anak, yang disebabkan oleh minimnya literasi media digital. Sejumlah dampak negatif tersebut antara lain: minimnya interaksi interpersonal, munculnya perilaku agresif, dan kecanduan internet. Untuk dapat meningkatkan literasi media digital pada anak, peran orang dewasa terdekat dari anak sangatlah penting, yaitu orangtua dan guru. Hal ini disebabkan orangtua dan guru merupakan <em>role model </em>sekaligus pembentuk perilaku anak melalui respon-respon yang diberikan terhadap perilaku anak. Program pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran orangtua dan guru mengenai pentingnya literasi media digital sehingga dapat mendampingi anak atau siswa dalam bergawai yang bijak. Program dilaksanakan dalam bentuk seminar yang dihadiri oleh 31 orangtua dan guru siswa SD Negeri Tembalang, Semarang. Peserta mendapatkan materi mengenai esensi komunikasi, emosi, dan pemanfaatan media digital secara konstruktif. Berdasarkan hasil evaluasi program, sebagian beserta menilai baik dan sangat baik terhadap materi yang disampaikan, pemateri yang menyampaikan, dan teknis pelaksanaan kegiatan. Peserta merasa mendapatkan manfaat dari kegiatan, khususnya terkait bagaimana mendampingi anak dalam menggunakan media digital secara bijak.</p> Annastasia Ediati A. Rahmandani Y. F. La Kahija H. Sakti D. V. S. Kaloeti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 114 117 PROGRAM ENGLISH FOR TOUR GUIDE BAGI KSM PANDU WISATA JAYA KANDRI UNTUK PERSIAPAN SEBAGAI TUAN RUMAH INTERNATIONAL FOLKLORE FESTIVAL 2019 https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/35 <p>Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati, Semarang ini merupakan kegiatan pelatihan yang memfokuskan pada <em>English for tour guide</em> bagi Kelompok Sadar Wisata Pandanaran, khususnya kelompok kerja KSM Pandu Wisata Jaya<em>.</em> Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan para pemandu wisata dalam tugasnya memandu turis asing untuk persiapan <em>International Folklore Festival</em> pada tahun 2019. Kegiatan ini diadakan di Desa Wisata Kandri, khususnya di Omah Pintar Petani dengan melibatkan sepuluh anggota KSM Pandu Wisata Jaya. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa identifikasi kebutuhan, tanya jawab, <em>modelling</em>, <em>role-play, </em>serta praktik lapangan. Pelaksanaan program ini juga dibantu oleh tim KKN Unnes dalam pendampingannya.</p> <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan hasil yang sangat positif, yang mana para peserta pelatihan tampak antusias dalam mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan. Selain itu, para peserta mengalami peningkatan dalam berkomunikasi dengan menggunakan ungkapan-ungkapan Bahasa Inggris sederhana seperti membuka percakapan, memperkenalkan diri, serta menjelaskan objek atau paket wisata yang dibuktikan dengan kemampuan mereka berbahasa Inggris pada saat praktik lapangan dengan turis asing. Evaluasi melalui observasi dan wawancara juga menunjukkan bahwa setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, para peserta merasa lebih percaya diri pada saat memandu turis asing di lapangan. Bahkan, para peserta juga menyarankan pelatihan semacam ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.</p> Pasca Kalisa Alief Noor Farida Issy Yuliasri Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 488 492 Pelatihan Perancangan Komponen Otomotif Berbasis Autodesk Inventor Terhadap Kompetensi Peserta Didik SMK N 7 Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/31 <p>Industri otomotif merupakan industri prospektif yang mampu meningkatkan kontribusi pada nilai ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Kebutuhan tenaga kerja terampil dunia industri otomotif mendapat sorotan besar. Dunia pendidikan menjadi ujung tombak pemenuhan kebutuhan itu. Salah satunya melalui pendidikan vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mampu melahirkan tenaga kerja terampil, berkarakter, dan bersaing memenuhi kebutuhan sumber daya manusia. Perancangan komponen merupakan aspek yang mampu meningkatkan kompetensi individu. SMK N 7 Semarang sebagai lembaga pendidikan vokasi yang bereputasi dikancah nasional dan internasional memiliki kontribusi dalam mempersiapkan peserta didik yang siap kerja di dunia industri otomotif. Tujuan pengabdian untuk memberikan pelatihan perancangan komponen otomotif berbasis <em>Autodesk Inventor</em> sebagai penunjang kompetensi peserta didik SMK N 7 Semarang. Subjek penelitian adalah 37 peserta didik Teknik Kendaraan Ringan kelas XI. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah <em>quasi experimental design</em> jenis <em>one group pre-test and post-test</em>. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Teknik analisis data yang digunakan adalah&nbsp; analisis statistic inferensial untuk meguji kefektifan pelatihan melalui analisis one sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil analisis data menunjukkan bahwa t<sub>hitung</sub> lebih besar dari t<sub>tabel</sub> atau 85,843 &gt; 1,731. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kompetensi peserta didik dalam merancang komponen otomotif setelah mendapatkan pelatihan perancangan komponen otomotif berbasis <em>Autodek Inventor</em>.</p> Ahmad Mustamil Khoiron D. H. Al-Janan W Widayat Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 472 475 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI GULA SEMUTDAN GULA AREN MELALUI PENGEMBANGAN GRANULATOR-UV https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/37 <p>Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas IKM gula semut dan gula aren cetak melalui pengembangan aplikasi teknologi tepat guna granulator-uv ultra violet (UV). Pengembangan tersebut dilakukan dengan pabrikasi alat granulator-uv untuk memproduksi gula semut dari nira aren dan pabrikasi cetakan gula aren cetak. Granulator-uv-UV gula semut memiliki dimensi panjang x lebar x tinggi adalah 100 cm x 100 cm x 115 cm. Granulator-uv terdiri dari bagian utama: a) wajan, b) pengaduk dan motor pengaduk, c) burner LPG, dan d) rangka. Kapasitas wajan adalah 25 liter. Motor penggerak dilengkapi dengan gearbox yang menghasilkan putaran 24 rpm, dengan daya 0,5 HP. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kehandalan alat, relatif tinggi yang ditunjukkan bahwa alat dapat digunakan untuk berproduksi berulang dengan hasil seragam, serta tidak terjadi kegagalan alat. Analisis finansial menunjukkan bahwa Break Even Point (BEP) alat terjadi pada bulan ke-23, dan mengisyaratkan bahwa menginvestasikan dana pada terap-kembang alat di industri gula semut dan gula cetak akan lebih menguntungkan daripada investasi dengan cara menyimpan dana di Bank karena nilai IRR-nya sebesar 86,19%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan discount factor Bank 12%. Hasil analisis B/C Ratio, NPV dan IRR, yang berturut-turut bernilai 1,45, Rp. 217.617.184, dan 86,19%, menunjukkan bahwa terap-kembang alat di industri gula semut dan gula cetak ini layak. Dengan demikian, alat memenuhi persyaratan secara tekno-ekonomis.</p> Sutrisno Sutrisno Mohamad Endy Yulianto Didik Ariwibowo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 493 497 Pembuatan Krox-Yo (Krokot Extract Yoghurt) Minuman Kesehatan Yogurt Berbasis Daun Krokot https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/38 <p>Susu sapi merupakan makanan bergizi yang mengandung berbagai macam vitamin dan kalsium. Mayoritas masyarakat di Indonesia menyukai susu sapi terbukti terjadi peningkatan konsumsi susu sapi dari tahun ke tahun. Produk olahan susu sapi yaitu minuman yogurt menjadi minuman favorit di Indonesia. Kandungan gizi susu sapi setelah diolah menjadi minuman yogurt lebih baik daripada susu sapi murni yang belum diolah. Oleh karena itu dalam artikel ini akan dibahas mengenai pembuatan minuman kesehatan yogurt berbasis daun krokot yang diberi nama Krox-Yo (Krokot Extract Yogurt). Daun krokot yang digunakan pada artikel ini yaitu daun krokot yang berasal dari wilayah Mangunsari, Semarang. Ketersediaan daun krokot di Mangunsari cukup melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal padahal kandungan gizi pada daun krokot sangat bagus. Biasanya tanaman krokot tumbuh liar dan tidak dibudiyakan bahkan mayoritas masih menganggapnya sebagai hama. Selama ini tanaman krokot hanya dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak, padahal bisa diolah menjadi olahan pangan bergizi tinggi. Krokot (Portulacaoleracea L.) memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti radang usus buntu, sembelit, diare akut, keputihan, sakit kuning, dan cacingan. Krokot telah diidentifikasi sebagai sumber yang sangat baik dari asam alfa-linolenat. Alpha-linolenat adalah asam lemak omega-3, juga dikenal sebagai minyak ikan. Dengan adanya program KroX-Yo (Krokot Extract Yoghurt), yaitu suatu program untuk menggabungkan antara yogurt dengan tanaman krokot yang diharapkan akan menghasilkan minuman kesehatan yogurt yang lebih bergizi serta lebih memiliki cita rasa yang enak.</p> Widi Astuti Ria Wulansarie Ratna Dewi Kusumaningtyas Miftakhul Hidayah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 498 500 Fasilitasi Pembuatan Biopori di Perumahan Griya Sekar Gading Gunungpati Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/52 <p>Perumahan Griya Sekar Gading Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang sudah dibangun dan berdiri sejak tahun 2000-an. Permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah bagaimana meningkatkan daya resap air pada tanah di lingkungan Perumahan Griya Sekar Gading, sehingga mampu memperluas bidang penyerapan air, sebagai penanganan limbah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah&nbsp; membantumenyediakan lobang bioporidi lingkungan Perumahan Griya Sekar Gading sehingga mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Disamping itu dengan adanya biopori ini&nbsp; bermanfaat sebagai pencegah banjir. Metoda dalam&nbsp; melaksanakan kegiatan pengabdian dilakukan dengan melakukan kegiatan berupa: sosialisasi permasalahan, dan manfaat pengembanganbiopori, pendampingan perencanaan pembuatanbiopori, dan pendampingan pelaksanaan pembuatan biopori. Jenis luaran berupa biopori&nbsp; yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi khalayak sasaran secara intensif&nbsp; yang pada akhirnya akan terjadi peningkatan kualitas lingkungan. Kegiatan pembuatan biopori dilaksanakan di RT 06 dan RT07 Perumahan Griya Sekar Gading.Biopori yang dipasang sebanyak 8 titik dipusatkan pada Taman Lingkungan yang masuk dalam wilayah RT06 dan RT 07</p> Moch Fathoni Setiawan Didik Nopianto AN Andi Purnomo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 141 145 INTERVENSI PENDIDIKAN SEKS DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS YANG MENYIMPANG DI PONDOK PESANTREN NURUL MURSYD KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/39 <p>Sangat sedikit pondok pesantren yang memberikan materi kesehatan reproduksi kepada para santrinya baik secara formal maupun informal&nbsp; disamping materi tentang agama dan pengetahuan umum lainnya. Riset pada remaja Santri Pondok Pesantren di Kelurahan Meteseh, menunjukkan bahwa terdapat santri yang berperilaku seksual ringan 6,2%, sedang 25% serta perilaku seksual berisiko 13%.&nbsp; Fakta menunjukkan di kalangan santri telah terjadi perilaku seksual berisiko. Penelitian lain menemukan aktivitas homoseksual di pondok pesantren.Upaya promosi dan pencegahan perilaku berisiko dan menyimpang seperti LGBT perlu diberikan, melalui&nbsp; pelatihan dasar tentang kesehatan reproduksi kepada para santri yang meliputi ; fisiologi alat alat reproduksi, menstruasi, mimpi basah, kesuburan, kehamilan, orientasi seksual, metode KB dan materi IMS/HIV/AIDS. Model pengembangan penyuluhan pada kegiatan ini, fasilitator mengembangkan komunikasi dua arah yang menyenangkan, <em>learn with fun</em>. Ada <em>pre</em> dan <em>post test</em> untuk mengetahui peningkatan pengetahuan santri. <em>Ice breaking</em> digunakan pada sebelum acara dimulai dan saat jeda pergantian materi. Target luaran kegiatan ini adalah santri pondok pesantren terpapar materi kesehatan reproduksi dengan penekanan pada materi orientasi seksual dan upaya pencegahan penyimpangan seksual. Dampak kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bahwa semua materi terkait kegiatan edukasi kesehatan reproduksi telah diberikan kepada para santri yang dilengkapi dengan buku penunjang pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja sebanyak 4 eksemplar. Paparan edukasi kesehatan reproduksi dengan tema memerangi penyimpangan seksual mampu meningkatkan pengetahuan para santri.Disarankan kepada pimpinan pondok pesantren bersama para santri senior terus menindaklanjuti kegiatan ini dengan terus berdiskusi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi remaja dengan memakai buku yang diberikan dan juga mengamati perilaku mereka sehari-hari.</p> Priyadi Nugraha Prabamurti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 84 86 PENINGKATAN NILAI EKONOMI LIMBAH ORGANIK MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOBRIKET BAGI BANK SAMPAH DIKABUPATEN MAGELANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/48 <p>Sampah di satu sisi merupakan sumber permasalahan, namun di sisi lain bisa menjadi sumber berkah disaat bahan bakar minyak terutama bersal dari fosil bumi langka. Briket yang berasal dari sampah dapat dijadikan sebagai salah satu sumber energi alternatif pengganti minyak dan gas. Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah : memanfaatkan sampah organik untuk penambah pendapatan rumah tangga, mendesain teknologi pengolahan sampah, serta membangun jaringan distribusi produk olahan sampah. Kegiatan menggunakan pendekatan partisipatif melalui pelatihan, ceramah, diskusi, dan workshop. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi : penggarangan sampah organik, penepungan, pengayakan, pencampuran bahan penolong, pencetakan, pengeringan, dan pengemasan briket. Produk diuji kadar air , kadar abu, dan nilai kalor. Dampak ekonomi yang ditimbulkan dari kegiatan adalah : menurunya biaya produksi karena proses cepat, peningkatan kualitas kalor yang dihasilkan dari biobriket, sehingga dapat meningkatkan nilai jual bio briket. Dampak sosial yang ditimbulkan adalah : adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra tentang teknologi pengelolaan limbah sampah organic, serta adanya peningkatan dinamika sosial anggota kelompok karena adanya interaksi yang intensif antara pengabdi dan mitra. Kegiatan juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja.</p> Etty Soesilowati Evi Widowati Karnowo Karnowo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 PKM DIVERSIFIKASI PENGOLAHAN LELE DALAM UPAYA PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA PADA KWT SUGIH REJEKI DESA KESUGIHAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/53 <p><em>Program kemitraan bagi masyarakat (PKM) yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga di KWT Sugih Rejeki Desa Kesugihan Kecamatan Purwodadi melalui program diversifikasi pengolahan ikan lele menjadi lele asap, dendeng lele&nbsp; dan biscuit lele. Permasalahan diantaranya: kurangnya pengetahuan tentang pengolahan pasca panen lele, kurangnya kemampuan pemasaran produk dan kurangnya motivasi usaha.&nbsp; Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan. Tim abdimas bertindak sebagai&nbsp; fasilitator dan instruktur dalam memberikan pelatihan dan pendampingan antara lain: melakukan pelatihan pengolahan makanan berbasis ikan lele yaitu pembuatan dendeng dedeg, lele asap dan produk turunannya serta pembuatan biscuit lele, pelatihan kemasan, pelatihan pemasaran online berbasis kebutuhan dan pendampingan penguatan kelembagaan. Hasil pelatihan diketahui bahwa adanya peningkatan pemahaman tentang pengolahan lele menjadi aneka produk makanan olahan berbasis ikan lele seperti pembuatan lele asap, dendeng dedeg dan biscuit lele, peningkatan pemahaman anggota KWT dalam mengemas produk hasil olahan yang baik dan menarik bagi konsumen, peningkatan kemampuan dalam memanfaatkan HP android untuk pemasaran online berbasis kebutuhan dan adanya motivasi anggota KWT untuk mengelola usaha</em></p> Hesti Respatiningsih Galuh Aditya Anes Arini Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 146 149 MENGOLAH LIMBAH KAYU JATI MENJADI ELEMEN DEKORATIF DAN FURNITURE INTERIOR RUANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/32 <p>Keberadaan dan peran industri hasil hutan utamanya di Indonesia dewasa ini menghadapi tantangan yang cukup berat berkaitan dengan adanya ketimpangan antara kebutuhan bahan baku industri dengan kemampuan produksi kayu secara berkesinambungan. Bila diperhatikan kondisi hutan alam sekarang ini yang semakin menurun baik kualitasnya maupun luasnya berarti makin rusaknya kondisi hutan dan langkanya bahan baku kayu serta besarnya tantangan berbagai aspek khususnya sektor produksi. Maka perlu dilakukan perubahan mendasar dalam kebijakan penambangan kehutanan, salah satunya dengan mengedepankan peran inovasi teknologi dan kreatifitas yang lebih berpihak pada masyarakat khususnya industri kecil.Pemanfaatan dan mengolah limbah kayu jati merupakan salah satu tindakan yang mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan. Pemanfaatan limbah kayu jati akan mengurangi limbah kayu jati yang semakin lama semakin meningkat dan juga mengurangi polusi udara karena selama ini limbah kayu jati hanya digunakan menjadi kayu bakar. Hal tersebut tentu saja akan merugikan lingkungan dan masyarakat. Banyak warga masyarakat yang terpolusi karena telah keracunan asap yang ditimbulkan dari kurangnya pemanfaatan limbah kayu jati.Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini mencoba untuk mengolahlimbah kayu jati menjadi elemen dekoratif dan furniture interior ruangan. Meningkatkan efisiensi pengolahan hasil hutan serta memaksimalkan pemanfaatan limbah kayu tersebut yang akan membantu produsen industri kecil sehingga tidak mengalami kerugian yang berarti. Potensi limbah cukup besar dan dapat digunakan secara maksimal dan selebihnya jika tidak dilakukan pemanfaatannya secara optimal dikhawatirkan hal tersebut akan mencemari lingkungan sekitarnya.Pengolahanlimbah kayu jati sangatlah sederhana karena bahan baku dari pembuatan ini ada di sekitar kita berupalimbah kayu jati, lem kayu dan paku. Untuk membuat tampilan lebih menarik dalam finishing maka dapat diberi warna dengan cat melamik. Bahan atau limbah kayu yang telah jadi dapat dibentuk sesuai dengan keinginan</p> Dimas Wicaksono Dwi Wahyu Wijayanto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 476 482 Pemanfaatan Sargassum sp dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pesisir Desa Teluk Awur Jepara https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/33 <p>Daerah pesisir teluk awur kota jepara merupakan daerah yang kaya akan rumput laut coklat (<em>Sargassum sp</em>). <em>Sargassum sp</em> mengandung alginat dan antioksidan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis makanan. Namun, mayoritas masyarakat sekitar teluk awur belum mengetahui manfaat tersebut. Pada saat musim hujan sargasssum filipenula sangat melimpah dan menumpuk seperti sampah sehingga mengganggu nelayan yang sedang mencari ikan. Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu diatasi melalui sistem pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat. Metode yang dilakukan adalah sosialisasi, praktik pembuatan produk, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Program ini dilakukan dengan mengedepankan fungsi partisipasi kelompok pembinaan kesejahteraan keluarga (pkk) di desa teluk awur. Hasil program yang dicapai yaitu peningkatan pengetahuan atas pemanfaatan <em>Sargassum sp</em> sebesar 53,3% berdasarkan hasil pre-test dan post-test, pembentukan kemampuan dalam membuat produk dari <em>Sargassum sp</em> berupa keripik. <em>Sargassum sp</em> mulai dimanfaatkan sebagai produk makanan olahan yang ditunjukkan 9 dari 30 peserta kegiatan <em>Sargassum sp</em> menjadi keripik untuk konsumsi rumah tangga atau dipasarkan, serta peningkatan pendapatan masyarakat dimana 1 dari 30 peserta kegiatan mendapatkan penghasilan dari keripik <em>Sargassum</em></p> <p>&nbsp;</p> Nabila Yasminuljannah Rahmani Sri Wahyuni Ningsih Syahilla Efriana Verlina Intan Wulandari Miftah Farhana Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 483 487 Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Industri Kreatif Untuk Ekonomi Berdikari di Desa Rintisan Wisata Pojok Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/50 <p>Desa Pojok merupakan desa rintisan wisata yang mulai dikembangkan sejak 2017. Dimulai dengan adanya pembibitan tanaman, bank sampah, kini berkembang menjadi kampung warna-warni yang mempunyai banyak spot foto, kafe, wahana permainan anak, rumah kaca hidroponik. Warga Pojok memang tidak memiliki sumber daya alam untuk menopang wisata tetapi kreativitas warganya merupakan aset. Kelompok Selo Beraksi yang awalnya merintis pembibitan tanaman dan bank sampah mulai menggerakkan muda-mudi dan seluruh kampung untuk memajukan desanya. Desa Pojok terkenal dengan sarung Goyor yang sudah mendunia. Kelompok Selo Beraksi dengan modal bank sampahnya mampu menghasilkan banyak kerajinan bernilai estetis. Selain itu ibu-ibu juga merintis pembuatan tas tali kor. Produk-produk unggulan daerah ini belum tersentralisasi dan ditangani dengan manajemen yang baik. Seharusnya produk unggulan daerah tersebut mampu menjadi suvenir khas Pojok untuk menopang sektor pariwisatanya. Maka dari itu tim pengabdi bermaksud bekerja sama dengan Kelompok Selo Beraksi dan Karang Taruna Krido Manunggal untuk intensifikasi produk-produk di Desa Pojok. Intensifikasi produk ini diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomisnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah <em>Participatory Rural Appraisal (PRA)</em>. Kegiatan utama dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama menggunakan metode instruksional dan dialog melalui kegiatan Focus Group Discussion pengembangan kewirausahaan industri kreatif dengan fokus intensifikasi dan memantapkan produk dan cara pemasaran. Tahap kedua dilakukan pelatihan olahan makanan tradisional kekinian, praktek pembuatan makrame. Untuk mendukung intensifikasi produk ini telah dibuat “Rumah Bamboe” yang berfungsi sebagai outlet/pusat suvenir dan oleh-oleh yang berisi produk dari Desa Pojok. Selain sebagai outlet, “Rumah Bamboe” akan berfungsi juga sebagai spot foto. Tahap ketiga adalah pendampingan dan monitoring program. Manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat semakin berdaya karena produksi industri kreatifnya semakin berkembang. Dengan demikian diharapkan <em>income generating </em>Desa Pojok semakin meningkat.</p> Rysca Indreswari Kristiandi Kristiandi Pardono Pardono Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 132 135 IbM MENUMBUHKAN DUA KELOMPOK WIRAUSAHA BARU BIDANG DIVERSIFIKASI OLAHAN LELE (Clarias sp) TANPA LIMBAH DI KELURAHAN JOMBLANG SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/55 <p>Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang merupakan salah satu desa vokasi di Kota Semarang. Diantara program desa vokasi yang dikembangkan di Kelurahan Jomblang adalah budidaya (penggemukan) ikan Lele. Hasil budidaya lele ini belum dimanfaatkan secara optimal, karena masih dijual dalam bentuk ikan lele segar. Usaha divesifikasi olahan lele ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai oleh-oleh khas Kelurahan Jomblang. Rencananya dengan program IbM dari Dikti ini diusulkan akan dibentuk 2 calon kelompok wirausaha bidang diversifikasi olahan lele tanpa limbah. Diversifikasi olahan lele oleh dua kelompok ini saling berkaitan yaitu kelompok 1 akan mengolah abon lele yang berbahan baku daging lele. Kelompok 2 akan memanfaatkan limbah dari kelompok 1 berupa kepala, tulang dan kulit lele menjadi stik dan kerupuk lele yang tinggi kalsium. Permasalahan yang dihadapi oleh 2 kelompok calon wirausaha ini yang pertama adalah masalah <strong>Produk</strong> yaitu teknologi pengolahan dari bahan baku lele segar sampai menjadi produk olahan. Permasalahan kedua adalah <strong>pengemasan dan pelabelan</strong> yaitu bagaimana teknik pengemasan dan desain pengemasan yang aman dan menjual untuk produk pangan dan yang ketiga adalah masalah <strong>manajemen keuangan</strong> meliputi cara menentukan harga pokok produksi, harga jual, cara menyusun administrasi keuangan dan pengurusan PIRT. Metode yang digunakan adalah dengan cara pelatihan dan pendampingan. Hasilnya Dua kelompok wirausaha baru yang terbentuk adalah Kelompok Usaha Kibar Maju dan Kelompok Usaha Kibar Mandiri. Masing-masing beranggotakan 3 orang salah satunya menjadi koordinator. Alih teknologi pengolahan produk diversifikasi olahan lele sudah terlaksana yaitu pengolahan abon lele, stik lele dan kerupuk lele. Alih teknologi pengemasan produk pangan juga sudah dilakukan. Pelatihan&nbsp; pengurusan PIRT, penyusunan laporan keuangan (pembukuan) dan kewirausahaan juga sudah dilaksanakan. Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada akhir program pengabdian kelompok mitra telah menguasai teknologi pengolahan lele menjadi abon lele, stik lele dan kerupuk lele, mampu mengemas dengan baik, faham cara mengurus PIRT, faham cara membuat laporan keuangan dan memahami apa yang dimaksud dengan kewirausahaan.</p> Dyah Ilminingtyas Diah Kartikawati Bambang Hermanu Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 153 156 Pendampingan Implementasi Aplikasi Edmodo dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran di SMA 9 Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/56 <p><em>Tujuan kegiatan ini adalah memfasilitasi Guru dalam melakukan kegiatan pengembangan kompetensi mengajar menggunakan aplikasi edmodo. Fokus kegiatan adalah: (1) Penyusunan bahan ajar berbasis aplikasi, dan (2) pengembangan kuis dan evaluasi berbasis daring. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan dalam 4 pertemuan, antara pengabdi dan pengurus, serta peserta kegiatan. Target dan luaran kegiatan ini adalah (1) terciptanya bahan ajar berbasis aplikasi; (2) Kuis dan bahan evaluasi dalam jaringan; dan (3) Artikel ilmiah yang telah disubmit ke Seminar Nasional dan prosiding ISSN.</em></p> Ardhi Prabowo M. Asikin M. F. Safaatulah Suhito Suhito Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 157 160 PENULISAN ARTIKEL ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/30 <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru bidang studi bahasa Indonesia SMK di Kota Salatiga dalam penulisan artikel ilmiah dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendidikan kepada masyarakat yang berupa pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi guru bidang studi bahasa Indonesia SMK di Kota Salatiga. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini bervariasi antara lain penyuluhan yang meliputi ceramah, diskusi (tanya jawab) dan pelatihan. Penyuluhan dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan tentang . Penyuluhan dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan tentang artikel ilmiah, yang meliputi kaidah penulisan secara umum, kaidah penulisan selingkung dan pengetahuan beberapa jurnal yang bisa memuat artikel ilmiah yang telah disusun. Dengan kegiatan ini, terlihat bahwa ada peningkatan keterampilan menulis artikel ilmiah guru-guru bidang studi Bahasa Indonesia SMK di Kota Salatiga. Mereka menjadi tahu bahwa hasil penelitian perlu didesiminasikan melalui artikel. Dengan cara ini, diharapkan kegiatan penelitian para guru terdokumentasi dan diketahui orang lain.</p> Hari Bakti Mardikantoro Nas Haryati Setyaningsih Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 469 471 ANALISIS PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI SALE PISANG DI DESA GUNUNG SARI, KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/58 <p><em>Sale pisang adalah salah satu jenis makanan yang terbuat dari bahan dasar pisang. Makanan ini biasa dibuat dengan cara diiris tipis terlebih dahulu kemudian dijemur lalu digoreng dengan tepung supaya lebih renyah. Sale pisang digemari oleh banyak orang mulai dari kalangan rakyat biasa sampai pejabat tinggi. Nama sale pisang saat ini juga sudah tekenal hingga mancanegara. UKM Sale Pisang Sunoto dan UKM Sale Pisang Sugiarti di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang mengalam kendala dalam memenuhi permintaan pasar disebabkan oleh pengolahan yang masih bersifat konvensional.&nbsp; Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Pengembangan dan penerapan alat mesin mesin pengering mekanis otomotis yang dilengkapi dengan suhu dan timer otomatis pada Sale Pisang Sunoto&nbsp; diharapkan dapat&nbsp; mereduksi waktu pengeringan sale pisang dari 1 jam/ 4 kg menjadi 10 menit/ 4 kg, sehingga akan meningkatkan produktivitas hingga 20-30 % dibanding produksi konvensional dan produk lebih higienis. Sedangkan aplikasi teknologi tepat guna berupa mesin pengemas vakum otomatis sehingga akan mempermudah pekerja dalam mengemas sale pisang dan menghemat waktu sehingga waktu yang dibutuhkan hanya sedikit di UKM Sale Pisang Sugiarti diharapkan mampu meningkatkan produktivitas hingga 5 kali dibanding produksi awal.</em></p> Moch. Abdul Mukid Arief Laila Nugraha Fahmi Arifan Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 PELATIHAN PEMBUATAN FIBRE COMPOSITE BERBASIS NATURAL FIBRES https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/60 <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pembuatan komposit berbasis serat alam bagi mahasiswa Teknik Mesin Unnes yang sedang dan akan menempuh mata kuliah skripsi dalam bidang material teknik. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep, &nbsp;keterampilan teknis dalam pembuatan komposit dari serat alam, melakukan pengujian dan menganalisa hasil pengujian tarik, pengujian bending, dan pengujian impak. Sedangkan target dari pelatihan ini adalah mahasiswa mampu memahami konsep pengujian mekanis, meningkatkan ketrampilan teknis pembuatan komposit, melakukan pengujian, dan menganalisa hasil pengujian mekanis.</p> <p>Metode yang digunakan dalam pelatihan adalah IN-ON-IN. Pelatihan IN1 dilakukan melalui tutorial praktis tentang konsep komposit, teori praktis pembuatan komposit, konsep pengujian tarik, bending, dan impak di dalam kelas. Pelatihan ON dilakukan melalui proses pembuatan komposit, pembuatan specimen pengujian, pengenalan Universal Testing dan impact testing, dan pengujian mekanis di laboratorium Produksi dan Pengujian Bahan. Pelatihan IN2 melalui evaluasi hasil praktik dan pengujian komposit, serta coaching clinic yang dilakukan di dalam kelas. Kalayak sasaran dalam pengabdian kepada masyarakat sebanyak 14 mahasiswa Teknik Mesin Unnes yang sedang dan akan menempuh mata kuliah skripsi.</p> <p>Hasil kegiatan pengabdian masyarakat mengungkapkan bahwa&nbsp;: 1) pelatihan pembuatan fibre composit berbasis natural fibres mampu meningkatkan 32,19% kemampuan mahasiswa Teknik Mesin Unnes dalam membuat fibre composit, melakukan pengujian, dan menganalisa hasil pengujian; dan 2) ada perbedaan nilai rata-rata pre test dengan nilai rata-rata post test sebesar 20,00 setelah mengikuti pelatihan pembuatan fibre composite berbasis serat alam pada mahasiswa Teknik Mesin Unnes.</p> Heri Yudionoa Wahyudi Wahyudi Ahmad Mustamil Khoiron Kriswanto Kriswanto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 501 504 Eduwisata Tapak-Semarang Berbasis Sumberdaya Lokal https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/59 <p>Program PKW-CSR ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir kota Semarang, khususnya di Kelurahan Tugurejo, Kec. Tugu. Kedua wilayah mempunyai potensi sumberdaya alam berupa tambak bandeng dan hutan mangrove. Selama ini pemanfaatan potensi yang dimiliki di wilayah tersebut belum optimal. Melalui kegiatan PKW-CSR masyarakat akan diberdayakan melalui kegiatan ekonomi produktif mulai dari hulu hingga hilir, menyangkut aspek budi daya/produksi, pengolahan pasca panen, manajemen usaha dan pemasaran, serta penanganan lingkungan dan kesehatan masyarakat.&nbsp; Dalam pelaksanaan kegiatan menggunakan pendekatan&nbsp; PRA (<em>Participatory Rural Appraisal</em>), yaitu&nbsp; metode pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan. Penyampaian materi menggunakan metode yang saling mendukung, antara lain dengan ceramah, demonstrasi, praktik langsung, pendampingan, dan studi banding. Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun pertama, telah dihasilkan beberapa luaran, yang meliputi tiga bidang yaitu kelembagaan, ekonomi, dan pengembangan pariwisata. Dalam hal kelembagaan telah ditata lima organisasi yang terkait dengan pemberdayaan. Dalam Bidang Ekonomi: penambahan mesin/peralatan produksi(alat presto, vacuum sealer, alat press abon, dll), penataan tempat produksi, pelatihan&nbsp; keterampilan produksi/SDM, analisis proksimat produk olahan bandeng, pengembangan kemasan produk, budidaya ikan bandeng (penyiapan tambak, benih ikan sd panen), dan peningkatan promosi dan pemasaran. Bidang Pariwisata: desain dermaga, gardu pandang, gazebo, gapura, pengadaan papan nama, penunjuk arah, spanduk, brosur/leaflet, pengadaan perahu wisata lengkap dengan mesinnya, peningkatan promosi dan pemasaran (ke kantor, lembaga pendidikan, umum) dan pengelolaan sampah/kebersihan lingkungan utk mendukung wisata</p> Totok Sumaryanto Sulistyowati Sulistyowati Nana Kariada TM Sunyoto Sunyoto Danang Dwi Saputro Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Peningkatan Pengetahuan dan skill Bisnis Calon Wirausahawan Muda di SMK Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) di Warungpring Kabupaten Pemalang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/63 <p>Kewirausahaan merupakan sebuah ilmu yang dapat dipelejari baik teori maupun praktek. Sifat wirausaha bercirikan (a) selalu mengamankan investasi terhadap resiko, (b) mandiri, (c) berkreasi menciptakan nilai tambah, (d) selalu mencari peluang, (d) berorientasi ke masa depan. kegiatan pembangkitan jiwa kewirausahaan harus di lakukan secara sistematis dan aplikatif agar dapat membatu para pemuda Indonesia menjadi calon wirausahawan muda, Siswa SMK jurusan TPHP sejatinya calon wirausawan muda telah memiliki skill dalam pengolahan pangan yang di dapatkan melalui teori maupun praktek. Metode pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu ; Tahap I, tahapan pengumpulan data awal tentang potensi. Tahap II, 20 siswa terpilih mengikuti kegiatan <em>transfer knowledge</em>. Tahapan III, tahapan evaluasi kegiatan dan tidak lanjut. Berdasarkan data dapat diketahi bahwa siswa-siswa TPHP masih sangat minim pengetahuan dan pemahaman akan wirausahaan walaupun pada dasarnya mereka memiliki skill akan pengolahan produk pangan. Solusi yang ditawarkan yaitu (1) Pelatihan kewirausahaan bagi pemula, (2) Pelatihan penyususan studi kelayakan bisnis, (3) Pelatihan penggunaan teknologi tepat guna, (4) Pemberian motivasi peluang bisnis di daerah dan motifasi pentingnya membangun daerah sendiri, (5) Pelatihan pengolahan bahan baku lokal yang berkualitas, (6) Pendampingan bagi calon wirausaha untuk membuka usaha. Setelah mengikuti kegaiatan PKM siswa jurusa TPHP memiliki pemahaman dan motifasi untuk menjadi wirausahawan muda di bidang pangan dengan mengolah sumber daya lokal.</p> Muhamad Hasdar Melly Fera Muhammad Dini Adita Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 516 522 PKM Toko Kelongtong dan Minimarket Rumahan Agar Memiliki Daya Saing Menghadapi Minimarket Modern https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/65 <p><em>Indonesia is a heaven for strong capital retailers. With a population of more than 235 million, Indonesia has become a very lucrative market (editor of Majalah Kompetisi, 2012). AC Nielsen 2008 data shows modern retail growth of 30 percent every year. The existence of modern retail on the one hand has a positive impact in the form of employment of up to 23.4 million people (BPS, 2016), number two after agriculture. On the other hand, it has a negative impact due to unhealthy competition, which is detrimental to retail stores. The existence of minimarkets can turn off 20-50 small shops, while one supermarket can turn off up to 200 stores. Establishment of minimarkets, at a radius of 500 meters will get decrease result in income of up to 57.92 percent. At a radius of 1 km 30 percent (Iffah et al, 2011).</em></p> <p><em>The two partners also experienced a decline in turnover, a traditional grocery store "Bu Sirly" at Ngabul Jepara, which is experienced a turnover of up to 30 percent and a home-based minimarket "Nice Supermarket" at Sengonbugel Mayong whose gets turnover decreased by 60 percent, so that they had to lay off their employees. It is caused at almost the same time in 2013-2014 modern there are ALFAmart and Indomaret that emerged at a distance of less than 500 meters.</em></p> <p><em>Partnership Program This service activity strives to overcome partner problems in such as the low competitiveness, and is exacerbated by the low quality of service because there is no adequate SOP and often trouble recording and accounting systems. Outcome of devotion is a solution to the problem. They are: 1) competitiveness improvement program, 2) Upgrading accounting information systems and equipment programs. The approach used is interactive Participation Method, in which the two partners play a role in the process of planning activities and internal strengthening of the organization so that the two partners can maintain their performance after this PKM activity is completed.</em></p> <p><em>The method of implementing the competitiveness improvement program was carried out in stages: 1) SWOT analysis, 2) Equalization of program perceptions and agreements, 3) shop modernization, 4) service standard training, 5) governance training and SOP, 6) SOP shop construction, 7) Application and assistance. In the upgrading system of shops and equipment information systems, the stages are: 1) analysis of the needs and design of information system, 2) Identification and preparation of product item databases, 3) Making accounting software, 4) Application of accounting information systems, 5) training of accounting information system, 6 ) in traditional shop units, an ergonomic store layout will be arranged, 7) Application and assistance for system use. As an effort to guarantee the quality of the implementation of the work program, the implementation of each partner will be accompanied by two students from the Information Systems Study Program, Communication Sciences, Management and Accounting.</em></p> I. Marisan K. Muslimin P. A. Wibowo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 526 530 PEMANFAATAN LIMBAH KALENG SEBAGAI PRODUK KERAJINAN FUNGSIONAL ESTETIS DALAM PEMBERDAYAAN INDUSTRI KREATIF MASYARAKAT DI SEKITAR TPS PAJANG, SURAKARTA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/62 <p>Pemberdayaan industri kreatif masyarakat di sekitar TPS Pajang, Surakarta melalui pengolahan limbah kaleng menjadi produk kreatif diharapkan mampu menjadi solusi dalam upaya peningkatan ekonomi kreatif masyarakat di Pajang. Pengabdian ini berkonsentrasi pada pengolahan limbah kaleng secara kreatif bagi masyarakat di sekitar TPS Pajang. Kondisi masyarakat disekitar TPS Pajang di RW VII dan VIII berprofesi sebagai buruh. Ibu-ibu di RW ini sebagian besar adalah ibu rumahtangga sehingga tenaganya dapat digunakan untuk bekerja paruh waktu. Di kedua RW ini sudah ada Bank sampah, namun belum optimal. Selama ini pengelolaannya baru ditahap jual beli, belum pernah didaur ulang sendiri. Limbah kaleng adalah salah satu sampah yang sangat murah apabila dijual kembali sehingga kebayakan warga membuangnya secara sembarangan. Sedangkan kondisi limbah kaleng di TPS Pajang belum dapat diolah dengan baik. Banyaknya limbah kaleng merupakan permasalahan bagi lingkungan yang bedampak pada kesehatan lingkungan masyarakat sekitar TPS. Sangat disayangkan apabila limbah kaleng yang banyak ini tidak dimanfaatkan. Padahal limbah kaleng dapat dikreasikan menjadi produk kerajinan yang unik dan bernilai ekonomis. Dengan ulasan inilah maka pengabdian ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan melukis kaleng kepada masyarakat dan pemulung disekitar TPS Pajang, sehingga nantinya Pajang mempunyai produk kerainan yang unik dan bernilai ekonomis.. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka metode yang akan dilakukan adalah dibagi menjadi tiga tahapan yaitu; (1) tahap pertama, penyuluhan tentang pentingnya mengolah limbah kaleng kepada masyarakat dan pemulung (2) yang kedua, pelatihan melukis dan menghias kaleng dari tahap desain sampai proses produksi,(3) tahap ketiga adalah pendampingan manajemen produksi dan pemasaran. Manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat semakin berdaya karena produksi industri kreatifnya semakin berkembang. Hasilnya akan berdampak pada pengetahuan dan keterampilan mereka guna peningkatan perekonomian lebih baik dan yang tidak kalah penting adalah kerajinan kaleng diharapkan menjadi salah satu produk home industri di Pajang. Dengan demikian diharapkan <em>income generating </em>kelurahan Pajang semakin meningkat.</p> Dyah Yuni Kurniawati Nooryan Bahari Sigit Purnomo Adi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 510 515 PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK PENGECORAN LOGAM BERBASIS KOMPUTER BAGI INDUSTRI KECIL MENENGAH DI TEGAL https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/64 <p>Tujuan dari kegiatan pengabdian bagi masyarakat ini adalah memberikan peningkatan penguasaan dan kualitas design kepada drafter di bidang logam di bawah&nbsp; Koperasi Logam Rakitan Rakyat Tegal. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan produk khususnya pengetahuan mengenai pembuatan produk berbasis komputer untuk mendukung pembuatan produk pada industri logam. Tim pelaksana kegiatan ini adalah dosen yang memiliki keahlian sesuai dengan bidangnya. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pelatihan ini terdiri dari metode penyuluhan/ceramah, latihan dan evaluasi. Hasil yang yang diinginkan dari kegiatan pengabdian ini adalah peserta mampu meningkatkan pengetahuan dalam membuat design produk berbasis komputer.</p> Ari Dwi Nur Indriawan. M Suwahyo Suwahyo Karnowo & Danang Dwi S Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 523 525 Kewirausahaan Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/67 <p>Pembinaan atau penguatan&nbsp; wirausaha mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang dilakukan melalui serangkaian kegiatan dalam aspek produksi maupun manajemen usaha&nbsp; untuk menjadi wirausaha mandiri berbasis ipteks, sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ditekuninya, unggul, dan berkarakter. Kegiatan dilaksanakan berbasis manajemen mutu dengan tahapan Plan-Do-Ceck-Act atau lebih umum dengan tahapan Input-Proses-Output. Hasil evaluasi yang dilakukan pada semua tahapan akan digunakan untuk memperbaiki pada perencanaan berikutnya, dengan demikian, hasil semakin bermutu dan berkelanjutan. Pembinaan wirausaha mahasiswa atau yang selanjutnya disebut tenant dilakukan dengan prinsip learning by doing, mengintensifkan kerja kelompok dan pendampingan dosen, mengoptimalkan tutorial senior maupun sebaya. Kegiatan dilakukan secara kolaborasi dengan Jurusan/Laboratorium, Unit usaha, dan IbKIK yang ada di fakultas MIPA, LP2M, serta mitra UMKM maupun perbankan (BNI). Pelaku wirausaha mahasiswa adalah mahasiswa dan alumni FMIPA berjumlah 20 orang baik berkelompok maupun individual. Bidang usaha adalah PIN dan Gantungan kunci Matematis, Alpermath (Alat peraga Matematika), Puzzle Tangram, Aplikasi Tangram, SPOOV bantal sains, Budidaya ulat Hongkong, Lilin aroma terapi, jahe sehat mahasiswa, sasana kultura, JOD dan bimbingan Statistika.</p> Wiyanto Wiyanto M. Khafid Woro Sumarni Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Pengembangan Materi Dan Media Pembelajaran Wayang Di TK Di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/68 <p>Pendidikan anak usia dini sangat penting dan merupakan landasan bagi pendidikan selanjutnya. Berbagai potensi baik fisik maupun psikis, dan juga nilai dapat ditanamkan pada anak sejak usia dini. Wayang yang mengandung nilai-nilai kesenian, keindahan, filsafat, pola tingkah laku, persepsi keagamaan, dambaan dan cita-cita, patut dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam pembelajaran di TK. Pembelajaran wayang di TK dilaksanakan&nbsp; dalam kerangka pengembangan aspek apresiasi dan kreasi seni.&nbsp; Tujuan khusus kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan: (1) pemahaman dan kemampuan guru-guru dalam mengembangkan materi dan media pembelajaran wayang di TK dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekolah. Target luaran kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Peningkatan pemahaman dan kemampuan guru dalam mengembangkan materi dan media pembelajaran wayang di TK dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekolah; dan (2) Publikasi ilmiah di jurnal nasional bereputasi. Metode yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau mencapai target kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Pelatihan (workshop), yang bertujuan memberikan pemahaman dan kemampuan dalam mengembangkan materi dan media pembelajaran wayang di TK (2), dan (3) Melakukan evaluasi untuk menentukan tingkat keberhasilan kegiatan.&nbsp; Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa: Pertama, guru yang memiliki peran penting dalam pembelajaran, telah mampu mengembangkan materi dan media pembelajaran wayang di TK dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekolah. Kedua, dengan meningkatnya kemampan guru dalam mengembangkan materi dan media pembelajaran wayang di TK, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pengabdian ini berhasil dengan baik.</p> M. Ibnan Syarif Dwi Budi Harto Budi Harto PC. S. Ismiyanto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Tani Kentang Mengenai Upaya Penanggulangan Keracunan Pestisida Organofosfat di Desa Kepakisan Banjarnegara 9:08 PM https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/61 <p><em>Penggunaan pestisida dengan dosis yang berlebihan tanpa menggunakan alat pelindung diri yang lengkap, pencampuran berbagai jenis pestisida, praktek penyemprotan tidak mengikuti aturan penyemprotan, pengelolaan dan penyimpanan yang tidak sesuai aturan dan penggunaan berbagai jenis pestisida yang ilegal yang sudah banyak dilarang, merupakan suatu praktek penggunaan pestisida yang sangat berbahaya yang banyak ditemukan pada sebagian besar petani hortikultura di Indonesia. Pestisida organofosfat mempunyai efek imunotoksik dan neurotoksik berupa gangguan neurologik seperti disfungsi otonom dan kelainan klinis lainnya seperti keganasan, efek teratogenik, dan gangguan hormonal. Pada penelitian sebelumnya oleh peneliti di area pertanian kentang di desa Kepakisan, Banjarnegara banyak ditemukan adanya praktek pencampuran lebih dari satu jenis pestisida dan praktik penggunaan pestisida yang berbahaya. Dari 52 subyek, didapatkan 44,2% (23 orang) dengan keracunan organofosfat dan memiliki resiko 7,565 kali terkena gangguan fungsi neurokognitif. Metode pendekatan untuk menyelesaikan masalah adalah dilakukannya pemberdayaan pada kelompok masyarakat tani kentang melalui pelatihan tentang tanda-tanda keracunan organofosfat dan cara penanganannya, pelatihan tentang cara-cara pencegahan keracunan organofosfat dengan penggunaan pestisida yang tepat, penggunaan alat pelindung diri, pembuatan dan pembagian booklet/ buku panduan yang berisi informasi tentang keracunan organofosfat dan cara penanganannya, serta pembuatan poster, pamflet, dan stiker yang bisa disebarkan dan ditempel di berbagai tempat. Kegiatan tersebut melibatkan intansi terkait seperti Puskesmas dan Labkesda untuk nantinya secara rutin mengadakan pengecekan keracunan pestisida organofosfat dan memberi penyuluhan kepada petani.</em></p> Saekhol Bakri Ainun Rahmasari Gumay Hardian Hardian Muflihatul Muniroh Yuriz Bakhtiar Darmawati Ayu Indraswari Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 501 504 PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR KONSELING BERBASIS NILAI HUMANIS MELALUI TEKNIK OARS BAGI KONSELOR PENDIDIKAN/ GURU BK DI SMA KOTA SALATIGA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/73 <p>Konselor sekolah atau guru BK berkewajiban untuk melakukan <em>self training</em> agar terwujud <em>performance levels</em> yang memadai secara mental, emosional dan perilaku. Tujuan dari kegiataan pengabdian masyarakat ini adalah melatih konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling (BK) untuk mampu menggunakan secara efektif teknik-teknik dasar konseling untuk mengatasi masalah-masalah siswa dengan berbasis nilai-nilai humanis dengan menerapkan keterampilan dasar konseling teknik <em>open ended question, affirmation, reflection, summary </em>(OARS). Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan <em>peer </em>konseling dengan desain <em>experiential learning. </em>Kegiatan dilakukan dalam empat hari (2 hari tatap muka dan 2 hari kegiatan praktik implementasi serta evaluasi) dengan total jumlah jam pelatihan (JP) sebanyak 32 JP. Subyek pelatihan berjumlah 39 orang konselor sekolah atau guru BK dari 3 jenjang sekolah yaitu SMP, SMA dan SMK se-kota Salatiga. Instrumen pengukuran menggunakan lembar observasi praktik konseling dan tes keterampilan dasar konseling teknik OARS. Hasil pelatihan secara deskriptif menunjukkan adanya peningkatan rerata keterampilan dasar konseling teknik OARS (KDK-OARS) secara signifikan pada peserta pelatihan yang diukur melalui tes KDK OARS (T1,M=3.5 dan T2, M=5.3). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar konseling teknik OARS pada masing-masing konselor atau guru BK dapat meningkat melalui pelatihan ini.</p> Mulawarman Mulawarman Muslikah Muslikah Edwindha Prafitra Nugraheni Sigit Hariyadi Zakki Nurul Amin Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 164 167 Pemberdayaan Wirausaha Berbasis Kreativitas Pada Guru TK Daarus Salaam Di Kecamatan Gayam Sari Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/72 <p>Kegiatan pemberdayaan wirausaha berbasis kreativitas pada guru TK Daarus Salaam dilakukan melalui penyuluhan pembuatan alat permainan edukatif berbasis <em>multiple intelligence</em>. Jenis keterampilan ini dapat dijadikan sebagai bentuk usaha sampingan yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan bagi guru TK Daarus Salaam Kecamatan Gayam Sari Semarang. Jenis keterampilan ini juga mudah dilakukan serta tidak membutuhkan modal yang besar karena bahan dasar yang digunakan dari kotak bekas sabun mandi. Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini juga memiliki fungsi tidak hanya dijadikan sebagai produk yang bisa dijual tetapi juga bisa dijadikan sebagai bahan ajar bagi anak didik mereka disekolah. Pengabdian ini diikuti oleh 30 peserta. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu 50 produk Alat Permainan Edukatif (APE) berbasis <em>multiple Intelligence</em> yang siap dipasarkan dengan teknik pengemasan menggunakan plastik bening perekat. Sebagian produk sudah bisa langsung mereka pasarkan kepada orangtua murid dan sebagian besar juga mereka pasarkan secara online dibeberapa situs penjualan (<em>online shoope</em>). Kegiatan ini dirasakan sangat bermanfaat bagi pengetahuan dan keterampilan guru di TK Daarus Salaam Kecamatan Gayam Sari Semarang, baik dalam pengembangan pengetahuan&nbsp; maupun keterampilan dalam membuat dan memasarkan alat permainan edukatif (APE) berbasis <em>multiple intelligence.</em></p> Qristin Violinda Heri Prabowo Khalimah Khalimah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 OPTIMALISASI SELF-PUBLISHING DALAM PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PUBLIKASI KARYA BAGI GURU DI KOTA SALATIGA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/70 <p>Budaya literasi belakangan ini sedang gencar dikampanyekan, khususnya di dunia pendidikan. Hal ini bukan tanpa alasan sebagaimana dikabarkan dari berbagai media bahwa budaya membaca (perbukuan) dan literasi masyarakat Indonesia tertinggal empat tahun dibandingkan dengan negara lain. Jika ditelusuri, salah satu penyebab rendahnya budaya literasi Indonesia adalah ketersediaan buku bacaan yang ada di masyarakat dan keteraksesan buku tersebut oleh masyarakat. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa angka penjualan buku-buku pendidikan masih rendah. Fakta ini tentu membutuhkan solusi. Salah satu solusi yang diusulkan dalam kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah optimalisasi <em>self-publishing </em>sebagai upaya peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi karya kreatif. Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen ini yaitu: (1) Bagaimana analisis strategi optimalisasi <em>self-publishing</em> yang dilakukan oleh Tim Pengabdi bersama dengan Mitra dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas karya; (2) Bagaimana optimalisasi <em>self-publishing</em> dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas karya. Metode pelaksanaan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengacu pada Sepuluh Tahap <em>Self-Publishing. </em>Solusi yang ditawarkan dalam Program Kemitraan Masyarakat yang kami rancang adalah: (1) melakukan pelatihan terstruktur tentang <em>self-pubishing</em>; (2) mempersiapkan naskah karya; dan (3) melakukan publikasi karya. Target luaran kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini yaitu: (1) menganalisis keberhasilan strategi optimalisasi <em>self-publishing</em> yang dilakukan oleh Tim Pengabdi bersama dengan Mitra dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas karya; (2) meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi karya melalui <em>self publishing.</em></p> <p>&nbsp;</p> Asep Purwo Yudi Utomo Uki Hares Yulianti Iwan Hardi Saputro Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Penerapan Alat Pasturisasi Ekstrak Bit pada UMKM “Gendhis Manes”, Ungaran, Kabupaten Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/69 <p>Upaya pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), memerlukan model pemberdayaan, yang meliputi peningkatan UMKM yang ada untuk lebih maju agar dapat berkompetisi secara ketat dalam persaingan pasar bebas. UMKM “ Gendhis Manes” yang berlokasi di jl. Slamet Riyadi Rt.04 Rw.01&nbsp;&nbsp; Genuk, Ungaran Kabupaten Semarang, mempunyai produk yang spesifik dimana tidak dimiliki oleh UMKM pada umumnya yaitu berupa&nbsp; ekstrak BIT dalam bentuk sirup madu maupun minuman kesehatan. Sebagai organic detox juice, bit mempunyai beberapa manfaat antara lain dapat menjaga stamina, kesehatan jantung, melancarkan pencernaan, mencegah kanker, menurunkan kadar kolesterol, menjaga stabilitas darah dsb. UMKM “Gendhis Manes” telah memiliki ijin dari DINKES PIRT : 21333220108883-19, LP-POM MUI 151 800 20593416, ED : 09201500886. Namun demikian sampai sekarang proses produksi yang dilakukan masih secara manual dan konvensional sehingga membutuhkan banyak tenaga, hasil produksinya terbatas dan &nbsp;kualitasnya kurang terjamin. Adanya penerapan peralatan dan&nbsp; teknologi&nbsp; mekanisasi khususnya pada pasturisasi ekstrak&nbsp; buah bit,&nbsp; maka produk akan higienis karena tidak terkontaminasi udara luar sehingga kualitasnya lebih terjamin. Alat tersebut diperkenalkan pemakaiannya pada pekerjanya dengan memberikan pelatihan sesuai SOP nya dan diujikan kinerjanya hingga mencapai kondisi optimal. Sebagai upaya untuk meningkatkan&nbsp; kualitas dan daya simpan maka diberikan penyuluhan tentang cara produksi minuman ektrak bit yang hygienis.</p> Dwi Hadayani Moh. Endy Yulianto FS. Nugraheni Anggun Puspitarini Ilyas Teguh Pangestu Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 161 163 Penerapan Teknologi Pengelolaan Air Bersih Dan Energi Terbarukan Menuju Desa Swasembada Air Dan Mandiri Energi Di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/71 <p>Tujuan umum PPTTG pengelolaan air bersih dan energi terbarukan menuju desa swasembada air dan mandiri energi sebagai upaya penerapan hasil penelitian terapan bagi masyarakat Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Hal tersebut untuk menfasilitasi proses hilirisasi pengelolaan air bersih dan energi terbarukan yang merupakan hasil riset terapan ke masyarakat. Disamping itu untuk meningkatkan sinergi kelembagaan Politeknik Negeri Semarang pada berbagai tingkatan dengan Pemerintah Daerah guna meningkatkan produktifitas nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk berbasis IPTEKS dan membentuk serta memperkuat jaringan antara penghasil teknologi pengelolaan air bersih dan energi terbarukan dari limbah kotoran hewan maupun limbah pertanian. Disamping itu diperlukan juga energi terbarukan dari sinar matahari. Pelaksana bersama sama mitra mengidentifikasi kebutuhan penggunaan air untuk kehidupan sehari-hari, untuk pertanian dan energi terbarukan dari limbah peternakan dan energi dari sinar matahari melalui penyuluhan, pembuatan TTG bersama mitra yang berupa tower untuk distribusi air bersih, embung tadah hujan, digester anaerob untuk mendapatkan energi terbarukan, dan solar home system serta dilakukan pendampingan secara berkelanjutan. Target luaran dari kegiatan ini berupa tower distribusi air bersih, embung tadah hujan, digester anaerob, solar cell, publikasi di media masa, dan publikasi di jurnal nasional serta publikasi di seminar internasional.</p> Edy Suhartono Basuki Setiyo Budi Suparni Setyowati Rahayu Djoko Adi Widodo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Pendampingan Penyusunan Rencana Kontinjensi sebagai Upaya Kesiapsiagaan Banjir Kelurahan Petompon Kota Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/76 <p>Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan kelurahan tangguh bencana adalah dengan menyiapkan prosedur kesiapsiagaan yang dikenal dengan nama rencana kontinjensi bencana banjir Kelurahan. Penyusunan dokumen ini dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat Kelurahan Petompon. Dokumen ini memuat informasi terkait lokasi rawan banjir, masyarakat yang rentan, jalur evakuasi dan lokasi pengungsian sementara, struktur organisasi dan rencana kerja Kelompok Siaga Bencana (KSB), serta pedoman mekanisme koordinasi, komunikasi, dan peran pihak terkait dalam kesiapsiagaan banjir. Kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama pemerintah kota semarang (Badan Penanggulangan Bencana Daerah-BPBD), NgO Nasional (Mercy Corp Indonesia), NgO lokal (<em>Initiative for Urban Climate Change and Environment</em>-IUCCE) dan Perguruan Tinggi dalam hal ini Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk membantu masyarakat di Kelurahan Petompon sebagai salah satu kelurahan yang berada di sepanjang Kanal Banjir Barat, Semarang agar memiliki perencanaan yang tepat dalam menangani risiko banjir. Metode yang digunakan yaitu <em>Forum Group Discussion</em> (FGD) atau diskusi kelompok terarah. Dengan adanya prosedur ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih siap siaga, tangguh, dan tanggap dalam menghadapi banjir, dan dapat berperan serta untuk mengurangi risiko banjir di daerahnya.&nbsp;</p> Reny Yesiana Wiwandari Handayani Mega Anggraini Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 PELATIHAN PENYUSUNAN LEMBAR KERJA PRAKTIK BAGI TEKNISI SMK https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/78 <p>Program Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan di sekolah menengah kejuruan terkait belum adanya kemampuan teknisi untuk membuat Lembar Kerja Praktik. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melatih menyusun lembar kerja praktik, sehingga dapat membantu proses pembelajaran oleh guru dan siswa, serta dapat meningkatkan kinerja sebagai teknisi. Tim pelaksana kegiatan ini adalah tenaga pendidikan fungsional yang memiliki keahlian yang sesuai dengan bidangnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini dintaranya penyuluhan, latihan, dan evaluasi. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah teknisi memiliki kemampuan menyusun lembar kerja praktik yang sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat membantu proses pembelajaran dan menambah penilaian kinerja sebagai teknisi</p> I. Sukoco F.R. Sydore R. Ambar K.M.G Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 172 174 Pembuatan Sumur Resapan dan Biopori sebagai Solusi Pengurangan Demam Berdarah dan Kekurangan Air di Perumahan Tembalang Pesona Asri (TPA) https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/80 <p>Kecamatan Tembalang merupakan daerah yang termasuk ke dalam daerah dengan tingkat penderita demam berdarah yang tertinggi di Kota Semarang sejak beberapa tahun yang lalu. Tingginya tingkat penderita ini disebabkan salah satunya oleh banyaknya genangan air yang menjadi sarang nyamuk di sekitar rumah warga akibat kurangnya tingkat peresapan air ke dalam tanah. Di lain hal, kecamatan ini merupakan daerah yang setiap tahunnya mengalami kekeringan pada musim kemarau akibat tingginya penggunaan airbersih di wilayah tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk sosialisasi serta pembuatan sumur resapan dan biopori di Perumahan Tembalang Pesona Asri (TPA) yang berlokasi di Kecamatan Tembalang, Semarang. Bekerja sama dengan pihak RT 5 dan RT 6, sosialisasi dilakukan dalam rangka menyadarkan masyarakat akan pentingnya membuat sumur resapan dan biopori di sekitar rumah untuk mencegah terjadinya genangan air sarang nyamuk serta untuk menambah cadangan air di musim kemarau. Pembangunan sumur resapan dilakukan pada 4 lokasi, sedangkan pembuatan biopori dilakukan pada 40 lokasi di lingkungan perumahan. Dengan adanya pembangunan sumur resapan dan biopori ini, genangan air yang muncul pada saat musim hujan dapat teratasi. Selain itu, diharapkan kesadaran masyarakat di sekitar lokasi pengabdian pada khususnya serta masyarakat di Kecamatan Tembalang pada umumnya dapat meningkat. Dengan peningkatan kesadaran tersebut, akan lebih banyak lagi sumur resapan dan biopori yang dibangun di Kecamatan Tembalang sehingga tingkat penderita demam berdarah dapat menurun dan kekeringan di musim kemarau dapat teratasi.</p> Najib Najib Tri Winarno Anis Kurniasih Edi Bambang Setyobudi Ahmad Syauqi Hidayatillah Narulita Santi Prihatono Dwi Mayoga Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 175 178 Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Manyaran Kota Semarang: Mewujudkan Kampung Tematik Pilah Sampah https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/83 <p>Kolaborasi pemerintah, lembaga swasta (NgO) dan akademisi dalam mendukung pengelolaan sampah telah dilakukan di berbagai wilayah melalui program pemberdayaan masyarakat. Pelatihan terkait pengelolaan sampah semakin ditingkatkan sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK Kelurahan Manyaran, mereka saling berbagi dan mengajari masyarakat yang belum bisa mengelola sampahnya dengan baik. Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan untuk menunjang kampung tematik Pilah Sampah di Kelurahan Manyaran, tepatnya di RT 09 RW VII. Lokasi ini diberi nama Kampung Pilah Sampah karena lokasi ini merupakan tempat penampungan sementara (TPS) Ringin III di Kelurahan Manyaran. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan sosialiasi/ penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pilah sampah di Kampung Tematik Pilah Sampah, Kelurahan Manyaran dan menjadikan Kelurahan Manyaran sebagai wilayah binaan. Kegiatan yang dilakukan pada pengabdian ini meliputi (i) Sosialisasi Pengelolaan Sampah meliputi pemutaran video tentang kondisi tempat pemrosesan akhir (TPA) Jatibarang dan permainan pilah sampah, (ii) Pelatihan Kreasi Sampah: Ecobric dan (iii) Pengadaan Tempat Pilah Sampah.</p> Wiwandari Handayani Rukuh Setiadi Reny Yesiana Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Inovasi Penanganan Mitigasi Bencana Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak Akibat Efek Abrasi https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/85 <p><strong>Desa Bedono merupakan daerah di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang pantainya mengalami abrasi cukup parah. Abrasi berdampak pada tenggelamnya dukuh dan menggeser sosial budaya masyarakat pantai yang tidak lagi bertumpu pada sektor perikanan tambak. Metode dengan menggunakan data observasi menunjukkan bahwa area seluas 382,8 Ha hilang akibat efek abrasi dengan area yang tergenang rob sebesar 228,4 Ha. Pasang tertinggi pada permukaan air adalah 40 hingga 60 cm diatas permukaan tanah yang berlangsusng selama 4-6 jam. Potensi untuk bencana berupa banjir rob tidak dapat dihindari. Luasan mangrove yang ideal pada wilayah desa Bedono adalah 409 Ha yang memiliki manfaat fisik sebagai penahan abrasi serta penghadang ombak. Upaya inovasi mitigasi struktural dengan menerapkan strategi fisik, strategi ekonomis dan strategi sosial. Pembangunan infrastruktur dan rambu peringatan bahaya serta petunjuk evakuasi merupakan inovasi dalam penanganan efek abrasi.</strong></p> Wilis Ari Setyati Arya Rezagama Tri Winarni Agustini Yusup Hidayat Narendra Prasidya Wishnu Dyah Ayu Wulandary Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 198 200 PEMANFAATAN SISTEM IRIGASI TETES (SIT) ORGANIK PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) DI KELURAHAN DEMBE I, KECAMATAN DEMBE, PROVINSI GORONTALO https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/86 <p>Tujuan pemanfaatan Sistem Irigasi Tetes (SIT) organik di bidang pertanian dalam usaha mengatasi kondisi kekeringan sekaligus memenuhi kebutuhan hara bagi komoditi pertanian yang diberdayakan oleh petani. Cekaman kekeringan, tingginya serangan hama dan penyakit serta rendahnya kesuburan tanah disebabkan oleh penggunan pupuk anorganik berdampak pada produktivitas panen cabai rawit yang berujung pada kesejahteraan petani, untuk itu tim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Universitas Ichsan Gorontalo melakukan upaya pemecahan masalah dengan merancang dan membuat sistem irigasi tetes, membuat screen house untuk mengatasi serangan hama dan penyakit pada tahap pembibitan dan memberikan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) urin sapi serta menkombinasikan pemggunaan SIT dengan penggunaan POC guna mendorong peningkatan produksi serta melakukan introduksi, edukasi, dan pendampingan penggunaan SIT organik.</p> <p>Kegiatan ini memberikan dampak terhadap peningkatan produksi dan produktivitas panen cabai rawit , mendorong peningkatan kualitas kesuburan tanah serta menekan efek negatif limbah hasil pertanian. Petani mitra di Kecamatan Dembe, Kelurahan Dembe I umumnya bercocok tanam cabai rawit namun kondisi kekeringan menyebabkan kebutuhan air untuk lahan pertanian tidak mencukupi sehingga menjadi beban bagi petani dalam mencapai produksi cabai rawit yang optimum bahkan ancaman kegagalan panen sering melanda, untuk itu dibutuhkan adopsi teknologi baru dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh petani.</p> <p>Melalui program PKM ini mampu mendorong peningkatan produksi dan produktivitas cabai rawit melalui pemanfaatan SIT sehingga kebutuhan air tetap terpenuhi, meningkatkan pemahaman dan pengetahuan petani dalam mengelola tanaman cabai rawit dengan menggunakan POC urin sapi, serta memberikan edukasi tata cara pengoperasian dan perawatan SIT organik. Kedua mitra dalam kegiatan program ini berdomisili di Kelurahan Dembe I Kota Gorontalo, dengan metode yang digunakan dalam mengatasi kekeringan dan peningkatan kesuburan tanah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan petani.</p> Muh. Iqbal Jafar Moh. Muhrim Tamrin Indah Sari Zulfiana Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 201 205 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING BERBASIS EDMODO PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM KELAS X SMA N 2 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2017-2018 https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/81 <p>Penelitian ini bertujuan&nbsp; untuk: 1) Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran <em>blended</em> <em>learning </em>berbasis <em>edmodo</em> pada pembelajaran geografi. 2) Mengetahui efektivitas model pembelajaran <em>blended learning</em> berbasis <em>edmodo</em> terhadap hasil belajar geografi. 3) mengetahui minat dan tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan model pembelajaran <em>blended learning </em>berbasis <em>edmodo</em>. Populasi penelitian ini adalah kelas X SMA Negeri 2 Sukorejo. Sampel penelitian ini adalah kelas X IPS 1 (kelas eksperimen) dan kelas X IPS 2 (kelas kontrol). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket, dokumentasi, wawancara dan observasi. Metode analisis data menggunakan deskriptif persentase dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan&nbsp; pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dimana persentase kinerja guru kelas eksperimen baik. Aktivitas siswa pada kelas eksperimen sebesar 82,4% lebih baik daripada kelas kontrol dengan persentase sebesar 71%. Hasil <em>posttes</em>t menunjukkan rata-rata kelas eksperimen sebesar 80,55dan hasil rata-rata kelas kontrol sebesar 76,44. Hasil uji t menunjukkan bahwa &nbsp;thitung (2,155) &gt; ttabel (1,69). Hasil uji N gain menunjukkan hasil 1,34 dan termasuk ke dalam kategori tinggi. Minat dan tanggapan guru dan siswa terhadap model pembelajaran <em>blended learning</em> berbasis<em> edmodo</em> sangat tertarik. Simpulan penelitian ini yaitu, penggunaan model pembelajaran <em>blended learning</em> berbasis <em>edmodo </em>&nbsp;mata pelajaran geografi&nbsp; materi mitigasi dan adaptasi bencana alam lebih efektif daripada model pembelajaran menggunakan <em>power point.</em></p> Eka Mumaridah Apik Budi Santoso Sriyono Sriyono Erni Suharini Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 179 184 PENATAAN LANSEKAP DENGAN MENGOPTIMALKAN TAMAN DAN LINGKUNGAN KEBUN BUAH CEPOKO SEBAGAI PUSAT AGROWISATA KECAMATAN GUNUNG PATI https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/84 <p>Kelurahan Cepoko merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Gunungpati yang terdampak oleh adanya proyek pembangunan waduk Jatibarang. Jumlah penduduk pada tahun 2017 di kelurahan Cepoko tercatat sebanyak 2.679 jiwa yang terdiri dari 1347 orang laki-laki dan 1332 orang perempuan. Mereka mendiami 3 RW yang terdiri dari 15 RT dengan total wilayah seluas 295,038 ha. Pertanian merupakan sumber penghasilan utama bagi warga di kelurahan Cepoko, tercatat sebanyak 258 jiwa warga kelurahan Cepoko berprofesi sebagai petani dan 264 jiwa berprofesi sebagai buruh tani. Selain bidang pertanian sumber penghasilan lain warga Cepoko adalah di bidang peternakan. Kelurahan Cepoko memang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata terutama untuk mendukung proyek pembangunan waduk Jatibarang. Di kelurahan Cepoko terdapat tanah bengkok (milik Pemkot) yang dikelola sebagai kebun buah kelengkeng dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata buah. Kebun buah Cepoko juga ditanami aneka jenis buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti kelengkeng, sirsak madu, jambu kristal, alpukat, dan durian. Sejauh ini, pengelolaan warga terhadap lahan potensial di Kebun Buah Cepoko ini kurang optimal baik dari sisi pertanian, perikanan maupun potensi wisata. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan ini adalah lemahnya modal usaha, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), dan lemahnya infrastruktur desa wisata. Oleh karena itu, perlu pengembangan desain penataan lansekap dengan tepat dan penguatan kelompok petani melalui kegiatan pendampingan perlu dilakukan agar potensi-potensi lingkungan alam yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan</p> Eko Budi Santoso RM Bambang Setyohadi KP Dimas Wicaksono Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 191 197 EMPOWERMENT OF CORN TANK GROUP IN WONOHARJO VILLAGE, SUB-DISTRIC KEMUSU, BOYOLALI DISTRICT https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/82 <p>In Wonoharjo Village corn commodities can promise profits, this is because demand continues to increase over time. However, corn commodities have not been processed into foods of high economic value. Maize harvest is only consumed and sold to middlemen at a relatively low price of Rp 2,300 to Rp 2,700 every kilogram. Corn crop as one of the mainstay crops for the farmer group has not been developed optimally. Farming activities stop during the dry season due to lack of water. The farmers have not utilized the Kedung Ombo Reservoir as a means of irrigating the land, in addition to the use of organic fertilizer is still lacking, making the land worse (often harvest failure, due to disease attacks). Agricultural waste and livestock manure in Wonoharjo Village have also not been utilized. The objectives of this activity are: (1) to utilize the o ‘bero’ land that is not planted during the dry season with a demonstration plot of corn crops: (2) utilizing agricultural waste and livestock manure into organic fertilizer (3) overcoming crop failure with the application of organic fertilizer; (4) processing corn into tortillas (5) improving group management. The method used is education and facilitation. Education is done by: (1) providing counseling to farmer groups on how to cultivate corn that is good so that the quality and quantity increases; (2) the introduction of water suction machines, organic fertilizer grinding machines; (3) training in processing corn into tortillas and their packaging; (4) business management training.</p> Suminah Suminah Haniyati Haniyati Dwiningtyas Padmaningrum Bekti Wahyu Utami Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 185 190 Peningkatan Kesiapan Sumber Daya Manusia Melalui Intervensi Berbasis Psikologi Komunitas dalam Pengembangan Ekowisata Mangrove di Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/75 <p>Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan wisata berbasis masyarakat merupakan salah satu program andalan pemerintah saat ini. Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak merupakan salah satu desa dengan rata-rata status sosial ekonomi masyarakat menengah ke bawah dan memiliki potensi wisata alam mangrove yang belum dikembangkan. Salah satu faktor utama belum dikembangkannya potensi ekowisata mangrove Morodemak adalah kesiapan sumber daya manusia yang masih terbatas, termasuk di dalamnya pengetahuan dan sikap terkait ekowisata, kohesivitas kelompok, serta aktor kunci beserta struktur organisasi pendukung. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesiapan sumber daya manusia di Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak dalam mengembangkan ekowisata mangrove sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah intervensi berbasis Psikologi Komunitas yang terwujud dalam bentuk Diskusi Kelompok Terarah, Pelatihan "<em>Team Building</em>", dan Lokakarya Pengembangan Ekowisata Mangrove Morodemak. Program dilaksanakan sejak tahun 2017 hingga pertengahan tahun 2018. Evaluasi dari penerapan program menunjukkan adanya hasil yang cukup memuaskan berupa peningkatan kesiapan sumber daya manusia. Hal tersebut tampak dari sejumlah indikator, antara lain: &nbsp;terbentuknya aktor dan struktur organisasi penggerak wisata, kohesivitas kelompok, dan sinergi antar elemen masyarakat dalam mengembangkan ekowisata mangrove Morodemak. Program selanjutnya dapat dilanjutkan dalam bentuk peningkatan kompetensi spesifik terkait penyelenggaraan ekowisata berbasis masyarakat, seperti: pelatihan <em>service excellence/ hospitality,</em> pelatihan pengelolaan ekowisata, manajemen organisasi, dan manajemen keuangan.</p> Salma Salma Dian Veronika Sakti Kaloeti Fardzanela Suwarto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Blended Learning Untuk Meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran Di SMK https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/90 <p>Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pasal 15 menyebutkan bahwa SMK merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Berdasarkan hal tersebut pendidikan diharap mampu melahirkan generasi bangsa yang berkarakter kuat, terampil, kreatif, inovatif, imajinatif, peka terhadap kearifan lokal dan technoprenership. Namun pada kenyataan lulusan SMK masih jauh dari kata ideal. Pada tahun 2016 telah diterbitkan Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. Diterbitkannya Inpres tersebut dilatarbelakngi oleh kurang maksimalnya pencapaian tujuan pendidikan yang mengakibatkan masih banyak lulusan SMK yang tidak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya, dan menyebabkan pengangguran. Berdasarkan instruksi Presiden tersebut telah ditetapkan lima area revitalisasi yang terdiri atas kurikulum, guru dan tenaga kependidikan, kerjasama dengan Dunia Usaha/Industri, sertifikasi dan akreditasi, serta sarpras dan kelembagaan. Kegiatan revitalisasi SMK tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi khususnya LPTK yang melahirkan calon pendidik profesional. Atas dasar latar permasalahan tersebut perlu dilaksanakan kegiatan untuk memberikan dukungan program revitalisasi SMK. Kegiatan pengabdian ini dimaksudkan untuk mendukung area revitalisasi sumber daya manusia SMK khususnya peningkatan kapasitas dan kompetensi pedagogik guru yaitu dalam bentuk pelatihan <em>blended learning </em>berbasis <em>Social Network Learning</em>. Metode pengabdian yang digunakan yaitu dalam bentuk Pelatihan dengan susunan prosedur kerja: (1) Pelatihan <em>Blended Learning</em> berbasis <em>Sosial Network Learning</em> untuk peningkatan kompetensi pedagogik; (2) Pendampingan kepada guru yang telah mengikuti kegiatan pelatihan; dan (3) Review/evaluasi dengan guru mengenai hasil dari pelatihan yang telah diberikan. Program pelatihan dilaksanakan di SMK Taruna Kradenan Kabupaten Grobogan dengan jumlah 30 peserta. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan pelatihan berjalan dengan baik dan lancar, (2) peserta pelatihan memberikan respon positif terhadap kegiatan pelatihan yang dilaksanakan berdasarkan aspek kesesuaian tujuan, materi, waktu, narasumber, modul dan fasilitas pelatihan. Program pelatihan yang telah dilaksanakan mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi pedagogik guru SMK.</p> Niam Wahzudik Basuki Sulistio Nurussaadah Nurussaadah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 217 224 PELATIHAN PENGGUNAAN TINDAK TUTUR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KEBAHASAAN PARA GURU BAHASA PRANCIS DI WILAYAH SURAKARTA DAN SEKITARNYA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/77 <p>Pragmatik adalah kajian mengenai kemampuan pengguna bahasa untuk menyesuaikan kalimat dengan konteks sehingga kalimat benar dan baik. Guru bahasa asing dalam hal ini bahasa Prancis harus mampu menjadikan siswanya mampu menghasilkan kalimat-kalimat yang benar dan baik. Oleh karena pengetahuan tentang Pragmatik perlu dikuasai oleh para guru bahasa Prancis. Namun baru empat tahun terakhir ini (2015- sekarang) mata kuliah Pragmatik ada &nbsp;&nbsp;di Kurikulum &nbsp;&nbsp;dan sifatnya tidak wajib (pilihan). Oleh karena itulah pengabdian masyarakat berupa pelatihan ini dilaksanakan &nbsp;untuk melengkapi pengetahuan dan kemampuan guru bahasa Prancis dengan ilmu Pragmatik. Pelatihan ini bertujuan agar para guru memahami apa itu Pragmatik, konsep tindak tutur dan pada akhirnya dapat memahami dan menghasilkan ujaran-ujaran yang &nbsp;bien français. &nbsp;Tujuan lebih jauh adalah para peserta pelatihan ini akan dapat membimbing siswa menghasilkan ujaran-ujaran yang baik. Target dari Pengabdian adalah (1) Para peserta memahami apa itu Pragmatik, (2) Para peserta memahami jenis-jenis tindak tutur, (3) Para peserta menghasilkan ujaran-ujaran yang mengandung tindak tutur. Pelatihan &nbsp;diikuti 14 guru bahasa Prancis yang berada di wilayah Surakarta dan sekitarnya dan dilaksanakan di Hotel Ramada , Surakarta pada Sabtu 11 Agustus 2018. Pengalaman mengajar bahasa Prancis para peserta antara 1,5 -29 tahun.</p> <p>Hasil dari Pelatihan ini adalah sebagai berikut: (1) Para peserta merasakan bahwa pelatihan sangat bermanfaat karena mereka mendapatkan pengetahuan baru &nbsp;yakni dapat &nbsp;membedakan ujaran yang benar dan baik; bisa membedakan kapan dan dimana <em>sujet Vous</em>&nbsp;dan &nbsp;<em>Tu</em>&nbsp;digunakan; (2) Para peserta mendapatkan tambahan &nbsp;ilmu tentang cara bertutur itu tidak hanya bisa dijawab sesuai dengan apa yang ditanyakan tetapi bisa dengan cara lain, sehingga memperkaya cara bertutur dan itu &nbsp;dan sangat penting dalam pengajaran di kelas;. sebagai referensi, refleksi dari cara mengajar atau penyampaian materi yang masih kurang tepat; (3) Para peserta mampu bereaksi yang beragam atas beberapa ujaran ‘’ yang didengarnya; Para peserta bisa menggunakan “<em>Tu</em>” dan “<em>Vous</em>” dengan lebih tepat; (4) &nbsp;Para peserta bisa mengoreksi tuturan yang kurang tepat. (5) Para peserta memahami bahwa kalimat tanya tidak selalu digunakan untuk bertanya, (6) &nbsp;Para peserta menjadi lebih peka terhadap suatu ujaran, (7) Para peserta memahami bahwa sebuah ujaran bisa mempunyai beberapa daya.</p> Sri Rejeki Anastasia Pudjitriherwanti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 139 139 Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kreativitas melalui Penyediaan Tanaman Indigofera Berkualitas sebagai Pewarna Alami Batik https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/94 <p class="Abstract">Kampung Alam Malon di Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, produksi batik menjadi salah satu unggulan. Dalam membuat karya batik pewarna menjadi salah satu elemen penting untuk menciptakan karya seni batik yang indah dipandang mata. Namun pewarna alami semakin sulit didapatkan terutama dari tanaman indigofera, sehingga harus mendatangkan dari luar kampung Malon. Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan pengabdian ini adalah untuk menumbuhkan semangat pada kelompok Tani Gunungpati 03 kampung Alam Malon dan kelompok Tani Gunungpati 02 Desa Nglarang Kelurahan Gunungpati untuk memulai menanam Indigofera di lahan yang belum dimanfaatkan. Metode yang diterapkan adalah dengan memberikan berbagai kegiatan yang mendukung yaitu, sosialisasi program, pelatihan membuat pasta, menyemai biji menggunakan hormone gibrelin, membuat kompos dari kotoran ternak dan daun kering, pengadaan tandon air, penyediaan lahan dan penyuburan tanah menggunakan Trichoderma, penanaman dan pemanenan. Hasil kegiatan yang diperoleh adalah tersedianya pasta pewarna alami, kompos kotoran ternak, bibit indigofera dan tandon air. Produk dari target khusus kegiatan ini adalah tanaman indigofera yang siap dipanen di lahan eks bengkok seluas 900M<sup>2</sup>.</p> Ning Setiati Ely Rudyatmi Krispinus Kedatipukan Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Pengembangan Media Baru dan Media Promosi Digital dalam Tantangan Industri Kreatif Kerajinan Anyaman Desa Jepang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/93 <p>Kriya anyaman (sebagai produk seni tradisi) di Desa Jepang Kabupaten Kudus saat ini menghadapi dua persoalan yang dikotomis. Di satu segi desain anyaman tradisional yang masih dipertahankan saat ini semakin tertinggal dan tidak diminati pasar. Di segi lain terdapat tantangan berupa munculnya segmentasi pasar seni dalam bentuk produk anyaman yang lebih kontemporer dan fungsional bagi kebutuhan masyarakat urban. Hal ini berdampak pada manajemen usaha (khususnya pemasaran) yang masih konvensional. Aspek produksi dan menajemen usaha kerajinan anyaman belum tergarap dengan maksimal. Tujuan paper ini ingin menjelskan: (1) inovasi media baru, teknik, dan kemampuan mengembangkan gagasan desai serta (2) pengembangan media promosi online. Metode yang digunakan yakni prapengembangan, pengembangan, dan pascapengembangan. Hasil yang dicapai yaitu penerapan metode <em>new media art</em> (NMA) dalam berkarya kerajinan dan perluasan jejaring pemasaran melalui media website/<em>online</em>.</p> Eko Sugiarto Kemal Budi Mulyono Tjetjep Rohendi Rohidi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 229 232 Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/97 <p>Sampah rumah tangga yang semakin lama semakin menumpuk ketika tidak dikelola dengan baik bisa menjadi sumber pencemaran tanah, air dan udara dan bisa menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan sampah yang melibatkan masyarakat setempat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan upaya pengelolaan sampah di wilayah Kalimundu, Gadingharjo, Sanden, Bantul. Pengelolaan sampah dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1) Sosialisasi Pemilahan Sampah; 2) Pembentukan Organisasi Pengelolaan Sampah; 3) Pembuatan Kantong Sampah; dan 4) Pembuatan rumah sampah. Hasil dari program ini adalah 1) Masyarakat Kalimundu paham akan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga; 2) Semua RT di wilayah dusun Kalimundu memiliki pengurus pengelolaan sampah, 3) Setiap rumah memiliki kantong sampah yang terpisah sesuai jenis sampah; dan 4) Adanya rumah sampah di setiap RT di wilayah dusun Kalimundu.</p> Rita Kusumawati Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 240 243 MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI WUJUD KECINTAAN LINGKUNGAN WARGA TRASAN, KECAMATAN BANDONGAN, KABUPATEN MAGELANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/98 <p>Sampah merupakan masalah yang sangat pelik bagi masyarakat. Semakin bertambahnya jumlah penduduk,&nbsp; berkurangnya lahan kosong, dan seiring perkembangan zaman, menjadikan banyak sampah belum tertangani dengan baik.&nbsp; Sampah menjadi masalah polusi udara, tanah dan mengganggu keindahan lingkungan. Pengabdian masyarakat ini mencoba untuk mengubah <em>mindset </em>para ibu rumah tangga untuk melakukan manajemen pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Hal ini didukung oleh para pemuda yang bergabung dalam karang taruna GEMASITRA yang mengembangkan pengelolaan sampah dalam pos bank sampah ceria untuk sampah plastik dan kertas. Sampah organik dari limbah dapur dikelola oleh ibu-ibu kelompok tani dalam poktan bina karya yang diolah menjadi pupuk bagi tanaman yang mereka tanam dalam lahan pekarangan rumah. Pengabdian masyarakat ini juga bekerja sama dengan magic hand community Magelang dalam mengembangkan kreativitas pengelolaan sampah menjadi produk bernilai guna. Manfaat pengelolaan sampah ini dirasakan oleh masyarakat secara langsung, diantaranya dengan adanya tabungan sampah yang akan dibagikan saat menjelang idul fitri, pengelolaan sampah untuk hiasan perayaan peringatan HUT RI dan peningkatan keterampilan masyarakat dengan memanfaatkan bahan bekas serta memperindah dan membuat lingkungan semakin bersih dan nyaman untuk ditempati.</p> Niswah baroroh Indah Fajarini Indah Anisykurlillah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 244 249 Pemeriksaan Kesehatan Lansia dan Upaya Pemberdayaan Kader Posyandu Lansia mengenai Pencegahan Demensia Dini dan Peningkatan Kualitas Hidup Lansia di Desa Gulon, Magelang, Jawa Tengah https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/54 <p>Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Diperkirakan pada tahun 2025, akan ada 1.2 miliar orang dengan usia di atas 60 tahun dan akan meningkat menjadi 1.9 miliar pada tahun 2050. Di beberapa negara, semakin tingginya populasi kelompok usia lanjut menjadi masalah serius, dikarenakan proses natural penuaan mengakibatkan banyak masalah kesehatan yang timbul dan beban ekonomi menjadi lebih tinggi. Pada kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut <em>Aging Process </em>atau proses penuaan. Pada masa ini, seseorang akan mengalami perubahan dalam segi fisik, kognitif, maupun dalam kehidupan psikososialnya. Kualitas hidup lansia menjadi perhatian penting bagi para profesional kesehatan karena dapat menjadi acuan keberhasilan dari suatu tindakan, intervensi, atau terapi. Demensia dan terbatasnya mobilitas pada lansia berkaitan erat dengan disabilitas dan peningkatan dependensi, membatasi aktivitas, partisipasi sosial, menyebabkan isolasi diri, cemas, depresi, dan berperan dalam penurunan keseluruhan kualitas hidup lansia. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, utamanya screening demensia pada lansia di desa Gulon, Magelang. Dari 45 subyek didapatkan 14 orang (31%) dengan demensia ringan, 3 orang (7%) dengan demensia sedang, dan sisanya (62%) normal. Selanjutnya dilakukan pelatihan untuk pemberdayaan kader Posyandu Lansia tentang pencegahan demensia dini dan peningkatan kualitas hidup lansia.</p> Ainun Rahmasari Gumay Yosef Purwoko Hardian Hardian Saekhol Bakri Astika Widy Utomo Darmawati Ayu Indraswari Muflihatul Muniroh Yuriz Bakhtiar Edwin Basyar Buwono Puruhito Endang Ambarwati Yuswo Supatmo Endang Kumaidah Marijo Marijo Sumardi Widodo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 150 152 PKM Bagi Ibu-ibu PKK RT.01 dan RT.03 RW.15 Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang dengan Penanaman Cabai Menggunakan Teknik Hidroponik https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/100 <p class="Abstract">Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan memperkenalkan metode hidroponik. Salah satu jenis sayuran dengan harga yang cukup mudah menguap adalah cabai. Seringkali, harga cabai sangat mahal, sehingga banyak ibu rumah tangga yang mengeluh. Namun, bagi warga kota, terutama di perumahan, budidaya tanaman merupakan kegiatan yang sulit dilakukan karena lahan terbatas. Jadi, dibutuhkan metode baru yang disebut hidroponik. Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman. Hidroponik adalah tanaman yang dapat tumbuh dengan baik asalkan ada sinar matahari yang cukup, oksigen dan air, sisanya hanya untuk menyediakan nutrisi yang cukup dan media tanam. Berbagai sistem hidroponik dapat digunakan secara intensif di daerah perkotaan untuk meningkatkan nilai produksi tanaman. Salah satu metode penanaman hidroponik yang dapat dilakukan di daerah perkotaan adalah pertanian vertikal dan peternakan langit. Metode penanaman hidroponik memiliki berbagai keunggulan, yaitu pertumbuhan tanaman dapat dikendalikan, tanaman dapat menghasilkan dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, tanaman yang jarang terserang hama karena perlindungan, dan kemudahan pemeliharaan.</p> Noni Setyorini Khalimah Khalimah Haryono Haryono Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 254 257 PELATIHAN WIRAUSAHA LIFE SKILL SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ANGGOTA KPRI HANDAYANI PURNA TUGAS https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/99 <p>Anggota KPRI Handayani merupakan pegawai negeri di UNNES yang masih aktif maupun yang sudah purna tugas dengan status keanggotaan luar biasa. Anggota yang sudah purna tugas tetap diwajibkan membayar Iuran Wajib dan Iuran Sukarela tiap bulan. Kewajiban tersebut membebani karena pendapatannya berkurang sekali dikarenakan pendapatan tinggal 70% dari Gaji Pokok, tidak menerima tunjangan sertifikasi, tidak menerima remunerasi gaji bulanan maupun per semester dan tidak menerima uang makan. Oleh sebab itu, mereka yang akan menghadapi purna perlu menyiapkan pengganti pendapatan yang salah satu alternatifnya adalah wirausaha. Pada umumnya mereka belum memiliki keahlian untuk berwirausaha. Solusi yang diberikan adalah melakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan bandeng presto dan telur asin. Metode yang digunakan adalah <em>Participatory Rural Appraisal</em> (PRA). Peserta dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anggota KPRI Handayani yang akan purna tugas dalam waktu 1-3 tahun berjumlah 19 orang.</p> Rochmad Rochmad Muhammad Kharis Suprayogi Suprayogi Baidhowi Baidhowi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 250 253 Pemberdayaan Masyarakat Desa Watusari Melalui Keterampilan Menentukan Posisi dan Kedalaman Sumber Air Bawah Permukaan dengan Teknik Dowsing dan Geolistrik https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/95 <p>Telah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat di desa Watusari dengan peserta warga setempat. Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pada musim kemarau di daerah tersebut mengalami kekeringan yang ditandai dengan keringnya sumur-sumur penduduk. Untuk mengatasi kondisi tersebut masyarakat bergotong royong membuat sumur-sumur baru di beberapa lokasi yang diperkirakan ada sumber airnya. Berdasarkan pengalaman yang lalu menunjukkan bahwa&nbsp; lokasi pembuatan sumur sesuai&nbsp; dengan yang diharapkan, tetapi hanya sementara waktu sekitar 2-3 tahun, setelah itu berangusur-angsur sumur mengalami penurunan debit air. Berdasarkan kondisi lapangan tersebut, tim pengabdian masyarakat jurusan fisika Universitas Negeri Semarang, Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Fisika Bumi bekerjasama dengan warga mengadakan kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat agar dapat menentukan posisi dan kedalaman sumber air di wilayah desa Watusari. Kegiatan dibagi menjadi 3 tahap, meliputi ceramah dan tanya jawab tentang materi sumber air bawah permukaan, bagaimana cara untuk menentukan posisi dan kedalaman sumber air bawah permukaan. Kegiatan berikutnya adalah praktek di lapangan dalam lingkup kecil dengan peserta 8 orang wakil dari masing-masing RT dengan materi praktek menentukan titik yang diperkiranan terdapat sumber air bawah permukaan dengan teknik Dowsing dan menentukan kedalamannya dengan metode Geolistirk. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa warga Watusari berhasil mengaplikasikan teknik Dowsing dan metode&nbsp; Geolistrik di sekitar tempat tinggal mereka.&nbsp; Keberhasilan&nbsp; ini&nbsp; ditandai&nbsp; dengan warga Watusari menemukan sumber air bawah permukaan baru dengan lokasi yang berbeda denga sumber air yang sudah ada.&nbsp; Sumber air bawah permukaan yang ditemukan &nbsp;rata-rata pada kedalaman &nbsp;15 meter dan 60 meter.</p> Supriyadi Supriyadi Khumaedi Khumaedi Upik Nurbaiti R Muttaqin Taufik N .F M. Ikhsan Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 233 236 PENINGKATAN PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA KRIPIK TEMPE SAGU DI DUSUN WIYORO KIDUL RT08 BATURETNO BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/104 <p>Kripik tempe sagu merupakan makanan cemilan yang sangat digemari oleh masyarakat. Kripik tempe sagu merupakan hasil penganekaragaman makanan olahan dari bahan dasar tempe kedelai dan sagu serta bumbu rempah. Proses pembuatan kripik&nbsp; tempe sagu melalui beberapa tahap yaitu: pencampuran bahan; pemeraman; pemotongan; penggorengan; penirisan; pengemasan. Setelah mencermati dari bahan, alat dan proses pembuatan kripik tempe sagu ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mitra usaha Cahya Bintang diantaranya: penggorengan, penirisan, pengemasan, pemasaran dan pembukuan. Metode pelaksanan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pendampingan. Pendampingan yang sudah disepakati antara pengabdi dan mitra usaha adalah&nbsp; bidang; Proses produksi terutama dalam proses penggunaan spinner; Proses pengemasan dalam desain kemasan agar lebih menarik konsumen; Pembenahan pembukuan. Kesimpulan:Penirisan dengan menggunakan spinner akan mendapatkan hasil yang lebih baik; Kemasan yang menarik akan membah daya jual kripik tempe sagu. Saran: Perlu dilakukan modifikasi alat spinner untuk mengurangi kripik yang pecah</p> Romiyatun Mijiling Astuti Noer Hayati Lestari Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 268 269 PKUM untuk Pengolahan Makanan Berbahan Dasar Pisang di Kelurahan Rowosari https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/101 <p>Kelurahan Rowosari merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. batas administratif Kelurahan Rowosari adalah sebagai berikut: Batas Utara berbatasan dengan desa. Kebunbatur Kab. Demak, Batas Timur berbatasan dengan desa. Banyumeneng Kab. Demak, Batas Selatan berbatasan dengan desa Kalikayen Kab. Semarang, Batas Barat berbatasan dengan Kel. Meteseh Kec. Tembalang. Menurut Bapak Purwoko, SH,&nbsp; Lurah Rowosari, saat di temui Tim Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) di kantor Kelurahan Rowosari, Kelurahan Rowosari merupakan salah satu sentra pisang di kota Semarang dan memiliki potensi sebagai penghasil makanan olahan berbahan dasar pisang terbesar di kota Semarang, oleh karena itu pemerintah Kota Semarang merencanakan Kampung Tematik Pisang di kelurahan Rowosari. Karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan belum ada sarana pendukung seperti koperasi, masyarakat kelurahan Rowosari yang membudidayakan tanaman pisang selama ini masih menjual pisang dalam bentuk pisang matang atau setengah matang dan belum diolah sehingga tidak ada nilai tambahnya. Pengolahan Buah pisang menjadi keripik pisang telah lama dikenal oleh kelurahan Rowosari. Kebanyakan masyarakat memproduksi keripik pisang untuk dikonsumsi sendiri tidak untuk dipasarkan lebih luas. Pada tahun 2015 Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Kota Semarang telah mengadakan pelatihan pembuatan makanan berbahan dasar pisang, namun karena tidak adanya tindak lanjut, pelatihan belum mendapatkan hasil yang diharapkan.</p> <p>Melihat kondisi eksisting masyarakat kelurahan Rowosari di beberapa aspek antara lain SDM dan potensi besar yang dimilikinya, maka dalam program&nbsp; PKUM ini, Tim pelaksana menekankan pada penguatan sumber daya manusia dengan cara memberikan program pelatihan dan pendampingan. Hasil yang dicapai pada pengabdian PKUM ini antara lain telah terbentuk UMKM makanan berbasis pisang dan luaranya adalah : mesin pembuat keripik pisang, oven Besar dan Mikser.</p> Evi Setiawati Zaenal Arifin Zaenul Muhlisin Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 258 260 PENINGKATAN NILAI TAMBAH KERAJINAN ANYAMAN DENGAN TEHNIK DECOUPAGE PADA IBU – IBU KELOMPOK PENGAJIAN SALIMAH KELURAHAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/108 <p class="Abstract">Kerajinan decoupage adalah seni menghias dengan metode potong dan tempel yang saat ini sedang diminati oleh masyarakat. Hasil kerajinan decoupage yang indah, membuat barang-barang yang semula biasa saja menjadi lebih menarik dan bisa memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Dengan seni decoupage ini, barang yang semula adalah limbah rumah tangga juga bisa ditingkatkan nilainya menjadi barang yang berseni.</p> <p class="Abstract">Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan sumber daya wanita pada kelompok pengajian salimah kelurah gajahmungkur, semarang. Pelatihan telah diikuti oleh 20 orang sebagai peserta aktif yang merupakan ibu rumah tangga dan remaja puteri. Peserta mampu berkreasi dan memiliki daya inovasi yang tinggi. Luaran dari program ini, ibu – ibu dan remaja putri memiliki keterampilan membuat kerajinan decoupage dari kerajinan anyaman, memiliki kemampuan membuat akun facebook, instagram, email, sebagai bekal dasar membuat e-marketing dari produk yang dibuatnya serta memperoleh kemampuan mengelola keuangan baik.</p> Ika Indriasari Hawik Ervina I Sutrisno Sutrisno Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 534 537 ANALISIS KANDUNGAN GIZI KERUPUK RAMBAK KULIT KERBAU DENGAN PEMBERIAN LABEL INFORMASI GIZI DAN ALAT TEPAT GUNA SEBAGAI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS DI DESA PENAGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/109 <p><em>UKM Kerupuk Rambak Kulit Kerbau Cipta Rasa Penaggulan</em><em> Kecamatan Pengandon Kabupaten Kendal</em><em> merupakan suatu usaha industri yang sangat berpotensi dan merupakan sumber penghasilan penduduk desa </em><em>Penanggulan</em><em> kapasitas </em><em>1 ton / 6 bulan</em><em> (140 bal @ Rp. 15.000) serta dalam prosesnya masih sangat sederhana masih menunggunakan teknologi konvensional</em><em>. Kerupuk rambak adalah kerupuk yang terbuat dari kulit kerbau. Proses pembuatannya dilakukan dengan pemanasan kulit dalam air mendidih, bulunya dibersihkan, diberi bumbu, dipotong-potong, dan dikeringkan setelah itu baru siap untuk digoreng</em><em>. </em><em>Sejauh ini</em><em> belum ada penelitian mengenai kerupuk rambak sehingga penulis tertarik untuk meneliti</em><em> dengan menggabungkan teknologi tepat guna dengan mesin pengadukan bumbu dan mesin pengeringan yang efektf serta penambahan analisis kandungan gizi sehingga dapat meningkat produktifitas.</em><em> Penelitian dilakukan di laboratorium terpadu, Universitas Diponegoro. Adapun uji yang dilakukan meliputi uji kandungan zat gizi antara lain uji kandungan protein menggunakan metode kjehdahl, lemak menggunakan metode sokletasi, uji kandungan air dan abu menggunakan metode gravimetri, dan uji karbohidrat menggunakan metode proksimat</em><em>.</em><em> Hasil uji menunjukkan bahwa&nbsp; kerupuk rambak mengandung karbohidrat sebesar 3,3 %, protein sebesar 72,4%, lemak sebesar 20,2%, air sebesar 2,7%, dan abu sebesar 1,4%</em><em>.</em> <em>Berdasarkan uji yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kerupuk rambak</em><em> memiliki kandungan lemak </em><em>dan air yang sesuai dengan SNI </em><em>01-2886-2000.</em></p> Fahmi Arifan Satriyo Adhy Diana Nur Afifah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 PELATIHAN PEMBUATAN BIOPORI SEBAGAI RESAPAN AIR DAN PENGHASIL KOMPOS https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/96 <p>Program pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi warga RT 08 RW 04 kelurahan Banaran kecamatan Gunungpati Kota Semarang yaitu warga ingin membuat biopori dan kompos, namun tidak memiliki pengetahuan dalam membuatnya. Solusi yang ditawarkan adalah tim pengabdi melakukan pemberdayaan dengan melatih warga untuk membuat lubang biopori yang dapat difungsikan sebagai lubang resapan dan menghasilkan pupuk kompos. Luaran yang dihasilkan selain artikel, juga terdapat luaran berupa produk biopori yang dapat dirasakan langsung oleh warga. Sehingga harapan warga menjadi kampung hijau dapat tercapai. Tim yang melaksanakan kegiatan pengabdian ini terdiri dari dosen yang bidang keahliannya sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pengabdian. Tahapan yang dilakukan diantaranya sosialisasi, pelaksanaan pelatihan, pendampingan, dan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar dan baik, warga sangat antusias dengan adanya pelatihan biopori dan menghasilkan sejumlah lubang biopori, resapan air, dan pupuk kompos. Warga terbantu dengan adanya biopori yang dapat menghasilkan kompos, karena dapat memudahkan pemupukan tanaman toga, hias, tamanan pakan ternak itik, serta mendukung sebagai rintisan Desa Hebat di kota Semarang.</p> S. Anis D. Widjanarko Abdurrahman Abdurrahman F. A. Budiman Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 237 239 IBM KELOMPOK SADAR WISATA DI DESA WISATA MENARI TANON KABUPATEN SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/110 <p>Tanon merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Semarang yang memiliki potensi SDA dan SDM yang dapat dikembangkan. Beberapa permasalahan diantaranya, 1) potensi seni di Tanon perlu digali dan dikembangkan, 2) Masyarakat Tanon memiliki keterbatasan kemampuan untuk mengembangkan potensi seni yang ada, karena mereka belajar seni secara otodidak. Berdasarkan masalah yang dihadapi, maka tujuan dilakukan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan berkesenian anggota pokdarwis, sekaligus membuat kemasan seni wisata yang menambah referensi sajian wisata. Kegiatan ini melibatkan sekitar 10 orang penggerak kesenian di Tanon. Tahapan kegiatan yakni melakukan FGD bersama ketua pokdarwis dan koordinator tari, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi. Metode yang digunakan yakni <em>collaborative learning. </em>Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menari dan terwujudnya sebuah tari Lembu Tanon sebagai tambahan referensi sajian wisata. Kegiatan ini&nbsp; menghasilkan luaran berupa artikel dan publikasi di media cetak maupun online. Pengabdi berharap kegiatan dapat dilanjutkan secara mandiri oleh peserta pelatihan kepada penari junior.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Tanon is one of tourism village in Semarang Regency that has potentials in natural and human resources. The problems are 1) traditional art in Tanon needs to be developed, 2) the limit resources able to develop the art, because they studed art in autodidact. Based on the promblems, it was important to give the dance training to improve their knowledge and skill, at once created a dance to add the traditional dance as welcoming dance. The activity consists of 10 persons. The steps are making Forum Grup Discussion with the leader of Pokdarwis dan dance coordinators, training and mentoring activities, and evaluation. The method used collaborative learning. The result shows that an increase in their dancing skill, created a Lembu Tanon dance as welcoming sance. The activities carried out produce the outer covering of articles and publication in the printed and online. We hope the activities to continue autonomously by the members to dancer junior.</em></p> Lesa Paranti Rimasari Pramesti Putri Deva Marsiana Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 538 542 PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI BAHAN BAKU SAMPAH PERTANIAN DAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN WIROSARI GROBOGAN https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/107 <p>Sampah merupakan sisa-sisa yang indentik dengan bahan buangan yang tidak memiliki nilai. Sampah organik seperti dedaunan yang berasal dari taman, jerami, rerumputan, dan lain-lain yang berasal dari sampah pertanian memang sering menimbulkan berbagai masalah terutama di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Baik itu masalah keindahan dan kenyamanan maupun masalah kesehatan manusia, baik dalam lingkup individu, keluarga, maupun masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penanganan terhadap sampah-sampah yang di hasilkan dari setiap musim panen dengan mengolah sampah sehingga dapat di manfaatkan.&nbsp; Dalam kasus ini, kita mengambil contoh sampah pertanian yang dalam kompisisi limbahnya mengandung unsur Nitrogen (N) , Fospor (P) , dan Kalium (K) untuk diolah menjadi pupuk cair organik dengan menggunakan bioaktivator alami. Unsur nitrogen didapat pada kacang-kacangan, serabut kelapa&nbsp; dan jerami. Untuk unsur fosfor didapat dari bonggol pisang, daun pisang dan jantung pisang. Untuk unsur kalium didapat dari daun-daunan dan tanaman jagung. Dengan begitu pemanfaatan limbah perkebunan dapat dimanfaatkan kembali ke sektor perkebunan dan mengatasi pencemaran lingkungan.</p> Susiana Purwantisari Retno Hestiningsih Munifatul Izzati Ilyas Teguh Pangestu Kresna Suryadi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 577 580 PKM Pengolahan Buah Naga Merah dan Nanas oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/111 <p>Kecamatan Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan sentra produksi&nbsp; buah naga merah dan nanas&nbsp; di&nbsp; Kalimantan Timur. Dengan total luas lahan 1300 hektar, kedua komoditas ini lebih unggul dibanding produk sejenis di daerah lain yaitu rasa yang manis dan produksi sepanjang waktu. Meski hasilnya melimpah, namun sebagian besar pemasarannya hanya dalam bentuk buah segar. Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Abadi, satu dari sejumlah KWT&nbsp; di Samboja yang&nbsp; telah mencoba memproduksi olahan&nbsp; buah naga merah, tetapi sekadar untuk memenuhi permintaan dalam skala kecil.&nbsp; Hasil panen yang melimpah serta lokasi strategis mitra pada jalan poros Samarinda-Balikpapan merupakan potensi bagi pengembangan usaha pengolahan produk buah naga merah dan nanas dengan segmentasi pasar yang lebih luas. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk membantu mitra dalam menentukan produk olahan buah naga merah dan nanas yang sesuai dengan preferensi konsumen. Selain itu, kemasan produk olahan juga dirancang agar&nbsp; dapat berfungsi tidak hanya sebagai pelindung produk, tetapi&nbsp; juga sebagai sarana promosi dan pemasaran. Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini antara lain survei preferensi konsumen tentang produk olahan buah naga merah dan nanas, diskusi, pelatihan pembuatan produk serta pendampingan mitra. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah: (1) produk selai dan sirup buah naga merah&nbsp; <em>mix</em> nanas adalah yang diinginkan oleh konsumen; (2) mitra memiliki kemampuan standar dalam&nbsp; mengolah produk selai&nbsp; dan sirup dan (3) tersedianya kemasan produk selai dan sirup&nbsp; yang higienis, praktis dan menarik.</p> Farida D. Sitania Iis Intan Widiyowati Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 543 550 Pengembangan Kualitas Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Bagi Guru SMK dan SMA Jawa Tengah https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/105 <p>Kurikulum 2013 memunculkan mata pelajaran baru di tingkat SMK dan SMA yang dikenal dengan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Guru mengampu Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan memiliki kendala dalam implemetasinya, terlebih jika berlatar belakang pendidikan guru diluar prakarya dan kewirausahaan. Pembelajaran prakarya di SMK dan SMA memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini memicu capaian pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan belum optimal. Hal ini terjadi diberbagai wilayah termasuk SMA/ SMK di wilayah Jawa Tengah. Dengan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini diharapkan guru menguasai keterampilan bagaimana membangun bisnis yang sesuai dengan siswa SMA dan SMK ataupun sekolah, serta&nbsp; mampu mengimplementasikan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. Kegiatan telah dilaksanakan pada tanggal 4 September 2018 berlokasi di Fakultas Ekonomi UNNES dengan guru Prakarya dan Kewirausahaan SMA/ SMK di wilayah Jawa Tengah yang berasal dari16 sekolah yang berjumlah 19 guru dan 45 siswa dari 16 sekolah tersebut. Dari kegiatan ini guru telah menguasai keterampilan bagaimana membangun bisnis dan mampu mengimplementasikan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan terlihat dari hasil evaluasi berupa rencana bisnis dan desain pembelajaran.</p> Khasan Setiaji Kemal Budi Mulyono Muhammad Feriady Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 270 273 Analisis Kesiapan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Memasuki Dunia kerja di Kabupaten Solok https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/103 <p>Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999) mendefinisikan bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada Siswa SMK dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.</p> <p>Penelitian ini penelitian deskriptif untuk melihat sejuah mana kesiapan siswa SMK di Kabupaten Solok dalam memasuki dunia kerja setelah diberikan pelatihan. Subjek penelitian adalah perwakilan Siswa SMK Negeri 1 Surian dan SMK Negeri 1 Lembah Gumanti yang berjumlah sebanyak 20 orang. Instrument penelitian berupa kuisioner kesiapan kerja yang dibagikan kepada siswa setelah kegiatan pelatihan dilaksankan. Hasil yang diharapkan adalah setelah diadakannya pengabdian ini siswa memiliki kemampuan dalam menghadapi wawancara kerja baik dari segi sikap dan penampilan maupun dari segi menjawab pertanyaan wawancara selain itu siswa diharapkan mampu membuat cv dan surat lamaran kerja.</p> Jean Elikal Marna Annur Fitri Hayati Oknaryana Oknaryana Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 264 267 Peningkatan Efisiensi Pengolahan Limbah Elektroplating melalui Proses Koagulasi-Flokulasi pada Industri Logam Juwana Pati https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/102 <p><em>Logam krom</em><em> adalah salah satu logam beracun yang menyebabkan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan karena tidak dapat terurai</em><em>. Krom</em><em> adalah salah satu polutan logam utama selain arsenik, tembaga dan nikel dalam air limbah industri </em><em>elektro</em><em>plating. Di antara teknologi untuk menghilangkan polutan ini, koagulasi</em><em>-flokulasi</em><em> dapat dianggap sebagai metode yang</em><em> cukup</em><em> efektif. Metode ini memiliki beberapa keuntungan seperti jumlah lumpur yang diproduksi lebih sedikit dan menghasilkan</em> <em>efisiensi yang tinggi dalam menghilangkan polutan. Penelitian ini bertujuan untuk me</em><em>ningkatkan efisiensi pengolahan limbah cair industry electroplating di UKM Sinar Padi, Industri Logam Juwana Pati. Logam </em><em>&nbsp;pengaruh jenis elektroda pada tingkat penghilangan Cr (VI) dari air limbah industri pelapisan menggunakan metode elektrokoagulasi. </em><em>S</em><em>ampel limbah yang telah di lakukan treatment elektrokoagulasi dianalisa dengan Spektrofotometer UV-Vis (Merck Spectroquant Pharo 300), untuk mengetahui berapa konsentrasi Krom yang masih tersisa setelah perlakuan elektrokoagulasi.</em> <em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa % degradasi limbah Krom yang tertinggi adalah pada pH 7, yaitu dengan efisiensi mencapai 78,93%. Reaksi elektrokoagulasi-flokulasi diatur dengan kuat arus DC sebesar 2,5 Ampere.</em></p> Aji Prasetyaningrum Yudhy Dharmawan Moh. Djaeni Eka Erna Sari Eltiara Indra Vidanti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 261 263 Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Model Fun Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada Siswa SD dan Ibu-ibu di Komunitas Desa Inggris Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/92 <p>Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan&nbsp; untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak-anak usia SD serta Ibu-ibu pada komunitas Desa Inggris Semarang di RT4,&nbsp; RW 13, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Dalam melaksanakan kegiatan ini, digunakan pendekatan 'Fun Learning', yaitu belajar dengan kegiatan yang menyenangkan. Inovasi yang dilakukan yakni pada kegiatan yang menggabungkan ciri belajar yang cerdas, mudah, cepat, dan menyenangkan atau&nbsp; learning English smartly, easily, rapidly, and happily (disingkat 'LEngser-ah'). Peserta kegiatan ini terdiri dari 12 siswa SD dan 7 Ibu-ibu pada komunitas belajar Desa Inggris Semarang.&nbsp; Pengabdian ini dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Metode pelaksanaan kegiatan berupa tanya jawab, modelling, serta role play dan permainan edukatif. Dalam pengabdian ini, hasilnya adalah respon mereka terhadap materi berbicara dengan model Fun Learning ini sangat positif. Peserta aktif&nbsp; dan antusias karena mereka tidak hanya mendengarkan materi yang disampaikan di pertemuan sebelumnya, tetapi juga langsung mempraktekkan dengan permainan edukatif berbasis role play.&nbsp; Keaktifan dan antusiasme ini penting dibangun untuk memotivasi para anak dan ibu agar menyukai belajar bahasa Inggris, sehingga ke depan mereka bisa bersiap untuk terus belajar bahasa Inggris. Dengan demikian, literasi bahasa Inggris para anak dan ibu akan meningkat, sehingga tercapai masyarakat yang lebih berwawasan internasional.</p> Issy Yuliasri Rohani Rohani Wahib Wahib Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 225 228 PENGUATAN KAPASITAS EKONOMI DAN SOSIAL KELOMPOK MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN KETAHANAN SOSIAL https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/113 <p>Fokus kegiatan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan (<em>transfer of knowledge</em>) mengenai bagaimana masyarakat sasaran dalam hal ini kelompok masyarakat (RT, karangtaruna, PKK dan Dawis) di lingkungan Ampelgading Timur II, Kalisegoro, mampu menggali dan mengkreasikan potensi sumberdaya ekonomi yang dimilikinya, sehingga bisa memiliki nilai tambah secara ekonomis. Selain itu, perubahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang terjadi pada masyarakat sasaran, menyebabkan mereka pada fase masyarakat transisi menuju masyarakat urban atau perkotaan. Dalam situasi ini, pola hidup dan budaya perkotaan secara lambat laun berpengaruh terhadap ketahan ekonomi dan sosial masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penguatan kapasitas ekonomi dan sosial sekaligus, mengingat kedua hal tersebut saling berpengaruh satu sama lainnya. Pengabdian ini menggunakan dua pendekatan dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh kelompok masyarakat, yakni membuka wawasan (<em>transfer of knowledge</em>) tentang bagaimana membaca peluang ekonomi yang dimiliki dan sekaligus bagaimana melakukan adaptasi atas perubahan sosial yang terjadi dewasa ini. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat sasaran memiliki potensi ekonomi agraris yang berasal dari perkebaunan yang mereka miliki berupa buah-buahan dan sayuran yang selama ini dijual secara tradisional baik di tempat maupun ke pasar-pasar tradisional di perkotaan. Hanya saja kemampuan untuk ‘presentasi dagangan’ masih bersifat tradisional juga, belum bisa melakukannya secara modern yang bernilai jual yang selevel dengan yang ada di pasar ritel modern. Selain itu, dari sisi Sumber Daya Manusia, masyarakat sasaran memiliki banyak remaja lulusan Sekolah Menengah yang masih menganggur dan tidak bisa menyalurkan bakat atau potensi yang dimilikinya. Model jualan produk perkebunan yang secara turun-temurun dilakukan oleh orang tua mereka, tidak cukup menarik bagi mereka untuk meneruskannya, karena tidak menarik, identik dengan murah dan perlu tenaga yang memadai. Berdasarkan temuan ini, maka perlu dilakukan pengabdian lanjutan mengenai teknis pengembangan pemasaran, pengemasan dagangan dan pengembangan interes masyarakat sasaran secara rill melalui metode workshop.</p> Saru Arifin Rahayu Fery Anitasari Laga Sugiarto Riska Alkadri Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 551 557 OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MELALUI PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BAGI GURU DI KOTA SALATIGA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/89 <p>Penelitian kelembagaan di Pusat Pengembangan Media Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang dilakukan oleh Isnarto, dkk (2015) mendapatkan fakta bahwa ketersediaan media pembelajaran mata pelajaran kategori ujian sekolah yakni matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan di sekolah sangat kecil. Ketersediaan media 41,4% sekolah dasar termasuk dalam kategori sangat kurang dan 35,8% termasuk kategori kurang. Kategori sangat kurang bermakna bahwa ketersediaan media pembelajaran kurang dari 25% kebutuhan, sedangkan kategori kurang bermakna bahwa ketersediaan media pembelajaran sebesar 26% sampai dengan 50% kebutuhan guru. Fakta ini menjadi alasan perlunya dilaksanakan pelatihan media berbantuan TIK untuk guru melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Tema “Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Melalui Pelatihan Media Pembelajaran bagi Guru di Kota Salatiga”. Hasil kegiatan pengabdian ini diantaranya (1) meningkatnya kompetensi guru dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis android; (2) 35 aplikasi andorid hasil karya guru-guru SMA dan SMK di Salatiga; (3) aplikasi ini selanjutnya diunggah di laman media.lp3.unnes.ac.id.; (4) artikel ilmiah hasil; (5) publikasi di media cetak Suara Merdeka; (6) rencana untuk menetapkan hak paten atas karya-karya media pembelajaran berbasis android terbaik; dan (7) dampak lanjutan dari kegiatan ini adalah aspirasi dari guru-guru untuk diberi pelatihan lanjutan, baik di bidang yang sama maupun bidang-bidang yang lainnya. Simpulan dari kegiatan ini guru-guru sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan dalam rangka peningkatan kompetensi dan juga berkeinginan untuk menerapkan media pembelajaran berbasis android ke dalam pembelajarannya. Hanya saja, guru membutuhkan daya dukung maksimal dari pihak-pihak terkait agar media yang dikembangkan bisa lebih optimal lagi, sehingga layak digunakan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Saran dari hasil kegiatan ini adalah perlu dibentuk tim yang terdiri atas tim penulis materi, pengkaji materi, pembuat aplikasi, dan pengkaji aplikasi dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis android ini agar pengembangan media pembelajaran berbasis android bisa lebih optimal.</p> Isnarto Isnarto Riza Arifudin Didi Pramono Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 210 216 PENGARUH PERILAKU MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEBERSIHAN SUNGAI TENGGANG TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN TAMBAKREJO KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/114 <p>Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan Sungai Tenggang, mengetahui kebersihan lingkungan di Kelurahan Tambakrejo, dan mengetahui pengaruh perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan Sungai Tenggang terhadap kebersihan lingkungan di Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. Populasi penelitian ini adalah kepala keluarga RW 07, RW 08, dan RW 09 Kelurahan Tambakrejo. Teknik Pengambilan sampel dengan teknik <em>purposive random sampling</em> menggunakan tabel <em>Krejcie </em>dan Morgan dengan taraf kesalahan 5%. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, statistik deskriptif, dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan Kelurahan Tambakrejo merupakan permukiman yang berada pada zona peralihan, pola permukiman yang seragam, dan Sungai Tenggang adalah jenis sungai periodik. Perilaku masyarakat meliputi pengetahuan, sikap, tindakan, dan Kebersihan lingkungan adalah baik. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan Sungai Tenggang terhadap kebersihan lingkungan di Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari Kota Semarang sebesar 35,4%.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Fattika Herawati Erni Suharini Rahma Hayati Eva Banowati Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 558 562 BANTUAN PERBAIKAN GERBANG MASUK PERUMAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN LINGKUNGAN PERUMAHAN VILLA PERMATA BAWEN https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/106 <p>Keamanan lingkungan merupakan salah satu hal terpenting dalam terciptanya kenyamanan dalam hunian. Gerbang pemukiman menjadi komponen utama penunjang keamanan lingkungan tersebut.&nbsp; &nbsp;Kerusakan pada gerbang pemukiman menyebabkan penurunan tingkat keamanan lingkungan pada suatu pemukiman. Menurunnya tingkat keamanan berdampak pada turunnya kenyamanan penghuni pemukiman tersebut.Oleh karena itu, gerbang menuju pemukiman harus senantiasa dijaga keutuhannya. Metode yang digunakan adalah melalui perbaikan fisik secara massif agar dapat menghasilkan gerbang yang kuat dan lebih tahan lama. Perbaikan harus segera dilaksanakan agar keamanan dapat segera direalisasi. Cat yang digunakan adalah cat yang tidak berbau tajam, berbahan dasar <em>non-toxic. </em>Material besi gerbang menggunakan bahan yang kuat dan tahan cuaca. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh tukang sejumlah 2 untuk menangani perbaikan gerbang, dan 2 orang untuk menangani pengecatan.</p> Togani Cahyadi Upomo Sucipto Sucipto Rini Kusumawardani Henry Apriyatno Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 274 277 PKM Rumah Belajar di Desa Campurejo, Kec. Boja, Kabupaten Kendal dan di Desa Pagersari Kec. Patean, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/87 <p>Rumah belajar merupakan salah satu alternatif untuk membantu dan melayani masyarakat khususnya anak-anak dan para siswa putus sekolah, ataupun siswa yang masih bersekolah dengan berbagai kondisi yang terbatas dalam proses pembelajaran mereka. Salah satu tujuan berkembangnya rumah belajar saat ini adalah tersedianya fasilitas pengembangan kreativitas, meningkatkan keterampilan berpikir dan saling berbagi secara kolaboratif&nbsp; antara&nbsp; para peserta (<em>user</em>) atau siswa, pengelola dan tenaga pengajar dalam hal ini adalah para kader serta <em>volunteer</em>, maupun dengan masyarakat umum.</p> <p>Pada pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, Mitra PKM kami adalah Taman Baca Vamina dan LabsG Academy. Taman Baca Vamina adalah taman baca yang dimiliki dan dikelola secara pribadi, bersifat <em>social oriented</em>, yang melayani peminjaman buku-buku dan majalah untuk&nbsp; masyarakat sekitar tanpa ditarik iuran atau biaya, sedangkan LabsG Academy adalah organisasi <em>nirlaba</em>, dengan misi melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan kemampuan dalam bidang design animation. &nbsp;</p> <p>Adanya perbedaan kebutuhan antara Mitra pertama dengan Mitra kedua, maka bentuk hibah pengabdian yang diberikan pada kedua mitra juga berbeda. Pada Mitra pertama, pengabdian yang diberikan berupa pemberian pagar rumah untuk lebih menjamin keamanan aset yang dimiliki oleh Taman Baca Vamina, pemberian tambahan rak buku untuk menyimpan dan men display buku-buku yang sudah ada, serta yang penambahan buku-buku anak dan&nbsp; mainan anak untuk menambah semangat anak untuk mengunjungi taman baca Vamina. Selain itu juga diberikan pelatihan pengelolaan taman Baca sehingga diharapkan taman baca Vamina dapat terus eksis dalam melayani masyarakat. Sedangkan pada Mitra kedua, pengabdian yang diberikan dalam bentuk pemberian modem, <em>mobile phone, </em>dan laptop untuk sarana belajar anak-anak yang mempunyai minat dan bakat dalam bidang design animation tersebut. Selain itu juga diberikan pula pelatihan dalam tata kelola rumah belajar bagi mitra LabsG Academy sehingga diharapkan LabsG Academy dapat lebih menarik minat siswa dan calon siswa yang akan belajar pada LabsG Academy tersebut dan untuk pencatatan inventarisasi aset yang telah dimiliki oleh Mitra kedua tersebut.</p> <p>Tim pengabdian kami, juga melakukan upaya untuk dapat menginspirasi dan memberikan informasi kepada khalayak, tentang kegiatan yang diadakan di Rumah Belajar, dengan memberika luaran tambahan berupa <em>Hosting</em> dan <em>Domain non </em>komersial dengan menggunakan model CMS (<em>Content Management System</em>).</p> Ira Setiawati Penta Widyartati Mahmudi Mahmudi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 206 209 MERANCANG DAN MENGAPLIKASIKAN VERTICAL GARDEN SEBAGAI PASIF COOLING PADA OMAH PINTER PETANI DI KELURAHAN KANDRI GUNUNG PATI https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/79 <p>Omah Pinter Petani merupakan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Desa Kandri yang menaungi bidang edukasi pertanian. Awal di bentuknya Omah Pinter Petani adalah keinginan masyarakat Desa Kandri untuk menyadarkan para pemuda yang beranggapan bahwa pekerjaan sebagai petani adalah pekerjaan orang kampung, sehingga kebanyakan pemuda di zaman modern ini enggan untuk bertani. Manusia tanpa petani bukanlah apa-apa. Semua makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat merupakan hasil dari bertani. Dari kesadaran masyarakat Desa Kandri akan hal tersebut maka masyarakat Desa Kandri berinisiatif membuat atau mendirikan sebuah kelompok sadar bertani yang diberi nama kelompok tani muda mandiri. Kelompok Tani Muda Mandiri kemudian berkembang dan bekerjasama dengan universitas-universitas di Semarang untuk mempromosikan kelompok tersebut. Kelompok Tani Muda Mandiri mendapatkan bantuan dari Pertamina dan PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan). Dari bantuan tersebut kelompok Tani Muda Mandiri mendapat pelatihan terkait pertanian dari PKBL dan memiliki sebuah bangunan pendopo yang dinamai Omah Pinter Petani dari pertamina, yang diresmikan pada 14 Desember 2014. Fungsi dari Omah Pinter Petani adalah sebagai wadah berkumpul sekaligus belajar kelompok Tani Muda Mandiri, sebagai tempat wisata edukasi pertanian untuk masyarakat umum, sekaligus sebagai kawasan ekonomi mandiri untuk Desa Wisata Kandri. Dari di dirikannnya pendopo yang diberi nama Omah Pinter Petani tersebut akhirnya kelompok Tani Muda Mandiri dilegalkan dan di SK-kan oleh dinas pertanian Kota Semarang untuk mendirikan sebuah LSM Omah Pinter Petani yang sekarang sering dikenal masyarakat sebagai LSM Omah Tani. Namun dalam pelaksanaannya terbentur banyak kendala dan permasalahan, beberapa diantaranya adalah pencahayaan yang masuk Pada Bangunan Omah Pinter Petani cukup berlebihan dan keterbatasan lahan yang tidak tersedia akan berdampak pada kurangnya oksigen serta udara yang tercemar polusi karena kurangnya tanaman hijau/penghijauan. Oleh karena itu, perlu rancangan desain serta penerapan vertical garden untuk mengurangi panas matahari sekaligus sebagai upaya untuk menjaga, melindungi, memelihara dan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dan lingkungan alam secara bijak.</p> RM. Bambang SKP Teguh Prihanto Dimas Wicaksono Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Pelatihan Pembuatan Pupuk Ramah Lingkungan Di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/74 <p>Pengabdian ini bertujuan antara lain meminimalkan volume sampah dengan cara mengembangkan alat jaringan komposer untuk produksi pupuk organik ramah lingkungan. Keterbatasan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah menimbulkan persoalan baru. Jika tidak ditangani dan dikelola dengan baik, peningkatan sampah yang terjadi tiap tahun bisa memperpendek umur TPA dan membawa dampak pada pencemaran lingkungan, baik air, tanah maupun udara. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ketempat pembuangan akhir. Teknologi pengomposan sampah&nbsp; kita lakukan dengan menggunakan jaringan komposer dan aktivator pengompos <em>EM4</em> secara anaerobik, dengan variabel konsentrasi EM4 dan waktu (lamanya) pengomposan. Berdasarkan hasil pengabdian menunjukkan kualitas hasil kompos yang sesuai dengan SNI 2004 adalah kompos yang kita produksi dengan EM 4 10 ppm dan waktu pengomposan 21 hari.Dari hasil kompos dapat kita simpulkan bahwa activator mikroba EM4 dapat mempercepat proses dekomposisi, dan mereduksi bau sampah, sehingga jaringan komposer dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan sampah khususnya pada skala rumah tangga, dengan&nbsp; kelebihan yang dimiliki yakni: dapat diisi secara kontinyu, dan hasilnya baik untuk diaplikasikan pada bidang pertanian.</p> R. TD. Wisnu Broto Isti Pudjihastuti Edy Supriyo Fahmi Arifan Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Perbaikan Proses Pembuatan Minuman InstanTradisional Di Kodya Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/66 <p>Minuman tradisional atau minuman herbal merupakan salah satu jenis minuman untuk keperluan pengobatan, namun pada era industri modern seperti sekarang produk produk minuman herbal belum berkembang. Tanaman herbal dapat menjadi potensi besar untuk industri minuman. Temu lawak (<em>curcuma xanthorrhiza ROXB)</em> merupakan salah satu tanaman empon empon&nbsp; dan obat yang banyak diolah menjadi produk minuman herbal.Rimpang temulawak mengandung 48-59 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi.Proses pembuatan minuman tradisonal temulawak yang baik dan benar adalah dari rimpang temulawak segar kita parut, ditambah air dan diperas, kemudian air perasan kita endapkan untuk dipisahkan antara pati (tepung) dengan filtratnya. Filtrat kemudian ditambah gula , dimasak hingga mengkristal kemudian Kristal dihaluskan lalu dikemas.</p> Isti Pudjihastuti Wisnu Broto Edy Supriyo Fahmi Arifan Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 531 533 PENGEMBANGAN UMKM MADUMONGSO DENGAN PEMANFAATAN DANA DESA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/115 <p><em>Madumongso is one of the typical foods of Kudus, made from black sticky rice, which is identical at the time of Eid. The development of Madumongso is not as fast as jenang which has become a special gift of Kudus. Therefore, the development of UMKM madumongso needs to be improved. Improving coaching is by utilizing village funds, one of which is for community development and community empowerment. The development of UMKM madumongso&nbsp; by utilizing village funds in this service was carried out in the UMKM madumongso in Ngembalrejo Village, Bae District, Kudus Regency. The main activities of this service are 1) increasing the knowledge and knowledge of UMKM will seek village funds for business; 2) Improve skills in product packaging that is safe and more sales-friendly. This service is carried out by the method: 1) socialization; 2) training; and 3) assistance. The results obtained from this service are: 1) increasing knowledge of UMKM about the use of dana desa for businesses; 2) Increased understanding and ability in creating safe and more powerful packaging</em></p> <p>Madumongso adalah salah satu makanan khas Kudus, berbahan dasar ketan hitam, yang identik dihidangan pada Idul Fitri. Perkembangan madumongso tidak sepesat jenang yang telah menjadi oleh-oleh khas Kudus. Oleh karena itu, pembinaan&nbsp; UMKM madumongso perlu ditingkatkan. Peningkatan&nbsp; pembinaan tersebut adalah dengan memanfaatkan dana desa, yang salah satu peruntukannya adalah untuk pembinaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Pembinaan UMKM madumongso dengan memanfaatkan dana desa pada pengabdian ini dilakukan pada UMKM madumongso di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah 1) adanya peningkatan pengetahuan pelaku UMKM akan pemanfaatan dana desa untuk usaha; 2) peningkatan keterampilan mitra dalam pengemasan produk yang aman&nbsp; dan lebih berdaya jual. Pengabdian ini dilakukan dengan metode: 1) sosialisasi; 2) pelatihan; dan 3) pendampingan. Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini adalah: 1) peningkatan pengetahuan UMKM tentang pemanfaatan dana desa untuk usaha; 2) peningkatan pemahaman dan keterampilan mitra dalam menciptakan kemasan yang aman dan lebih berdaya jual.</p> Akh. Sokhibi Mia Ajeng Alifiana Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 563 566 Pemberdayaan Masyarakat dalam Budidaya Buah Tin untuk Menunjang Wisata Umbul Ponggok di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/47 <p>Pengabdian masyarakat melalui Program Hibah Bina Desa dilakukan sebagai bentuk upaya memberdayakan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan masyarakat Desa Ponggok dalam budidaya dan pengolahan tanaman buah tin, meningkatkan partisipasi masyarakat Desa Ponggok khususnya kelompok tani dalam pengembangan wisata Umbul Ponggok, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan pemasaran hasil tanaman dan pengolahan buah tin. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Kegiatan pengabdian dimulai dari koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan masyarakat desa, dilanjutkan sosialisasi program yang akan dilaksanakan dan <em>Forum Group Discussion</em> (FGD) dengan masyarakat sasaran. Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pelatihan budidaya dan pembuatan demplot tanaman buah tin bersama masyarakat sasaran, pelatihan pengolahan hasil tanaman buah tin dan <em>packaging</em>, monitoring dan evaluasi bersama dengan masyarakat sasaran. Pengabdian menunjukkna adanya perubahan perilaku masyarakat sasaran dalam budidaya buah tin, sudah terdapat demonstrasi plot budidaya buah tin sebagai media pembelajaran bagi masyarakat sasaran, adanya produk teh dan selai buah tin dari hasil pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat sasaran, terjalinnya kemitraan dengan berbagai pihak, dan keberlanjutan program yang telah diberikan. Namun demikian, pemasaran bibit, tanaman, dan produk buah tin belum dapat dilakukan secara optimal karena secara teknis tanaman buah tin baru bisa diperbanyak dan berbuah pada umur 4 bulan setelah tanam. Peran <em>stakeholder</em> diperlukan dalam pendampingan secara berkala agar budidaya buah tin dapat terus dikembangkan dan adanya program tindak lanjut agar masyarakat meningkat pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam implementasi kegiatan berbasis agribisnis untuk menjadi sentra buah tin di Kabupaten Klaten.</p> Iqbal Fadhlurrahman Ratih Rahmawatia Rahmawati Nurul Wahidah Rahmatika Winda Setyaningsih Zaini Ahsan Prahendra Lutfi Andriani Tri Sujatmiko Fairusy Zery Amudony Ayu Puspita Sari Siti Zubaida Jalu Wisisto Suminah Suminah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 123 127 Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Imun yang Menerapkan Pendekatan Guided Discovery Bernuansa Konservasi Budaya https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/118 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan <em>Guided Discovery </em>bernuansa konservasi budaya pada materi sistem imun. Penelitian ini merupakan penelitian <em>quasi experimental </em>dengan <em>nonequivalent control group design</em>. Sampel penelitian adalah siswa MAN 1 Magelang kelas XI IIS 8 sebagai kelas eksperimen dan XI IIS 7 sebagai kelas kontrol. Sampel ditentukan dengan metode <em>purposive sampling</em>. Data pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik, serta didukung data tanggapan siswa dan tanggapan guru. Data hasil belajar siswa ranah kognitif dianalisis menggunakan uji peningkatan hasil belajar dan uji perbedaan dua rata-rata. Data hasil belajar siswa ranah afektif dan psikomotorik dianalisis dengan uji perbedaan dua rata-rata. Hasil tanggapan siswa dan guru dianalisis secara deskriptif. Peningkatan hasil belajar ranah kognitif pada siswa dianalisis dengan uji <em>N-gain</em>. Pada kelas eksperimen peningkatan hasil belajar siswa dengan kategori tinggi sebesar 44%, sedangkan pada kelas kontrol hasil belajar siswa dengan kategori tinggi hanya sebesar 11%. Hasil uji perbedaan dua rata-rata dengan uji non parametrik <em>Mann Whitney</em> menunjukkan adanya beda signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal hasil belajar ranah kognitif dan ranah afektif. Sedangkan hasil belajar ranah psikomotorik pada siswa tidak menunjukkan adanya beda signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Siswa dan guru memberikan tanggapan positif pada pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan <em>Guided Discovery</em> berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.</p> Ferdiana Ristika Dewi Wiwi Isnaeni Partaya Partaya Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 282 286 REFORMASI BIROKRASI” BAGI LURAH SE-KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG MENUJU PELAYANAN PUBLIK YANG EFEKTIF https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/117 <p>Lurah memegang peran yang sangat penting dan strategis dalam&nbsp; hal&nbsp; pelaksanaan&nbsp; dalam&nbsp; bidang&nbsp; pemerintahan di tingkat paling rendah.&nbsp; Oleh&nbsp; karena&nbsp; itu&nbsp; agar pelaksanaan pemerintahan dapat berjalan dengan efektif dan efisien, dituntut tersedianya&nbsp; lurah&nbsp; yang&nbsp; profesional&nbsp; serta &nbsp;diharapkan&nbsp; dapat menjadi&nbsp; teladan&nbsp; bagi&nbsp; masyarakat&nbsp; lainnya.&nbsp; Untuk&nbsp; mendapatkan&nbsp; lurah&nbsp; yang profesional&nbsp; tersebut&nbsp; diperlukan&nbsp; kualitas&nbsp; sumber&nbsp; daya&nbsp; yang&nbsp; sesuai dengan tuntutan masyarakat. Profesionalisme merupakan cerminan keterampilan dan keahlian lurah yang&nbsp; dapat&nbsp; berjalan&nbsp; efektif&nbsp; apabila&nbsp; didukung&nbsp; dengan&nbsp; kesesuaian&nbsp; tingkat pengetahuan atas&nbsp; dasar&nbsp; latar belakang&nbsp; pendidikan&nbsp; dengan beban&nbsp; kerja yang menjadi&nbsp; tanggungjawabnya&nbsp; dan&nbsp; juga&nbsp; sebagai&nbsp; cerminan&nbsp; potensi&nbsp; diri&nbsp; yang dimiliki lurah, baik dari aspek kemampuan maupun aspek tingkah laku yang mencakup loyalitas, inovasi, produktivitas dan kreatifitas.Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa profesionalisme lurah sebagai bentuk&nbsp; dari kemampuan seseorang&nbsp; lurah dalam&nbsp; menjalankan tugas dan&nbsp; fungsinya&nbsp; secara&nbsp; efektif&nbsp; serta&nbsp; mampu&nbsp; merespon&nbsp; dinamika&nbsp; yang&nbsp; ada&nbsp; di tempat tersebut termasuk perkembangan kebutuhan dan tuntutan masyarakat dengan&nbsp; menciptakan&nbsp; hal-hal&nbsp; yang&nbsp; baru&nbsp; guna&nbsp; tercapainya&nbsp; penyelenggaraan pembangunan&nbsp; dan&nbsp; pelayanan&nbsp; publik&nbsp; yang&nbsp; profesional&nbsp; namun&nbsp; tetap menjadikan&nbsp; tujuan&nbsp; sebagai&nbsp; acuan&nbsp; dalam&nbsp; menjalankan&nbsp; tugas&nbsp; dan fungsinya. Untuk&nbsp; meningkatkan&nbsp; profesionalisme lurah di kecamatan Gunungpati Semarang,&nbsp; maka&nbsp; dipandang&nbsp; perlu&nbsp; untuk meningkatkan&nbsp; kapasitas&nbsp; SDM&nbsp; dalam&nbsp; melaksanakan&nbsp; pelayanan&nbsp; kepada masyarakat&nbsp; dengan&nbsp; pengetahuan&nbsp; mengingat&nbsp; SDM&nbsp; lurah memiliki&nbsp; peran strategis sebagai pendorong dari reformasi birokrasi melalui workshop reformasi birokrasi bagi lurah se-kecamatan Gunungpati Semarang. Respon peserta dari hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dari Universitas Negeri Semarang berada pada range penilaian baik yaitu 80-90 %. Workshop reformasi birokrasi dititik beratkan pada penguatan pelayanan public, dimana hasil analisis menyebutkan bahwa pelaksanaan standar pelayanan mempunyai nilai 90-94%, budaya pelayanan prima mempunyai nilai 90-94%, pengelolaan pengaduan 90-94 % penilaian kepuasan terhadap pelayanan pada range 90-94% akan tetapi pemanfaatan teknologi informasi mempunyai nilai yang lebih rendah dari yang lain yaitu 49-60%</p> Tri Joko Raharjo Bagus Kisworo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 278 281 Penerapan Teknologi Tepat Guna dan Pemasaran dengan Website untuk Mendorong Produktivitas Kerajinan di Kampung Seni 29 Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/119 <p>Kampung Seni 29 yang terletak di Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang menghasilkan beragam kerajinan dengan produk unggulannya yaitu bunga perca dari limbah batik serta kerajinan bambu. Proses produksi kerajinan yang digunakan oleh masyarakat selama ini masih menggunakan cara-cara sederhana dan dengan alat seadanya sehingga kapasitas produksi rendah. Selain itu, pemasaran produk kerajinan yang dilakukan oleh masyarakat selama ini baru sebatas melalui pameran-pameran sehingga menyebabkan tingkat permintaan produk kerajinan dari konsumen pun belum baik. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini secara sederhana terbagi ke dalam lima tahapan yaitu sosialisasi awal, pemberian bantuan teknologi, pelatihan teknologi tepat guna, pembuatan website, pelatihan pengoperasian website, serta monitoring dan evaluasi. Bantuan teknologi tepat guna yang diberikan dalam program pengabdian masyarakat ini terdiri atas 3 alat atau mesin yaitu mini grinder, scroll saw, dan bubut kayu. Pemberian bantuan teknologi serta pelatihan menyebabkan peningkatan pengetahuan serta keterampilan masyarakat Kampung Seni 29 Semarang dalam menggunakan teknologi tepat guna untuk proses pembuatan kerajinan. Selain itu, pemberian serta pelatihan teknologi tepat guna ini juga mampu meningkatkan efisiensi proses produksi serta mendorong diversifikasi produk baru. Terbentuk dan terpublishnya website membuat Kampung Seni 29 Semarang lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat luas sehingga kunjungan yang datang pun terus meningkat. Selain itu, adanya website juga telah mempermudah masyarakat untuk mempromosikan produk kerajinan secara lebih mudah dan cepat. Dalam hal ini, masyarakat tidak lagi bergantung dengan pameran-pameran yang tidak terus ada secara rutin. Sejalan dengan itu semua, permintaan akan produk kerajinan pun mulai meningkat. Dengan demikian, pengembangan teknologi atau modernisasi peralatan di dalam proses produksi serta pemanfaatan website untuk pemasaran mampu mendorong produktivitas kerajinan bambu serta bunga perca batik di Kampung Seni 29 Semarang</p> Alaya Fadllu Hadi Mukhammad R. Rizal Isnanto Arya Rezagama Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 287 289 Peran Orang Tua dan Guru dalam Pembudayaan Literasi di SD Kanisius Girisonta Kecamatan Bergas https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/121 <p>Literasi merupakan kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara , menghitung dan memecahkan masalah, serta kemampuan individu dalam menggunakan segenap potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam hidupnya. Gerakan literasi di sekolah dapat didukung orang tua, sehingga budaya literasi dapat ditanamkan pada diri siswa. Tetapi dalam pelaksanaannya banyak sekolah mengalami kendala, karena kurangnya sarana yang mendukung dan kurangnya bekal tentang literasi bagi para guru dan orang tua. SD Kanisius Girisonta juga mengalami kesulitan saat menerapkan literasi,&nbsp; sehingga program GPM (Gerakan membaca santai, Proyek karya tulis dan Mendengar terbimbing) mengawali gerakan literasi di sekolah ini.&nbsp; Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian menggunakan metode PALS (Participatory Action and Learning System) dengan mengintegrasikan 4P, yaitu penyadaran, pengkapasitasan, pendampingan dan pelembagaan. Hasil kegiatan ini adalah dicapainya 69% tingkat pemahaman orang tua siswa terhadap literasi. Orang tua memahami cara belajar membaca (53%), cara belajar menulis (62%), pengertian literasi (83%), manfaat litearsi (75%), serta kegiatan literasi di rumah (74%). Peran guru dalam pelaksanaan program GPM adalah mengembangkan program seusai level kelas yang diampu, melaksanakan dan mengevaluasi. Pada pendampingan pelaksanaan program GPM di tiap kelas, tampak bahwa lebih dari 80% siswa terlibat aktif dalam program GPM, tiap kelas sudah mempunyai sudut baca yang layak dan dapat dimanfaatkan oleh siswa. Para guru perlu mengevaluasi hasil kegiatan literasi di tiap kelas untuk dapat melaporkan peningkatan kemampuan literasi siswa.</p> Trimurtini Trimurtini Sri Susilaningsih Desi Wulandari Florentina Widihastrini Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 294 296 Pemberdayaan Peternak Ulat Hongkong Sebagai Bentuk Urban Farming Melalui Peningkatan Kapasitas Produksi Di Kota Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/116 <p>Ketahanan pangan menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan semakin besar, karena kasus alih fungsi lahan produktif, ancaman produksi pangan (hama dan iklim), dan semakin meningkatnya ongkos produksi. &nbsp;Guna menghadapi tantangan tersebut di atas sehingga banyak dikembangkan konsep atau model pertanian berkelanjutan. Salah satunya adalah konsep pertanian urban atau <em>urban farming</em>. Bentuk <em>urban farming</em> lazimnya berupa kegiatan pertanian sayuran dan hortikultura mengingat lahan yang digunakan sempit dan terbatas. Sehingga sayuran atau buah-buahan menggunakan polibag dan pot-pot bekas sebagai tempat media tanam. Namun demikian, konsep <em>urban farming</em> juga dapat diterapkan untuk kegiatan budidaya peternakan, yakni budidaya ulat hongkong. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan pada peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran ulat hongkong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal terebut sinergi dengan arah kebijakan pembangunan nasional 2015-2019 sebagai perwujudan agenda NAWA CITA, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Selain itu sinergi pula dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Semarang Tahun 2018 juga salah satunya diarahkan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis unggulan lokal, melalui peningkatan kuantitas dan kualitas produk, pemasaran dan pemanfaatan akses permodalan. Permasalahan yang dihadapi mitra diantaranya adalah masih rendahnya jumlah produk ulat hongkong sehingga hasil penjualannya belum dapat menutup biaya produksi. Hal tersebut mendorong mitra binaan untuk mengembangkan kapasitas produksi agar meningkatkan hasil diperoleh. Berdasarkan permasalahan mitra tersebut, maka solusi yang diberikan dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen ini adalah peningkatan kapasitas produksi budidaya ulat hongkong dengan fokus pada penambahan media budidaya dan penambahan nutrisi pangan.</p> Satya Budi Nugraha Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq Fulia Aji Gustaman Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 567 570 PELATIHAN INOVASI PEMBELAJARAN MILLENIAL (IPM) BERSUMBER DARI MEDIA YOUTUBE PERANCIS UNTUK GURU BAHASA PERANCIS DI WILAYAH SURAKARTA DAN SEKITARNYA GUNA MENAMBAH MINAT BELAJAR SISWA DALAM BAHASA PERANCIS https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/120 <p>Sejalan dengan derasnya tantangan global upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, masing-masing negara mempunyai skala pengukuran kualitas sumber daya manusia sendiri-sendiri. Namun, secara global suatu negara tetap akan berpacu pada tolak ukur internasional yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/ Human Development Index (HDI). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. Dari beberapa pengukuran IPM, pendidikan masuk dalam kategori tersebut. Standard pendidikan yang menurun di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sarana pembelajaran, kurangnya inovasi dari guru dan rendahnya minat belajar para siswa. Ketiga faktor tersebut juga ditemukan dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Prancis. Setelah melaksanakan pelatihan media YouTube prancis kepada guru bahasa prancis di wilayah Surakarta dan sekitarnya, para guru dapat membuat inovasi baru dalam hal pembelajaran bahasa prancis melalui media YouTube. Dalam hal ini, pengabdi dapat menyimpulkan bahwa hasil pengabdian ini mampu memberikan kontribusi nyata pada para pembelajar millennial khususnya kelas bahasa Prancis. Abstrak dituliskan di sini.</p> Anastasia Pudjitriherwanti Sri Rejeki Urip Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 290 293 PENYULUHAN GIZI DAN PEMBERIAN KETRAMPILAN KREASI NUGGET BERGIZI KEPADA IBU BALITA UNTUK MENCEGAH KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH GUNUNGPATI https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/122 <p>Bahaya <em>stunting</em>&nbsp;mengancam anak-anak Indonesia. Jika situasi tersebut dibiarkan, anak anak akan menjadi generasi yang hilang. <em>Stunting</em>&nbsp;adalah ketika balita lebih pendek dari umurnya, disebabkan karena kekurangan gizi yang lama di 1000PHK dari janin sampai usia 2 tahun. Perkembangan fisik dan otak anak <em>stunting</em>&nbsp;menjadi terhambat dan rentan terhadap penyakit, berakibat sulit berprestasi. Ketika dewasa mudah mengalami kegemukan sehingga beresiko mengalami penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan penyakit tidak menular lainnya. Pada usia produktif anak sunting berpenghasilan 20% lebih rendah dibandingkan dengan anak yang optimal pertumbuhannya. Anak <em>stunting</em>&nbsp;menurunkan produk domestik bruto negara sebesar 3%. Bagi Indonesia kerugian akibat anak sunting mencapai Rp 300 T pertahun. Namun masih ada jalan keluar dan bisa dicegah dengan meningkatkan status gizi pada anak-anak. Sangat perlu sekali untuk mencegah <em>stunting</em>&nbsp;yang salah satunya dengan melakukan pengabdian untuk membantu ibu balita memberikan <em>suplay</em>&nbsp;makanan bergizi kepada anak balitanya supaya sehat dan berstatus gizi baik sehingga mampu mencegah kejadian <em>stunting</em>&nbsp;di wilayahnya.</p> <p><em>Stunting</em>&nbsp;diakibatkan anak kekurangan asupan gizi dari janin sampai 2 tahun. Pada masa itu diharap ibu balita mampu memenuhi kebutuhan pangan yang sehat. Kesehatan anak dapat terwujud apabila anak berstatus gizi baik, yang&nbsp;salah satunya&nbsp;dicerminkan dari konsumsi protein hewani&nbsp;(Kementrian Kesehatan RI. 2014). Ikan banyak mengandung protein dan mineral. Namun pangan tersebut tidak digemari anak-anak balita, karena berbau hanyir (amis), cara pengolahannya membosankan dan tidak bervariatif (digoreng saja). Studi pendahuluan Widayani dan Triatma (2012), anak balita di wilayah lingkar kampus UNNES (60,6%) tidak suka makan ikan, konsumsi ikan sangat rendah (19,9 g/hari) setara dengan 39,8%&nbsp;dari anjuran WHO. Penguatan dengan kurangnya perhatian terhadap konsumsi anak, dan seringkali anak makan hanya mengikuti kesenangan semata. Didukung pula dengan rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat kota Semarang (11,3 kg/tahun/kapita yang seharusnya 31,4 kg/tahun/kapita). Apabila kondisi tersebut dibiarkan berlarut, maka anak balita akan tumbuh menjadi anak yang tidak suka makan ikan sehingga pemenuhan kebutuhan protein hewani dalam tubuh kurang.<strong>&nbsp;</strong></p> <p>Hasil penelitian Widayani, Triatma, dan Martiana (2015), konsumsi sosis dan nugget lele 50 g perhari mampu meningkatkan status gizi anak balita. Ikan air tawar sangat baik untuk kontribusi perkembangan otak anak balita dan aman dikonsumsi. Widayani dan Triatma&nbsp;(2012)&nbsp;memaparkan,&nbsp;ikan lele paling banyak dikonsumsi karena mudah didapat dan murah. Fenomena di lapangan menggelitik hati pengabdi&nbsp;untuk memberikan penyuluhan gizi dan&nbsp;meningkatkan ketrampilan para ibu balita membuat kreasi nugget lele bergizi. Penyuluhan gizi yang diberikan menambah semangat dan antusias para ibu balita untuk lebih banyak membuka wawasan tentang konsumsi ikan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan anak dan perkembangan otak di masa <em>Golden age</em>. Praktikum pembuatan nugget menambah semangat ibu-ibu balita. Ibu-ibu balita berharap untuk diberikan ketrampilan mengolah ikan supaya anak-anak suka mengkonsumsi ikan. &nbsp;Ikan sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak dan mencegah kejadian <em>sunting. </em>Ada perubahan mindset ibu ibu setelah penyuluhan gizi dan pemberian ketrampilan nugget kreasi pada ibu-ibu balita. Para ibu berharap untuk diberikan kembali penyuluhan dan praktikum pengolahan ikan dan makanan bergizi secara berkala. Harapan di masa mendatang agar anak-anak gemar makan ikan sehingga terwujud masyarakat sadar gizi.</p> Sus Widayani Bambang Triatma Bambang Sugeng Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 297 301 Pengembangan TOGA Smart Garden sebagai Pendukung Ekoeduwisata Embung di Kelurahan Patemon Gunungpati melalui KKN PPM https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/51 <p>Kelurahan Patemon kecamatan Gunungpati Semarang mengembangkan Kampung Tematik embung wisata sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Salah satu atraksi wisata yang potensial dikembangkan untuk mendukung wisata embung adalah taman koleksi tanaman obat keluarga (TOGA). TOGA yang selama ini ada belum ditata dengan baik sehingga belum memiliki nilai estetika dan manfaat edukasi yang lebih bermakna, Untuk mempercepat terwujudnya hal tersebut Dukungan dari UNNES dalam bentuk penyertaan mahasiswa dalam&nbsp; KKN PPM diharapkan akan memberikan akselerasi yang signifikan. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengulas pemberdayaan masyarakat khususnya anggota Pokdarwis dan karang taruna dalam pemanfaatan teknologi informasi di taman&nbsp; TOGA&nbsp; sebagai salah satu atraksi pendukung&nbsp; wisata embung di kelurahan Patemon kecamatan Gunungpati dengan bimbingan dari mahasiswa peserta KKN PPM. Hasil kegiatan KKN PPM di Patemon antara lain telah berhasil menata&nbsp; taman TOGA di kelurahan Patemon sehingga menjadi salah satu atraksi wisata yang bernilai edukasi. Nilai edukasi itu menjadi semakin nyata dengan sentuhan teknologi informasi yang diaplikasikan dalam bentuk aplikasi TOMADEN (TOGA smart garden) berbasis android. Atraksi wisata ini semakinlengkap karena didukung oleh para pemandu wisata yang dapat memandu wistawan selama berkunjung di objek-objek wisata di Patemon.</p> Aditya Marianti O Paramita M Abdullah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 136 140 Peningkatan Pengelolaan Usaha “Bakmi Pinggir Sawah” https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/125 <p>Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu memecahkan permasalahan di bidang pemasaran, <em>layout</em> usaha dan administrasi keuangan yang ada pada usaha “bakmi pinggir sawah”.&nbsp; Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu melalui program pelatihan, PRAKTIK dan pendampingan. Permasalahan-permasalahan yang terselesaikan antara lain, khalayak sasaran : (1) sudah memiliki buku khusus untuk mencatat transaksi-transaksi usaha yang terjadi; (2) mampu membuat administrasi keuangan usaha; (3) memiliki nama usaha yang menarik sebagai sarana promosi dan dicetak banner dengan nama usaha yang telah disepakati pemilik; (4) PENGGANTIAN material penutup&nbsp; warung bakmi YANG KURANG LAYAK DAN TEPAT; (5) PENGECATAN seng penutup dinding, sehingga tidak terlihat lagi bagian yang berkarat.; (6) memiliki desain banner sekaligus sudah dicetak dengan nama usaha dan menu yang dijual pada usaha ini. Program pengabdian masyarakat ini berjalan lancar dan mampu menumbuhkan semangat pengembangan usaha “bakmi pinggir sawah” yang masih tergolong usaha baru. Manfaat lain dari program pengabdian Masyarakat INI antara lain: menambah wawasan mengenai pentingnya manajemen pemasaran terutama dalam hal promosi melalui adanya identitas usaha di depan lokasi usaha,&nbsp; menambah pengetahuan tentang <em>layout </em>usaha dan pentingnya administrasi keuangan usaha. Sekaligus memberikan solusi kepada pemilik terhadap permasalahan pemasaran, administrasi keuangan usaha serta <em>layout</em> usaha yang selama ini dihadapi.</p> Alien Akmalia Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 304 310 PELATIHAN PENGGUNAAN EDMODO PADA GURU SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/124 <p>Perkembangan tekonologi tidak bisa dihindarkan dengan persinggungannya dengan dunia pendidikan. Teknologi dan dunia pendidikan dapat memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran. Pendidikan yang memanfaatkan teknologi di dalam kelas sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, tidak semua teknologi bersifat tepat guna dalam menunjang pembelajaran di dalam kelas. Salah satu bentuk teknologi yang tepat guna untuk dimanafaatkan dalam proses pembelajaran adalah <em>e-</em>learning. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan penggunaan <em>Edmodo</em> pada guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kedawung, Sragen. Untuk mengukur efektivitas dari pelatihan ini, dilakukan interview serta penyebarab angket dengan peserta pelatihan.</p> Hery Suroso Sri Handayani Virgiawan Adi Kristianto Endah Kanti Pangestuti Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 302 303 KONSERVASI SOSIAL DAN PENGUATAN KAPASITAS GENERASI MUDA MELALUI INFOGRAFIK BUDAYA LOKAL https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/126 <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Ngijo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 21 pemuda dan beberapa orang tua yang antusias dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Pelatihan yang diselenggarakan bertajuk, bimbingan teknis dan praktik pelestarian budaya lokal sebagai aset kekayaan nasional diikuti oleh 21 peserta yang berasal dari kelompok pemuda dan sebagian orang tua yang tertarik belajar tentang pelestarian kebudayaan. Antusiasme peserta sangat tinggi, hal itu dibuktikan oleh pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan saat sesi tanya-jawab. Metode pendampingan yang digunakan ada 2 yaitu <em>online</em> dan <em>offline</em>. Metode online dilaksanakan melalui Grup Whatsapp dan Telegram. Penugasan yang diberikan adalah melakukan revitalisasi kelompok peduli budaya sosial dan menginventarisir kebudayaan lokal Ngijo.&nbsp; Evaluasi kegiatan ini menunjukan hasil yang positif, dinilai berdasarkan wawancara dan observasi langsung minat masyarakat terhadap budaya lokal dan pelestariannya juga mendapatkan respon yang positif. &nbsp;Hal ini menunjukan bahwa dampak kegiatan yang dikerjakan cukup signifikan</p> Cahyo Budi Utomo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 311 319 Meningkatkan Budaya Literasi Sekolah Dengan Aplikasi Menemubaling (Menulis Dengan Mulut Membaca dengan Telinga) https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/127 <p class="Abstract"><span lang="EN-US">Sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti, tahun 2017, pemerintah mulai gencar-gencarnya meningkatkan budaya literasi di sekolah melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Guru seharusnya dapat menjadi teladan dalam menciptakan semangat budaya literasi di sekolah. Namun kenyataannya banyak guru yang memiliki budaya literasi yang rendah. Padahal dengan kemampuan literasi memadai dapat membantu guru untuk menambah referensi guna memperkaya ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk pembelajaran, terutama untuk guru sejarah. Aplikasi MENEMUBALING merupakan aplikasi yang berhasil dikembangkan oleh IGI (Ikatan Guru Indonesia) sebagai upaya untuk mendukung budaya literasi di sekolah. Melalui aplikasi ini guru dan masyarakat diberikan kemudahan untuk menulis tanda harus menggunakan tangan ataupun membaca tanpa menggerakkan bibir, melainkan cukup berbicara untuk menulis dan mendengarkan untuk membaca. </span></p> Andy Suryadi Muh. Sholeh Aniza Oktarina Wulandari Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 320 324 OPTIMALISASI MEDIA PEMBELAJARAN LITERASI YANG BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KARAKTER DAN BUDAYA LITERASI BAGI SISWA SMP https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/130 <p>Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran literasi masih terbatas. Sasaran dari kegiatan ini adalah kemampuan guru Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Kudus dalam mengembangkan media pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, inti, dan akhir. Secara rinci, tahapan kegiatan evaluasi meliputi:&nbsp; evaluasi hasil pelatihan <em>(output),</em> evaluasi program pelatihan, dan (3) evaluasi dampak (<em>outcome</em>) melalui penilaian praktik pengembangan media pembelajaran literasi bermuatan pendidikan karakter yang dilakukan guru sebagai refleksi hasil pelatihan. Proses pelatihan dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang konsep, ragam, cara menentukan, dan pemanfaatan media pembelajaran literasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil kegiatan menunjukkan keberhasilan yang dapat diketahui dari meningkatnya pemahaman guru terhadap pemanfaatan media pembelajaran literasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk menguatkan budaya literasi dan nilai-nilai karakter.&nbsp;</p> Zuliyanti Zuliyanti Mukh Doyin Mulyono Mulyono Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 325 329 Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Kelompok Koperasi UMKM Makanan Kecil Kota Semarang Adopsi SAK EMKM https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/129 <p>Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengimplementasikan manajemen keuangan pembukuan melalui para kelompok pengolah makanan kecil yang tergabung dalam koperasi UMKM secara tepat dan berdaya saing, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor-faktor internal perusahaan dan faktor-faktor eksternal lingkungan yang mempengaruhipadapengolah makanan kecil yang ada di kota Semarang – Jawa Tengah. Pengabdian ini dilakukan dengan metode pelatihan, dan pendampingan pembuatan laporan keuangan, metode pada para umkm pengolah makanan kecil di kota Semarang – Jawa Tengah yang tergabung dalam satu kelompok usaha makanan tradisonal yang tergabung dalam koperasi yang resmi didirikan mei 2016. Pengabdian ini dilaksanakan pada 14 November 2017.</p> <p>Dari total 23 anggota koperasi UMKM pengolah makanan kecil di kota semarang dapat menghasilkan kapasitas produksi per hari 50 – 115 stok sesuai jenis makanan olahannya. Segala strategi untuk mencapai hasil penjualan yang tinggi harus ditempuh oleh para pengolah makanan kecil, demi memenangkan daya saing. Selain itu pemasukan dan pengeluaran yang tidak seimbang selalu menjadi permasalahan utamanya. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini bertujuan mengarahkan dan membimbing para pengrajin kelompok usaha makanan tradisional dikota Semarang jawa tengah dalam mengelola pembukuan keuangan.</p> <p>Sehingga harapannya dengan adanya laporan pembukuan keuangan yang lebih baik lagi, pendapatan pengrajin makanan tradisional di Semarang lebih baik lagi.</p> Windasari Rachmawati Abdul Manan Rahmatya Widyaswati Abdul Karim Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 571 576 PENINGKATAN LITERASI EKOLEKSIKON KONSERVASI MELALUI MEMBACA INTENSIF BAGI MAHASISWA UNNES https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/131 <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan menguatkan literasi ekoleksikon konservasi melalui kegiatan membaca intensif bagi mahasiswa UNNES Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendidikan kepada masyarakat yang berupa pelatihan membaca intensif bagi mahasiswa UNNES. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini bervariasi antara lain penyuluhan yang meliputi ceramah, diskusi (tanya jawab), pelatihan membaca intensif, dan evaluasi. Kegiatan ini sudah berlangsung pada hari Jumat, 14 September 2018 pukul 07.30 s.d. 15.00 bertempat di bertempat di Gedung B1, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa UNNES sebanyak 35 orang. Dalam kegiatan ini terlihat bahwa para mahasiswa sangat antusias mengikuti pelatihan membaca intensif. Hal ini ditunjukkan dengan minat yang besar dalam mengikuti kegiatan ini. Di samping itu, mahasiswa mengajukan banyak pertanyaan terkait ekoleksikon konservasi yang selama ini sering mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari.</p> Tommi Yuniawan Ida Zulaeha Meina Febriani Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 330 332 PENINGKATAN KESEHATAN LANSIA MELALUI SISTEM INFORMASI AGEING MONITORING MEDICAL RECORD https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/132 <p>Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu penanganannya harus memberikan pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya. Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta termasuk lima besar terbanyak di dunia berdasarkan jumlah lansianya. Sesuai sensus penduduk tahun 2010 lansia berjumlah 18,1 juta jiwa (9,6% dair totalpenduduk),&nbsp; pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai 36 juta. (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan data statistik Provinsi Daerah DKI pada tahun 2014, penduduk yang berusia lebih dari 65 thn terjadi peningkatan dari 289.096 jiwa&nbsp; pada tahun 2010 menjadi 354.689 jiwa pada tahun 2014. Prosentase penduduk DKI Jakarta tahun 2014 yang tidak produktif (aging people) terus meningkat. Kondisi ini menandakan semakin besar beban yang harus ditanggung oleh penduduk produktif, termasuk semakin besar biaya kesehatan yang harus dianggarkan.</p> <p>Selama ini pendataan pada posbindu dilakukan secara manual. Dengan dikembangkannya System Informasi Ageing Medical Record sebagai pemantau status kesehatan lansia berbasis Posbindu Lansia, maka Posbindu dapat memberikan informasi capaian skrining terhadap status kesehatan komunitas para lansia di posbindu kepada puskesmas dan suku dinas kesehatan. Setelah selesai kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ,diharapkan dengan adanya pengembangan sistem&nbsp; informasi tersebut dapat menghasilkan data status kesehatan masing masing individu lansia dilevel Posbindu Lansia sehingga program skrining terhadap PTM Lansia dapat tercapai 100% untuk wilayah Kelurahan Sumur batu dan Kelurahan Cempaka baru serta meningkatkan upaya Preventif terhadap factor resiko terjadinya PTM pada lansia. Sehingga pada akhirnya terjadi peningkatan taraf kesehatan para lansia di Kecamatan Kemayoran.</p> <p>Aplikasi ageing monitoring medical record mencatat data pasien lansia berbasis web. Selama ini pendataan pada posbindu dilakukan secara manual maka dengan proses tersebut data pasien tidak tersimpan dengan baik, dan biaya kesehatan semakin besar yang harus dianggarkan. Metodologi pelaksanaan pengabdian ini dengan cara pendampingan, intervesi dan observasi. Hasil yang diperoleh oleh posbindu dengan adanya aplikasi ageing monitoring medical record kesehatan lansia mengalami peningkatan sebesar 30%.</p> Sonny Pamuji Laksono Irfan Syarif Qomariyah MS Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 333 339 Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Mandiri Di Muntal, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/128 <p>Pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Muntal RT 02 RW 04 Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati yang berpotensi produktifekonomis dalam hal pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos layak jual. hal ini tidak hanya bermanfaat bagi keperluan sendiri Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam budidaya sayuran/tanaman organik, namun diharapkan dapat mengangkat perekonomian KWT dan menciptakan lingkungan yang bersih dan asri. Pemberdayaan dilakukan dengan menerapkan ipteks pengolahan sampah organik dengan menggunakn mesin pemotong/perajang, pengolahan hingga menjadi pupuk, pengemasan dengan merk/label yang marketable. Didukung penguatan manajemen organisasi KWT dan pemasaran, sehingga akan memberikan jaminan berkelanjutan. Metode kegiatan dengan pendidikan dan pelatihan, praktik, dan pendampingan. Pendampingan dalam pengolahan sampah organik dimulai dari proses pengumpulan sampah, pemisahan sampah, pengeringan sampah sampai dengan proses pengolahan menjadi pupuk dengan menggunakan mesin dan pendampingan secara hukum, memiliki merk, memenuhi standar minimal produk layak jual</p> Cahya Wulandari Isti Hidayah Wadiyo Wadiyo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 Pelatihan Bagi Tutor Pos PAUD Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup Berbasis Empat Pilar Pendidikan Di Kelurahan Ngijo Kecamatan Gunungpati https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/133 <p>Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kualitas layanan pembelajaran untuk capaian hasil belajar pendidikan kecakapan hidup pada Pos PAUD Anak Kreatif di Kelurahan Ngijo. Metode untuk mencapai tujuan tersebut adalah menyelenggarakan program pelatihan bagi tutor atau kader Pos PAUD dalam mengelola pembelajaran. Selama ini pelaksanaan tugas tutor mengalami kesulitan membelajarkan anak usia dini mencapai hasil belajar kecakapan hidup, padahal kemampuan hasil belajar ini sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak usia dini agar mereka terampil mengatasi permasalahan sehari-hari yang dihadapinya di lingkungan dimanapun berada. Kesulitan ini tidak lepas dari masalah rendahnya kompetensi pedagogik &nbsp;dari tutor. Kharakteristik perkembangan anak usia dini pada kategori pra-operasional, sehingga membutuhkan model pembelajaran dengan sintaks yang sederhana dan praktis agar anak mudah menerapkannya dalam sehari hari. Langkah <em>pertama</em>&nbsp;dalam pelaksanaan pelatihan pembelajaran bagi tutor ini adalah sosialisasi dan koordinasi dengan pengelola Pos PAUD. <em>Kedua</em>, menyiapkan kurikulum pelatihan, bahan pelatihan, instrumen evaluasi pembelajaran dan fasilitas pembelajaran. <em>Ketiga,</em>&nbsp;pelaksanaan pelatihan dengan menggunakan kaji tindak berlokasi di Pos PAUD Anak Kreatif kelurahan Ngijo. <em>Keempat</em>, evaluasi program pelatihan dan keefektifan pelatihan terhadap kemampuan tutor Pos PAUD dalam mengelola pembelajaran pendidikan kecakapan hidup. Hasil pengabdian adalah tutor Pos PAUD dapat merancang, menerapkan dan mengevaluasi pembelajaran pendidikan kecakapan hidup berbasis empat pilar pendidikan&nbsp;(<em>learning to know, to do, to be to live together</em>)&nbsp;yang terintegrasi dalam pendekatan BCCT <em>(Beyond Center and Circle Time).</em>&nbsp;Pembelajaran ini dapat memotivasi anak &nbsp;mencapai perkembangan anak usia dini aspek kognitif (menggali dan mengolah informasi pengetahuan sebagai proses menalar), aspek bahasa (tanya jawab menyampaikan pengetahuannya, dan bercerita pengalamannya), aspek seni (menyanyi, menggambar, mewarnai) dan fisik motorik anak melalui aktivitas belajar sambil bermain di dalam dan luar kelas (membentuk lingkaran besar dan kecil, menirukan gerakan hewan).</p> Tri Suminar Utsman Utsman Abdul Malik Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 340 346 PENGGUNAAN MEDIA ALAM DAN BUATAN DALAM PENDIDIKAN SENI TARI https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/134 <p>Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah &nbsp;“menerampilkan para guru seni pada umumnya dan guru tari pada khususnya untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dapat menggunakan media alam dan buatan untuk berkreasi seni tari. Kalayak sasaran pengabdian, para guru SMP&nbsp; kabupaten Semarang yang diwadahi dalam MGMP Pendidikan Seni Budaya. Metode pelaksanaan pengabdian, pelatihan. Hasil pengabdian, para guru SMP mampu menggunakan media alam dan buatan dijadikan sebagai media berkreativitas tari dalam konteks&nbsp; untuk kepentingan pembelajaran seni budaya di sekolah. Disarankan, sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan seni sebagai alat pendidikan nilai, diperlukan media. Media alam dan buatan menjadi media utama yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para guru dalam pembelajaran melalui proses berapresiasi dan berkreasi.</p> Malarsih Malarsih Usrek Tani Utina Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 347 352 UPAYA PENGEMBANGAN KECAKAPAN ABAD 21 MELALUI PELATIHAN PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN KOLABORATIF BAGI PARA GURU SMPN 42 SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/135 <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan khayalak sasaran para guru SMPN 42 Semarang bertujuan untuk memecahkan salah satu permasalahan yang dihadapi mitra dalam rangka peningkatan profesionalisme guru yaitu kompetensi pedagogi. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan kecakapan abad 21. Sekolah dan pendidik berkewajiban membekali peserta didik dengan kecakapan abad 21 agar ketika mereka terjun ke masyarakat kelak mampu bersaing di dunia global. Salah satu kecakapan abad 21 adalah berkolaborasi <em>(collaboration). </em>Pengembangan kecakapan berkolaborasi sangat penting menjadi fokus pada kegiatan pengabdian ini karena dengan berkolaborasi peserta didik akan sekaligus dapat mengembangkan ketrampilan abad 21 lainnya yaitu berfikir kritis <em>(critical thinking),</em> kreatif <em>(creativity),</em> dan berkomunikasi <em>(communication). </em>Pemecahan masalah dilakukan dalam tiga tahap yaitu &nbsp;1) Pengenalan konsep teknik pembelajaran kolaboratif, 2) Simulasi dan demonstrasi teknik pembelajaran kolaboratif, dan 3) Praktek penyusunan scenario pembelajaran dengan mengintegrasikan teknik pembelajaran kolaboratif. Materi pelatihan diadaptasi dari buku <em>“Collaborative Learning Techniques</em>” oleh Barkley, Cross, &amp; Major (2005). Output kegiatan berupa scenario pembelajaran yang mengintegrasikan penggunaan teknik pembelajaran kolaboratif. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh tim pengabdi, produk kegiatan berupa scenario pembelajaran sudah baik.</p> Sri Wahyuni Dwi Rukmini Sri Wuli Fitriati Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 353 359 PELATIHAN PENDAMPINGAN PSIKOLOGIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGELOLAAN KELAS INKLUSI BAGI GURU PAUD https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/138 <p>Penyelenggaraan sekolah inklusi tidak sesederhana ucapan “penggabungan”, melainkan&nbsp; perlu menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, baik bagi peserta didik normal maupun bagi peserta didik ABK. Salah satu permasalahan yang muncul berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan inklusi adalah terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh para guru tentang anak berkebutuhan khusus (ABK). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada guru mengenai seluk beluk ABK serta Pendidikan Inklusi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman guru dalam mengelola kelas inklusi secara lebih tepat. Metode yang digunakan adalah ceramah, <em>Focus Group Discussion</em>, dan simulasi teknik pendampingan psikologis. Pelatihan diikuti 23 guru yang tergabung dalam Gugus PAUD BANGAU Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Keberhasilan pelatihan diidentifikasi melalui pengukuran terhadap pemahaman peserta pada <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> pelatihan<em>. </em>Uji komparasi menghasilkan nilai <em>t</em>=-11,170 dengan signifikansi 0,000 yang berarti ada perbedaan pemahaman yang sangat signifikan pada peserta, sebelum dan sesudah pelatihan. Nilai <em>mean post-test</em> lebih tinggi dibandingkan dengan <em>mean pre-test</em>. Dengan demikian, pelatihan ini telah mampu meningkatkan pemahaman peserta mengenai pengelolaan kelas inklusi.</p> Sri Widyawati Martha Kurnia Asih Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 363 365 Pasar Punakawan, Pengembangan Pariwisata Kreatif Berwujud Destinasi Digital Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat di Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/139 <p>Desa Selo memiliki keindahan pemandangan dan kesuburan tanah serta kearifan lokal yang menjadi daya tarik wisatawan, akan tetapi pengembangan wisata belum optimal. Pemahaman masyarakat terhadap wisata yang bernilai jual tinggi masih kurang optimal, belum terintegrasinya tata kelola potensi wisata secara terpadu, serta kurangnya keterlibatan instansi pemerintahan secara aktif dalam mengelola Desa Selo merupakan beberapa permasalahan yang ada.&nbsp; Melihat permasalahan tersebut pengusul menawarkan konsep wisata pasar Punakawan yang mengemas potensi wisata yang dimiliki masing-masing dusun di Desa Selo seperti, UMKM&nbsp; roti, jamu, kuliner tradisional, sayur mayur dan tanaman hias, serta lebih mengenalkan seni budaya lewat tari Topeng Ireng dan permainan tradisional serta usaha sewa kostum adat Desa Selo. Aset dan potensi yang sudah ada dikelola dengan konsep pasar Punakawan sebagai upaya pengintegrasian dari manajemen wisata terpadu. Tim bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata Desa Selo untuk membuat destinasi digital bernama Pasar Punakawan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah <em>Participatory Rural Appraisal (PRA)</em>. Tahapan kegiatan ini terdiri dari: <em>Focus Group Discussion</em> persiapan pembuatan Pasar Punakawan, pembuatan pasar, publikasi di sosial media, pendampingan dan monitoring program. Pasar Punakawan merupakan destinasi digital yang memadukan kuliner, kesenian dan permainan tradisional yang berlatar gunung Merapi dan Merbabu. Pasar Punakawan sudah masuk ke dalam daftar destinasi digital Kementerian Pariwisata dan dibuka setiap hari Minggu. Manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat semakin berdaya karena dapat memasarkan hasil panen, berdagang makanan tradisional dan menyajikan kesenian tradisional. Adanya pasar digital ini menghasilkan <em>multiplier effect</em> bagi pengembangan industri kreatif Desa Selo. Dengan demikian diharapkan <em>income generating </em>Desa Selo semakin meningkat.</p> Syafril Syafril Azizul Hakim Alfian Bagaswara Elfira Pradita Putri Noor Ilmi Muhammad Rangga Yusuf Na'im Fajarul Husna Indirwan Indirwan Restiyani Restiyani Bagas Audi Ginting Rysca Indreswari Muhammad Rustamaji Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 366 370 Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Pengolahan Limbah Rambut Menjadi Aksesoris https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/137 <p>Limbah rambut merupakan hasil potong rambut dari salon, limbah rambut dapat diolah menjadi aksesoris. tujuan kegiatan IbM Pengusaha Salon Di Kota Semarang Bekerjasama Dengan DPC Tiara Kusuma Kota Semarang adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah rambut. Metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik/pelatihan. Peserta adalah anggota DPC Tiara Kusuma Kota Semarang berjumlah 35 orang. Hasil IbM pengusaha salon dikota Semarang adalah 1) meningkatnya pengetahuan peserta dalam mengolah limbah rambut; 2) meningkatnya keterampilan peserta dalam mebuat aksesoris dari limbah rambut manusia; 3) pendampingan. Simpulan hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada peserta (pengusaha salon/mitra) dalam pengolahan limbah rambut menjadi produk aksesoris.</p> Trisnani Widowati Ade Novi Nurul Ihsani Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 360 362 PEMANTAPAN PENGGUNAAN CLASSROOM LANGUAGE UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BAHASA INGGRIS GURU-GURU DI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/140 <p>Bahasa Inggris adalah bahasa international pertama pada era globalisasi ini. Guru sebagai sumber daya utama dalam bidang pendidikan memiliki peran penting dalam memberikan role model kepada siswa di sekolah, terutama berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Berbahasa Inggris lisan tampaknya tidaklah mudah bagi sebagian besar guru di SMA Islam Hidayatullah, Semarang, khususnya bagi guru-guru yang mengajar pelajaran non-bahasa Inggris. Kemampuan guru berkomunikasi dalam bahasa Inggris di kelas (yang disebut: classroom language) dapat memberikan dampak yang positif bagi siswa, yaitu memberikan direct exposure bagaimana berbahasa Inggris yang tepat sesuai dengan konteks penggunaannya. Oleh karena itu, sangat penting diadakan pelatihan penggunaan Bahasa Inggris sebagai bentuk academic recharging bagi para guru. Pengenalan English Classroom Language yang dilaksanakan di SMA Islam Hidayatullah, Banyumanik, Semarang adalah kegiatan yang ditujukan untuk guru-guru non-bahasa Inggris untuk meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan berbahasa asing ini. Pelatihan dilaksanakan dengan metode yang meliputi class discussion, modelling, dan microteaching. Pada akhir kegiatan, peserta tampak lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris dan dapat menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris sederhana sesuai fungsi dan konteksnya.</p> Sri Wuli Fitriati Sri Wahyuni Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 371 374 Replikasi Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) oleh Karang Taruna Kampung Malon Gunungpati Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/142 <p>Kegiatan pemberdayaan Karang Taruna Kampong Malon yang berada di Kecamatan gunungpati Kota Semarang dalam mengimplementasika Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada karang taruna khalayak sasaran dalam mengimplementasikan SIPBM pada &nbsp;masyarakat &nbsp;Kampong &nbsp;Malon. &nbsp;Metode &nbsp;pemberdayaan dilaksanakan &nbsp;&nbsp;dengan &nbsp;&nbsp;metode &nbsp;&nbsp;Focus &nbsp;&nbsp;Group &nbsp;&nbsp;Discussion &nbsp;&nbsp;(FGD), Pelatihan Pendataan SIPBM, simulasi, praktik dan pendampingan. Kampung Malon khususnya bidang pendidikan dan komponen terkait. Pendataan dilakukan dengan pembagian kelompok untuk pembagian wilayah yang selanjutnya dibuat peta lokasi oleh pendata Target khusus kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra (Karang Taruna Tunas Setya) dalam implementasi SIPBM &nbsp;yang ditunjukkan dengan tersedianya data base pendidikan dan komponen yang terkait bagi masyarakat malon sebagai hasil pendataan olrh Karang taruna mitra.</p> Lita Latiana Isti Hidayah Rosida Rosida Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 378 382 Pelatihan Produksi Permesinan Produk Hasil Pengecoran Logam bagi Industri Kecil Menengah di Kabupaten Tegal https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/141 <p>Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, adalah: (1) Memberikan pelatihan proses pemesinan produk hasil pengecoran logam dengan metode tutor sebaya,(2) Meningkatkan keterampilan pekerja dalam proses permesinan produk pengecoran logam, (3) Meningkatkan kesadaran pekerja untuk memnuhi Standar Operasional Procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Masyarakat sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah anggota koperasi pengrajin logam Rakitan Rakyat Tegal. Metode kegiatan yang diterapkan pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut: 1) ceramah dan tanya jawab digunakan untuk menyampaikan materi proses permesinan dan penyusunan SOP, 2) metode demonstrasi digunakan pada saat tutor memperagakan proses permesinan produk pengecoran, dan menyusun SOP dengan bimbingan tutor. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pelatihan adalah lembar penilaian produk permesinan. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya keterampilan produksi pemesinan para pekerja proses pengecoran logam. Selain itu juga meningkatnya kesadaran para pekerja akan pentingnya SOP dalam menggunakan mesin produksi/ mesin perkakas.</p> Sudiyono Sudiyono Hadromi Hadromi Wirawan Sumbodo Lelu Dina Apristia Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 375 377 Diseminasi Alat Pengering Cabai Tenaga Surya Di Kecamatan Tilongo Gorontalo https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/144 <p>Teknologi tepat guna pengolahan cabai di Indonesia telah berkembang di tingkat petani yang ditandai dengan semakin meningkatnya produktivitas cabai. Namun, peningkatan produktivitas cabai tidak diikuti oleh dukungan teknologi penanganan pascapanen, terutama pengeringan. Di Kecamatan Tilango &nbsp;Kabupaten Gorontalo terdapat tiga kelompok tani yang menanam cabai yaitu Mekar Green, &nbsp;Berkah dan Sahabat Tani. Cabai mudah mengalami kerusakan setelah panen. Kerusakan cabai sekitar 40%. Pengeringan cabai yang sering dilakukan petani pada umumnya masih bergantung pada panas matahari yang dilakukan secara tradisional. Dengan sendirinya usaha pengeringan tergantung pada keadaan cuaca secara alami yang seringkali tidak menguntungkan terutama jika musim cabai bersamaan dengan musim hujan. &nbsp;Selanjutnya dirancang alat pengering cabai tenaga surya untuk membantu &nbsp;petani mengatasi masalahnya selama ini.</p> <p>Diseminasi alat pengering cabai &nbsp;tenaga surya di kelompok tani Mekar Green, Berkah, Sahabat Tani diberdayakan sebanyak 18 orang petani untuk mendapatkan alat tersebut dan dipilih secara professional. &nbsp;Sosialisasi dan pelatihan dilakukan untuk memastikan petani cabai &nbsp;dapat menggunakan alat dengan tepat. &nbsp;Selain itu juga akan dibuat <em>standar operation procedure</em>&nbsp;(SOP) yang memudahkan petani. Monitoring dilakukan untuk memastikan alat bekerja dengan baik dan dapat menjadi solusi permasalahan petani untuk mendapatkan &nbsp;pendapatan yang maksimal. Kegiatan ini mendapat respon positif dari mitra serta didukung penuh oleh tokoh masyarakat, BP3K dan camat Tilango Kabupaten Gorontalo.</p> Zainal Abidin Syamsinar Rahmiah Muh.Iqbal Jafar Ahmad Riza Mediansyah I Made Sudiarta Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 387 390 Pemberdayaan Industri Kecil Pengolahan Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas, Kualitas Dan Pemasaran https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/146 <p>Tujuan kegiatan ini adalah untuk menerapkan Iptek guna &nbsp;mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra&nbsp;terkait aspek produksi dan manajemen usaha. Mitra I adalah Ibu Sri Murni dengan produk utama kue bakpia, yang beralamat di Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Mitra II adalah Bp. Kamin dengan produk aneka kripik, beralamat di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Untuk mencapai target yang diinginkan, tim pelaksana kegiatan ini melibatkan dosen, teknisi, dan mahasiswa dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Dalam pelaksanaan kegiatan diterapkan beberapa metode yang saling mendukung, antara lain dengan ceramah/penyuluhan untuk materi yang bersifat teori dan motivasi, demonstrasi untuk menyampaikan materi praktik/keterampilan, praktik langsung oleh mitra&nbsp;dan &nbsp;pendampingan kegiatan.&nbsp;Dalam kegiatan ini dihasilkan luaran teknologi tepat guna&nbsp;berupa mesin perajang kripik dan mesin peniris minyak goreng (spinner), dan penambahan peralatan produksi pengolahan bakpia yang higienis.&nbsp;Tempat produksi di kedua mitra ditata lebih higienis dan ergonomis. Kemasan produk lebih menarik dan diperoleh sertifikat P-IRT dari Dinas Kesehatan. Secara umum kegiatan ini mampu meningkatkan produktivitas, kualitas&nbsp;produk dan daya saing produk, yang pada gilirannya nanti mampu meningkatkan&nbsp;omzet usaha dan pendapatan.</p> Titin Agustina Sri Handayani Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 391 394 PELATIHAN PEMBELAJARAN SASTRA ANAK BERBASIS AKTIVITAS BAGI GURU SD DI KABUPATEN DEMAK DENGAN METODE PEERTEACHING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/147 <p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa permasalahan yang dihadapi guru bahasa Indonesia SD di Kabupaten Demak dalam mengajarkan sastra adalah kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sastra yang kreatif dan inovatif. Para guru SD di Kabupaten Demak belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang model-model pembelajaran sastra yang inovatif.&nbsp;Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendidikan kepada masyarakat yang berupa <em>pelatihan</em>&nbsp;pembelajaran sastra anak berbasis aktivitas bagi guru SD di Kabupaten Tegal. Metode yang digunakan yaitu <em>metode penyuluhan</em>&nbsp;(ceramah, diskusi, tanya jawab)&nbsp;untuk memberikan pengetahuan tentang konsep pembelajaran sastra anak berbasisi aktivitas dan <em>metode langsung</em>&nbsp;untuk memberikan keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran sastra dan menyimulasikan pembelajaran sastra anak berbasis aktivitas dalam bentuk <em>peerteaching.</em>&nbsp;Evaluasi dengan model pendampingan dilaksanakan pada tahap pemberian materi, penyusunan perangkat pembelajaran,&nbsp;sampai praktik simulasi pembelajaran. Berdasarkan hasil &nbsp;evaluasi disimpulkan bahwa kegiatan workshop memberikan dampak positif bagi peserta yang ditandai oleh keantusiasan dan keaktifan peserta, dihasilkannya rancangan pembelajaran sesuai dengan model yang dilatihkan, dan terlaksananya kegiatan <em>peerteaching</em><em>.</em></p> Nas Haryati Setyaningsih Agus Nuryatin Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 395 398 Pelatihan Model Pembelajaran Sejarawan Kecil Bagi Guru Sejarah di Kabupaten Kudus https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/148 <p>Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah guru-guru sejarah SMA di Kabupaten Kudus. Berdasarkan observasi awal dengan ketua MGMP dan beberapa guru dapat disimpulkan bahwa para guru sejarah tersebut dipandang perlu mendapatkan pelatihan dan pendampingan tentang Pemanfaatan Model Pembelajaran Sejarawan Kecil Berbasis Konservasi Nilai Sosial dan Budaya dalam pembelajaran sejarah dengan pendekatan saintifik. Model pembelajaran sejarawan kecil dapat mempermudah pelaksanaan sintaks Mengamati dan Mencoba dalam pendekatan saintifik. Metode kegiatan yang digunakan adalah perencanaan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi kegiatan.</p> R. Suharso Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-06 2018-12-06 1 1 424 429 PELATIHAN “EXCELENT SERVICE” BAGI PEDAGANG GUNA PENINGKATAN DAYA SAING WISATA DI TAMAN MARGASATWA SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/149 <p>Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki<em> multiplier effect</em> bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai sisi yaitu ekonomi, perdagangan, industri maupun lingkungan. Destinasi wisata adalah elemen yang penting karena menjadi alasan orang melakukan perjalanan wisata serta daya tarik wisata yang ada di dalamnya akan menarik kunjungan wisatawan. Oleh karena itu mutlak diperlukan koordinasi yang efektif antar asosiasi pelaku pariwisata, pemerintah serta masyarakat. Taman Margasatwa Semarang merupakan salah satu destinasi wisata kebun binatang di kota Semarang. Terdapat sedikitnya 110 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan berbagai barang dagangan mulai dari makanan hingga cinderamata. Namun demikian, PKL tersebut belum tertata dengan baik dan terkesan semrawut baik dari sisi fisik maupun dalam memberikan pelayanan kepada pembeli. Oleh karena itu program pengabdian ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada PKL agar mampu memberikan pelayanan prima kepada pembeli. Sasaran dari program pengabdian ini adalah pedagang di kawasan wisata Taman Margasatwa Semarang. Program pengabdian ini telah dilaksanakan melalui penjelasan materi, pemberian contoh serta evaluasi keberhasilan program. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah dipahaminya konsep pelayanan prima oleh peserta serta akan dibentuknya Perkumpulan/Paguyuban Pedangang di obyek wisata Taman Margasatwa. Sehingga tujuan jangka Panjang dari kegiatan ini adalah peningkatan omset penjualan dan juga peningkatan pengunjung wisata.</p> Subowo Subowo T. Suryarini Badingatus Solikhah Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-07 2018-12-07 1 1 430 433 Mewujudkan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa dengan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/150 <p>Sejak disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa telah diberikan kesempatan yang besar untuk mengurus tata pemerintahannya sendiri serta pelaksanaan pembangunan melalui Dana Desa. Dana Desa memiliki tujuan yang mulia yaitu untuk mensejahterakan masyarakat desa, menghidupkan perekonomian di desa serta mengentaskan kemiskinan. Berbagai persoalan muncul terkait pengelolaan Dana Desa tersebut diantaranya adalah SDM di desa yang masih terbatas dari sisi kompetensi serta lemahnya administrasi pertanggung jawaban penggunaan Dana Desa. Oleh karena itu, tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan “Pendampingan Pengelolaan Dana Desa yang Transparan dan Akuntabel” melalui program Peningkatan Kapasitas SDM Desa serta Pelaksanaan Administrasi Pertanggungjawaban Dana Desa yang tertib dan efisien. Target peserta kegiatan pengabdian ini adalah pengelola dana desa serta perwakilan warga yang diwadahi dalam Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Luaran yang diharapkan dari pengabdian ini adalah diaplikasikannya SISKEUDES sehingga pengelolaan Dana Desa di Sumberejo dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan administrasi yang tertib dan akuntabel. Selain itu, hasil pengabdian ini juga akan dipublikasikan pada jurnal. Untuk mencapai target luaran yang telah direncanakan, kegiatan pengabdian akan dilakukan dengan tahapan pemaparan materi dan praktik serta pendampingan serta tahap evaluasi program. Program telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu tanggal 5 Mei 2018 untuk pemaparan materi serta tanggal 5 Agustus 2018 untuk pelatihan dan praktik pengoperasian SISKEUDES.</p> Badingatus Solikhah Subowo Subowo A. Yulianto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-07 2018-12-07 1 1 434 438 PENGOLAHAN LIMBAH HASIL BUDIDAYA IKAN LELE MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR DI DESA SRUWEN, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/151 <p><em>Permasalahan </em><em>limbah peternakan ikan lele</em><em> di Desa Sruwen</em><em>,</em> <em>K</em><em>ecamatan Tengaran belum tertangani secara maksimal. </em><em>Limbah peternakan ikan lele</em><em> berupa </em><em>ikan yang mati</em><em> masih </em><em>dibiarkan dan tidak diolah</em><em>.</em> <em>Hal ini </em><em>dapat menyebabkan berbagai permasalahan yang utamanya adalah </em><em>polusi air, pH air menjadi asam, oksigen terlarut menjadi sedikit, dan bahan organiknya melimpah</em><em>. Apabila hal itu terus dilakukan, maka </em><em>ikan-ikan yang hidup di sungai atau perairan bisa mati</em><em>.</em><em> Tujuan program pengabdian ini adalah untuk mengolah limbah budidaya ikan lele menjadi pupuk organik cair sekaligus mengatasi masalah kebersihan lingkungan dan juga menjadi solusi pupuk dengan harga terjangkau untuk tanaman. Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan cara mencampurkan limbah budidaya ikan lele dengan larutan gula, EM4, dan air dengan perbandingan 1:1:50. Proses pembuatan membutuhkan waktu 14-21 hari dengan proses anaerob dalam drum plastik dengan respon hasil uji kuantitatif 15,75 % C-organik, 0,2 % bahan ikutan (plastik, kaca, kerikil), arsenic (As) kurang dari 0,005 ppm, </em><em>mercury (Hg) kurang dari 0,001 ppm, Pb kurang dari 0,01 ppm, pH 6,5, dan negatif dari bakteri E. Coli dan Salmonella. Hasil tersebut menunjukkan pupuk organik cair dari limbah budidaya ikan lele memenuhi persyaratan teknis minimal yang ditentukan oleh pemerintah.</em></p> Bambang Rianto R. TD. Wisnu Broto Fahmi Arifan Wilis Ari Setyati Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-07 2018-12-07 1 1 PENYUSUNAN MATERI PRAKTIKUM KIMIA SEDERHANA BAGI GURU https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/152 <p>Ilmu Kimia adalah salah satu dari cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang berbasis temuan ekperimental. Oleh karena itu pembelajaran ilmu kimia harus disampaikan sebagai produk dan proses. Kimia sebagai proses sains sebaiknya diajarkan melalui kegiatan praktikum. Ketiadaan alat dan bahan kimia sering menjadi kendala tidak dilakukannya praktikum. Berkaitan dengan hal itu,maka guru kimia harus dibekali pengetahuan mengenai bagaimana cara mengembangkan praktikum yang berbasis alat dan bahan yang ada di sekitar mereka. Kegiatan pengabdian ”Pendampingan Penyusunan Materi Praktikum Kimia Sederhana” bertujuan untuk : meningkatkan pengetahuan para guru tentang penyusunan materi praktikum dengan memanfaatkan bahan konsumsi dan tersedia dengan mudah di warung atau toko disekitar rumah/sekolah. Metode yang dilakukan terdiri penyuluhan, pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada guru-guru kimia tentang : 1) peranan kegiatan praktikum dalam pembelajaran kimia, 2) penjelasan mengenai materi atau pokok bahasan pada mata pelajaran kimia yang sangat memerlukan kegiatan praktikum, 3) penjelasan cara atau tahapan penyusunan penuntun dan pengelolaan pelaksanaan praktikum kimia sederhana menggunakan alat dan bahan di lingkungan sekitar siswa. Kegiatan pelatihan membantu guru-guru kimia untuk memperoleh kemampuan menyusun lembar kerja praktikum dan keterampilan mengelola pelaksanaan praktikum kimia sederhana menggunakan alat dan bahan di lingkungan sekitar. Kegiatan pendampingan dimaksukan agar pengetahuan dan keterampilan hasil penyuluhan dan pelatihan dapat diimplementasikan dan dikembangkan di Sekolah masing-masing. Hasil yang telah dicapai dari kegiatan ini yaitu peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru-guru kimia dan tersusunnya Buku Praktikum Kimia Sederhana.</p> Cepi Kurniawan Sri Kadarwati Karnowo Karnowo Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-07 2018-12-07 1 1 PENGUATAN BUMDES MENUJU MASYARAKAT DESA YANG LEBIH SEJAHTERA DI KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/153 <p class="Abstract"><span lang="EN-US">Salah satu tujuan didirikannya Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) adalah untuk menggerakan perekonomian desa. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat di wilayah perdesaan. Tetapi dalam praktiknya, pendirian dan pengelolaan BUMDES tidak jarang mengalami berbagai tantangan dan permasalahan. Beragam persoalan dan tantangan tersebut harus dapat diidentifikasi dengan baik, agar solusi strategisnya dapat diformulasikan dengan tepat. Artikel ini ditulis berdasarkan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan di Kecamatan Mrebet, Purbalingga. Tim Pengabdi melakukan kegiatan “Penguatan BUMDES menuju Masyarakat yang Lebih Sejahtera” dengan melakukan sosialisasi dan diskusi kelompok terarah (FGD) bersama 20 BUMDES yang ada di Kecamatan Mrebet. Dari hasil kegiatan tersebut, Tim bersama para peserta berhasil mengidentifikasi beberapa persoalan dan tantangan yang dapat muncul dalam proses pendirian dan pengelolaan BUMDES di wilayah setempat. Persoalan dan tantangan yang terkait dengan proses pendirian antara lain soal sumber daya manusia (SDM), jenis usaha yang akan dijalankan, permodalan, pemahaman masyarakat, partisipasi masyarakat, dan persaingan usaha. Adapun persoalan dan tantangan yang terkair dengan pengelolaan meliputi persoalan: sumber daya manusia, jenis usaha, modal, profesionalitas, dukungan dan kepercayaan masyarakat, dan perencanaan. Dari beragam persoalan dan tantangan tersebut, baik dalam proses pendirian maupun pengelolaan, ada beberapa hal yang dapat ditawarkan sebagai solusi dalam proses pendirian BUMDES: sosisalisasi, peningkatan partisipasi masyarakat, penentuan jenis usaha, dan penentuan modal. Sedangkan solusi untuk problem dan tantangan pengelolaan BUMDES antara lain: pendidikan dan pelatihan, manejemen jenis usaha secara profesional, pengelolaan modal, peningkatan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat, dan pembuatan perencanaan secara lebih matang. Solusi-solusi tersebut diharapkan dapat membantu proses pendirian dan pengelolaan BUMDES yang lebih efektif dan efisien.</span></p> Dani Muhtada Sudjono Sastroatmodjo Ayon Diniyanto Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-07 2018-12-07 1 1 439 449 PRODUKSI BIOBRIKET DARI LIMBAH PERTANIAN JAGUNG DI KELURAHAN SUMBEREJO, KABUPATEN DEMAK https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/154 <p>Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah merupakan kelurahan yang 492,40 ha luas wilayahnya merupakan tegalan atau kebun yang sebagian besar ditanami jagung. Setelah panen jagung, akan ada sejumlah limbah atau sisa residu yang tersisa. Limbah batang, daun, dan rambut jagung biasanya digunakan sebagai pakan ternak, dibuang atau dibakar begitu saja ditempat sehingga mengakibatkan masalah yang serius dalam pencemaran udara dan membuang dengan percuma sumber bioenergi yang tersedia.&nbsp; Padahal, tumpukan limbah pertanian jagung yang melimpah dan tersebar luas di Kelurahan Sumberejo adalah salah satu sumber utama biomassa dari limbah pertanian yang potensial untuk produksi energi terbarukan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memecahkan persoalan itu adalah melalui pengolahan menjadi biobriket. Biobriket dari limbah pertanian jagung yang diproduksi mempunyai nilai kapasitas panas mencapai 9.454 kal/g dan merupakan angka yang cukup baik jika digunakan sebagai sumber panas. Metode penelitian ini diawali dengan pembuatan arang limbah pertanian jagung menggunakan metode pirolisis yang kemudian akan dicetak menggunakan hot press menjadi biobriket. Pemanfaatan biobriket tersebut akan menyediakan kebutuhan energi dasar untuk memasak dalam rumah tangga di seluruh desa Sumberejo dan desa-desa sekitarnya.</p> Dante Alighiri Nila Prasetya Aryani Fifin Dewi Ratnasari Masturi Masturi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-07 2018-12-07 1 1 PKM POSYANTEKDES CERDAS & KELOMPOK MITRA TIRTA Desa Purwosari, Kec. Wonogiri, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah “Industri Kecil Menengah (IKM) usaha Claries sp berbasis masyarakat” https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/155 <p>Waduk Gajah Mungkur Wonogiri adalah salah satu penghasil ikan di habitat alami yang sangat baik, diantaranya; ikan nila, jambal, gabus, dan patin yang salah satu terbaik di dunia. Sedangkan untuk jenis ikan lele <em>(clarias sp)</em> masih disuplai dari luar Wonogiri. Kegiatan pengabdian PKM pada Kelompok POSYANTEKDES CERDAS &amp;&nbsp; KELOMPOK MINA TIRTA&nbsp; Desa Purwosari, Kec. Wonogiri. PKM ini bertujuan mengembangkan industrialisasi usaha berbasis masyarakat, melalui peningkatan kapasitas Posyantekdes “CERDAS” dan Kelompok “MINA TIRTA” Desa Purwosari dan terbentuknya Industri-industri Kecil Menengah (IKM) usaha ikan lele (<em>clarias sp</em>), dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi ikan di Wonogiri. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan sebesar <strong>63,2%, </strong>naik dari<strong> 3(tiga) orang </strong>menjadi<strong> 15 (lima belas) orang </strong>yang berhasil memberikan jawaban dengan baik tentang bagaimana mengelola SDA secara arif dan bijaksana, sedangkan yang tidak menjawab/abstain dan ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan menurun sebesar <strong>10,5% </strong>dari <strong>3(tiga) orang</strong> menjadi <strong>1(satu) orang. </strong>Kegiatan yang telah dilaksanakan, diantaranya; <strong>Aspek produksi</strong>; pembuatan kolam vertikal untuk budidaya 10.000 ekor lele dan pemeliharaan ikan lele (claries sp) 2000 ekor pada tahap I dan 2000 ekor pada tahap II. <strong>Aspek manajemen;</strong> penyuluhan penghematan air dan efisiensi tempat melalui budidaya lele dengan kolam vertikal sistem airasi. <strong>Aspek ekonomi;</strong> target hasil pemanenan tahap I 180kg atau 1,82 kwintal dengan hasil kotor sebesar <strong>Rp. 3.240.000,-</strong></p> Darsini Darsini Iwan Ristanto Sudarmi Sudarmi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-07 2018-12-07 1 1 587 597 Psychological First Aid (PFA) untuk Pendamping Balai Pemasyarakatan (Bapas Kelas 1) Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/157 <p><em>Psychological First Aid (PFA)</em> merupakan pertolongan psikologis pertama, terdapat dalam tingkat masyarakat yang disediakan oleh keluarga, teman, relawan bagi mereka yang membutuhkan dukungan. Bantuan psikologis awal adalah serangkaian ketrampilan yang memungkinkan mayarakat merawat keluarga, teman, tetangga dan didi mereka sendiri dengan cara memberikan dukungan psikologis dasar pasca suatu kejadian traumatis. Konsep PFA sangat mirip dengan konsep Physical First Aid, bisa dilakukan leh non mental health professional dan digunakan untuk gangguan ringan sampai berat. Pemberian PFA memerlukan ketrampilan tersendiri dan jangkauan luas. Pendamping Bapas kelas I diharapkan mampu memberikan PFA bagi anak-anak binaan baik sebagai pelaku maupun korban kekerasan. Tujuan dari PFA bagi pebdamping Bapas kelas I memberikan ketrampilan PFA sehinnga pendamping dapat memberikan informasi dan bantuan pada anak binaan. Manfaat dari PFA diharapkan dapat memberikan informasi, ketrampilan mengenai tahap-tahap memberikan bantuan pada masyarakat dan menjadikan pendamping Bapas kelas I lebih berkompeten dalam PFA.</p> Martha Kurnia Asih Retno Ristiasih Utami Yudi Kurniawan Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-12 2018-12-12 1 1 450 453 Pengelolaan Susu Sapi Segar Melalui Pasteurisasi Susu di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/143 <p>Susu merupakan salah satu bahan makanan sumber hewani yang sangat penting bagi manusia dengan kandungan gizi yang tinggi dan lengkap. Kabupaten Boyolali adalah sentra peternakan sapi perah terbesar di Provinsi Jawa Tengah sehingga sebagai tempat yang tepat produksi susu sapi segar dan produk diversifikasinya. Terdapat beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) namun hanya sebatas mengumpulkan (pengepul) susu sapi segar hasil pemerahan kemudian langsung dijual di Koperasi Unit Desa (KUD) setempat serta pabrik susu olahan INDOLAKTO. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran susu sapi segar hasil produksi para peternak sapi yang tergabung dalam UKM Karya Makmur dan UKM Tunas Mekar melalui produksi susu pasteurisasi dengan alat pasteurisasi susu (pasteurizer). Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan program adalah pelatihan pembuatan susu pasteurisasi dengan alat pasteurizer susu, membuat standar operasional proses (SOP) produksi susu pasteurisasi, membuat SOP sanitasi dan hygiene produksi susu pasteurisasi serta SOP keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil dari kegiatan ini adalah tercapainya &nbsp;keterampilan kedua UKM dalam mengelola susu sapi segar menjadi produk susu pasteurisasi dengan beberapa variasi rasa, higienis yang sesuai persyaratan BPOM. Selain itu kedua UKM telah mempunyai SOP produksi susu pasteurisasi dengan alat pasteurizer susu, SOP sanitasi dan hygiene produksi susu pasteurisasi serta SOP keselamatan dan kesehatan kerja.</p> Susiana Purwantisari Siti Nur Jannah Dwi Handayani Muhammad Endy Yulianto Kresna Suryadi Ilyas Teguh Pangestu Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-26 2018-12-26 1 1 383 386 Pelatihan Pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian Berbasis Android bagi Guru SD Di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/159 <p>Permasalahan pengabdian masyarakat yang hendak dipecahkan, yakni: (1) Bagaimanakah mengembangkan aplikasi input nilai ulangan harian berbasis Android untuk guru SD di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan?, (2) Apakah produk aplikasi input nilai ulangan harian layak digunakan oleh guru di SD? Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini: (1) Mengimbangi dampak teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan, yakni dengan mengembangkan aplikasi input nilai ulangan harian berbasis android, (2) Meningkatkan efektivitas dan kualitas proses input nilai ulangan harian, dengan menginovasi proses evaluasi pembelajaran dengan menggunakan aplikasi berbasis android, (3) Memberikan kemudahan dan mengurangi tingkat kesulitan para Guru SD dalam proses input nilai ulangan harian secara manual. Adapun manfaat yang diharapkan dapat dicapai dengan kegiatan pengabdian ini, di antaranya adalah: (1) Meningkatnya efektivitas dan kualitas proses input nilai ulangan harian bagi para guru SD, dengan menginovasi proses evaluasi pembelajaran dengan menggunakan aplikasi berbasis android, (2) Memberikan kemudahan dan mengurangi tingkat kesulitan para Guru SD dalam proses input nilai ulangan harian secara manual.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Metode Pelaksanaan Pengabdian terkait dengan 2 permasalahan di lapangan yang hendak dipecahkan ini, disolusikan alternatif pemecahan masalah secara sistemik strategi pendidikan masyarakat yang dikembangkan dalam program Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian Berbasis Android, guna pemecahan permasalahan <em>pertama</em>, yang mencakup kegiatan-kegiatan berikut: (1) Pemberian bekal pengetahuan teknis kepada para guru SD di&nbsp; wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, dalam upaya meningkatkan pengetahuan mereka guna pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian yang lebih efektif, efisien, dan berkualitas, (2) Praktik-praktik latihan yang dilakukan terkait dengan Pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian Berbasis Android; Pengembangan Game Edukasi Berbasis Android; dan Teknik-teknik Penempatan, Pemilihan Objek, Warna dan Suara, dan Animasi dengan model ADDIE, yang diawali dengan melakukan permodelan untuk optimalisasi desain oleh tim Pengabdian Masyarakat dari UNNES, guna menunjukkan langkah-langkah kegiatan, mencakup: (1) analisis (<em>analyze</em>), (2) perancangan (<em>design</em>), (3) pengembangan (<em>development</em>), (4) implementasi (<em>implementation</em>), dan (5) evaluasi (<em>evaluation</em>), baik proses maupun produk. Pemecahan masalah <em>kedua</em>, dengan memberikan pelatihan secara praktis kepada para khalayak sasaran untuk berlatih melakukan: (1) analisis (<em>analyze</em>), (2) perancangan (<em>design</em>), (3) pengembangan (<em>development</em>), (4) implementasi (<em>implementation</em>), dan (5) evaluasi (<em>evaluation</em>), produk Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian berbasis Android; dan kemudian mempresentasikan hasilnya sekaligus mendemonstrasikannya secara berkelompok di depan kelas, yang diakhiri dengan penanggapan-penanggapan dari peserta lainnya. Kegiatan solusif kedua ini dilakukan selama 3,5 jam, sejak Pukul 10.00 – 12.00 WIB dan berlanjut pada Pukul 14.30 – 15.00 WIB. Pembekalan ini dilakukan di hari dan tempat yang sama, yakni di AULA UPTD Pendidikan Godong, Grobogan. &nbsp;&nbsp; Hasil Kegiatan Pengabdian yang diperoleh, dapat dideskripsikan: (1) Tim Pengabdian yang berasal dari Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang berfokus pada pengembangan media dan teknologi pembelajaran serta dibantu oleh Tim Pengabdi dari bidang ilmu yang sama, cukup relevan dan memadai dalam pelaksanaan pelatihan pengembangan aplikasi input nilai ulangan harian terhadap khalayak sasaran sejumlah 31 guru SD di wilayah UPTD Kecamatan Godong, Grobogan,&nbsp; (2) Metode pemecahan masalah sebagaimana tersebut di atas, yang berupa kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk para guru SD di&nbsp; wilayah &nbsp;&nbsp;&nbsp;UPTD &nbsp;&nbsp;Pendidikan &nbsp;&nbsp;Kecamatan &nbsp;&nbsp;Godong, &nbsp;Kabupaten &nbsp;&nbsp;Grobogan, dalam &nbsp;upaya &nbsp;meningkatkan &nbsp;pengetahuan &nbsp;dan keterampilan mereka terutama dalam pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian, adalah benar-benar efektif, (3) Penyajian materi pokok mengenai Pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian Berbasis Android, mencakup: Teknik Penempatan, Pemilihan Objek, Pemilihan Warna dan Suara; dan Teknik Animasi; dan enyajian materi pengantar, mencakup: Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Dasar; Evaluasi Pembelajaran: Kajian Teori dan Implementasi di SD; serta penyajian materi tambahan, yakni: Pengembangan Game Edukasi berbasis Andoid, yang dikembangkan dalam bentuk "hand out" sebagai acuan dalam memahami substansi materi pelatihan, adalah benar-benar efektif, efisien dan memadai, (4) Praktik-praktik latihan yang dilakukan terkait dengan Pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian dan Pengembangan Game Edukasi Berbasis Android; mencakup: Teknik-teknik Penempatan, Pemilihan Objek, Warna dan Suara, dan Animasi; juga benar-benar efektif, efisien dan memadai; (5) Instruktur sebagai narasumber cukup berperan dan profesional, serta bertanggungjawab dalam memprogram dan melaksanakan program pelatihan ini sesuai materi yang dipercayakan kepadanya, (6) Metode pelatihan pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian ini, dengan menggunakan model ADDIE (<em>Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation</em>), dengan melalui ke-5 pentahapan tersebut, telah terbukti keefektifannya karena telah melampaui pentahapan &nbsp;prosedur &nbsp;yang &nbsp;sistematik dan</p> <p>sistemik, (7) Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan-pelatihan pengembangan aplikasi input nilai ulangan harian dan pengembangan game edukasi berbasis Android, yang dilaksanakan pada tiga bagian, yaitu: (a) Evaluasi dalam proses pelaksanaan (berbobot 30%), (b) Evaluasi produk, yang dihasilkan khalayak sasaran pengabdian (berbobot 40%), dan (c) Evaluasi kognitif, yang dilakukan untuk memberikan penilaian secara objektif ten­tang tingkat kebermaknaan dari pelatihan dengan perangkat lunak <em>smartphone</em> berbasis Android dalam peningkatan kemampuan profesional guru dalam menginput nilai hasil pembelajaran ulangan harian (berbobot 30%) dari ke­seluruhan pro­gram, sangat memadai sehingga dapat diketahui ting­kat keefektivan suatu program yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentu­kan program-program selanjutnya, (8) Pihak Autorita UPTD Pendidikan Kecamatan Godong, menunjukkan sikap positif dan kondusif&nbsp; terhadap pelatihan yang Tim Pengabdi&nbsp; lakukan, (9) Luaran dari&nbsp; program&nbsp; pengabdian&nbsp; masyarakat&nbsp; ini adalah&nbsp; selain&nbsp; peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan teknis penempatan dan pemilihan objek, teknik pemilihan gambar dan suara, dan teknik animasi pada produk pengembangan Aplikasi Input Nilai Ulangan Harian dan juga pengembangan game edukasi, juga tersusunnya flowcahart dan bentuk CD Aplikasi input nilai yang terpublikasikan baik <em>online</em> maupun <em>offline</em>. Berdasarkan Hasil yang diperoleh, dapat disarankan: (1) Waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian yang relatif banyak praktik, hanya dilakukan dalam 1 hari, hal ini tentunya perlu adanya perpanjangan waktu, 2 hingga 3 hari sehingga hasil praktek dapat lebih mendalam, (2) Metode pemecahan masalah pengabdian yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelatihan ini telah terbukti efektif, sehingga dirasa perlu untuk dikembangkan lagi pada kelompok-kelompok guru SD lainnya, mungkin di&nbsp; wilayah Dabin atau UPTD Pendidikan Kecamatan lainnya, (3) Evaluasi pelaksanaan kegiatan input nilai ulangan harian oleh guru SD peserta pelatihan perlu diikuti sampai implementasinya di kelas-kelas sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih kongkret mengenai keberhasilan aplikasinya secara lebih riil, dan (4) Ada beberapa Tab peserta yang mengalami kendala seperti hanya <em>trouble system</em> di saat praktik pengembangan aplikasi input nilai, sehingga perlu dilakukan pengecekkan lebih dulu potensi system Tab beserta prasyarat yang diperlukannya, seperti kondisi memory, <em>connect system server</em>-nya, sehingga ada jaminan akan kelancaran penggunaan system Android yang diandalkannya di saat pengembangan aplikasi dan entry nilai.</p> Kustiono Kustiono Nurussa’adah Nurussa’adah Titi Prihatin Suripto Suripto Dewi Wulansari Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-26 2018-12-26 1 1 454 468 Produksi Biobriket dari Limbah Pertanian Jagung di Desa Sumberejo Demak https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/160 <p><em>Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah merupakan kelurahan yang 492,40 ha luas wilayahnya merupakan tegalan atau kebun yang sebagian besar ditanami jagung. Setelah panen jagung, akan ada sejumlah limbah atau sisa residu yang tersisa. Limbah batang, </em><em>kulit</em><em>,</em><em> bonggol</em><em> dan rambut jagung biasanya digunakan sebagai pakan ternak, dibuang atau dibakar begitu saja ditempat sehingga mengakibatkan masalah yang serius dalam pencemaran udara dan membuang dengan percuma sumber bioenergi yang tersedia. Padahal, tumpukan limbah pertanian jagung yang melimpah dan tersebar luas di Kelurahan Sumberejo adalah salah satu sumber utama biomassa dari limbah pertanian yang potensial untuk produksi energi terbarukan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memecahkan persoalan itu adalah melalui pengolahan menjadi biobriket. Biobriket dari limbah pertanian jagung yang diproduksi mempunyai nilai kapasitas panas mencapai 9.454 kal/g dan merupakan angka yang cukup baik jika digunakan sebagai sumber panas. Metode penelitian ini diawali dengan pembuatan arang limbah pertanian jagung menggunakan metode pirolisis yang kemudian akan dicetak menggunakan hot press menjadi biobriket. Pemanfaatan biobriket tersebut akan menyediakan kebutuhan energi dasar untuk memasak dalam rumah tangga di seluruh desa Sumberejo dan desa-desa sekitarnya.</em></p> Dante Alighiri Nila Prasetya Aryani Fifin Dewi Ratnasari Apriliana Drastisianti Masturi Masturi Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-26 2018-12-26 1 1 399 404 PENGGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI PADA SERBUK JAHE MERAH, CEMARAN LOGAM BERAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UKM MINUMAN SERBUK JAHE KARYA MANDIRI https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/161 <p>UKM Minuman Serbuk Jahe Karya Mandiri merupakan suatu usaha industri yang sangat berpotensi dan merupakan sumber penghasilan penduduk desa Gendowang kapasitas 2000 bungkus/hari. Jahe atau Zingiber officinale adalah tanaman yang akarnya mampu menghasilkan tunas baru ynag mengandung minyak atsiri dan bersifat alkalis dan dapat dimanfaatkan untuk proses penyembuhan penyakit. Kandungan zingeron didalamnya membuat jahe terasa pedas. Bahan mentah dalam pembuatan jamu serbuk jahe meliputi jahe merah dan jahe gajah. jahe yang sudah dicuci kemudian diparut lalu ditambah dengan air dan diperas, hasil perasannya diendapkan hingga mengendap, lalu ditambahkan gula pasir kemudian mendidihkan larutan tersebut sambil diaduk hingga membentuk kristal. Sejauh ini belum ada penelitian yang mendalam mengenai serbuk jahe merah sehingga penulis tertarik untuk meneliti dengan menggabungkan teknologi tepat guna berupa granulator yang dilengkapi dengan pengaduk. Dari hasil analisa didapatkan bahwa kadar air dari serbuk jahe merah sebesar 2,080 % sedangkan kadar abu dari jahe sirih instan tersebut adalah 0,533 %. Pada analisa juga diuji kadar cemaran logam, dimana logam yang diuji adalah logam Pb, Cu, dan Zn. Hasil yang didapatkan yaitu pada kadar logam Cu sebesar 0,198 ppm, logam Zn 0,527 ppm, sedangkan kadar logam Pb tidak terdeteksi. Analisa juga menguji kadar antioksidan dumana didapatkan kadar antioksidan sebesar 41,632%. Kesimpulan didapatkan bahwa kandungan cemaran logam yaitu berupa Cu, Zn, sama Pb, kadar air dengan kadar kadar abu masih sesuai dengan SNI 01-4320-1996.</p> Susri Utami Sri Nugraheni Setiawati Fahmi Arifan Copyright (c) 2018-12-26 2018-12-26 1 1 405 408 PENDAMPINGAN UMKM DALAM MELAKUKAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/14 <p>Kontribusi Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto 61,88%. Data Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2011 menunjukkan bahwa 99,99% usaha di Indonesia termasuk dalam kategori UMKM. Namun demikian, UMKM di Indonesia masih mengalami kendala dalam pengembangan usahanya. Salah satu kendala yang dihadapi oleh UMKM terbatasnya modal yang dimiliki. Rendahnya modal ini dikarenakan minimnya akses kredit bank. Minimnya kredit yang diterima akibat salah satunya minimnya kelengkapan administrasi, yakni analisis kelayakan usaha. Bank Indonesia mencatat 60% - 70% UMKM belum memperoleh akses kredit dari bank. Pengabdian ini dilakukan untuk melakukan pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM dalam melakukan dan menyusun laporan atau studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis ini sangat dibutuhkan oleh UMKM dalam memperoleh akses pendanaan dari bank, selain itu dilakukan untuk meningkatkan keberlangsungan usaha. Metode yang dilakukan dalam mengabdian ini adalah melakukan pelatihan dan pendampingan pelaku UMKM dalam menyusun dan menganalisis kelayakan usaha yang dijalaninya. Sasaran dari pengabdian ini adalah pelaku UMKM yang ada di kota Semarang. Metode penentuan peserta dengan model <em>snowball</em> dengan pembatasan peserta, yakni 11 pelaku UMKM. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa selama ini UMKM telah melakukan analisis usaha secara sederhana sebelum dialakukan usaha. Namun, UMKM belum mampu menyusunnya dalam laporan dan tidak dilakukan secara komprehensif. Dengan kegiatan ini, pelaku UMKM telah mampu melakukan analisis kelayakan usaha dan melaporkannya dalam laporan.</p> Prabowo Yudo Jayanto Hasan Mukhibad Kuat Waluyo Jati Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-28 2018-12-28 1 1 Aplikasi Green Product Melalui Eko-Efisiensi Pada Ukm Batik Wonogiren Di Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/162 <p><em>Perkembangan industri batik di Kabupaten Wonogiri didukung oleh puluhan sentra batik yang tersebar di beberapa kecamatan. Berdasarkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja, maka jenis industri kerajinan batik menduduki rangking pertama atau sangat potensial dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sebesar 35.053 orang. Salah satu klaster yang padat dengan volume produksi tinggi adalah klaster batik Wonogiri Tirtomoyo. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan perbaikan lingkungan melalui produk yang dihasilkan yang berorientasi pada produk ramah lingkungan (green product) dengan nilai tambah perbaikan ekonomi pada suatu UKM batik di Tirtomoyo kabupaten Wonogiri. Metoda pelaksanaan kegiatan pengabdian masarakat ini adalah sosialisasi dan praktek penerapan eko-efisiensi pada pemilik dan pengrajin melalui pemamfaatan air pewarna, limbah padat, tungku hemat energi, pengaturan ruang kerja, teknologi pengolahan limbah cair, efisiensi tungku plorodan. Target luaran diantaranya produk hasil yang ramah lingkungan, pengembangangan desain baru motif batik, pemasaran melalui online sehingga memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah dan berkembang.</em></p> Velma Nindita Vonny Siti Anggrahini Budiarti Nur Hidayati Bambang Sumiyarso Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-28 2018-12-28 1 1 409 411 PKM Usaha Mikro Olahan Pangan di Kelurahan Bendan Ngisor Kecamatan Gajah Mungkur dan di Kelurahan Purwodinatan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/163 <p>&nbsp;Manajemen proses bisnis yang dilakukan oleh pengusaha mikro di bidang olahan pangan “Purnama Jaya” dan “Malika Catering” masih menggunakan model sederhana dan konvensional, sehingga pengembangan pemasaran masih terbatas pada lokasi atau tempat produksi dan penjualan. Keterbatasan tersebut menyebabkan rendahnya omset penjualan dan jumlah income atau pendapatan yang mengalami pasang-surut serta jumlah produksi makanan yang dihasilkan tidak begitu banyak. Solusi dari permasalahan tersebut adalah pengembangan pemasaran dengan model pemasaran online dengan menggunakan model<em> CMS (Content Management System). </em>Selain itu untuk meningkatkan dan mengembangkan ketrampilan pengelolaan keuangan pada usaha mikro mitra, &nbsp;kami akan melakukan pelatihan / <em>workshop</em> tentang pengetahuan manajemen atau pengelolaan keuangan dan pemasaran secara <em>online</em> dengan menggunakan model <em>Content Management System</em>. Pelatihan pengelolaan keuangan dan pemasaran <em>online</em>, yang ditujukan untuk mitra pengusaha mikro olahan pangan ini, dimaksudkan agar kedua mitra dapat mengelola situs <em>online</em> dan terus ter-<em>update</em> serta dapat mengatur&nbsp; keuangan dan mengembangkan transaksi bisnis olahan pangan secara maksimal. Diharapkan dengan pelatihan ini, kedua mitra&nbsp; juga dapat menularkan kemampuan tersebut kepada pengusaha-pengusaha mikro lainnya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan</p> Andi Setyadi Endang Dwi Wahyuningsih Copyright (c) 2018 SNKPPM 2018-12-31 2018-12-31 1 1 412 414 Uji Perbandingan Kandungan Zat Gizi Pada Opak Mentah Dan Pada Opak Matang Guna Meningkatkan Kualitas Pemasaran Dan Produksi Di Kelurahan Candirejo Kecamatan Tuntang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/164 <p><em>Keberadaan UKM Opak Ketela SutiyahKelurahan Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semakin langka. Namun demikian, proses produksi opak ketela di industri Opak Ketela Sutiyah sampai saat ini masih memiliki beberapa kendala yang sangat berarti. Salah satu bagian dalam proses pengolahan opak ketela UKM Opak Ketela Sutiyah yang menjadi kendela adalah belum ada label kandungan gizi dan komposisi yang terdapat pada opak sehingga pemasaran dan produksi hanya dari warga ke warga. Ketela merupakan makanan ringan yang biasa kita gunakan sebagai camilan atau makanan pelengkap lauk pauk. Bahan baku yang digunakan untuk produksi opak ketela meliputi Ketela, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan garam. Selanjutnya adonan tersebut dibentuk bulat tipis-tipis lalu dikukus. Sejauh ini belum ada penelitian mengenai opak ketela sehingga penulis tertarik untuk meneliti. Penelitian dilakukan di laboratorium terpadu, Universitas Diponegoro. Adapun uji yang dilakukan meliputi uji kandungan zat gizi yang terdiri dari uji kandungan protein menggunakan metode kjehdahl, lemak menggunakan metode sokletasi, uji kandungan air dan abu menggunakan metode gravimetri, dan uji karbohidrat menggunakan metode proksimat serta teknologi tepat guna pengering otomatis . Hasil uji menunjukkan bahwa&nbsp; opak ketela mentah mengandung karbohidrat sebesar 84,8%, protein sebesar 1,4%, lemak sebesar 0,92%, air sebesar 11,2%, dan abu sebesar 2,18%.&nbsp; Sedangkan uji pada opak ketela matang mengandung karbohidrat sebesar 84,0% protein sebesar 1,5%, lemak sebesar 8,2%, air sebesar 4,4%, dan abu sebesar 1,9%.&nbsp; Berdasarkan uji yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa opak ketela memiliki kandungan lemak dan air yang sesuai dengan SNI 01-2886-2000.</em></p> Nur Endah Wahyuningsih Novie Susanto Fahmi Arifan Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-01-02 2019-01-02 1 1 415 418 Pengolahan Arang Menjadi Kosmetik Pidih Dalam Meningkatkan Keterampilan Perias Pengantin https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/165 <p>Permasalahan dari perias pengantin yang menjadi mitra pada Program Pengabdian Kepada Masyarakat adalah kurangnya pengetahuan serta pengalaman bahwa arang dapat diolah menjadi kosmetik pengganti pidih untuk Tata Rias Pengantin Nusantara. Mengingat selama ini arang hanya dibakar dan dibiarkan begitu saja. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan perias pengantin dalam mengolah bahan alami seperti (arang) menjadi kosmetik pengganti pidih yang bernilai guna dan jual. Metode pelaksanaan pengabdian yaitu observasi dengan cara pengamatan secara langsung. Hasil yang dicapai oleh para peserta, bila dilihat dari penguasaan teknik, tekstur dan hasil akhir pengemasan kosmetik pidih maka diperoleh 90% berhasil dengan kriteria amat&nbsp; baik. Maksudnya, peserta berhasil membuat kosmetik pidih dengan tekstur sangat halus dan pengemasannya sangat rapi. 10% berhasil dengan kriteria cukup maksudnya peserta membuat kosmetik pidih dengan tekstur masih kasar (belum halus). Simpulan: melalui metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik/pelatihan pada saat kegiatan pelatihan pengabdian kepada masyarakat, peserta dapat memahami penguasaan teknik pengolahan bahan alami (arang kayu akasia) untuk dijadikan produk kosmetik kecantikan.</p> Marwiyah Marwiyah Trisnani Widowati Ade Novi Nurul Ihsani Widya Puji Astuti Erni Eka Ariyanti Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-01-07 2019-01-07 1 1 419 423 SOSIALISASI MARKET SCHOOL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI TEKNOLOGI DI ERA INDUSTRI 4.0 PADA UMKM INDONESIA https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/166 <p>Market School (Sekolah Pasar) adalah memberikan kemampuan atau edukasi kepada pengusaha menengah, kecil dan mikro tentang segala sesuatu untuk meningkatkan, mengembangkan kapasitas UMKM di Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis R(research) and D (development) dengan mengembangkan market school sebagai bagian meningkatkan literasi dan kapasitas UMKM di era globalisasi dan industri 4.0 yang menuntut semua pelaku ekonomi untuk inovatif dan kreatif.<br>Hasil Pengabdian Masyarakat yang dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur adalah bahwa secara administratif telah terpenuhi semua unsur, sehingga lancar dalam memberikan materi. Secara substanstif bahwa kegiatan meningkatkan literasi UMKM akan manfaat digital dalam perdagangan telah memberikan manfaat dan dampak yang positif. Setidaknya secara pengetahuan meningkat 100%, karena sebelumnya tidak tahu, kemudian menjadi tahu. Secara praktek, bahwa di Pasar induk tersebut yang memiliki bisnis online hanya 1 perusahaan saja, namun kini hampir peserta melakukan upgrade diri, setidaknya melalui twitter, facebook, dan instagram, belum sampai kepada membuat aplikasi atas barang dagangan atau barang yang diusahakan. Meski ada kendala pada teknis pengoperasian, karena faktor usia, namun secara gadget sudah terpenuhi untuk bisa melakukan transaksi online atau e-commerce dalam rangka menggairahkan, meningkatkan laju perdagangan, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara massif.<br>Pada kegiatan pengabdian ini masih banyak harus direkomendasikan ke berbagai pihak agar persebaran pengetahuan dan skill memiliki daya tendang dan multiplier effect yang besar. Saran diantaranya adalah untuk terus menerus melakukan intensitas maupun ekstensifikasi pengetahuan dan ketrampilan e-commerce dalam berbagai bentuk dan media. Juga disarankan dengan memberikan pengetahuan, edukasi agar melek literasi digital secara door to door atau merchant to merchant secara intensif dan meluas.</p> maskurniawan maskurniawan Siti Nurjanah Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-01-22 2019-01-22 1 1 Pemberdayaan Masyarakat Desa Bergas Kidul dalam Perintisan Desa Agrowisata Edukatif https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/174 <p>Program ini bertujuan untuk memetakan berbagai potensi Desa Bergas Kidul sebagai upaya dalam merintis Desa Agrowisata Edukatif. Hal ini dilatarbelakangi karena kurangnya pemahaman masyarakat terkait konsep desa wisata. Sehingga potensi-potensi yang ada belum dioptimalkan sebagai sebuah destinasi wisata. Metode pelaksanaan program terdiri dari empat tahapan yaitu pemetaan potensi, penguatan potensi, promosi potensi, dan pendampingan implementasi pelatihan. Hasil yang diperolah adalah bahwa Desa Bergas Kidul memiliki potensi yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai Desa Agrowisata Edukatif. &nbsp;&nbsp;Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam perintisan tersebut diantaranya pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk cair. pelatihan inovasi, labeling dan pemasaran olahan makanan khas Desa Bergas Kidul, pelatihan promosi&nbsp; melalui media social dan&nbsp; semarak berkid yang bertujuan untuk mempromosikan&nbsp; potensi-potensi yang ada di Desa Bergas Kidul.</p> <p>&nbsp;</p> maskurniawan maskurniawan Cahyo Yuwono Karsinah Karsinah Amidi Amidi Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-02-04 2019-02-04 1 1 587 590 Pemberdayaan Masyarakat Munding Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang untuk Mendukung Program Desa Wisata Alam dan Religi https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/173 <p>Tujuan dari program KKN-PPM ini adalah memaksimalkan potensi yang dimiliki masyarakat Desa Munding untuk membentuk Desa Wisata Alam dan Religi. Pengembangan Desa Wisata ini berpeluang besar, hal ini dikarenakan posisi Desa Munding yang terletak pada jalur wisata dan memiliki banyak sekali potensi daerah yang dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata. Dukungan Pemerintah Desa Munding juga menjadi hal terpenting dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Modal sosial yang dimiliki seluruh masyarakat Desa Munding juga menguatkan peluang terbentuknya desa wisata. Namun masih banyak kendala yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga melalui program KKN-PPM ini menjadi solusi yang tepat untuk memberdayakan masyarakat desa untuk memanfaatkan potensi-potensi alam yang dimiliki untuk mendukung Desa Munding sebagai Desa Wisata Alam dan Religi. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berupa kegiatan pembentukan Kelompok Sadar Wisata dan Pengenalan Konsep Desa Wisata, Pemetaan Potensi Wisata Desa Munding, Penguatan Komponen Pendukung Desa Wisata, dan Pemasaran Desa Wisata.</p> maskurniawan maskurniawan M Burhan Rubai Wijaya Dwijanto Dwijanto Aprila Niravita Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-02-04 2019-02-04 1 1 581 586 We Can Move On : Psikoedukasi Kesehatan Mental Terhadap Pekerja Seks Komersial Sunan Kuning Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/175 <p>Keberadaan Pekerja Seks Komersial (PSK) menjadi perdebatan hingga saat ini, karena terkait dengan perilaku yang menyertai yaitu prostitusi. Prostitusi merupakan bentuk penyimpangan seksual dengan pola-pola organsasi, impuls/dorongan seks yang tidak wajar disertai dengan eksploitasi dan komersialisasi seks impersonal yang mengakibatkan para PSK tidak sehat secara mental. Psikoedukasi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai kesehatan mental, memberikan edukasi terkait pentingnya kesehatan mental pada PSK di lingkungan lokalisasi Sunan Kuning Semarang. WE CAN MOVE ON merupakan bentuk program psikoedukasi mengenai kesehatan mental yang terdiri dari sesi mengenali diri sendiri, pengetahuan mengenai stres dan cara mengatasinya, pengetahuan mengenai kesehatan mental, kebersyukuran, serta PSK diajak untuk menulis harapan-harapan yang ingin dicapai. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui keefektifan psikoedukasi kesehatan mental, melalui <em>one group post-test design. </em>Terdapat 70 subjek yang terpilih berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia antara 20-40 tahun. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada subjek setelah berjalannya program. Dari hasil <em>post-test</em> yang dilakukan menunjukkan bahwa psikoedukasi berhasil memberikan pemahaman kepada PSK tentang pentingnya kesehatan mental. Dari hasil post test yang dilakukan diperoleh empat kategori, yakni: (a) program sangat berhasil dengan skor rata-rata 25-32., (b) program berhasil dengan skor rata-rata 17-24., (c) program tidak berhasil dengan skor rata-rata 09-16., (c) program sangat tidak berhasil dengan rata-rata 0-8. Hail post test menunjukkan dari skor yang diberikan pada setiap nomor soal kemudian dilakukan penjumlahan dan rata-rata. Jumah skor yang diperoleh dari 8 soal dengan 22 subjek yang mengisi lembar post test diperoleh 389 skor dengan rata-rata 17,68. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa program ini penting untuk dilakukan karena sesuai dengan kondisi kesehatan mental dan kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan mental pada PSK.</p> Ikhda Izzatul Aqiilah Ima Nofita Fuji Lestari Fikrotul Hanifah Dian Veronika Sakti Kaloeti Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-02-13 2019-02-13 1 1 Ecobrick sebagai Solusi Pengelolaan Limbah Plastik di Kelurahan Bendan Ngisor Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/176 <p>Menurut UU-18/2008 Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa zat-zat kimia&nbsp; bekas sampah ini beracun bagi manusia. Tempat pembuangan yang canggih sekalipun bukan solusi. Baik dalam sepuluh, maupun seratus tahun, zat-zat&nbsp; kimia&nbsp; ini&nbsp; akan&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; meresap ke dalam biosfer,&nbsp; berdampak&nbsp; pada ladang dan keluarga kita.Besarnya penduduk dan keragaman aktivitas di kota-kota besar di Indonesia seperti Semarang, mengakibatkan munculnya persoalan dalam pelayanan prasarana perkotaan, seperti masalah sampah. Didasarkan masalah tersebut, maka Ecobrick dapat menjadi solusi akar rumput atas sampah plastik. Ecobrick memberdayakan individu untuk bertanggung jawab atas sampah mereka dari sumbernya. Tekniknya sederhana dan sangat mudah, karenanya bisa menyebar dengan cepat melalui jaringan sosial (komunitas, desa, sekolah, dll.)</p> Efriyani Sumastuti Noni Setyorini Henry Casandra Gultom Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-02-22 2019-02-22 1 1 URGENSI PENYUSUNAN DAN PENERAPAN KURIKULUM ANTIRADIKALISME SEJAK DINI https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/177 <p>Aksi teror selalu saja diawali dengan penanaman paham/aliran radikalisme. Untuk itulah perlu dilakukan upaya preventif dalam menghadang<br>penyebaran aliran-aliran radikalisme tersebut. Upaya preventif ini harus dilakukan sejak dini yakni sejak masa-masa pertumbuhan anak. Taman<br>Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) merupakan wadah menempa dan membina karakter diri generasi Indonesia yang akan datang, jelas memerlukan<br>sistem kurikulum yang baik guna membekali generasi muda Islam menangkal radikalisme. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi solusi (1)<br>menyusun kurikulum antiradikalisme guna mewujudkan Islam yang Rohmatan Lil Alamin, dengan prinsip tawasuth (tengah-tengah), tasamuh<br>(toleransi), tawazun (seimbang) dan i’tidal (tegak lurus); (2) memberi pemahaman dan training penerapan kurikulum antiradikalisme; dan (3)<br>mendampingi penerapan kurikulum antiradikalisme di TPQ An-Nur. Adapun luaran yang akan dihasilkan adalah (1) Kurikulum Antiradikalisme<br>TPQ An-Nur; (2) penerapan Kurikulum Antiradikalisme TPQ An-Nur; (3) pembekalan santri menjadi Muslim yang Rohmatan Lil Alamin,<br>dengan prinsip tawasuth (tengah-tengah), tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang) dan i’tidal (tegak lurus), dan amar ma’ruf nahi munkar; dan<br>(4) menghasilkan artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah. Kegiatan ini bermitra dengan TPQ-An-Nur Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunung<br>Pati Kota Semarang. Kegiatan ini dilakukan dalam 4 tahapan yang saling terkait yaitu Penyusunan Kurikulum; Pemahaman dan training; dan<br>Pendampingan dan Evaluasi.</p> Ali Masyhar Ridwan Arifin Adib Nor Fuad Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-02-26 2019-02-26 1 1 87 89 PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MANDIRI DI MUNTAL, KELURAHAN MANGUNSARI, KECAMATAN GUNUNGPATI https://proceeding.unnes.ac.id/snkppm/article/view/178 <p>Pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Muntal RT 02 RW 04 Kelurahan Mangunsari Kecamatan<br>Gunungpati yang berpotensi produktif ekonomis dalam hal pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos layak jual. Hal ini tidak hanya<br>bermanfaat bagi keperluan sendiri Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam budidaya sayuran/tanaman organik, namun diharapkan dapat<br>mengangkat perekonomian KWT dan menciptakan lingkungan yang bersih dan asri. Pemberdayaan dilakukan dengan menerapkan ipteks<br>pengolahan sampah organik dengan menggunakan mesin pemotong/perajang, pengolahan hingga menjadi pupuk, pengemasan dengan<br>merk/label yang marketable. Didukung penguatan manajemen organisasi KWT dan pemasaran, sehingga akan memberikan jaminan<br>keberlanjutan. Metode kegiatan dengan pendidikan dan pelatihan, praktik, dan pendampingan. Pendampingan dalam pengelolaan sampah<br>organik dimulai dari proses pengumpulan sampah, pemisahan sampah, pengeringan sampah sampai dengan proses pengolahan menjadi pupuk<br>dengan menggunakan mesin dan pendampingan secara hukum, memiliki merk, memenuhi standar minimal produk layak jual.</p> Cahya Wulandari Isti Hidayah Wadiyo Wadiyo Copyright (c) 2019 SNKPPM 2019-02-26 2019-02-26 1 1