Literasi Matematika PISA Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran CPS Berbantuan GC
Keywords:
Literasi matematika, CPS, GCAbstract
Literasi matematika PISA siswa Indonesia tergolong rendah, data tersebut diperoleh dari OECD tahun 2000-
2018, Indonesia ranking 10 dari bawah. Faktor penyebabnya yaitu siswa kurang berpengalaman menghadapi
masalah-masalah PISA dan tipe gaya belajar setiap siswa yang tidak sama. Jika guru dapat mengakomodasi
gaya belajar siswa dengan baik, maka siswa akan lebih terarahkan ketika mereka belajar. Kebijakan
Kemendikbud saat masa pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring dengan
memberikan pengalaman yang bermakna dan menarik bagi siswa. Selain itu, guru juga memerlukan strategi
atau metode pembelajaran yang tepat untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pembelajaran, maka
digunakanlah model pembelajaran CPS (Creative Problem Solving) berbantuan GC (Google Classroom) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya bahwa
pembelajaran CPS dapat merangsang perkembangan, kemajuan berpikir siswa dan mengembangkan
kemampuan literasi matematika. Penggunaan platform LMS seperti Google Classroom cukup efektif
membantu guru untuk membuat dan mengumpulkan tugas tanpa adanya kertas dan siswa dapat membuat
salinan dokumen secara otomatis.