Postmodernisme dalam Pendidikan (Seni) Indonesia: Dampak dan Implikasi Wacana Dekonstruksi-Postmodernisme terhadap Proses Kreatif Artistik dan Pembelajaran Seni Kontemporer
Keywords:
wacana dekonstruksi; postmodernisme; dampak dan implikasi; karya seni kontemporerAbstract
Postmodernisme lahir sebagai bentuk dan respon persinggungan, perlawanan dan penolakan terhadap tradisi pengetahuan modern Eropa yang identik dengan rasionalitas, terukur, keseragaman, fungsional, kontinuitas dan efisien. Pemahaman postmodernisme telah mempengaruhi tidak hanya cara berpikir dalam melihat peristiwa kekinian dalam masyarakat namun juga dalam bertindak secara “sublime” di segala aspek kehidupan manusia seperti sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan (seni). Wacana bertemunya teori-teori postmodernisme dengan pendidikan (seni) ataupun sebaliknya dewasa ini menjadi diskursus panjang di atas meja besar “after globalisasi” walaupun topik ini minim dibicarakan di Indonesia. Penelitian ini menganalisis dampak dan implikasi wacana dekonstruksi - postmodernisme dalam pendidikan (seni) di Indonesia terhadap proses kreatif artistik dan pembelajaran seni kontemporer di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan hermeneutika radikal dengan pendekatan interdisiplin melalui kajian pustaka terhadap wacana dekonstruksi- postmodernisme dan implikasinya terhadap karya seni kontemporer siswa dan kajian semiotik visual kontemporer terhadap dokumen pictorial dan audio visual artistik karya seni kontemporer peserta didik. Wacana dekonstruksi dalam postmodernisme membawa dampak dan implikasi yang positif dan luas terhadap proses kreatif artistik dan pelaksanaan pembelajaran kontemporer pendidikan seni di sekolah khususnya pada aspek kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi (C4) peserta didik. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi guru pendidikan seni dalam meningkatkan kompetensi keterampilan abad 21 peserta didik melalui pembelajaran seni kontemporer di sekolah,