Konsep Neo-Sufisme pada Komunitas Maiyah Galuh Kinasih Bumiayu (Studi Kasus Sinau Bareng Edisi Maret 2023)

Authors

  • Yuni Suprapto Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Wasino Wasino Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Trhiwaty Arsal Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Sugeng P Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Keywords:

neosufistik; Maiyah Galuh Kinasih

Abstract

Artikel ini menjelaskan konsep sufistik yang dilakukan oleh komunitas keagamaan Maiyah Galuh Kinasih, konsep sufistik di dasarkan pada terminology segitiga cinta kasih antara Allah, Muhammad, dan Manusia. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif pendekatan kajian literature dan observasi partisipatif pada edisi Maret 2023, tujuan penelitian ini untuk menemukan konsep neosufistik Maiyah Galuh Kinasih. Hasil penelitian, Neo-sufisme di Maiyah Galuh Kinasih tercermin dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan seperti Sinau Bareng, diskusi dan pengajian modern yang memadukan religiusitas, akademik, seni, dan budaya. Akar dari neo sufisme Maiyah Galuh Kinasih adalah terminology segitiga cinta kasih yakni antara Allah, Rasulullah dan Manusia yang di sampaikan Cak Nun. Maiyah Galuh Kinasih konsep neo sufisme nya sesuai dengan yang disampaikan oleh Buya Hamka, Rahman dan Ibnu Tamimiyyah.

Downloads

Published

2023-06-20

Issue

Section

Articles