Meneguhkan Literasi Multikultural Melalui Pendidikan Seni: Perspektif dan Urgensi Pembelajaran Seni Budaya Abad 21 di Sekolah

Authors

  • Supatmo Supatmo Universitas Negeri Semarang

Keywords:

literasi, multikultural, pendidikan seni.

Abstract

Keberagaman budaya, adat-istiadat, tradisi, bahasa, suku, ras, agama, keyakinan, status sosial, pandangan politik, mata pencaharian, dan sebagainya merupakan keniscayaan dan realitas sosio-kultural bagi bangsa Indonesia. Maraknya isu-isu intoleransi di media sosial dan terjadinya peristiwa-peristiwa kekerasan sosial bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang merebak di berbagai daerah akhir-akhir ini mengindikasikan masih lemahnya literasi multikultural bagi sebagian masyarakat. Oleh karenanya diperlukan peneguhan literasi multikultural guna membangun kesadaran budaya Indonesia sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika. Artikel ini hendak membahas perspektif pembelajaran Seni Budaya di sekolah sebagai suatu upaya dalam meneguhkan literasi multikultural demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, apresiasi, kerja sama, persatuan, saling menghormati, dan solidaritas atas keragaman budaya. Dari dimensi kebudayaan, pendidikan seni di Indonesia dengan segenap sifat-sifat, karakteristik, dan potensinya, merupakan bagian integral Sistem Pendidikan Nasional dalam menumbuhkembangkan dan membangun kesadaran Bhineka Tunggal Ika bagi peserta didik dan masyarakat luas. Praksis Pendidikan Abad 21 yang saat ini sangat terkonsentrasi pada problematika teknologi dan industri dikhawatirkan bermuara pada lunturnya nilai-nilai kemanusiaan, termasuk nilai multikultural. Pendidikan seni (pembelajaran Seni Budaya di sekolah), dengan sifat-sifatnya yang multilingual, multidimensional, dan multikultural, bisa berperan sebagai garda depan dalam meneguhkan literasi multikultural. Dalam perspektif ini, pendidikan seni menjadi medium pengejawantahan dan internalisasi nilai multikultural (education through art), menumbuhkembangkan kesadaran kolektif atas keberagaman budaya Bangsa Indonesia (Bhineka Tunggal Ika). Pada titik tertentu, literasi multikultural akan mereduksi dan menangkal isu-isu atau peristiwa-peristiwa intoleransi bernuansa SARA yang berpotensi menjadi ancaman sosio kultural Bangsa Indonesia saat ini dan masa mendatang.

Downloads

Published

2021-12-31

Issue

Section

Articles