Kesejahteraan Guru Pendidikan Jasmani Lanjut Usia dan Tantangannya
Keywords:
guru usia lanjut, pedidikan jasmani, tantangan penuaanAbstract
Populasi guru usia lanjut di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya harapan hidup dan menurunnya angka kelahiran. Tren ini mencerminkan pergeseran global di mana pekerja usia lanjut menjadi segmen penting dalam dunia kerja. Profesi guru pendidikan jasmani menghadirkan tantangan unik, terutama bagi guru usia lanjut yang menghadapi keterbatasan fisik akibat penuaan. Guru pendidikan jasmani diharuskan untuk bergerak aktif, mengajarkan keterampilan motorik, dan bekerja di berbagai lingkungan. Namun, proses penuaan menyebabkan perubahan fisiologis dan sosial yang memengaruhi kinerja mereka. Penelitian ini, yang dilakukan di kalangan guru pendidikan jasmani di Pekalongan dengan pengalaman mengajar lebih dari 20 tahun, mengungkapkan bahwa sebagian besar guru usia lanjut tetap sehat, meskipun mengakui dampak penuaan terhadap kemampuan fisik mereka. Tantangan yang dihadapi termasuk kesulitan dalam mendemonstrasikan gerakan fisik karena gerakan yang lebih lambat dan napas yang tersengal-sengal. Meskipun demikian, mereka beradaptasi dengan melibatkan siswa dalam demonstrasi dan menggunakan teknologi untuk mendukung pengajaran. Tantangan mental, seperti tugas administratif dan perubahan kurikulum, juga ada, tetapi guru tetap menjaga kesehatan mental mereka
dengan berolahraga, rileks, dan memandang pekerjaan mereka sebagai amanah. Penelitian ini menyoroti bahwa motivasi utama para guru adalah kecintaan terhadap olahraga dan keinginan untuk menginspirasi siswa. Kesimpulannya, dukungan berkelanjutan, pelatihan, dan kebijakan yang ramah usia sangat diperlukan untuk memastikan kesejahteraan dan keberlanjutan karier guru pendidikan jasmani usia lanjut.