PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK PANCA KOMARA DALAM LAKON SUMUR SI JALATUNDA UNTUK MENINGKATKAN NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME
Abstract
Wayang Golek di tanah Sunda mempunyai beragam gaya diantaranya; Gaya Karawangan, Gaya Kidul, dan Kaleran. Gaya-gaya tersebut tentunya di hasilkan oleh dalang-dalang maestro yang ada di Jawa Barat dan mempunyai ideologi-ideologi yang lumayan berpengaruh pada masanya. Maksud dari Ideologi tersebut yaitu adalah memberikan sebuah kiblat atau suatu tren dalam dunia pedalangan, yang tentunya akan di ikuti oleh murid-muridnya baik murid langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas salah satu dari 3 maestro dalang wayang golek terkenal yaitu R.H Tjetjep Supriadi dengan salah satu dari beberapa lakon fenomenalnya, yang dianggap dapat memberikan semangat nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsa Indonesia. Lakon tersebut adalah Sumur Si Jalatunda yang diambil dari cerita pengkhianatan G30S/PKI, di mana dalam penelitian ini akan di bahas beberapa part-part yang mengandung Nilai Nasionalisme. Dengan meneliti Narasi yang di hasilkan dalam audionya tentunya penulis akan menggunakan Teori Narratology dari Mieke Bal dengan Metode Kualitatif Miles dan Huberman. Narasi-narasi dalam penelitian ini tentunya cukup memberikan semangat nasionalisme dan patriotisme bagi orang-orang yang mendengar audionya secara langsung, dan tentunya memberikan semangat untuk menjadi warga negara yang lebih hati-hati dalam mengambil tindakan, menjadi warga negara yang melek terhadap pentingnya pendidikan, dan kebudayaan.